HARGA DIRI KITA

>> Saturday, April 25, 2009

Setiap orang mempunyai harga diri,yang menggambarkan nilai seseorang...Dan setiap orang menilai dirinya sesuai dengan pemahamannyatentang HARGA buat DIRINYA...Ada yang harga dirinya disandarkan dengan keturunan, rupa, ilmu, harta, tahta atau kedudukan....
Lalu harga diri seseorang dilihat oleh Allah dari apanya...?Ilmunya...?Hartanya...?Umurnya...?Pengalaman perjalanannya...?
Meskipun tahu segala ilmu...kita tetap saja BODOH selama belum mengenal Yang Maha Mengetahui.
Meskipun memiliki harta sepenuh bumi...kita tetap saja MISKIN selama hati belum merasa kaya dengan Yang Maha Memiliki.
Meski rambut sudah memutih... kita tetap ANAK-ANAK selama kita belum dewasa menyikapi kehidupan..
Meski sudah berhasil mendatangi berbagai tempat di penjuru dunia... kita sebenarnya BELUM PERGI KEMANA-MANA kalau ruhaniah kita belum bisa mendatangi hadirat suci Allah Ta’ala.
Dan yang menentukan harga diri kita di hadapan Allah adalah HATI kita,Dari sekian banyak alasan mengapa kita harus memperhatikan kehidupan HATI dan JIWA ini, di antaranya, yaitu:
1. KUALITAS HATI menentukan KESELAMATAN di akhirat
" Hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan HATI YANG SELAMAT” (QS. 26:88-89)
Hari ini, harta dan anak sangat besar pengaruhnya. Dengan harta orang bisa melakukan apa saja, karena ini tidak sedikit orang yang mau melakukan apa saja demi mendapatkan harta. Anak adalah investasi bagi orang tua. Tetapi, semua itu tidak langgeng. Kematian akan membuat kita meninggalkan apa pun yang kita miliki dan apa pun yang kita cintai. Di akhirat nanti, semua hubungan keluarga menjadi terputus. Semua orang sibuk mencari keselamatan dirinya sendiri.
"Pada hari ketika seseorang LARI dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya, Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai URUSAN masing-masing yang begitu menyibukkannya. (QS. 80:35-37)
Di hari itulah setiap orang akan berbicara langsung kepada Allah tanpa ada penerjemah.
Keselamatan kita tergantung apa yang kita selama ini kita himpun dan simpan dalam perbendaharaan HATI...HATI yang SELAMAT adalah yang terbebas dari Syirik dan bersih dari sifat-sifat tercela...
2. KUALITAS HATI adalah HARGA seseorang di hadapan Allah swt
Seekor sapi ditakar harganya dengan berat dagingnya. Seekor perkutut dapat mengalahkan harga sapi bukan karena beratnya daging tetapi karena keindahan suara. Sebutir merah delima yang hanya beberapa gram saja dapat melampau harga sapi dan perkutut karena keindahan warnanya.
Berapa harga kita di hadapan Allah? Daging dan tulang tubuh kita akan habis dimakan tanah.Harta akan kita tinggalkan atau meninggalkan kita. Semua yang SIRNA tidak dapat dijadikan takaran bagi yang suatu ABADI. Kita tidak ditakar dari kegantengan, kecantikan dan kekayaan, kita ditakar dari keadaan HATI dan AMAL-AMAL kita.
Sabda Nabi saw:“ Sesungguhnya Allah TIDAK MELIHAT RUPA dan HARTA kalian, tetapi Ia MELIHAT HATI dan AMAL kalian.” (HR.Muslim dari Abu Hurairah ra)
Tidak ada seorang pun yang berselera membeli BANGKAI meskipun dengan harga rendah. Demikian juga dengan HATI yang MATI, tidak ada nilainya sama sekali dihadapan Allah Ta’ala. Meskipun jasad hidup, kita tetap saja disebut MAYAT selama HATI tidak DAWAM (KONTINYU) MENGINGAT Allah. Bersabda Nabi saw:
“ Perumpamaan orang yang INGAT pada Tuhannya dan yang TIDAK INGAT pada Tuhannya seperti perumpamaan orang HIDUP dan orang MATI.” (HR. Bukhari dari Abu Musa ra)
3. HATI yang BERSIH dapat MEMBEDAKAN kebajikan (al-birr) dan dosa (al-itsm)
Mulla Nashrudin sedang berjalan. Tiba-tiba kakinya terantuk sebuah benda. Dipungutnya benda itu.... Ternyata sebuah cermin kecil yang tertutup debu tebal.“Lumayan, akan kugantung di dinding dekat tempat tidur”, gumamnya lirih. Dengan ujung baju, diusapnya debu yang menyeliputi permukaan cermin. Cermin kembali berkilat.... Sontak Nashrudi terkejut setengah mati. Matanya terbelalak.... Ia melihat sosok mengerikan di dalam cemin. Wajah dengan kulit keriput, ditingkahi bulu-bulu kasar hitam putih tak merata, janggut yang kusut masai dan mata merah melotot. Praaang! Cermin dicampakkan.... “Pantas saja engkau dibuang pemilikmu!”, hardik Nashrudin. Rupanya, Nashrudin tidak siap melihat wajahnya sendiri.
Anekdot sufi ini menarik untuk direnungkan. Cermin adalah alat yang JUJUR. Ia memperlihatkan obyek yang ada dihadapannya apa adanya. Bahkan, bila pencahayaan demikian terangnya, cermin akan menghasilkan pantulan obyek yang lebih cemerlang dibandingkan aslinya. Itulah kehebatan cermin.
Setiap orang memiliki CERMIN DI DALAM DIRI. Itulah HATI NURANI. PERKATAAN hati nurani adalah KEJUJURAN.ANJURANNYA adalah KEBAIKAN. KECENDERUNGANNYA adalah pada KEBENARAN. SIFATNYA adalah KASIH SAYANG. Ia akan TENAG bila kita berbuat BAIK dan GELISAH bila kita berbuat DOSA. Bila ia BERSIH dan SEHAT maka ia akan menjadi JURU BICARA Tuhan di dalam diri kita. Bila ia BENING dan BERKILAT maka ia akan MENANGKAP wajah Tuhan.
Hanya sayangnya kita sering MENCAMPAKKAN nurani kita sendiri bahkan MEMBUNUHNYA dengan perilaku-perilaku kita. Curang hanya demi serupiah keuntungan, bohong hanya untuk kesenangan sesaat, mencuri hak orang lain, kikir padahal harta melimpah, dengki terhadap kebahagian orang lain,menolak kebenaran karena sebuah gengsi. Akibatnya nurani kita mati sehingga tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Seorang sahabat Nabi saw yang bernama Wabishah ra datang dengan menyimpan pertanyaan di dalam hatinya tentang bagaimanakah cara membedakan antara kebajikan dan dosa. Sebelum Wabishah bertanya, cermin hati Nabi saw telah menangkap isi hatinya. " Wahai Wabishah, mau aku jawab langsung atau engkau utarakan pertanyaanmu terlebih dahulu?"Wabishah menjawab," Jawab langsung saja, wahai Rasulullah." Beliau bersabda," Engkau datang untuk bertanya bagaimana membedakan antara kebajikan dan dosa." Wabishah berkata," Benar." Beliau saw merapatkan jari-jarinya dan menempelkannya pada dada Wabishah, seraya bersabda,“ Mintalah PENDAPAT pada HATIMU dan mintalah PENDAPAT PADA JIWAMU, mintalah PENDAPAT pada HATIMU dan mintalah PENDAPAT PADA JIWAMU, wahai Wabishah. Sesuatu itu adalah KEBAIKAN bila ia membuat HATI TENTERAM, membuat JIWA TENTERAM, sedangkan DOSA membuat KEGELISAHAN dalam HATI dan KEGONCANGAN dalam DADA.(Mintalah pendapat pada PENDAPAT pada HATIMU dan mintalah PENDAPAT PADA JIWAMU), meskipun orang-orang telah memberikan pendapat mereka kepadamu tentang hal itu.” ( HR.al-Darimi dari Wabishah ra )
Demikian, semoga kita dapat memlihara hati kita agar bisa mengarungi kehidupan dengan selamat dan selamat mengahadap Allah swt.
Wassalam
OFA

Read more...

BIARKAN TUHAN MENILAIMU

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois.Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.
Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangkabahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kaulakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu.
Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan jugateman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi, teruskanlahkesuksesanmu itu.
Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu.Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.
Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapatdihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhentidan tetaplah membangun.
Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati,orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplahberbahagia.
Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok akan dilupakanorang.Tetapi, teruslah berbuat baik.
Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidakakan pernah cukup.Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.
Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidakakan pernah ada antara engkau dan orang lain.
Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yangkau lakukan.
Tetapi, percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang yangjujur, dan Dia dapat melihat ketulusan hatimu.
(Terima kasih kepada Sahabatku Tuti Sudiarti yang telah mengirim tulisan ini dan dikutip dari Ibu Theresa)

Read more...

SAKARATUL MAUT...

Mati adalah suatu KEPASTIAN …Kita lari pun dia kan selalu menjemputmu dengan pasti...
Firman Allah:”Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu LARI daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan MENEMUI kamu, kemudian kamu akan DIKEMBALIKAN kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia BERITAKAN kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS 62:8)”Dan DATANGLAH sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu SELALU LARI daripadanya.” (QS 50:19)
Tetapi ....ada yang TAKUT, ada juga yang TENANG dengan SAKARATUL MAUT....Firman Allah:” Hai jiwa yang TENANG.... Kembalilah kepada Tuhanmu dengan HATI yang PUAS lagi DIRIDHOI-Nya. Maka masuklah ke dalam JAMA’AH HAMBA-HAMBA-Ku, dan masuklah ke dalam SURGA-Ku.” (QS 89:27-30)
KETAKUTAN dan KETENANGAN menghadapi SAKARATUL MAUT tergantung kita memahami DUNIA dan AKHIRAT, serta PERSIAPAN PERBEKALAN kita ...
” Manusia yang paling CERDAS ialah yang TERBANYAK MENGINGAT KEMATIAN, serta YANG TERBANYAK PERSIAPANNYA untuk MENGHADAPI KEMATIAN itu. Mereka itulah yang BENAR-BENAR CERDAS, dan mereka akan pergi ke ALAM BAKA dengan membawa KEMULIAAN DUNIA serta KEMULIAAN AKHIRAT.(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)
Orang bijak berkata:”Aku heran terhadap orang yang MENYAMBUT dunia yang sedang PERGI meninggalkannya, tetapi BERPALING dari akhiratyang sedang berjalan MENUJU KEPADANYA.”
Bagaimana agar pada waktu Malaikat Maut menjemput kita, dan pada waktu kita mengalami Sakaratul Maut kita bisa TENANG dengan mengucapkan kalimat LA ILAAHA ILLALLAH.....
Menurut para ahli, pada saat sakaratul maut, yaitu pada saat ROH sudah sampai tenggorokan,maka INGATAN, AKAL dan ILMU akan HILANG;yang berfungsi hanyalah ALAM BAWAH SADARNYA.Maka dari itu....Kita harus SELALU MENGINGAT Allah dan MENCINTAI-Nya sampai ke dalam LUBUK HATI kita...
Aku mau tidur....INGAT Allah, ....bangun tidur......INGAT AllahAku mau makan....INGAT Allah,.....selesai makan.....INGAT AllahMau mandi....INGAT AllahMau kerja.....INGAT AllahSedang sehat.... INGAT AllahSedang sakit.... INGAT AllahMau dan sedang apapun.... kalau kita selalu INGAT Allah, Maka ....Kita mau Mati pun INGAT Allah....Bisa mengucap......”LA ILAAHA ILLALLAH....”
Karena rasa sakit yang sangat, seolah-olah ditusuk oleh 300 pedang...Kita pun secara OTOMATIS....Menyebut Nya.....Memanggil-Nya....Dan meminta pertolongan dan perlindungan-Nya...Bahkan Allah pun akhirnya mengirim Malaikat Maut yang Rupawan dan Harum..Menjemput kita dengan senyum ....Dan mengeluarkan RUH kita dengan lembut...seperti menuang air dari Teko ke Gelas...Kita pun disambut oleh para Malaikat dengan ucapan Selamat..Di kubur pun sudah diperlihatkan taman-taman Surga....
Ya Allah.... janganlah SEDETIKPUN Engkau lepas dari Ingatanku...Karena jiwaku selalu ada dalam GENGGAMAN-Mu....Berilah kami kesempatan BERTAUBAT sebelum mati...Berilah RAHMAT-Mu pada waktu Sakaratulmaut...Berilah AMPUNAN-Mu ...bahkan setelah kematian...Ya Allah ...LUNAKKANLAH dalam Sakaratul maut kami...HIASILAH kuburan kami dengan taman-taman SURGA-Mu...Dan kami BERLINDUNG dari dahsyatnya siksa api NERAKA...Engkaulah sebaik-sebaik Pelindung...Engkaulah sebaik-baik Penolong...
Wassalam
From Kata2 Hikmah

Read more...

Sholat dan Kekufuran..

...Nabi Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya antara seorang lelaki dan kemusyrikan serta kekufuran ialah meninggalkan sholat.” (HR. Muslim)

Dari Ummu Aiman ra bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Jangan kamu tinggalkan sholat dengan sengaja. Karena sesungguhnya barangsiapa meninggalkan sholat dengan sengaja maka sungguh lepaslah darinya perlindungan Allah ta’aala dan Rasul-Nya.”(HR. Ahmad)

"Hanyalah yang memakmurkan Masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman pada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat" ( Surah At-Taubah ayat 18 )

“Sesungguhnya hal pertama yang diperhitungkan dari seorang hamba Allah ta’aala pada hari kiamat ialah sholatnya. Jika didapati ia sempurna maka ia dicatat sebagai sempurna. Jika didapati terdapat kekurangan, maka dikatakan ”Coba lihat adakah ia memiliki sholat sunnah yang dapat melengkapi sholat wajibnya?” Kemudian segenap amal perbuatannya yang lain diproses sebagaimana sholatnya. (HR AnNasai)

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Shalat yang paling
berat bagi munafik adalah shalat Isya’ dan shalat fajar. Seandainya
mereka tahu ganjarannya, maka pastilah mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak(HR. Muttafaq alaihi).

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Demi Yang Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh aku berkeinginan untuk mengumpulkan kayu bakar kemudian aku perintahkan shalat, azan dan memerintahkan seseorang menjadi imam, lalu aku mendatangi orang yang tidak hadir dalam shalat jamaah dan aku bakar rumahnya. Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya salah seorang mereka tahu bahwa dia akan mendapatkan daging yang gemuk atau dua daging tulang iga yang bagus, pastilah mereka hadir shalat isya` berjamaah (HR. Bukhari dan Muslim)

Read more...

Segelas Susu

>> Wednesday, April 22, 2009

Suatu hari ,seorang anak lelaki miskin yang hidup sebagai pedagang asongan dari pintu ke pintu biasanya dilakukan di kompleks2 rumah Dinas –kehabisan uang, kondisinya itu sangat lapar. Anak lelaki tersebut untuk meminta makan dari rumah berikutnya. Akan tetapi, dia kehilangan keberaniaan saat ibu pejabat-membuka pintu. Anak itu tidak jadi meminta makan,ia hanya berani meminta air ibu muda itu melihat dan befikir bahwa Anak lelaki itu pasti lapar

Oleh karena itu, ia membawakan segelas besar susu. Kemudian anak lelaki tersebut minum dengan “lahap”-nya dan bertanya , “berapa saya harus membayar segelas susu besar ini”?”
Ibu menjawap kamu tidak perlu membayar apa pun, orang tua kami dulu mengajarkan jika melakukan suatu kebaikan ,” kata ibu manambahkan sambil menghabiskan susunya anak lelaki tsb berkata dalam hati, ”dari hati ku yang terdalam, aku sangat simpati denggan ibu ini, dia tidak sombong sekalipun istri pejabat !,”

Beberapa puluh tahun kemudian, ibu muda dahulu (yang kini sudah agak lanjut usianya) mengalami sakit yang sangat kritis. Balai pengobatan sudah tidak mampu lagi mengobati penyakit komplikasinya, apa lagi ia sekarang ini berstatus janda seorang pensiunan kereta api. Atas saran keluarga, si wanita ini di pindah kan ke rumah sakit umum pemerintah yang ada di kota tersebut untuk diobservasi, namun tetap saja tidak bias terobati. Akhirnya, dengan menjual barang2 tersisa dan atas bantuan rekan2 sesama jada pensiunan, si wanita muda ini dikirim ke kota karena di sana ada dokter yang mampu megobati penyakit komplikasinya itu.

Dr. Sobur Nurjaman Ali di panggil untuk melakukan pemeriksaaan pada saat ia mendengar nama kota asal si ibu tersebut, terbesit seberkas pancaran aneh pada mata Dr.Sobur. Segera ia bangkit mengenakan jubah dokternya dan bergegas tutun melalui aula rumah sakit menuju kamar si wanita tsb.ia lansung mengenali wanita itu dengan sekali pandang.
Dr.Sobur kemudian kembali keruang konsultasi dan untuk melakukan serangkaian medical check up total serta terapi2 medis lainnya “pokoknya, ibu tsb harus sembuh ,”demikian obsesinya. Mulai hari itu, si ibu yang tergolek lemah tersebut menjadi perhatiaan Dr. Sobur dengan kasih yang tulus . Memasuki bulan ketiga di rumah sakit tersebut teryata si ibu benar2 sembuh.

Lalu , Dr. Sobur meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan sekuruh tagihan biaya pengobatan kepadanya guna persetujuan. Dr. Sobur melihatnya dan menulis pada pojok atas lembar tagian tersebut. Ia sangat yakin bahwa ibu ini tidak akan mampu membayar tagihan tersebut walau pun harus di bayar seumur hidupnya. Bisnis yang di rintis bersama suaminya (almarhum) ketika memasuki pension gagal karena di tipu orang. Demikian cerita si ibu kepada Dr. sobur beberapa waktu lalu. Hal ini pula yang membuat ia jatuh miskin dengan seorang anak yang saat ini juga pengangguran.

Lembur tagihan akhirnya sampai ke tangan ibu yang malang itu. Dengan rasa was2 ia memberanikan diri membaca tagihan yang di sodorkan bagian keungan. Di sana tertera rincian biaya yang di keluarkan selama ia menjalani pengobatan. Akan tetapi, ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut, ia membava tulisan yang berbunyi: telah di bayar lunas dengan segelas besar susu” Tertanda Dr.Sobur Nurjaman Ali

Ketika ditanya, apa yang paling membuat ke bahagiaan manusia saat ini. Mungkin jawabannya yang paling tepat adalah dengan memberikan kebahagiaan bagi orang lain (K.G.Lim.1995). Memberi memang lebih indah dari pada menerima, memberi merupakan wujud kerendahan hati kita kepada sang pencipta. Bahkan, seorang klien pernah bertutur “kalaulah setiap orang di perusahaan mau memberi dan tidak berharap menerima, niscaya perusaaan tsb akan kuat dan survive”(tahan lama )

Memberi berarti melakukan inisiatif pertama tanpa mengharapkan balasan......

Read more...

BERANI MELEPASKAN

Ada Hal-hal yang Tidak Ingin Kita Lepaskan,
Orang-orang yang Tidak Ingin Kita Tinggalkan tapi
ADA SAATNYA DIMANA Kita HARUS BERHENTI MENCINTAI SESEORANG BUKAN Karena
Orang Itu Berhenti Mencintai Kita Melainkan Karena
Kita MENYADARI Bahwa Orang Itu Akan Lebih Berbahagia Apabila Kita MELEPASKANNYA.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
KEBAHAGIAAN Kita SANGAT BERGANTUNG Pada Orang Itu.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
Kita Merasa Dia Itu GANTENG, CANTIK, TERISTIMEWA Dibandingkan Dengan yang Lain.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
Kita TAKUT TIDAK DAPAT MENEMUKAN Yang Seperti Dia.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
Begitu BANYAK SAAT-saat INDAH Senantiasa Terbayang di Benak Kita.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
HATI Kita berkata, "Saya SANGAT MENCINTAINYA".

Ingatlah !!
Melepaskan Bukanlah Akhir dari Dunia Melainkan Awal dari Suatu Kehidupan Baru...

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena KEBAHAGIAAN,
Kita Tidak Tergantung Padanya.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena
Kita MENYADARI yang Ganteng, Cantik, Istimewa Belum Tentu
yang Terbaik buat kita.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena Kita Tahu
Jika TUHAN MENGAMBIL SESUATU, IA TELAH SIAP MEMBERI YANG LEBIH BAIK.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Ketika
SAAT-saat INDAH HANYALAH TINGGAL MASA LALU.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena
Kepala Kita berkata "TIDAK ADA LAGI YANG DAPAT DIPERTAHANKAN".

* KEGAGALAN TIDAK BERARTI Anda Tidak Mencapai Apa-apa...
namun Anda TELAH MEMAHAMI SESUATU...!

Segala Sesuatu Ada WAKTUNYA, Ada Saat MEMPERTAHANKAN, Ada Saat MELEPASKAN...!!

From Kata2 Hikmah

Read more...

YAKINLAH ! ALLAH MEMANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG

Dalam keadaan apapun kita harus YAKIN...
bahwa Allah memang Maha Pengasih dan Penyayang,
Dia tidak akan meninggalkan kita...
Dia akan selalu dekat dengan kita...
Terutama apabila keadaan buruk menimpa kita...
Jangan sekali kali kita berprasangka buruk kepada-Nya!

Perhatikan kisah hikmah dari Sahabat kita Kamila Vyndarti:

Api dan Asap

Suatu ketika, ada sebuah Kapal yang Tenggelam Diterjang Badai.
Semuanya Porak Poranda.
Tak ada Awak yang tersisa,
kecuali Satu Orang yang Berhasil mendapatkan Pelampung.
Namun,
Nasib Baik Belum Berpihak pada Pria ini.
Dia Terdampar pada Sebuah Pulau Kecil Tak Berpenghuni, sendiri, dan
tak punya bekal makanan.

Dia terus berdoa pada Tuhan untuk Menyelamatkan Jiwanya.
Setiap saat, Dipandangnya ke Penjuru Cakrawala,
mengharap ada Kapal yang Datang Merapat.
Sayang, Pulau ini Terlalu Terpencil.
Hampir Tak Ada Kapal yang mau Melewatinya.

Lama kemudian, Pria ini pun Lelah untuk Berharap.
Lalu, untuk Menghangatkan badan, ia membuat perapian,
sambil mencari kayu dan pelepah nyiur untuk tempatnya beristirahat.
Dibuatnya rumah-rumahan, sekedar tempat untuk melepas lelah.
Disusunnya Semua Nyiur dengan Cermat, agar bangunan itu Kokoh
dan dapat bertahan lama.

Keesokan harinya, Pria Malang ini mencari Makanan.
Dicarinya buah-buahan untuk penganjal perutnya yang lapar.
Semua pelosok dijelajahi, hingga kemudian, ia kembali ke gubuknya.
Namun, ia terkejut.........

Semuanya telah Hangus Terbakar, rata dengan tanah, hampir tak bersisa.
Gubuk itu Terbakar, karena Perapian yang lupa Dipadamkannya.
Asap membubung Tinggi dan Hilanglah semua Kerja Kerasnya semalam.
Pria ini berteriak Marah,
"Ya Tuhan, mengapa Kau lakukan ini padaku.
Mengapa?... Mengapa?".
Teriaknya Melengking Menyesali Nasib.

Tiba-tiba...terdengar Peluit yang ditiup.
Tuittt.....tuuitttt.
Ternyata ada sebuah Kapal yang datang.
Kapal itu mendekati Pantai dan turunlah beberapa orang menghampiri Pria
yang sedang menangisi gubuknya ini.

Pria ini kembali terkejut, ia lalu bertanya,
"Bagaimana kalian bisa tahu kalau aku ada di sini?
Mereka menjawab, "Kami melihat simbol Asapmu!!"

Sangat Mudah Memang bagi kita, untuk MARAH saat Musibah itu Tiba.
Nestapa yang kita Terima, Tampak akan begitu Berat, saat terjadi
dan berulang-ulang.
Kita memang bisa memilih untuk Marah, Mengumpat dan Terus Mengeluh.
Namun, sepertinya Kita TIDAK BOLEH KEHILANGAN HATI Kita.
Sebab, TUHAN SELALU ADA PADA HATI KITA,
WALAU DALAM KEADAAN YANG PALING BERAT SEKALIPUN.

Dan Ingatlah, saat ada "ASAP dan API"
yang Membubung dan Terbakar dalam HATI Kita,
Jangan KECIL HATI.
Jangan SESALI Semua itu.
JANGAN HILANGKAN PERASAAN SABAR dalam KALBU Kita.

Sebab, bisa jadi,
Itu Semua adalah Sebagai TANDA dan SIMBOL bagi Orang lain untuk
Datang Padamu dan Mau Menolongmu.

Sebab,
untuk Semua Hal Buruk yang Kita Pikirkan,
Akan SELALU ADA JAWABAN yang MENYEJUKKAN Dari-Nya.
TUHAN MAHA TAHU Yang TERBAIK Buat Kita.
JANGAN HILANGKAN HARAPAN Itu.

(Kamila Vyndarti)

Karena sesungguhnya kita tidak tahu apa-apa tentang proses kehidupan ini, Dialah PENCIPTA KEHIDUPAN, Dia yang tahu segalanya dan berbuat yang terbaik untuk hamba-Nya.

"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS 2:216)

Wassalam

Read more...

MENGHIASI HATI DENGAN MENANGIS

Rasulullah bersabda "Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui,
niscaya Kalian akan Sedikit Tertawa dan Banyak Menangis."

Indahnya Hidup dengan Celupan Iman.
Saat itulah Terasa bahwa DUNIA BUKAN SEGALA-GALANYA.
Ada yang Jauh Lebih Besar dari yang Ada di Depan Mata.
Semuanya Teramat Kecil Dibanding dengan
BALASAN dan SIKSA Sang Maha Pencipta.

Menyadari bahwa DOSA DIRI Tak Akan Terpikul di Pundak Orang Lain.

SIAPA PUN KITA,
JANGAN PERNAH BERPIKIR bahwa DOSA-dosa yang Telah Dilakukan
akan Terpikul di pundak orang lain.

Siapa Pun.
Pemimpinkah, Tokoh yang punya Banyak Pengikutkah, Orang Kaya-kah.
SEMUA KEBAIKAN dan KEBURUKAN KEMBALI KE PELAKUNYA.

Sang Maha Guru ..Allah Menjelaskan melalui Ilmu-Nya dalam Firman-Nya :
"...Dan Tidaklah Seorang Membuat Dosa Melainkan Kemudharatannya
Kembali Kepada Dirinya Sendiri;
dan Seorang yang Berdosa Tidak Akan Memikul Dosa Orang Lain.
Kemudian kepada Tuhan-mulah kamu kembali,
dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."

Lalu, Pernahkah Kita Menghitung-hitung Dosa yang Telah Kita Lakukan.
SEBERAPA BANYAK dan BESAR DOSA-dosa itu.
Jangan-jangan,
Hitungannya Tak Beda dengan Jumlah Nikmat ALLAH yang kita Terima.
Atau bahkan, Jauh Lebih Banyak Lagi.

MASIHKAH Kita MERASA AMAN dengan MUTU DIRI SEPERTI ITU.

BELUMKAH TERSADAR kalau Tak Seorang pun Mampu Menjamin bahwa
ESOK Kita BELUM BERPISAH Dengan DUNIA.

BELUMKAH TERSADAR kalau Tak Seorang pun Bisa Yakin bahwa
ESOK Kita MASIH BISA BERAMAL.

BELUMKAH TERSADAR kalau Kelak Masing-masing Kita SIBUK
MEMPERTANGGUNGJAWABKAN APA YANG TELAH KITA LAKUKAN.

MENYADARI BAHWA DIRI TERAMAT HINA DI HADAPAN SANG MAHA AGUNG
Di Antara KEINDAHAN IMAN adalah
ANUGERAH PEMAHAMAN Bahwa Kita BEGITU HINA di HADAPAN ALLAH.

Saat itulah, SEORANG HAMBA MENEMUKAN JATI DIRI yang SEBENARNYA.
Ia Datang ke Dunia Ini Tanpa Membawa Apa-apa.
Dan Akan Kembali dengan Selembar Kain Putih.
Itu pun karena JASA BAIK Orang Lain.

Apa yang kita Dapatkan pun Tak Lebih dari ANUGERAH ALLAH
yang Tersalur Lewat Lingkungan.
Kita Pandai karena Orangtua Menyekolahkan Kita.
Seperti itulah SUNNATULLAH yang Menjadi KELAZIMAN Bagi Setiap Orangtua.
Kekayaan yang Kita Peroleh Bisa Berasal dari Warisan Orangtua atau
karena Berkah Lingkungan yang lagi-lagi ALLAH TITIPKAN BUAT KITA.
KITA BEGITU FAKIR DI HADAPAN ALLAH, TUHAN YANG MEMILIKI LANGIT dan BUMI.

Seperti itulah Sang Maha Guru ALLAH nyatakan dalam Firman-Nya,
"Hai Manusia, kamulah yang Berkehendak kepada Allah;
dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
Jika Dia menghendaki,
niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru
(untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah."

Menyadari bahwa SURGA TAK AKAN TERMASUKI HANYA AMAL YANG SEDIKIT.
Mungkin,
Pernah Terangan-angan dalam benak kita bahwa
Sudah menjadi Kemestian kalau ALLAH Akan Memasukkan Kita Kedalam Surga.
Pikiran itu Mengalir Lantaran MERASA DIRI TELAH BEGITU BANYAK BERAMAL.
Siang Malam, Tak Henti-hentinya Kita Menunaikan Ibadah.
"Pasti, Pasti Saya Akan Masuk Surga,"
BEGITULAH Keyakinan Diri itu Muncul karena
Melihat Amal Diri Sudah Lebih Dari Cukup.

Namun, ketika Perbandingan Nilai Dilayangkan Jauh ke Generasi Sahabat Rasul,
Kita akan Melihat Pemandangan lain.
Bahwa, para Generasi sekaliber Sahabat pun Tidak Pernah Aman kalau
Mereka Pasti Masuk Surga.
Dan seperti itulah Dasar Pijakan mereka ketika
ada order-order baru yang diperintahkan Rasulullah.

Begitulah ketika Turun Perintah H I J R A H.
Mereka Menatap Segala Bayang-bayang Suram soal
Sanak Keluarga yang Ditinggal,
HARTA yang Pasti Akan Disita, dengan Satu Harapan :
"ALLAH PASTI Akan Memberikan IMBALAN yang TERBAIK."
Dan itu adalah PILIHAN yang TAK BOLEH DISIA-SIAKAN.
Begitu pun ketika Secara Tidak Disengaja,
ALLAH Mempertemukan Mereka dengan Pasukan yang Tiga Kali Lebih Banyak
dalam Daerah yang Bernama Badar.
Dan Taruhan Saat itu Bukan Hal Sepele : N Y A W A.
Lagi-lagi,
Semua Itu Mereka Tempuh Demi Menyongsong Investasi Besar,
MERAIH SURGA.

Begitulah ALLAH menggambarkan mereka dalam Firman-Nya.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga,
padahal belum datang kepadamu (COBAAN) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kamu ?
Mereka ditimpa MALAPETAKA dan KESENGSARAAN,
serta DIGONCANGKAN (dengan Bermacam-macam Cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan Orang-orang yang Beriman bersamanya :
‘Bilakah Datangnya Pertolongan Allah?'
Ingatlah, sesungguhnya Pertolongan Allah itu AMAT DEKAT."

Menyadari bahwa AZAB ALLAH Teramat Pedih
Apa yang bisa kita Bayangkan Ketika Semua Manusia
Berkumpul Dalam Tempat Luas yang Tak Seorang pun Punya
HAK ISTIMEWA Kecuali dengan IZIN ALLAH.
Jangankan Hak Istimewa, Pakaian pun Tak Ada.
Yang Jelas dalam BENAK Manusia Saat itu Cuma Pada Dua Pilihan :
Surga atau Neraka.
Di Dua Tempat itulah Pilihan Akhir Nasib Seorang Anak Manusia.

"Pada hari ketika Manusia lari dari Saudaranya, dari Ibu dan Bapaknya,
dari Isteri dan Anak-anaknya.
Setiap Orang dari Mereka pada hari itu Mempunyai Urusan
yang Cukup Menyibukkannya." (QS. 80)

Mulailah Bayang-bayang Pedihnya Siksa Neraka Tergambar Jelas.
Kematian di Dunia Cuma Sekali.
Sementara, di NERAKA dan SURGA ORANG TIDAK PERNAH MATI.
SELAMANYA MERASAKAN PEDIHNYA SIKSA NERAKA dan KENIKMATAN SURGA.
Terus dan Selamanya.

Seperti Apa Siksa Neraka, Rasulullah saw pernah menggambarkan
Sebuah contoh Siksa yang Paling Ringan.
"Sesungguhnya seringan-ringan SIKSA Penghuni Neraka pada hari kiamat ialah
Seseorang yang Di Bawah Kedua Tumitnya Diletakkan Dua Bara Api
yang Dapat Mendidihkan Otaknya.
Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun
yang lebih berat siksaannya daripada itu,
padahal Itu adalah Siksaan yang Paling Ringan bagi Penghuni Neraka."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Belum saatnyakah kita MENANGIS Di HADAPAN ALLAH.
Atau Jangan-jangan,
HATI kita Sudah Teramat Keras untuk Tersentuh dengan KEKUASAAN ALLAH
yang Teramat Jelas Di Hadapan Kita.
Imam Ghazali pernah memberi nasihat,
Jika Seorang Hamba ALLAH TIDAK LAGI MUDAH MENANGIS Karena
TAKUT Dengan KEKUASAAN ALLAH,
Justru MENANGISLAH KARENA KETIDAKMAMPUAN ITU.

(Oleh KAMILA VYNDARTI)

Read more...

Sebelum kau mengeluh..

1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda,Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

7. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,Pikirkan tentang orang-orang yang
tinggal di jalanan

8. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

9. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

10. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

11. Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

Life is a gift

Read more...

...Mengalahkan Diri Sendiri...

>> Friday, April 17, 2009

Dalam Hidup ini,
Bahagia Tidaknya Kita,
Kita Sendiri Yang akan Menentukan.

Hanya karena KEBODOHAN,
Kita dibayangi oleh Rasa KEKHAWATIRAN dan Rasa TAKUT
yang Sebenarnya Tidak Perlu Ada.

BerHATI LURUS adalah MENJAGA HATI dan PIKIRAN agar
Tidak Mudah Goyah oleh GODAAN.

Bagi yang BerKEPRIBADIAN LEMAH dan BERJIWA RAPUH akan
Mudah Tergoda pada Kesenangan DUNIAWI.

MATA Kita hanya MELIHAT Benda-benda yang Indah,
TELINGA Kita hanya akan MENDENGAR Suara yang Merdu dan
LIDAH Hanya mau MENCICIPI Makanan yang Lezat.
TUBUH menjadi MANJA dan
PIKIRAN Mengembara ke Mana-mana TANPA DAPAT DIKENDALIKAN.

ORANG BIJAK mengatakan bahwa
"PERANG yang Tidak Ada Habisnya adalah Perang MELAWAN DIRI SENDIRI.
MUSUH yang Paling Sulit diTaklukkan adalah Diri Sendiri."

Hati yang Bercabang Ibarat Kuda yang Lepas dari Kendali.

Karena itu Kita Harus Menjaga Keseimbangan Hati dan Pikiran Kita.

Hindari Pikiran yang Menyesatkan,
karena Nantinya akan Menimbulkan MALAPETAKA bagi Diri Sendiri.

Bila kita ingin Menuai Benih Kebahagiaan, Taburlah Benih Kebaikan.
Kita mulai dengan MENANAM Bibit-bibit Kebaikan,
Mencabut Rumput-rumput KETAMAKAN,
KEBENCIAN, IRI HATI, Mengairinya dengan KETABAHAN dan KEMURAHAN HATI,
serta Menyuburkannya dengan Memberi Pupuk Perilaku yang BERBUDI.

Dengan begitu,
Sudah Sepantasnya kita Menikmati Hasil Panen yang Memuaskan.

Apabila Di Dalam Diri Seseorang Masih ada Rasa MALU dan TAKUT untuk
Berbuat Suatu Kebaikan,

maka Jaminan bagi Orang Tersebut adalah
TIDAK AKAN BERTEMUNYA ia dengan Kemajuan Selangkah Pun.

(Terima kasih kepada Sahabatku Kamila Vyndarti yang telah menulis @ Discussion Board)

Read more...

IBU MAAFKAN AKU...

IBU

Suatu ketika seorang anak menghampiri ibunya di dapur..
ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya...
Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan lap.
Ia pun mebacanya dan inilah tulisannya :

Untuk memotong rumput 5.000 rupiah
Untuk membersihkan tempat tidur 1.000 rupiah
Untuk pergi ke toko disuruh ibu 1.000 rupiah
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja 3.000 rupiah
Untuk membuang sampah 1.000 rupiah
Untuk nilai bagus 10.000 rupiah
Untuk membersihkan dan menyapu halaman 5.000 rupiah
Jadi total jumlah hutang ibu adalah 26.000 rupiah

Sang Ibu memandangi anaknya dengan penuh harap..
berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu..
lalu ia mengambil pulpen,
membalikan kertasnya dan inilah yang ia tuliskan :

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan airmata dalam mengurus kamu, gratis
Untuk semua mainan, makanan dan baju, gratis
Kalau dijumlahkan semuanya..
harga cinta ibu adalah gratis..
semuanya GRATIS...

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya,
Sang anak pun BERLINANG AIR MATA dan menatap ibunya dan berkata :

”Bu, aku SAYANG SEKALI sama ibu”
Kemudian ia mengambil pulpen
dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar ”LUNAS”

Masih senantiasa teringat dalam benak kami...
Ketika kami muda betapa Ibunda ingin MEMELUK kami ...
tapi kami MENGUNCI kamar kami.....

Ketika sebagian dari kami lulus SMA Ibu MENANGIS TERHARU.....
tapi kami malah BERPESTA dengan teman-teman kami...

Ketika mereka membayar uang kuliah dan MENGANTAR kami kuliah pertama...
tapi kami malah minta diturunkan di gerbang kampus karena MALU sama teman-teman kami...

Ketika beliau bertanya”dari mana saja seharian pergi...”
sebagai jawaban..”Ah Ibu cerewet amat sih, mau tahu aja urusan orang”

Ketika mereka MEMBANTU biaya pernikahan...
akan tetapi malah kami menjauh pindah beratus kilometer darinya ...

Ketika dia memberi nasehat cara merawat bayi...
tetapi kami berkomentar ”Maaf Bu zaman sudah berubah...”

Ketika mereka memendam rindu ingin bertemu kami...
akan tetapi apa jawaban kami ”Maaf Bu kami sibuk dengan urusan kami.....”

Ketika di Usia mereka LANJUT dan SAKIT-SAKITAN
sehingga memerlukan PERAWATAN....
sebagai gantinya kami malah membaca pengaruh negatif orangtua yang menumpang di rumah cucu-cucunya...

Sehingga ketika sebagian dari orangtua kami Engkau Panggil....
Baru terasa seperti sebuah PALU GODAM yang meremukan hati kami...
ternyata kami BELUM MELAKUKAN APAPUN untuk kedua orangtua kami...

Jika beliau masih ADA,
jangan lupa memeberikan KASIH SAYANGMU lebih dari yang pernah kau berikan selama ini...

Dan jika beliau sudah TIADA,
ingatlah kasih sayang dan cintanya yang tulus tanpa syarat kepadamu..
janganlah lupa untuk senantiasa melantunkan DOA kepadanya disetiap waktumu...

Untuk itu...
Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami...
Ya Allah senantiasa perbaiki akhlak kami...
Ya Allah rahmatillah senantiasa orangtua kami.
Ya Allah cintailah...kasihilah...sayangilah mereka
sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami sewaktu kami kecil.........
(Dari milis sebelah)

Read more...

RAHASIA kecil KEBAHAGIAAN

"Kebahagiaan bukan ditentukan oleh orang lain, tetapi oleh SIKAP kita sendiri dalam menghadapi masalah atau berhubungan dengan orang lain"

Agar kita selalu bahagia...marilah kita mengambil Hikmah dari tulisan Sahabat kita Kamila Vyndarti:

RAHASIA Kecil KEBAHAGIAAN

Rahasia Kebahagiaan adalah
MEMUSATKAN PERHATIAN PADA KEBAIKAN DALAM
DIRI ORANG LAIN.
Sebab, HIDUP BAGAIKAN LUKISAN :
Untuk Melihat KEINDAHAN Lukisan yang TERBAIK Sekalipun,
Lihatlah Di Bawah SINAR yang TERANG,
BUKAN di Tempat yang TERTUTUP dan GELAP Sama Halnya Sebuah GUDANG.

Rahasia Kebahagiaan adalah
TIDAK MENGHINDARI KESULITAN.
Dengan Memanjat Bukit, bukan Meluncurinya, Kaki Seseorang Tumbuh Menjadi Kuat.

Rahasia Kebahagiaan adalah
MELAKUKAN SEGALA SESUATU BAGI ORANG LAIN.
Air yang Tak Mengalir Tidak Berkembang.
Namun, Air yang Mengalir dengan Bebas Selalu Segar dan Jernih.

Rahasia Kebahagiaan adalah
BELAJAR DARI ORANG LAIN dan BUKAN MENCOBA MENGGURUI MEREKA.
Semakin Anda Menunjukkan Seberapa Banyak Anda Tahu,
Semakin Orang Lain akan Mencoba Menemukan Kekurangan dalam Pengetahuan Anda.
Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena Terlalu Banyak berCUAP-CUAP.

Rahasia Kebahagiaan adalah
KEBAIKAN HATI : MEMANDANG ORANG LAIN.
Sebab, Setiap Ciptaan adalah Milik Anda.
KITA SEMUA adalah CIPTAAN TUHAN yang SATU.

Rahasia Kebahagiaan adalah
TERTAWA BERSAMA ORANG LAIN,
sebagai SAHABAT dan BUKAN MENERTAWAKAN, sebagai Hakim.

Rahasia Kebahagiaan adalah
TIDAK SOMBONG.
Bila Anda Menganggap Mereka Penting,
Anda akan Memiliki Sahabat ke Manapun Anda pergi.
Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan
mengeluarkan bau yang paling menyengat.

Kebahagiaan Datang kepada Mereka yang MEMBERIKAN CINTANYA SECARA
BEBAS dan MELEPASKAN,
yang TIDAK MEMINTA ORANG LAIN MENCINTAI MEREKA TERLEBIH DAHULU.
BERMURAH HATILAH seperti MENTARI yang MEMANCARKAN SINARNYA Tanpa
Terlebih Dahulu Bertanya "Apakah Orang-orang Patut Menerima Kehangatannya".

Kebahagiaan Berarti MENERIMA APAPUN yang DATANG dan
Selalu mengatakan Kepada DIRI SENDIRI "AKU BEBAS DALAM DIRIKU".

Kebahagiaan Berarti MEMBUAT ORANG LAIN BAHAGIA.
Padang Rumput yang Penuh Bunga Membutuhkan Pohon-pohon di Sekelilingnya,
Bukan Bangunan-bangunan Beton yang Kaku.
KELILINGILAH PADANG HIDUP Anda dengan KEBAHAGIAAN.

Kebahagiaan Berasal dari MENERIMA ORANG LAIN SEBAGAIMANA ADANYA ;
Nyatanya Menginginkan Mereka Bukan Sebagaimana Adanya.
Betapa AKAN MEMBOSANKAN Hidup ini jika Setiap Orang Sama.
Bukankah Taman pun Akan Tampak Janggal Bila Semua Bunganya Berwarna Ungu ?

Rahasia Kebahagiaan adalah
MENJAGA agar HATI Anda TERBUKA Bagi Orang Lain dan
BERBAGI Pengalaman-pengalaman Hidup.
HATI LAKSANA PINTU SEBUAH RUMAH.
CAHAYA MATAHARI Hanya Dapat Masuk Bilamana Pintu Rumah Itu Terbuka Lebar.

Rahasia Kebahagiaan adalah
MEMAHAMI bahwa Persahabatan Jauh LEBIH BERHARGA Daripada Barang ;
Lebih Berharga daripada MENGURUSI Urusan Sendiri ;
Lebih Berharga daripada BERSIKUKUH pada Kebenaran Dalam
Perkara-perkara yang Tidak Prinsipil.

"...RENUNGKAN SETIAP RAHASIA YANG ADA DI DALAMNYA.
RASAKAN APA YANG DIKATAKANNYA..."

(Kamila Vyndarti)

Read more...

KEKUATAN vs KELEMBUTAN

Kisah BESI dan AIR

Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu BESI dan AIR.
Besi seringkali BERBANGGA Akan DIRINYA SENDIRI.
Ia sering Menyombong kepada Sahabatnya :
"Lihat ini aku, Kuat dan Keras. Aku Tidak Seperti Kamu yang Lemah dan Lunak"
Air hanya Diam Saja Mendengar Tingkah Sahabatnya.

Suatu hari Besi Menantang Air Berlomba untuk Menembus Suatu Gua dan
Mengatasi Segala Rintangan yang ada di sana.

Aturannya :
"Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka
maka ia dinyatakan menang."

Besi dan Air pun mulai berlomba :
Rintangan pertama mereka ialah
mereka harus melalui Penjaga Gua itu yaitu Batu-batu yang Keras dan Tajam.
Besi mulai Menunjukkan Kekuatannya,
Ia Menabrakkan Dirinya ke batu-batuan itu.
Tetapi karena Kekerasannya batu-batuan itu Mulai Runtuh Menyerangnya
dan Besi pun Banyak Terluka di sana - sini karena Melawan Batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk
melawan bebatuan itu,
ia lembut Mengikis Bebatuan itu sehingga Bebatuan lainnya Tidak Terganggu
dan Tidak Menyadarinya,
ia Hanya Melubangi Seperlunya Saja untuk Lewat tetapi Tidak Merusak Lainnya.
Score Air dan Besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah
mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua.
Besi Merasakan Kekuatannya,
ia Mengubah Dirinya menjadi Mata Bor yang Kuat dan
ia Mulai Berputar untuk Menembus Celah-celah itu.
Tetapi celah-celah itu ternyata Cukup Sulit untuk Ditembus,
semakin Keras ia berputar memang celah itu Semakin Hancur tetapi
ia pun juga semakin terluka.

Air dengan Santainya Merubah Dirinya Mengikuti Bentuk Celah-celah itu.
Ia Mengalir Santai dan karena Bentuknya yang Bisa Berubah
ia Bisa dengan Leluasa tanpa Terluka Mengalir Melalui Celah-celah itu dan
tiba dengan Cepat Didasar Gua.
Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah
mereka harus dapat melewati Suatu Lembah dan
tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini,
ia tidak tahu harus berbuat apa,
akhirnya ia berkata kepada air :
"Score kita 2 : 0,
Aku akan Mengakui Kehebatanmu jika engkau dapat
melalui rintangan terakhir ini !"

Air pun Segera Menggenang
sebenarnya ia pun Kesulitan Mengatasi Rintangan ini,
tetapi kemudian ia Membiarkan Sang MATAHARI Membantunya untuk Menguap.
Ia Terbang dengan Ringan Menjadi Awan,
kemudian ia Meminta Bantuan ANGIN untuk Meniupnya ke Seberang
dan Mengembunkannya.
Maka Air Turun sebagai HUJAN.
Air Menang Telak atas Besi dengan score 3 : 0.

JADIKANLAH HIDUPMU seperti AIR.
Ia Dapat Memperoleh Sesuatu dengan Kelembutannya Tanpa Merusak dan
Mengacaukan karena dengan Sedikit Demi Sedikit ia Bergerak tetapi
ia Dapat Menembus Bebatuan yang Keras.

Ingat HATI SESEORANG Hanya Dapat Dibuka dengan Kelembutan dan
Kasih Bukan dengan Paksaan dan Kekerasan.
KEKERASAN Hanya Menimbulkan DENDAM dan PAKSAAN hanya
Menimbulkan KEINGINAN Untuk Membela Diri.

Air Selalu Merubah Bentuknya Sesuai dengan Lingkungannya,
ia FLEXIBEL dan Tidak Kaku karena itu ia Dapat Diterima oleh Lingkungannya dan
Tidak Ada yang Bertentangan dengan Dia.

Air Tidak Putus Asa, Ia Tetap Mengalir Meskipun Melalui Celah Terkecil Sekalipun.
Ia Tidak Putus Asa.

Dan Sekalipun Air Mengalami Suatu Kemustahilan untuk MENGATASI MASALAHNYA,
Padanya Masih Dikaruniakan Kemampuan untuk MERUBAH DIRI MENJADI UAP.

(Kamila Vyndarti)

Read more...

DEMI WAKTU...

>> Wednesday, April 15, 2009

Saudaraku,
Buah hati dari ibu mu yang sahabat ibu ku,
Yang telah khusuk mendoakan mu dan mendoakan ku,
Bahkan jauh sebelum hari kelahiran mu dan kelahiran ku,

Sadarilah bahwa,

Kehidupan ini sudah besar, engkau tidak akan bisa membesarkannya lagi.
Sehingga sebetulnya engkau tumbuh dari ukuran-ukuran kecil mu untuk menjadi pribadi yang pantas bagi kehidupan yang besar.

Dan yang ini adalah pengertian yang bila kau kuasai, engkau akan menguasai kehidupan,
bahwa....

WAKTU ADALAH KESEMPATAN YANG PASTI MENUMBUHKAN SESUATU.

Mungkin kalimat ku itu terlalu kecil dan sederhana jika kau bandingkan dengan pembiasan orang lain kepadamu untuk mendengar kalimat-kalimat besar yang panjang dan berbunga rampai, tetapi yang berbuah kecil-kecil dan sedikit.

Aku ulangi ya?

WAKTU ADALAH KESEMPATAN YANG PASTI MENUMBUHKAN SESUATU.

Maka janganlah ada sedikit keraguan di hatimu, bahwa...

Demi waktu,

Jika engkau tidak bersikap, berpikir, dan berlaku yang menumbuhkan kekuatan, engkau pasti menumbuhkan kelemahan. Dan yang dilemahkan adalah kehidupanmu.

Rasa enggan adalah kekuatan yang sangat besar, baik untuk mencapai keberhasilan atau menyebabkan kegagalan.
Maka engganlah terlibat dalam hal-hal yang tidak menghasilkan.
Dan bersegeralah dengan hal-hal yang menghasilkan, walau sekecil apapun.

Demi waktu,

Jika bukan kebaikan yang mewarnai hati, pikiran, dan gerakan-gerakan tubuh mu, pasti bukan kebaikan yang tumbuh subur dalam hari-hari mu. Dan yang diburukkan adalah kehidupanmu.

Maka bersegeralah menambahkan kebaikan dalam setiap langkah keseharian mu, agar keajaiban yang menata perjalanan hidupmu memindahkan mu ke jalan-jalan menuju taman-taman keindahan hidupmu.

Demi waktu,

Jika bukan kasih sayang dan keindahan yang menjadi warna hati, wajah, dan cara-cara mu, pasti bukan keindahan yang kau lihat dan rasakan di dunia ini. Dan yang dikejamkan adalah kehidupanmu.

Engkau adalah pena yang menuliskan cerita kehidupanmu sendiri.
Jika cerita yang kau pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan yang menggunakan mu adalah tangan Tuhan.



Sahabat pengisi hatiku,
Yang menjadi tujuan dari semua kerja keras ku,

Khidmat aku berharap bahwa engkau tidak mengijinkan keraguan mengganggu yang telah kau mengerti sebagai yang baik bagi mu. Karena jika engkau meragukan kebaikan, engkau memastikan keraguan sebagai penghalang kemuliaan mu.

Perhatikanlah ini...

Jika engkau bersumpah, engkau memulainya dengan “Demi Tuhan …”

Dan karena Tuhan serius dalam niat-Nya untuk memuliakan mu, Dia memulai dengan “Demi masa …”

Dengan pengertian ini, mudah-mudahan pintu hatimu terbuka lebar dan me-raksasa-kan balai keindahan yang menjadi ruang tertatanya semua kejadian dalam hidupmu.

Dengan pengertian ini, mudah-mudahan bibir mu bergetar dengan pujian dan pujaan kepada Tuhan yang menjadi tujuan kehidupan mu, dan hati mu bersujud dalam penyerahan yang menyeluruh kepada Yang Maha Memelihara mu.

Engkau adalah kekasih Tuhan, dan tidak ada yang diinginkan-Nya kecuali memuliakan mu.

Maka, jika besar harapan mu untuk menjadi pribadi yang berharga, hargailah waktu.

Dan tetapkanlah ini sebagai hukum bagi mu, bahwa

Harga mu hanya sebanding dengan penghargaan mu terhadap waktu.

(Ditulis oleh Mario Teguh @ Golden Ways)

Read more...

SYUKUR NIKMAT atau KUFUR NIKMAT

Sesungguhnya...
Nikmat yang Allah berikan kepada kita sangat banyak...
Mulai dari nikmat kita jadi manusia...
nikmat hidup, nikmat mempunyai organ tubuh yang lengkap,
seperti bernafas, melihat, mencium, mendengar dsb...

Sehingga kalau kita menghitungnya satu persatu,
maka kita tidak mampu mnghitungnya...
Karena begitu banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita,
seperti dalam firmannya: " ..Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, maka kamu tidak dapat menghinggakannya.." (QS.14:34)

Dan kita wajib bersyukur atas semua nikmat itu....
Allah berfirman " Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
maka akan Aku tambah nikmatku,
tetapi sungguh jika kamu mengingkari (kufur) nikmatku...
maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih..." (QS.14:7).

Kita menghitungnya saja tidak akan mampu...
Karena begitu banyaknya nikmat Allah,
Apalagi mensyukuri satu demi satu atas nikmat Allah tersebut...

Nabi Muhammad SAW beliau memahami hikmah ini..
Beliau Sholat malam sampai kakinya bengkak2 ...
Beliau selalu sholat berjama'ah...
Beliau selalu berhaji...
Beliau menyantuni fakir miskin dan anak yatim...
Beliau tidak pernah lepas dari berdzikir...
Beliau selalu berakhlaq karimah...
Beliau berpuasa fardlu dan sunnah...
Beliau selalu menyambung tali silaturrahmi...
Beliau selalu ramah dan kasih sayang dengan istri-istrinya...
Beliau berjihad mempertahankan dakwahnya sampai ratusan kali...
Sehari beliau beristighfar memohon ampun kepada Allah SWT sebanyak 70 s.d. 100 kali...

Bagaimana dengan kita..?
Apakah kita sudah mensyukuri nkmat Allah tersebut?
Nikmat sebagai manusia dan makhluk Allah dengan beribadah Sholat...
Nikmat harta dengan sedekah dan zakat...
Nikmat hidup dengan berhaji...
Nikmat makan dan minum dengan berpuasa...
Nikmat bernafas dengan berdzikir...
Nikmat melihat dengan tilawah dan tadabbur...
Nikmat mendengar dengan tausiah...
Nikmat akal dengan tafakkur...
Nikmat hati dengan mahabbah...
Nikmat rambut dengan berkerudung...
Nikmat wajah dengan tersenyum...
Nikmat tangan dengan beramal baik...
Nikmat kaki dengan berhijrah...
Nikmat keluarga dengan sakinah, mawaddah wa rohmah...
Nikmat saudara dengan silaturrahmi...
Nikmat tetangga dengan rukun dan ta'awun...
Nikmat alam dengan memelihara dan memakmurkannya...
Nikmat memimpin dengan amar ma'ruf nahi munkar...
Nikmat Allah yang lain yang tidak tersebut dengan banyak beristighfar...

Bersyukur atau kufur (menggingkari) nikmat Allah adalah sebuah pilihan
Bersyukur akan ditambah nikmat-Nya...
Kufur nikmat akan mendapat adzab yang pedih...

Walhamdulillah wa astaghirullah...
Dan segala puji hanyalah untuk Allah dan ampuni saya ya Allah ...

(OFA)

Read more...

SIAPAKAH AKU ?

Siapakah AKU?

Aku adalah TEMAN SEJATI-mu.

Aku adalah Penolong-mu yang Paling Hebat,
Juga adalah Beban-mu yang Paling Berat.

Aku akan MENDORONGMU MAJU atau MENYERET-mu Ke Dalam KEGAGALAN.

Aku Sepenuhnya TUNDUK Pada Perintah-mu.

Sembilan Puluh Persen HAL Yang KAMU PERBUAT Boleh kamu Serahkan Kepada-ku dan
Aku akan Dapat MENGERJAKAN Secara CEPAT dan TEPAT.

Aku MUDAH DIATUR,
Tunjukkanlah Kepada-ku Bagaimana Persisnya kamu Menghendaki Sesuatu
Dikerjakan dan Setelah Beberapa kali Aku akan MENGERJAKANNYA Secara OTOMATIS.

Aku adalah Hamba Semua Orang HEBAT dan SAYANGNYA juga Hamba Semua Orang PECUNDANG.

Aku BUKAN MESIN, Walaupun Aku bekerja dengan presisi mesin ditambah intelegensi Manusia.
Kamu bisa Menjalankan Aku Demi MERAIH KEUNTUNGAN atau MALAH HANCUR,
Tidak Ada Bedanya Bagiku.

AMBIL-lah Aku, LATIH-lah Aku, BERSIKAP-lah TEGAS Terhadap-ku,
maka Aku Akan MENEMPATKAN DUNIA DIBAWAH KAKI-mu.

BERSIKAP LONGGAR-lah Terhadap-ku maka aku Akan MENGHANCURKAN-mu.

Siapakah Aku?

Aku adalah "KEBIASAAN".

Kebiasaan-kebiasaan yang Baik Harus DIPEGANG ERAT-erat dengan KUAT
dengan Komitmen yang Tinggi.

Terlepas bagaimana Perasaan Anda saat itu,
SETIAP KEPUTUSAN yang Dikuatkan oleh KEHENDAK Anda untuk
Mengambil TINDAKAN sesuai dengan Komitmen Anda akan mendatangkan
HASIL-hasil yang Mengagumkan Dalam WAKTU yang Relatif Singkat.

(Oleh KAMILA VYNDARTI @ Discussion Board)

Read more...

Ketika TUHAN Berkata "TIDAK"

Tuhan Selalu menjawab DOA kita. Kadang-kadang Jawaban-Nya adalah “TIDAK”

Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, ambillah KESOMBONGANku Dariku.”
Tuhan berkata, “Tidak. Bukan Aku yang Mengambil, tapi kau Yang Harus MENYERAHKANNYA.”

Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, SEMPURNAKANLAH Kekurangan Anakku yang Cacat.”
Tuhan berkata, “Tidak. JIWANYA telah SEMPURNA, TUBUHNYA Hanyalah SEMENTARA.”

Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Berilah aku KESABARAN.”
Tuhan berkata, “Tidak. Kesabaran Didapat dari KETABAHAN Dalam MENGHADAPI COBAAN,
Tidak Diberikan, kau Harus Meraihnya Sendiri.”

Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Berilah aku KEBAHAGIAAN.”
Tuhan berkata, “Tidak. Kuberi KEBERKAHAN,
Kebahagiaan Tergantung pada DIRIMU SENDIRI Bagaimana MENGHARGAI Keberkahan itu.”

Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Jauhkan aku dari KESUSAHAN.”
Tuhan berkata, “Tidak. PENDERITAAN Menjauhkanmu dari JERAT DUNIAWI
dan MENDEKATKANMU Pada-Ku.”

Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Berilah aku Segala Hal Yang Menjadikan HIDUP Ini NIKMAT.”
Tuhan berkata, “Tidak. Aku beri kau KEHIDUPAN Supaya kau Mengambil PELAJARAN Akan Segala Hal.”

Ketika Manusia berdoa, “Ya Tuhan, Bantulah aku MENCINTAI Orang Lain,
Sebesar Cinta-Mu Padaku.
Tuhan berkata… “Akhirnya kau Mengerti!!”

TUHAN TAHU Apa yang PALING BAIK Bagi Kita.
Mungkin Tidak Sekarang atau Tidak di Dunia ini
TUHAN MENGABULKAN PERMINTAAN Kita,
Justru karena TUHAN TAHU yang TERBAIK,
yang MUNGKIN Kita Tidak Tahu.

Kadang Kita Merasa TUHAN Tidak Sayang Sama Kita Hanya karena
TUHAN Tidak Mengabulkan Permintaan Kita.

Kadang Kita MERASA TAHU APA Yang TERBAIK BUAT KITA…

Padahal, Ketika DOA TIDAK DIKABUKAN BUKAN BERARTI TUHAN TIDAK SAYANG SAMA KITA…
karena TUHAN TAHU Apa yang Terbaik BAGI KITA Itulah

Kenapa TUHAN Tidak Mengabulkan Permintaan Kita…

SEGALA yang BAIK MENURUT MANUSIA,
BELUM TENTU BAIK MENURUT TUHAN..

dan yang BURUK MENURUT MANUSIA,
BELUM TENTU BURUK MENURUT TUHAN.

"BELAJARLAH MELIHAT SEGALA SESUATU DENGAN MATA BATIN KITA."

(Oleh KAMILA VYNDARTI)

Read more...

ALLOH MEMBERI YANG KITA BUTUHKAN...

Sahabat...kadang kita merasa doa-doa kita tidak dikabulkan, kita meminta sesuatu tetapi kita merasa Allah tidak mengabulkannya, boleh jadi sebenarnya sudah dikabulkan, tapi kita tidak sadar...., dan Allah memberi apa yang kita butuhkan...simak "KATA-KATA HIKMAH" berikut:

Dia Memberi yang Kubutuhkan

Ketika aku mohon kekuatan,
Allah memberiku kesulitan
Sehingga aku kuat

Ketika aku mohon kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah
Untuk aku pecahkan

Ketika aku memohon surga,
Allah menghujaniku dengan ujian-ujian

Ketika aku memohon pengampunan dosa,
Allah memberiku rasa sakit

Ketika aku mohon kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berpikir

Ketika aku mohon keberanian,
Allah memberiku bahaya untuk kuatasi

Ketika aku butuh cinta,
Allah memberikan orang-orang bermasalah
Untuk kutolong

Ketika aku memohon hikmah,
Allah memberiku musibah untuk kuanalisa
Dengan akal dan kalbuku

Aku tak pernah menerima apa yang kuminta,
Tapi aku menerima apa yang aku butuhkan

Subhanallah !

(sumber: Sentuhan Kalbu Melalui Kultum, Ir. Permadi Alibasyah)

Read more...

KEKUATAN IKHLAS

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita semua hati yang selalu ikhlas...

Karena ….betapapun kita melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh,berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran,kalau tidak IKHLAS melakukannya…tidak akan ada NILAInya di hadapan Allah.
Bertempur melawan musuh,tapi kalau hanya ingin disebut sebagai pahlawan,ia tidak memiliki nilai apapun.
Menafkahkan seluruh harta kalau hanya ingin disebut sebagai dermawan,ia pun tidak akan memiliki nilai apapun.
Mengumandangkan adzan setiap waktu shalat,tapi selama adzan bukan Allah yang dituju,hanya sekedar ingin memamerkan keindahan suara supaya menjadi juara adzan atau menggetarkan hati seseorang,maka itu hanya teriakan-teriakan yang tidak bernilai di hadapan Allah, tidak bernilai!

Ikhlas, terletak pada NIAT HATI.Luar biasa sekali pentingnya niat ini, karena NIAT adalah PENGIKAT AMAL.Orang-orang yang tidak pernah memperhatikan niat yang ada di dalam hatinya,siap-siaplah untuk membuang waktu, tenaga, dan harta dengan tiada arti.
Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi AMAT PENTINGdan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.

Apakah IKHLAS itu?Orang yang ikhlas adalah org yang tidak menyertakan KEPENTINGAN PRIBADIatau IMBALAN DUNIAWI dari apa yang dpt ia lakukan.Konsentrasi org yang ikhlas cuma satu,yaitu bagaimana agar apa yang dilakukannya DITERIMA oleh Allah swt.Jadi ketika sedang memasukan uang ke dalam kotak infaq,maka fokus pikiran kita tidak ke kiri dan ke kanan,tapi pikiran kita terfokus bagaimana agar uang yang dinafkahkan itu diterima di sisi Allah.
Apapun yang dilakukan kalau KONSENTRASI kita HANYA kepada Allah, itulah ikhlas.

Seperti yang dikatakan Imam Ali …bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang MEMUSATKAN PIKIRANNYAagar setiap amalnya diterima oleh Allah.Seorang pembicara yang tulus tidak perlu merekayasa kata-kata agar penuh pesona,tapi ia akan mengupayakan setiap kata yang diucapkanbenar-benar menjadi kata yang DISUKAI oleh Allah.
Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.Bisa dipertanggungjawabkan artinya.Selebihnya TERSERAH Allah.Kalau ikhlas…. walaupun sederhana kata-kata kita,Allah-lah yang kuasa menghujamkannya kepada setiap qalbu.
Oleh karena itu, jangan terjebak oleh rekayasa-rekayasa.Allah sama sekali tidak membutuhkan rekayasa apapun dari manusia.Allah Mahatahu segala LINTASAN HATI, Mahatahu segalanya!Makin BENING, makin BERSIH, semuanya semata-mata KARENA Allah,maka KEKUATAN Allah yang akan menolong segalanya.

Buah apa yang didapat dari seorang hamba yang ikhlas itu?Seorang hamba yang ikhlas akan merasakan KETENTRAMAN JIWA, KETENANGAN BATIN.Betapa tidak?Karena ia TIDAK DIPERBUDAK oleh penantian untuk mendapatkan PUJIAN, PENGHARGAAN DAN IMBALAN.Kita tahu bahwa penantian adalah suatu hal yang tidak menyenangkan.Begitu pula menunggu diberi pujian, juga menjadi sesuatu yang tidak nyaman.Lebih getir lagi kalau yang kita lakukan ternyata tidak dipuji, pasti kita akan kecewa.
Tapi bagi seorang hamba yang ikhlas,ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun,karena KENIKMATAN baginya BUKAN dari MENDAPATKAN,tapi dari apa yang bisa DIPERSEMBAHKAN.Jadi kalau saudara mengepel lantai dan di dalam hati mengharap pujian,tidak usah heran jikalau nanti yang datang justru malah cibiran.
Tidak usah heran pula kalau kita tidak ikhlas akan banyak kecewa dalam hidup ini.Orang yang tidak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan karena ia memang terlalu banyak berharap.
Karenanya biasakanlah kalau sudah berbuat sesuatu,kita lupakan perbuatan itu.Kita titipkan saja di sisi Allah yang pasti aman.Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, nanti malah berkurang pahalanya.

Lalu, dimanakah letak KEKUATAN hamba-hamba Allah yang ikhlas?

Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar.Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah.Keikhlasan seorang hamba Allah dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya.Kita akan merasa aman bergaul dengan orang yang ikhlas.Kita tidak curiga akan ditipu, kita tidak curiga akan dikecoh olehnya.Dia benar-benar bening dari berbuat rekayasa.
Setiap tumpahan kata-kata dan perilakunya tidak ada yang tersembunyi.Semua itu ia lakukan tanpa mengharap apapun dari orang yang dihadapinya,yang ia harapakan hanyalah memberikan yang terbaik untuk siapapun.
Sungguh akan nikmat bila bergaul dengan seorang hamba yang ikhlas.Setiap kata-katanya tidak akan bagai pisau yang akan mengiris hati.Perilakunya pun tidak akan menyudutkan dan menyempitkan diri.Tidak usah heran jikalau orang ikhlas itu punya daya gugah dan daya ubah yang begitu dahsyat.

Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :Tatkala Allah SWT menciptakan BUMI, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana GUNUNG dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"Allah menjawab, "Ada, yaitu BESI" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).
Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu API" (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu AIR" (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air)."Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikta.
Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu ANGIN" (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?"Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya TIDAK MENGETAHUINYA.

"Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan IKHLAS tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas.Dan setan pun dia menyerah menghadapi orang yang IKHLAS (MUKHLIS)…

Firman Allah:Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).(QS 15:39-41)

From Kata2 Hikmah

Read more...

BERKATALAH YANG BAIK ATAU DIAM!

Kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh Allah. Termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi…. banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir (Kiamat), hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (Muttafaq ‘Alaihi)Lalu dalam hadist lain disebutkan:“Allah memberi rahmat kepada orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapatkan keselamatan.” (HR Ibnul Mubarak)

Demikianlah....Lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan. Imam Ghazali telah menghitung ada 20 bencana karena lidah... antara lain berdusta, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, saksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina orang lain, dsb.

Mengenai ghibah, ada ayat tersendiri dalam Al-Quran yang membahasnya:“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat: 12)

Lebih jauh lagi manusia hendaklah dipandang dari lahiriahnya. Tidak ada seorangpun yang berhak menghukum atas bathiniyahnya. Tidak ada seorangpun yang berhak menghukum manusia kecuali berdasarkan penyimpangan dan kesalahan yang tampak. Seseorang tidak boleh menyangka, mengharapkan, atau bahkan mengetahui… bahwa mereka melakukan suatu penyimpangan secara sembunyi-sembunyi lalu diselidiki untuk memastikannya. Yang boleh dilakukan atas manusia adalah menghukum mereka saat kesalahannya terjadi dan terbukti. Kita sebagai saudara tidak berhak untuk mencari-cari kesalahan orang lain lalu menyebarkannya.

Rasulullah ditanya: “Hai Rasulullah apakah GHIBAH itu?” Nabi saw menjawab: “Kamu menceritakan saudaramu mengenai apa yang TIDAK DISUKAINYA”. Beliau ditanya lagi: “Bagaimana menurut engkau jika yang dikemukakan itu ada pada dirinya?” Nabi menjawab,”Jika yang kamu katakan itu ada pada dirinya, berarti kamu MENGUMPATnya. Jika tidak ada pada dirinya, berarti kamu telah BERDUSTA tentang dia” (HR Tirmidzi)Jadi, sebaiknya kita memelihara perbuatan kita, dan jangan menghambur-hamburkan perkataan yang sekiranya dapat membahayakan kita.

Umumnya manusia yang BANYAK omong selalu berbuat SALAH dan DOSA. Karena itu, mukmin yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah wajib mengerti bahwa PERKATAAN itu termasuk amalannya yang kelak akan dihisab: amalan baik maupun buruk. Karena pena Ilahi tidak mengalpakan satupun perkataan yang diucapkan manusia. Ia pasti mencatat dan memasukkannya ke dalam buku amal.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih DEKAT kepadanya daripada urat lehernya. (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf: 16-18)Karena itu...

KATAKANLAH yang BAIK agar kita mendapatkan KEBERUNTUNGAN, dan DIAMLAH dari keburukan supaya kita SELAMAT.

Read more...

BERSYUKUR

>> Thursday, April 9, 2009

Firman Alloh:

" Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah)." (QS 14:34)

Ada pepatah Cina kuno mengatakan:

dengan MELIHAT, aku TAHU.
dengan MENDENGAR, aku MENGERTI.
dengan MENJALANI, aku PAHAM.

Selalu Bersyukur akan Membuat Kita Bahagia.

Syukur merupakan Kualitas Hati yang Terpenting.
Dengan Bersyukur Kita Akan Senantiasa diliputi Rasa Damai, Tenteram dan Bahagia.
Sebaliknya,
Perasaan TAK Bersyukur akan Senantiasa MEMBEBANI Kita.
Kita akan SELALU Merasa Kurang dan Tak Bahagia.

Ada hal yang Sering Membuat kita Tak Bersyukur:
Pertama,
Kita sering Memfokuskan Diri pada Apa yang kita INGINKAN,
BUKAN PADA Apa yang kita Miliki.

Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap
dan pasangan yang baik.
Tapi Anda masih MERASA KURANG.

Pikiran Anda dipenuhi berbagai Target dan Keinginan.
Anda begitu terOBSESI oleh rumah yang besar dan indah,
mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang.
Kita ingin ini dan itu.
Bila Tak Mendapatkannya kita TERUS MEMIKIRKANNYA.
Tapi anehnya,
walaupun Sudah Mendapatkannya,
kita Hanya Menikmati kesenangan sesaat.
Kita Tetap Tak Puas, Kita ingin yang Lebih Lagi.

Jadi,
Betapapun Banyaknya HARTA yang Kita Miliki,
kita Tak Pernah Menjadi KAYA dalam arti Yang Sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang Kaya.
Orang yang Kaya BUKANLAH Orang yang Memiliki banyak hal,
tetapi Orang yang Dapat MENIKMATI Apapun yang Mereka Miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,
tapi kita perlu menyadari bahwa inilah AKAR PERASAAN TAK TENTERAM.
Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki.

Cobalah LIHAT keadaan di Sekeliling Anda, Pikirkan yang Anda Miliki dan SYUKURILAH.
Anda akan MERASAKAN NIKMATNYA HIDUP.

Pusatkanlah PERHATIAN Anda pada Sifat-sifat baik orang-orang di sekitar Anda.
Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang Pengarang pernah mengatakan,
"MENIKAHLAH dengan ORANG yang Anda CINTAI,
setelah itu CINTAILAH ORANG yang Anda NIKAHI."
Ini perwujudan Rasa Syukur.

Hal Kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah
adanya Kecenderungan Membanding-bandingkan Diri Kita dengan Oranglain.
Kita merasa oranglain Lebih Beruntung.
Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan,
lebih cantik, lebih percaya diri dan lebih kaya dari kita.

"Rumput Tetangga memang sering kelihatan Lebih Hijau dari Rumput di Pekarangan Sendiri."

Hidup akan Lebih Bahagia kalau kita Dapat MENIKMATI Apa yang Kita Miliki.
Karena itu BERSYUKUR merupakan Kualitas Hati yang Tertinggi.

Sungguh,
"RASA SYUKUR itu Memang Sangat Luuaar Biasa dan Teramat SANGAT MEMBAHAGIAKAN HATI !"

(Oleh Kamila Vyndarti)

Read more...

JATI DIRI KITA

Alkisah,
di tengah SAMUDERA yang MAHA LUAS,
tampaklah Ombak Besar sedang Bergulung-gulung dengan
Suaranya yang Menggelegar,
tampak berSuka Ria Menikmati Kedahsyatan KEKUATANNYA,
seakan-akan menyatakan Keberadaan DIRINYA Yang BESAR
dan GAGAH PERKASA.

Sementara itu,
jauh di belakang Gelombang Ombak Besar, tampak sang Ombak Kecil Bersusah Payah Mengikuti.
Ia Terlihat LEMAH, Tertatih-tatih, Tak Berdaya dan Jauh Tersisih di Belakang.

Akhirnya,
Ombak Kecil Hanya Bisa MENYERAH dan MENGEKOR ke mana pun Ombak Besar Pergi.
Tetapi,
di Benaknya Selalu Muncul Pertanyaan,
Mengapa Dirinya Begitu LEBIH LEMAH dan TAK BERDAYA ?

Suatu kali,
Ombak Kecil Bermaksud Mengadu kepada Ombak Besar.
Sambil tertaih-tatih Ombak Kecil berteriak:
“Hai Ombak Besar, tunggu!”

Sayup-sayup suara Ombak Kecil didengar juga oleh Ombak Besar.
Lalu sang Ombak Besar sedikit Memperlambat Gerakannya dan
berputar-putar Mendekati Arah Datangnya Suara.

“Ada apa Sahabat?”
Jawab Ombak Besar dengan Suara MENGGELEGAR HEBAT.

“Aih, pelankan Suaramu.
Dengarlah, mengapa engkau Bisa Begitu Besar?
Begitu KUAT, GAGAH dan PERKASA ?
Sementara Diriku, ah..begitu Kecil, Lemah dan Tak Berdaya.
Apa sesungguhnya yang membuat Kita Begitu Berbeda,
wahai Ombak Besar?”

Ombak Besar pun menjawab,
“Sahabatku,
Kamu Menganggap Dirimu Sendiri Kecil dan Tidak Berdaya,
sementara kamu Menganggap Aku Begitu Hebat dan Luar Biasa,
Anggapanmu itu Muncul karena Kamu Belum Sadar
dan Belum Mengerti JATI DIRIMU YANG SEBENARNYA,
HAKIKAT DIRIMU SENDIRI”.

“Jati Diri?
Hakikat Diri?
Kalau Jati Diriku bukan Ombak Kecil, lalu Aku Ini Apa?” Tanya Ombak Kecil,
“Tolong jelaskan, aku Semakin Bingung dan Tidak Mengerti.”

Ombak Besar meneruskan,
“Memang di antara Kita Terasa Berbeda tetapi
sebenarnya Jati Diri Kita adalah SAMA,
Kamu Bukan Ombak Kecil,
Aku pun Juga Bukan Ombak Besar.

Ombak Besar dan Ombak Kecil adalah
SIFAT KITA yang SEMENTARA.

Jati Diri Kita Yang Sejati Sama,
Kita adalah Air.

Bila Kamu Menyadari Bahwa Kita Sama-sama AIR,
maka kamu Tidak Akan Menderita Lagi,
kamu adalah Air,
Setiap Waktu kamu Bisa Menikmati
menjadi Ombak Besar seperti aku, KUAT, GAGAH dan PERKASA.”

Mendengar kata-kata Bijak sang Ombak Besar,
Mendadak Timbul Kesadaran dalam Diri Ombak Kecil.
“Ya, benar, aku Bukan Ombak Kecil.
Jati Diriku adalah Air,
Tidak Perlu aku BERKECIL HATI dan MENDERITA.”

Dan,
sejak saat itu,
si Ombak Kecil pun MENYADARI dan MENEMUKAN
POTENSI DIRINYA yang MAHA DAHSYAT.

Dengan KETEKUNAN dan KEULETANNYA,
ia Berhasil Menemukan CARA-cara untuk Menjadikan
Dirinya Semakin BESAR, KUAT dan PERKASA,
sebagaimana Sahabatnya yang Dulu Dianggapnya Besar.

Akhirnya,
Mereka HIDUP BERSAMA Dalam KEHARMONISAN ALAM.
Ada Kalanya yang Satu Lebih Besar dan yang Lain Kecil.
Kadang yang Satu Lebih Kuat dan yang Lain Lemah.

Begitulah,
Mereka MENIKMATI Siklus KEHIDUPAN Dengan PENUH HIKMAT dan KESADARAN.

Sebagai MANUSIA,
SERING KALI Kita TERJEBAK Dalam KEBIMBANGAN
Akibat Situasi Sulit yang Kita Hadapi,
yang Sesungguhnya itu HANYAlah Pernak-pernik atau
Tahapan dalam PERJALANAN KEHIDUPAN.

Sering Kali kita MEMVONIS Keadaan itu
sebagai Suratan TAKDIR atau NASIB,
lalu Muncullah MITOS-mitos:
'AKU TIDAK BERUNTUNG',
'NASIBKU JELEK',
'AKU ORANG GAGAL',
dan
Lebih Parah Lagi Menganggap
kondisi tersebut sebagai bentuk “ke-TIDAK ADIL-an” TUHAN.

Dengan Memahami bahwa
JATI DIRI KITA adalah SAMA-SAMA MANUSIA,
Tidak Ada Alasan untuk Merasa Kecil dan
Kerdil Dibandingkan dengan Orang Lain.

Karena SESUNGGUHNYA KEBERHASILAN,
KESEJAHTERAAN dan KEBAHAGIAAN
BUKAN MONOPOLI ORANG-orang Tertentu,
jika Orang lain Bisa Berhasil,
KITA PUN Juga BISA BERHASIL !

KESADARAN tentang JATI DIRI
Bila TELAH MAMPU Kita TEMUKAN,
maka Di DALAM DIRI KITA Akan TIMBUL
DAYA DORONG dan SEMANGAT HIDUP
yang PENUH GAIRAH SEDAHSYAT
Ombak Besar di Samudera Nan Luas.

SIAP MENGHADAPI SETIAP TANTANGAN
dengan Mental yang Optimis Aktif,
dan SIAP MENGEMBANGKAN POTENSI Terbaik
Demi MENAPAKI PUNCAK TANGGA KEBERHASILAN.

“JATI DIRI KITA Adalah Sama-sama MANUSIA
Tidak Ada Alasan untuk
Merasa Kecil dan Kerdil Dibandingkan
dengan Orang lain."

Pepatah Bijak :

"Sesungguhnya,
TIDAK ADA SESUATU Yang Disebut NASIB,
itu Hanyalah Masalah KURANG BERLATIH ROHANI."

"JANGAN BIARKAN JATI DIRI MENYATU dengan PEKERJAAN Anda."

"KEGAGALAN atau KEBERHASILAN DUNIAWI BUKANLAH TUJUAN yang PENTING.
KADANG-kadang Kegagalan adalah Keberhasilan,
SEBALIKNYA Keberhasilan adalah Kegagalan.
Kita Harus MENILAINYA dengan MATA KEBIJAKSANAAN."

(Kamila Vyndarti)

Read more...

3 PINTU KEBIJAKSANAAN

Seorang Raja, mempunyai Anak Tunggal yg Pemberani, Terampil dan Pintar.
Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang Pertapa Bijaksana.

"Berikanlah PENCERAHAN PADAKU Tentang JALAN HIDUPKU",
Sang Pangeran meminta.

"KATA-kataku Akan Memudar Laksana Jejak Kakimu di Atas Pasir",
ujar Pertapa.
"Saya akan berikan Petunjuk Padamu, di Jalan Hidupmu engkau Akan Menemui 3 Pintu.

BACALAH kata-kata yang Tertulis di Setiap Pintu dan IKUTI KATA HATIMU.

Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya.
Segera ia menemukan Sebuah PINTU BESAR yang di Atasnya Tertulis kata
"UBAHLAH DUNIA"

"Ini memang yang Kuinginkan", pikir sang Pangeran.
"Karena di DUNIA INI ADA HAL-hal Yang Aku SUKAI dan
ADA Pula HAL-hal Yang TAK KUSUKAI.
Aku akan Mengubahnya Agar Sesuai Keinginanku."

Maka mulailah ia memulai Pertarungannya yang Pertama, yaitu MENGUBAH DUNIA.
AMBISI, CITA-CITA dan KEKUATANNYA Membantunya Dalam Usaha MENAKLUKAN DUNIA
Agar Sesuai HASRATNYA.
Ia MENDAPATKAN BANYAK KESENANGAN Dalam USAHANYA TETAPI
HATINYA TIDAK MERASA DAMAI.
Walau Sebagian Berhasil Diubahnya tetapi Sebagian Lainnya MENENTANGNYA.

Tahun Demi Tahun Berlalu.
Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa kembali.

"Apa yang engkau Pelajari dari Jalanmu ?", tanya sang Pertapa.

"Aku Belajar Bagaimana Membedakan APA yang DAPAT KULAKUKAN dengan KEKUATANKU
dan Apa yang di LUAR KEMAMPUANKU,
APA yang TERGANTUNG Padaku dan Apa yang TIDAK TERGANTUNG padaku", jawab Pangeran.

"Bagus! Gunakan KEKUATANKU SESUAI KEMAMPUANMU.
LUPAKAN APA YANG DILUAR KEKUATANMU,
Apa yang engkau TAK SANGGUP MENGUBAHNYA.", dan sang Pertapa menghilang.

Tak lama kemudian,
sang Pangeran tiba di PINTU KEDUA yang bertuliskan
"UBAHLAH SESAMAMU"

"Ini Memang Keinginanku", pikirnya.
"ORANG-orang di Sekitarku adalah SUMBER KESENANGAN,KEBAHAGIAAN,
tetapi MEREKA JUGA YANG MENDATANGKAN DERITA, KEPAHITAN,
KESENGSARAAN dan FRUSTASI."

Dan kemudian ia Mencoba MENGUBAH SEMUA ORANG YANG TAK DISUKAINYA.
Ia Mencoba Mengubah KARAKTER Mereka dan MENGHILANGKAN KELEMAHAN Mereka.

Ini Menjadi Pertarungannya yang Kedua.

Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.

"Apa yang engkau Pelajari Kali ini?"

"Saya belajar,
bahwa Mereka BUKANLAH SUMBER DARI KEGEMBIRAAN atau KEDUKAAN-ku,
KEBERHASILAN atau KEGAGALAN-ku.
Mereka HANYA Memberikan KESEMPATAN Agar Hal-hal Tersebut Dapat Muncul.
Sebenarnya DI DALAM DIRIKULAH Segala Hal Tersebut BERAKAR."

"Engkau benar.", Kata sang Pertapa.
"Apa yang Mereka Bangkitkan dari Dirimu,
Sebenarnya Mereka MENGENALKAN Engkau Pada DIRIMU SENDIRI.
BERSYUKURLAH Pada Mereka YANG TELAH MEMBUATMU SENANG dan BAHAGIA, dan
BERSYUKURLAH Pula pada Mereka yang MENYEBABKAN DERITA dan FRUSTASI.
Karena MELALUI MEREKA-lah,
KEHIDUPAN MENGAJARKANMU APA YANG PERLU ENGKAU KUASAI dan
JALAN APA YANG HARUS KAU TEMPUH."

Kembali sang Pertapa menghilang.

Kini Pangeran sampai ke PINTU KETIGA
"UBAHLAH DIRIMU"

"Jika Memang DIRI SENDIRI-lah Sumber Dari SEGALA PROBLEM-ku,
Memang DISANALAH AKU HARUS MENGUBAHNYA".
IA BERKATA PADA DIRINYA SENDIRI.

Dan ia memulai Pertarungannya yang Ketiga.
Ia MENCOBA MENGUBAH KARAKTERNYA SENDIRI,
MELAWAN KETIDAKSEMPURNAANNYA,
MENGHILANGKAN KELEMAHANNYA,
MENGUBAH SEGALA HAL YANG TAK IA SUKAI DARI DIRINYA,
YANG TAK SESUAI DENGAN GAMBARAN IDEAL.

Setelah beberapa tahun berusaha, dimana Sebagian ia BERHASIL dan
Sebagian Lagi GAGAL dan ADA HAMBATAN, Pangeran bertemu sang Pertapa kembali.

"Kini Apa yang Engkau Pelajari ?"

"Aku BELAJAR Bahwa Ada Hal-hal Di Dalam Diriku yang Bisa Ditingkatkan dan
Ada yang Tidak Bisa saya Ubah"

"Itu bagus," ujar sang Pertapa.
"Ya.", lanjut Pangeran,
"tapi saya mulai LELAH Untuk Bertarung MELAWAN DUNIA,
MELAWAN SETIAP ORANG dan MELAWAN DIRI SENDIRI.
Tidakkah Ada Akhir Dari Semua Ini ?
Kapan saya Bisa Tenang ?
Saya Ingin Berhenti BERTARUNG,
INGIN MENYERAH, INGIN MENINGGALKAN SEMUA INI !"

"Itu adalah PELAJARANMU BERIKUTNYA." ujar Pertapa.
Tapi sebelum itu, Balikkan Punggungmu dan LIHATLAH JALAN yang TELAH ENGKAU TEMPUH."

Dan ia pun menghilang.

Ketika melihat ke Belakang, ia Memandang Pintu Ketiga dari kejauhan dan
Melihat Adanya Tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi
"TERIMALAH DIRIMU".

Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui pintu tsb.

"KETIKA SEORANG MULAI BERTARUNG, MAKA IA MULAI MENJADI BUTA."
katanya pada Dirinya Sendiri.

Ia Juga Melihat, Bertebaran di Atas Tanah, SEMUA yang ia CAMPAKKAN,
KEKURANGANNYA, BAYANGANNYA, KETAKUTANNYA.
Ia Mulai Menyadari BAGAIMANA MENGENALI MEREKA, MENERIMANYA dan
MENCINTAI APA ADANYA.

Ia BELAJAR MENCINTAI DIRINYA SENDIRI dan TIDAK LAGI MEMBANDINGKAN
DIRINYA Dengan ORANG LAIN, TANPA MENGADILI, TANPA MENCERCA DIRINYA SENDIRI.

Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata,
"Aku BELAJAR, Bahwa MEMBENCI dan MENOLAK Sebagian dari DIRIKU SENDIRI SAMA SAJA
dengan MENGUTUK UNTUK TIDAK PERNAH BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI.
Aku BELAJAR UNTUK MENERIMA DIRIKU SEUTUHNYA, SECARA TOTAL dan TANPA SYARAT."

"Bagus, Itu Aadalah Pintu Pertama Kebijaksanaan", ujar Pertapa.
"Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"

Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya
"TERIMALAH SESAMAMU"

Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, Mereka yang ia SUKA dan CINTAI,
serta Mereka yang ia BENCI.
Mereka yang MENDUKUNGNYA, Juga Mereka yang MELAWANNYA.

Tetapi yang Mengherankannya, ia Tidak Lagi Bisa Melihat Ketidaksempurnaan Mereka,
kekurangan mereka.
Apa yang Sebelumnya Membuat ia Malu dan Berusaha Mengubahnya.

Ia bertemu sang Pertapa kembali,
"Aku BELAJAR" ujarnya
"Bahwa dengan BERDAMAI DENGAN DIRIKU,
Aku Tak Punya Sesuatupun Untuk Dipersalahkan Pada Orang Lain,
TAK SESUATUPUN yang Perlu DITAKUTKAN Dari Merela.
Aku BELAJAR UNTUK MENERIMA dan MENCINTAI MEREKA, APA ADANYA.

"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan." ujar sang Pertapa,
"Sekarang pergilah ke Pintu Pertama"

Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan
"TERIMALAH DUNIA"

"Sungguh aneh." ujarnya pada Dirinya Sendiri
"Mengapa saya Tidak Melihatnya Sebelumnya."
Ia MELIHAT SEKITARNYA dan MENGENALI DUNIA yang Sebelumnya
Berusaha ia Taklukan dan ia Ubah.

Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia.
Dengan kesempurnaannya.

Tetapi, ini adalah Dunia yang Sama,
Apakah Memang Dunia yang Berubah atau Cara Pandangnya?

Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa :
"Apa yang engkau Pelajari Sekarang ?"

"Aku BELAJAR BAHWA DUNIA SEBENARNYA Adalah CERMIN DARI JIWAKU.
BAHWA JIWAKU TIDAK MELIHAT DUNIA MELAINKAN
MELIHAT DIRINYA SENDIRI DI DALAM DUNIA.
KETIKA JIWAKU SENANG, Maka DUNIA Pun MENJADI TEMPAT YANG MENYENANGKAN.
KETIKA JIWAKU MURAM, Maka DUNIA Pun KELIHATANNYA MURAM.

DUNIA SENDIRI TIDAKLAH MENYENANGKAN atau MURAM. Ia ADA, itu saja.

BUKANLAH DUNIA yang MEMBUATKU TERGANGGU,
Melainkan IDE yang aku Lihat Mengenainya.
Aku BELAJAR Untuk MENERIMANYA Tanpa MENGHAKIMI,
MENERIMA SEUTUHNYA, TANPA SYARAT.

"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan", ujar sang Pertapa.
"Sekarang engkau BERDAMAI DENGAN DIRIMU, SESAMAMU dan DUNIA."
Sang Pertapa pun menghilang.

Sang Pangeran Merasakan Aliran yang MENYEJUKKAN DARI KEDAMAIAN,
KETENTRAMAN, Yang Berlimpah Merasuki Dirinya.
Ia Merasa HENING dan DAMAI.

From Kata-Kata Hikmah

Read more...

"Anugerah Gusti Allah"

Sering kali aku berkata,
Ketika orang memuji milikku,
Bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
Bahwa mobilku hanya titipanNya,
Bahwa rumahku hanya titipanNya,
Bahwa hartaku hanya titipanNya,
Bahwa putraku hanya titipanNya,

Tetapi,
Mengapa aku tak pernah bertanya,
Mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
Apa yang harus kulakukan untuk milikNya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
Ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,
Kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian,
Kusebut sebagai petaka,
Kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
Kuminta titipan yang cocok dengan nafsuku,
Aku ingin lebih banyak harta,
Ingin lebih banyak mobil,
Lebih banyak popularitas,
Dan kutolak sakit,
Kutolak kemiskinan,
Seolah semua ”derita” adalah hukuman bagiku,
Seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin ibadah, maka selayaknya derita menjauh dariku,
Dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
Dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas ”perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku.

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan ,
Hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah....

”Ketika langit bumi bersatu,
bencana dan keberuntungan sama saja”

(WS Rendra)
 

Read more...

BANGUN, dengan BIJAKSANA

Seorang tukang kayu memutuskan untuk pensiun lebih cepat. Ia memberitahukan kepada kontraktor atasannya, bahwa ia telah lama bekerja dengan keras dan ingin sekali menikmati hidup bersama keluarganya dengan berhenti bekerja. Kontraktor itu menyesalkan keputusan si tukang kayu, dan bersedia meluluskan permintaan tersebut dengan syarat: tukang kayu harus dapat menyelesaikan satu pekerjaan baginya sebelum ia berhenti bekerja. Tukang kayu menyanggupi, meski sebenarnya ia kesal dengan syarat yang diajukan atasannya itu. Mau berhenti, malah diberi tugas tambahan, sungguh tak masuk akal.
Maka, dengan berat hati, ia pun bekerja semaunya, menyelesaikan pekerjaan yang diminta atasannya itu untuk membangun sebuah rumah. Semua dikerjakan sesuka hatinya. Ia berpikir, toh jika pekerjaan tidak sempurna, aku sudah akan berhenti bekerja baginya, dan ia tidak dapat memarahiku lagi. Ia memilih bahan bangunan yang murah, memasang tembok dengan tidak rapih, memuat kabel-kabel sekenanya, memasang pipa berkarat, atap dipasang asal-asalan, dan memasang pintu bekas yang dibelinya di pasar loak. Yang penting jadi, pikirnya dalam hati.
Rumah itu pun selesai dibangun. Kontraktor datang untuk mengecek pekerjaan terakhir si tukang kayu. Terlihat, rumah itu dibangun asal-asalan, berantakan, dan sedikit miring ke kiri karena pondasi yang tidak cukup kuat. Tukang kayu merasa, tugasnya sudah selesai, dan ia dapat segera berlibur dengan keluarganya.
Tak sabar, ia segera menyerahkan kunci rumah yang selesai dibangunnya itu kepada kontraktor. Tetapi, di luar dugaan, kontraktor justru menyerahkan kembali kuncinya kepada tukang kayu, seraya berkata: “Ini untukmu. Hadiah yang kusiapkan bagimu sebagai tanda perpisahan kita, karenanya aku meminta satu tugas akhir sebelum engkau pergi, untuk membuat satu rumah ini yang hendak kuberikan kepadamu.” Alangkah terkejutnya si tukang kayu. Jika saja ia tahu, bahwa rumah itu bakal menjadi miliknya, tentulah ia akan mengerjakan pembangunannya dengan lebih baik, lebih rapi, dan memilih bahan bangunan yang terbaik.

Sama halnya dengan kita. Tatkala kita MEMBANGUN KEHIDUPAN, sehari lepas hari, seringkali kita menaruh perhatian teramat sedikit, cenderung asal-asalan, dan segala hal yang tidak bermutu masuk ke dalam “BANGUNAN” hidup kita. Kemudian kita menemukan, bahwa semua yang kita lakukan itu ternyata untuk diri kita sendiri. Terperanjat dengan hasil yang kita terima; semuanya didapati dalam kondisi yang tidak bagus, karena kita berpikir kita melakukannya sebagai beban dan tidak berpikir manfaat bagi diri sendiri. Kita tidak berpikir membangun kehidupan ini untuk kebaikan, kenyamanan, dan kebahagiaan bagi diri sendiri. Dan sama dengan tukang kayu itu, kita hanya dapat menyesal dan tidak dapat memutar ulang proses pembangunan itu.

Saya teringat pesan ayah, “KEHIDUPAN adalah PROJECT, DO-IT-YOURSELF.” Perilaku kita dan pilihan-pilihan yang kita ambil hari ini, sangat menentukan bagaimana bentuk bangunan kehidupan kita esok hari. Karenanya, bangun dengan bijaksana dan tentukan pilihan-pilihan dengan bertanggungjawab.
Apa jadinya Anda nanti, ditentukan dari bagaimana Anda mengambil KEPUTUSAN hari ini. Sejauh mana, Anda menilai kehidupan Anda dan dengan bertanggungjawab memaksimalisasikan semua usaha yang Anda kerjakan untuk kehidupan Anda nanti. “Bangunan” kehidupan seperti apa yang sedang Anda rancang? Apa yang telah Anda masukkan ke dalamnya? Apakah semua bahan yang membentuk bangunan adalah berkualitas terbaik? Bagaimana meletakkan pondasinya agar kuat menopang?

Anda dapat mulai merestorasi “bangunan” kehidupan Anda dan membangunnya dengan lebih baik untuk tujuan kehidupan yang lebih bermanfaat:

1. BIJAK MENGAMBIL KEPUTUSAN.
Sebagai pemimpin, Anda tentu diharapkan dapat menentukan pilihan-pilihan, mengambil keputusan dengan bijaksana untuk menentukan bagaimana jadinya nanti “bangunan” yang Anda kerjakan sekarang. Dan, seperti Anda tahu, mengambil keputusan adalah inti dari kepemimpinan. Inilah yang sesungguhnya membedakan antara pemimpin yang biasa dengan pemimpin yang luarbiasa, yang membedakan pemimpin yang berhasil mencapai tujuan dengan pemimpin yang tidak saja berhasil mencapai tujuan tapi juga secara bersamaan membuat inovasi. Bangun dengan bijaksana, tentukan pilihan dengan keputusan cermat.

2. BIJAK MENENTUKAN TUJUAN.
Banyak orang gagal bukan karena tidak mampu, tetapi karena tidak memiliki tujuan yang jelas. Hidup tanpa tujuan, mengalir begitu saja seperti air, menikmati apa yang datang, mungkin lebih mudah. Tetapi masalahnya, hidup yang demikian tidak membawa hasil yang berarti. Bahkan air akan mencari tempat yang rendah. Orang seperti itu, mungkin di akhir kehidupannya di dunia, akan menggaruk kepala mereka dan bertanya, “Sesungguhnya, saya hidup untuk apa?”
Sebaliknya, mereka yang memiliki arah, dapat merefleksikan kehidupan mereka dengan puas, karena telah menemukan tujuan hidup dan mencapai hal-hal yang berarti.

*Anda harus memiliki TUJUAN JANGKA PANJANG, untuk menghindarkan Anda dari frustrasi karena kegagalan jangka pendek (Charles C. Noble).

*Tujuan adalah KUNCI SUKSES hidup. Dr. Ari Kiev (Cornell University)

Mengamati bahwa saat seseorang memutuskan mengonsentrasikan energinya untuk suatu tujuan yang spesifik, mereka mulai mengalahkan kesulitan yang paling berat sekali pun. Bangun dengan bijaksana, tentukan tujuan.

3. BIJAK BEBAS DARI KETERBATASAN.
Seringkali, pemikiran kita memiliki batasan-batasan. Seperti seekor lebah yang dimasukkan pada gelas tertutup, tiap kali ia terbang, mengenai tutup gelas dan merasakan sakitnya terbentur, ia kembali terbang rendah berputar-putar dalam gelas. Setelah berbulan-bulan dalam kondisi tersebut, lebah tidak berusaha lagi untuk terbang lebih tinggi daripada tutup gelas. Bahkan, bila tutup tersebut dibuka, tetap saja, lebah tidak akan terbang ke luar.
Seperti lebah itu, seringkali pemikiran kita dibatasi oleh “tutup-tutup” gelas kehidupan. Yang harus Anda lakukan adalah, terbanglah, meski terus terbentur berkali-kali, karena kita tidak pernah tahu kapan, “tutup-tutup gelas” telah terbukam dan kita bisa terbang bebas ke luar. Bangun dengan bijaksana, bebaskan diri dari keterbatasan.
Bagaimana jadinya hidup Anda nanti, ditentukan dari bagaimana Anda membangunnya hari ini. Jadi, bertanggungjawab menjalani hidup; bangunlah dengan bijaksana, karena semua usaha itu, pada akhirnya, dipersembahkan hanya untuk Anda.

oleh Christine Fald
Sumber: ESQ Magazine No. 03 / Th. 05 Feb 2009

from Kata-Kata Hikmah

Read more...

PERJALANAN ARUS AIR

Sekumpulan Kecil Arus Air Turun dari Ketinggian Gunung,
Jauh di Atas Sana melalui Sejumlah Desa dan Hutan,
hingga ia Mencapai Padang Pasir.

Arus Kecil itu lalu Berpikir,
"Aku telah Melewati Begitu Banyak Rintangan.
Tentunya Tidak Ada Masalah buat Aku Melintasi Padang Pasir ini!"

Namun ketika ia memutuskan untuk Memulai Perjalanannya,
ia Menemukan Dirinya Menghilang secara Perlahan-lahan ke dalam Padang Pasir.

Setelah mencoba berkali-kali,
ia Masih Tetap Menemukan Dirinya yang Menghilang dan Merasa Sangat Sedih.
"Mungkin Ini Nasibku!
Aku Tidak Memiliki Nasib untuk Mencapai Lautan Luas seperti Dalam Legenda,"
ia Menggerutu dan Mengutuk Dirinya.

Pada waktu itu,
terdengar Suara yang Dalam,
"Jika Awan Dapat Melewati Padang Pasir, Tentunya Sungai Juga Bisa."

Kedengarannya seperti Suara PADANG PASIR.
Tidak begitu yakin,
ARUS KECIL menjawab,
"Itu karena Awan Dapat Terbang, tapi Aku Tidak Bisa."

"Itu Karena Kamu MELEKAT pada Dirimu.
Jika kamu Benar-benar Hendak MELEPASKANNNYA,
dan biarkan Dirimu Menguap, ia nya akan Menyeberang,
dan kamu akan Mencapai Tujuanmu,"
kata Padang Pasir dengan Suara yang Dalam.

Arus Kecil Tidak Pernah Mendengar hal seperti ini.
"Melepaskan Diriku Sekarang dan Menghilang ke dalam Bentuk Awan?
Tidak! Tidak!"

Ia Tidak Dapat Menerima Gagasan demikian.

Lagipula,
ia tidak pernah mengalami hal demikian sebelumnya.
Bukankah itu merupakan penghancuran diri untuk menyerah pada
bentuk yang ia miliki sekarang?

"Bagaimana aku tahu bahwa saran ini benar adanya?" tanya arus kecil.

"Awan Dapat Membawa Dirinya Menyeberangi Padang Pasir dan
Melepaskannya sebagai Hujan di Tempat yang Tepat.
Hujan akan Membentuk Sungai Lagi untuk Meneruskan Perjalanannya,"
demikian jawaban dari Padang Pasir dengan Sabar.

"Akankah aku masih seperti diriku sekarang?"
tanya arus kecil.

"Ya, dan tidak.
Apakah kamu sebagai Sungai atau Uap yang Tak Kasat Mata,
HAKEKAT DIRI Kamu Tidak Akan Pernah Berubah.
Kamu Melekat Pada Kenyataan bahwa Kamu adalah
SUNGAI Karena Kamu Tidak Mengetahui Hakekat Diri Kamu," jawab Padang Pasir.

Jauh di dalam sanubarinya,
arus kecil teringat bahwa sebelum ia menjadi sungai,
kemungkinan juga ia adalah awan yang membawa dirinya
hingga ke atas gunung,
di mana ia berubah menjadi hujan dan jatuh ke tanah dan
menjadi dirinya sekarang ini.

Akhirnya Arus Kecil Mengumpulkan Keberaniannya dan
Berlari ke dalam Rangkulan Awan yang Membawanya ke
PERJALANAN HIDUP Berikutnya.

Perjalanan Hidup Kita seperti Halnya Pengalaman dari Arus Kecil.
Jika Anda ingin Melewati Rintangan dalam Hidup Anda guna
Mencapai TUJUAN dari KEBENARAN, KEBAJIKAN dan KEINDAHAN,
Anda juga Harus Memiliki KEBIJAKSANAAN dan KEBERANIAN Untuk
Melepaskan sifat ke-AKU-an (Kelekatan Pada Diri Anda).

Mungkin Anda Dapat Menanyakan Pertanyaan ini pada Diri Anda :
"Apakah Hakekat Diriku?
Melekat pada Apakah Diriku ini? dan
Sebenarnya Apa yang Benar-benar Aku Inginkan? "

From Kata-Kata Hikmah

Read more...

4 Lilin yang Mesti dijaga...

Ada 4 lilin yang Menyala Di Dalam Sebuah Kamar,
Sedikit Demi Sedikit Lilin tersebut Habis Meleleh dan
Suasana Terasa Begitu Sunyi sehingga Terdengarlah Percakapan Mereka.

Aku adalah “DAMAI“.
Namun Manusia TAK MAMPU MENJAGAKU :
maka Lebih Baik aku MEMATIKAN DIRIKU SAJA !”
Demikianlah Sedikit demi sedikit sang Lilin Damai Padam.

Aku adalah “IMAN“.
Sayang aku TAK BERGUNA Lagi.
Manusia TAK MAU MENGENALKU,
untuk itulah Tak Ada Gunanya aku Tetap Menyala.”
Begitu selesai Bicara, Tiupan Angin Memadamkan Lilin Iman tersebut.

Dengan Sedih giliran Ketiga Berbicara :
Aku adalah “CINTA“.
TAK MAMPU Lagi aku Untuk TETAP MENYALA.
Manusia TIDAK LAGI MEMANDANG dan MENGANGGAPKU BERGUNA.
Mereka SALING MEMBENCI, MEMFITNAH, MENGHINA
bahkan Membenci Mereka yang Mencintainya, Membenci Keluarganya.”
Tanpa Menunggu Waktu Lama, maka Matilah Lilin Cinta tersebut.

Tanpa terduga….

ANAK Pemilik Rumah itu Masuk ke dalam Kamar untuk mengambil
‘BENDA-benda’ Milik-Nya di sana, dan Melihat Ketiga Lilin Telah Padam.
Karena dia Tidak Bisa Melihat Jelas Dalam Gelap, ia berkata :
”Eh..Apa yang Terjadi ?
Kalian Harus Tetap Menyala, Aku Tidak Mau RUMAH-ku Gelap !”

Dengan Mata Bersinar, sang Anak mengambil Lilin HARAPAN,
lalu Menyalakan Kembali Ketiga Lilin lainnya.

APA YANG TIDAK PERNAH MATI HANYALAH "HARAPAN".
HARAPAN yang ADA DALAM HATI KITA.
Dan Masing-masing dari kita Dapat Menjadi ALAT Seperti Anak tersebut,
yang Dalam SITUASI APAPUN MAMPU MENGHIDUPKAN KEMBALI
IMAN, DAMAI, CINTA DENGAN HARAPAN - NYA.

(Kamila Vyndarti)

Maka dari itu Sahabat hikmah....janganlah kita kehilangan HARAPAN, karena apabila kita sudah kehilangan Harapan akan layulah kehidupannya, dia akan putus asa ditelan masa..

Milikilah HARAPAN, Anda akan mendapatkan kembali DAMAI, IMAN dan CINTA....

Semoga HARAPAN ITU MASIH ADA...

From Kata2 Hikmah..

Read more...

"Ke Mana Saja AKU Selama Ini??!!”

Sejak kecil akalku selalu dilatih untuk berpikir…
tapi bukan untuk berTAFAKUR…

Aku hanya bisa mengurusi jasadku, hartaku, pekerjaanku,
yang berujung pada KESENANGAN semata….

Baru kusadar itu semua kesenangan yang MENIPU!!
pantas saja selama ini yang kudapat hanya stress, sedih,
kecewa, khawatir, sebal dll…

Baru kusadar, KEBAHAGIAAN-lah yang seharusnya kuraih…
karena dia yang kekal…
dan dengan kalbu yang “BERSIH” pula…
barulah dapat kuraih kebahagiaanku…

Selama ini aku tidak tahu…
Aku ini lupa…
Aku telah lalai…
Mengurusi KALBUKU….
Padahal ia yang yang akan bersamaku SELAMANYA….

Yaaa ALLAH…
ke mana saja aku selama ini?????!!!!

By NN
(didapat dari sebuah SMS)


Masya Allah…..suatu hari ada SMS masuk dalam HP-ku…
Judulnya sangat menakjubkan buatku!!
KE MANA SAJA AKU SELAMA INI??!!
Apalagi kemudian kulanjutkan dengan membacanya sampai baris terakhir…

Jujur ini sangat menyentak hati kecilku…
Ya Allah…ternyata aku hanyalah manusia yang “sangat sibuk”…
Namun kesibukanku ternyata hanya mengisi keperluan “jasad”ku semata…
Aku makan dan minum untuk perutku & badanku,
Aku tidur untuk meng-istirahatkan tubuhku,
Aku berolahraga untuk kepentingan mencapai kesehatan,
Aku pergi jalan-jalan sekedar refreshing,
Aku beli baju, sepatu, tas, kerudung untuk puaskan egoku,
Aku pergi ke salon, creambath untuk rambutku, meni pedi untuk kukuku,
Aku minum vitamin untuk keperluan badanku….
Semua aktivitas itu..untuk keperluan “jasad”ku semata!!!

Sementara…”jiwa atau roh” ku terlewat santapannya….
Kapankah aku sempat memberikan santapan terbaik untuk jiwa & rohku?
Apakah aku benar2 melewatkan waktuku bersantap rohani…??
Sebenarnya, jiwaku sudah pernah “menagih”ku untuk puaskan dahaga jiwaku!
Yah…terasa kosong, hampa, sunyi….
Kenapa juga aku melewatkan kesempatan memenuhi undangan
“breakfast, lunch, dinner” yang diperlukan jiwaku…..
Aku takut…jangan sampai jiwaku, rohku menjadi jiwa yang MERANA!!!

Bagaimana nanti bekal JIWAku untuk menghadap Illahi?
Apakah sudah cukup bekalku yang akan dibawa pada saatnya tiba?
Sementara saat ajal menjemput…
Jasadku yang sudah dalam keadaan “KEKENYANGAN” tak akan ikut….
Ia kutinggalkan dalam lobang di tanah merah kuburan…
Sementara jiwaku..rohku..yang masih “LAPAR & KOSONG”
yang akan terus bersamaku menuju keabadian…
menuju tempat mempertanggung-jawabkan semua yang telah kulakukan.
Menghadap Sang Penguasa….Sang Khalik….. ALLAH SWT.

Ya Allah….waktuku di dunia ini “cuma” sebentar kan…
Sebentar dibanding waktu keabadian di alam barzah nanti!!
Jika 1 hari berlalu sudah….
Tetapi tidak mendapat hidayah
Dan tiada pula ilmu bertambah
Apa arti umurku di mata Allah??!!

Aku tidak ingin jiwaku MERANA….
Aku ingin masuk surgaMU ya Allah….aku ingin….
Firman-Mu dalam surat Al Fajr ayat 27-30 jelas sekali….
“Wahai JIWA yang TENANG! Kembalilah pada TuhanMU
dengan hati yang ridha dan diridhaiNYA
Maka masuklah ke dalam golongan hamba2KU
Dan masuklah ke dalam SurgaKU…

Ya Allah….aku mau memiliki JIWA YANG TENANG!!!
Karena dengan jiwa yang TENANG itulah aku akan menjadi
dan termasuk golongan hambaMu yang Kau panggil…
untuk masuk ke dalam SurgaMU….
Dengan Jiwa yang TENANG….jiwa yang bekal rohaninya sudah penuh…
maka akan tenanglah rohku menghadap kepadaMU…
untuk Kau undang masuk ke dalam keabadian SurgaMU ya Rabbi…

Ke Mana Saja Aku Selama Ini….??!!!
Aku harus segera dan cepat mengejar ketinggalanku….
Aku harus segera memperhatikan santapan jiwa dan rohaniku…
Agar cukup dan penuhlah bekalku nanti…
Untuk siap menghadap sang Illahi…

Ya Allah…ingatkan aku selalu meberikan santapan pada rohaniku….
bimbinglah aku untuk selalu dalam jalan dan petunjukMu…
Ingatkan aku untuk selalu dekat denganMU…selalu mencintaiMu….
Untuk dapat memperbanyak ibadahku…menjauhi laranganMu…
lapangkan jalan meraih pahalaMu…
terangilah jalanku dengan RidhaMu…
Karena aku ingin menjadi hambaMu yang Engkau berikan ridha…
Sebagai JIWA YANG TENANG….
Untuk Kau panggil dan Kau undang
Memasuki istana SURGAMU yang abadi….
Subhanallah…..

Regina
Bandung, 19-11-08

From Kata-Kata Hikmah

Read more...

Total Pageviews

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP