Cobaan Untuk Manusia

>> Thursday, November 26, 2009

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan dalam bukunya “al-Fiqh fi ad-Din ‘Ashamah min al-Fitan “ mengungkapkan tentang beragam cobaan yang pasti di alami oleh manusia. Diantaranya
adalah:

1. Cobaan dari sisi harta, anak juga istri. Sebagaimana Allah berfirman: “ Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi
Allah-lah pahala yang besar. QS. At-Taghobun [64 ]:14-15

‘ Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi. Qs. Al-Munafiqun [ 63 ]:9

2. Cobaan dari sisi kebaikan dan keburukan yang kita terima.“….Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”. Qs. Al-Anbiya [ 21 ]:35

3. Cobaan dari segi kemiskinan dan kekayaan hidup “ Dan Demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang Kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?” Qs. Al-An’am [6]:53

4. Cobaan dari manusia yang lain.‘ Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan
mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha
melihat. Qs. Al-Furqon [25]:20

5. Dan cobaan terbesar manusia adalah cobaan perpecahan dan perbedaan. Kenapa Allah Menguji Kita ?Beberapa ayat al-Qur’an mengetengahkan tentang alasan Allah menguji manusia yang beriman, diantaranya adalah:
- Karena Allah ingin mengetehui siapa dari hamba-Nya yang paling baik usahanya (amalannya).
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.Qs.Al-Kahfi [18]: 7
-Karena Allah ingin mengetahui siapakah dari hamba-Nya yang bersungguh-sungguh (mujahid) dan yang penyabar. “Dan Sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu “. Qs. Muhammad [47]:31
- Agar dapat diketahui siapakah sesungguhnya para penghuni surga dan neraka. “Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. mereka Itulah orang-orang yang merugi. Qs. al-Anfal [8]:37
- Agar Manusia kembali kepada kebenaran “…. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). Qs. Al-A’raf [7]:168.
- Semuannya merupakan ujian “ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” Qs. Al-ankabut [13]:1-3

Kenapa Ada Musibah ?

- Musibah adalah seleksi alam untuk menentukan siapa yang kuat bertahan.
- Musibah adalah tes untuk menyaring tingkat kepercayaan manusia kepada Allah
- Musibah adalah seleksi keyakinan manusia bahwa Allah maha mendengarkan dan memperkenankan pintanya.
- Musibah adalah seleksi terhadap kadar kepercayaan mereka bahwa Allah senantiasa menolong agama dan ummat ini
- Musibah adalah seleksi terhadap tingkat keyakinan muslim terhadap kemampuan produktivitasnya
- Musibah adalah kunci yang mampu membuka mata hati dan menampakan wajah asli kita.

Allah maha kuasa

Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. QS. Ali-Imran :26

“ Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”. Qs. Al-Imran: 27
Diposkan oleh Getar Kalam» di 01:56 » Label: Getar Kalam, Sentuhan Nurani»

Read more...

SELAMAT PUASA 'ARAFAH DAN IDUL QURBAN

Hari ini jamah haji sedang melaksanakan ibadah Wukuf di Arafah, Wukuf bisa dikatakan sebagai inti dari pada pelaksanaan ibadah haji.
Ketika para jemaah haji sedang wukuf di Arofah, bagi yang sedang tidak berhaji disunahkan untuk puasa Arofah.

KEUTAMAAN PUASA AROFAH
Dari Abu Qotadah Al Anshori r.a. katanya Rasulullah s.a.w.ditanya orang tentang puasa hari ‘Arofah. Jawab beliau,
“Semoga dapat menghapus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang”.
Kemudian beliau ditanya pula tentang puasa hari ‘Asyuro.
Jawab beliau, “Semoga dapat menghapus dosa tahun yang lalu.”
Hadits Shahih Muslim No.1131

Disebutkan dalam hadist Qudsi : Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.

Hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". (HR Bukhari Muslim).

Dan besok adalah Hari Raya Idul Adha, semoga masing-masing dari kita bisa mengikuti sunnah Nabi Ibrahim untuk berqurban.

KEUTAMAAN BERQURBAN
Idul Qurban adalah salah satu hari raya di antara dua hari raya kaum muslimin, dan merupakan rahmat Allah swt bagi ummat Nabi Muhammad saw. Hal ini diterangkan dalam hadits Anas ra, beliau berkata:
Nabi saw datang di Madinah, mereka di masa jahiliyyah memiliki dua hari raya yang mereka bersuka ria padanya, maka (beliau) bersabda: "Hari apakah dua hari ini?" mereka menjawab, "Kami biasa merayakannya dengan bersuka ria di masa jahiliyyah", kemudian Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari raya yang lebih baik dari keduanya; hari Iedul Qurban dan hari Iedul Fitri." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan An-Nasai).

Ibadah qurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah qurban disebut juga "udzhiyah" artinya hewan yang disembelih sebagai qurban.

Keutamaan qurban dijelaskan oleh sebuah hadist A'isyah, Rasulullah s.a.w. bersabda "Sabaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah).

Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah menyembelih dua ekor domba putih bertanduk, beliau meletakkan kakinya di dekat leher hewan tersebut lalu membaca basmalah dan bertakbir dan menyembelihnya" (H.R. Tirmizi dll).

Abu Haurairah yang menyebutkan Rasulullah s.a.w. bersabda "Barangsiapa mempunyai kelonggaran (harta), namun ia tidak melaksanakan qurban, maka jangan lah ia mendekati masjidku" (H.R. Ahmad, Ibnu Majah).

Dalam riwayat Ibnu ABbas Rasulullah s.a.w. mengatakan "Tiga perkara bagiku wajib, namun bagi kalian sunnah, yaitu shalat witir, menyembelih qurban dan shalat iedul adha" (H.R. Ahmad dan Hakim).

Qurban disunnahkan kepada yang mampu. Ukuran kemampuan tidak berdasarkan kepada nisab, namun kepada kebutuhan per individu, yaitu apabila seseorang setelah memenuhi kebutuhan sehari-harinya masih memiliki dana lebih dan mencukupi untuk membeli hewan qurban, khususnya di hari raya iedul adha dan tiga hari tasyriq.

Dalam beribadah qurban harus disertai niat berqurban untuk Allah atas nama dirinya. Berqurban atas nama orang lain menurut Ulama Hanafi dan Hanbali mengatakan sah saja berqurban untuk orang lain yang telah meninggal dan pahalanya dikirimkan kepada almarhum.

Dalam menyembelih qurban disunnahkan membaca bismillah, membaca sholawat untuk Rasulullah, menghadapkan hewan ke arah kiblat waktu menyembelih, membaca takbir sebelum basmalah dan sesudahnya sarta berdoa " Ya Allah qurban ini dariMu dan untukMu".

Kapan Menjadi Wajib
Meskipun hukum asalnya sunnah mu'akkadah, namun qurban bisa menjadi wajib dalam keadaan dua hal;
1. Jika telah bernadzar untuk melakukan korban, sebagaimana hadits;
"Seseorang yang bernadzar untuk melakukan ketaatan kepada Allah, hendaklah ia melakukan ketaatan itu, dan jika ia bernadzar untuk bermaksiat maka janganlah melakukan maksiat" (HR al-Bukhari)
2. Jika telah berniat untuk melakukan korban. Menurut Imam Malik, seseorang yang membeli binatang dengan mengatakan, ini untuk korban maka ia berkewajiban untuk melaksanakan niatnya itu.

Binatang Qurban
Binatang yang dibolehkan untuk menjadi qurban adalah onta, sapi dan kambing atau domba. Tidak boleh berkorban dengan selain ketiga macam binatang tersebut

Adapun pelaksanaan korban, binatang tersebut ditentukan;
"Dari Jabir, berkata: Rasulullah saw bersabda: Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah, akan tetapi jika kalian merasa berat hendaklah menyembelih kambing Al-Jadza'ah (HR. Muslim dan Abu Daud).
Yang dimaksud dengan Musinnah yaitu jenis unta, sapi dan kambing atau domba. Umur kambing adalah ketika sudah sempurna usia setahun dan memasuki tahun kedua, untuk sapi telah sempurna usia dua tahun dan masuk tahun ketiga, sedangkan unta telah sempurna usia llima tahun dan telah menginjak tahun keenam.

Binatang Korban yang Paling Utama
Sejauh ini tidak ada penjelasan khusus dari Rasulullah tentang binatang yang paling utama untuk dijadikan qurban. Dengan mengambil pelajaran dari keutamaan bersegera menghadiri shalat Jum'at, bisa disimpulkan bahwa binatang yang paling utama menjadi korban adalah adalah onta, setelah itu sapi, setelah itu baru kambing atau domba.
Adapun bagi yang berkorban dengan seekor kambing atau domba, yang paling utama adalah seperti yang pernah dijadikan korban oleh Rasulullah saw,
"Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah saw memerintahkan menyembelih domba yang bertanduk baik, dan sekitar kaki, perut dan matanya berwarna hitam. Kemudian didatangkan kepada beliau, lalu disembelih." (HR. Abu Daud).

Hewan yang Dilarang Dijadikan Qurban
Ada beberapa cacat pada binatang yang nenyebabkan ia tidak boleh dijadikan binatang korban. Larangan itu telah dijelaskan oleh Rasulullah saw.
Ada empat hal yang tidak boleh dalam berkorban, 1) buta sebelah mata, yang tampak jelas kebutaannya 2) sakit yang jelas sakitnya, 3) pincang yang nyata-nyata pincangnya, dan 4) kurus tidak berlemak (HR Abu Dawud)
Selain keempat tersebut Rasulullah juga melarang berkorban dengan binatang yang tanduknya pecah, atau telinganya hilang sebagian.
Dari Ali, ia berkata, "Rasulullah saw melarang berkorban dengan binatang yang pecah tanduknya dan telinganya(at-Tirmidzi, Ibnu majah dan Ahmad)

Korban Untuk Patungan

Satu ekor kambing atau domba bisa diniatkan pahalanya untuk dirinya dan keluarganya meskipun jumlah keluarganya banyak.
"Berkata Atha bin Yasar: Aku bertanya kepada Abu Ayyub Al-Anshari, bagaimana sifat sembelihan di masa Rasulullah saw, beliau menjawab: jika seseorang berkurban seekor kambing, maka untuk dia dan keluarganya. Kemudian mereka makan dan memberi makan dari kurban tersebut." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Sedangkan untuk seekor sapi bisa diniatkan untuk 7 orang, sebagaimana hadis berikut;
"Dari Jabin, dia berkata: Kami bersama Rasulullah saw pada tahun Hudaibiyyah seekor sapi untuk tujuh orang dan seekor onta yang gemuk untuk 7 orang." (HR Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad).
Dan seekor onta, menurut madzhab Syafi'I, Hanafi, dan mayoritas ulama' bisa untuk7 orang. Tetapi menurut Ishaq bin Rahawiyah dan Ibnu Khuzaimah, bisa untuk 10 orang. Alasan Ishaq adalah hadis dari Ibnu Abbas berikut;
"Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Kami bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan kemudian tiba hari Ied. Maka kami berserikat tujuh orang pada seekor sapi dan sepuluh orang pada seekor unta." (HR At-Tirmidzi).

Demikian ketentuan rombongan dalam berkorban. Tetapi sekarang ini muncul gejala baru, melakukan iuran oleh orang banyak, untuk membeli seekor binatang korban, lalu binatang itu disembelih dengan nama korban. Korban semacam itu tidak sah.

Waktu Penyebelihan
Permulaan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban adalah setelah selesai shalat Ied Adha. Hal ini didasarkan kepada hadis;
Dari Barra bin Azib ra, ia berkata: aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, beliau bersabda: Sesungguhnya perkara yang pertama kita mulai pada hari ini adalah kita shalat kemudian menyembelih. Maka barang siapa yang melakukan hal itu, dia telah mendapatkan sunnah kami. (HR al-Bukhari)

Di dalam riwayat muslim disebutkan adanya tambahan penjelasan,
Dan barang siapa yang telah menyembelih (sebelum shalat), maka sesungguhnya sembelihan itu adalah daging yang diperuntukkan bagi keluarganya, bukan termasuk hewan kurban sedikitpun." (HR. Muslim).
Diperbolehkan untuk menunda penyembelihan hewan kurban, pada hari kedua dan ketiga setelah hari Ied. Dan batas akhir penyembelihan adalah hari tasyriq yang terakhir, sebagaimana diterangkan dalam hadits dari Jubair bin Muth'im bahwasanya beliau saw bersabda:
"Setiap hari tasyriq ada sembelihan." (HR. Ahmad)

Semoga kita bisa mengambil kesempatan MENDEKATKAN diri kepada Allah dengan beribadah PUASA 'ARAFAH dan SHOLAT IDUL ADHA dan BERQURBAN...dan semoga menjadi AMALAN yang MENYELAMATKAN dari SIKSA NERAKA dan MEMASUKKAN KE SURGA. Amien.

Read more...

CINTA SEJATI TIDAK AKAN MENDUA...

“Sungguh...
Jika hati telah merasakan MANISNYA IBADAH kepada Allah dan LKHLASH kepada-Nya.......
Niscaya ia TIDAK AKAN menjumpai HAL-HAL LAIN yang lebih MANIS, lebih INDAH, lebih NIKMAT dan lebih BAIK daripada ALLAH.

Manusia TIDAK AKAN MENINGGALKAN sesuatu yang DICINTAINYA, melainkan setelah memperoleh KEKASIH LAIN yang LEBIH DICINTAINYA.
Atau karena adanya sesuatu yang DITAKUTINYA.

CINTA yang BURUK akan bisa dihilangkan dengan CINTA yang BAIK. Atau TAKUT terhadap sesuatu yang MEMBAHAYAKANNYA”
( Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)

"Dan diantara manusia ada orang2 yang menjadikan SAINGAN2 selain Allah, mereka MENCINTAINYA SEPERTI MENCINTAI Allah. Adapun orang2 yang BERIMAN AMAN SANGAT CINTANYA kepada Allah..."
(QS 2:165)

Read more...

ANTI VIRUS HATI

Hati manusia tak ubahnya seperti internet. Hati setiap saat mengakses peristiwa-peristiwa alam yang terlintas dalam jangkauan orbitnya. Karenanya itu, hati senantiasa bergejolak bagaikan gelombang air lautan luas.
Bahkan menurut ibnu Qayim, frekwensi gelombang hati orang mukmin bagaikan gejolak air yang sedang mendidih, hati senantiasa mengakses segala peristiwa alam yang terlintas dan tersentuh oleh pancaindra.

Setiap peristiwa alam yang dapat tersentuh oleh pancaindra , secara otomatis akan direkam oleh hati.Dan setiap sentuhan peristiwa alam tidak semuanya bermuatan nilai-nilai yang menyenangkan hati, kadang menyenangkan, kadang menyusahkan, kadang netral, dan kadang simpatik, kadang menggairahkan, kadang membosankan dan kadang-kadang negatif, kadang merusak hati, kadang menyegarkan hati.

Kalbu dunia akan lebih dominan menggairahkan dan menyenangkan nafsu . Akibatnya hati pun menjadi simpatik dan pada gilirannya hati akan terlibat mencintai kilau dunia lalu akhirnya , dipenjara oleh nafsu. Jika begitu hati tidak lagi bertahta sebagai raja didalam sosok tubuh manusia karena hati ditawan dan dipenjara oleh nafsu yang bekerja sama dengan iblis dan syetan.

Manusia yang seperti itu,oleh syeh Abdul Qadir Al Jailani disebut sebagai "budak dunia, pengabdi nafsu, dan penyanjung syahwat, sangat ideal dirinya tumbuh dan berkembang sebagai kayu bakar api neraka".

Agar hati tidak terkontaminasi oleh glamour dunia dan terpenjara oleh hawa nafsu, maka Rasulullah SAW memberikan contoh agar didalam hati dipasang atau di INSTALL "Anti Virus Hati". Dengan begitu setiap hati mengakses (merekam ) suatu peristiwa kehidupan yang didalamnya terkandung "virus" yang dapat mengotori atau merusak hati, akan dihadang oleh antivirus tersebut.

Asghar Al- Muzanni meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :"Terkadang timbul perasaan yang kurang baik di dalam hatiku. Dan sesungguhnya aku memohon ampun ( bertobat) kepada Allah seratus kali dalam sehari " (HR Muslim)

Ibnu Umar r.a meriwayatkan bahwa pada suatu pertemuan , saya menghitung Rasulullah SAW membaca seratus kali , "Rabbi-gfir li wa tub 'alayya innaka antat-tawabul-gafur"
"Wahai Allah , ampunilah dosaku dan terimalah tobatku, karena engkau Maha penerima tobat dan maha pengampun" (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Wahai saudaraku sehati, seiman dan seperjalanan, setan berjalan pada setiap diri manusia mengikuti aliran darah. Hal itu telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabda beliau ,

"Sesungguhnya setan mengalir didalam tubuh anak Adam laksana mengalirnya darah . Dan aku khawatir setan akan menyuruh hatimu untuk berbuat kejahatan " ( HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu , jika pada hati bani Adam tidak di "Install" anti virus hati, akan lumpuhlah hatinya termakan oleh virus-virus hati yang masuk bersama setan yang mengalir mengikuti aliran darah.

Jika Rasulullah SAW yang telah dijamin oleh Allah , dipuji oleh Allah dan dicintai oleh Allah dihati beliau masih juga ada penghalang dengan Allah, bagaimana hamba Allah seperti kita? Subhanallah , kesucian hanya bagi- Mu Ya Allah.

Allah berfirman didalam Al-Quran : "....Dan barangsiapa yang tidak mau bertobat , maka mereka itulah orang-orang yang zalim" (QS Al- Hujarat :11)

Konsekwensi bagi orang yang tidak mau bertobat atau orang yang zalim linafsihi adalah dibakar dalam neraka oleh Allah dalam keadaan berlutut, sebagaimana firmannya:

"Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (Neraka) dalam keadaan berlutut " (Maryam :72)

Sampai batas mana tobat manusia masih bisa diterima oleh Allah?
Rasulullah SAW bersabda di dalam sebuah hadis :

"Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba selagi dia belum sekarat (sakratul maut)" (HR Tirmidzi, ibnu majah, Ahmad, Ibnu Hibban dan Bagawi)

Sesungguhnya Allah akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang bertobat kepada-Nya , sebagaimana firman-Nya :

".... Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya " (Ar-Ra'd : 27)


(sumber : Zaini Ali Akbar "3T "Tobat, Tasbih, Tahajjud Jalan Tercepat menuju kedekatan dengan Allah")
=BC/22/11/09=

Read more...

NIAT DAN AMAL

Niat itu adalah amalan hati, dan hati adalah kunci utama amalan kita, dan niat adalah ruh penggerak jasad kita. Kita hanya akan mendapat pahala ketika kita niatkan amalan itu karena Alloh, sebagaimana sabda Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-:

"Seorang mukmin bisa mendapat pahala dari segala sesuatu (dengan niat yg baik), hingga suapan yang ia masukkan ke mulut istrinya. "(HR. Ahmad dan yang lainnya, dihasankan oleh Al-Arna’uth)

Dengan niat yang baik, amalan yang sederhana bisa menghasilkan pahala yang agung. Tidak asing bagi kita, kenapa sahabat Abu Bakar mengungguli sahabat-sahabat yang lainnya? Seorang tabi’in, Bakr ibnu Abdillah al-Muzaniy mengatakan:

"Sungguh! tidaklah Abu Bakar itu mengungguli orang-orang dengan banyaknya amalan sholatnya, tapi beliau mengungguli kalian itu dengan apa yang ada di hatinya."

Sebaliknya karena niat yang salah, amalan yang besar sekalipun, bisa jadi hanya seperti debu yang beterbangan. sebagaimana firman Alloh swt:

"(Ingatlah pada hari kiamat nanti) akan kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan."

Terlalu banyak ayat maupun hadits yang menunjukkan betapa pentingnya kita memperhatikan hati dan niat kita, sebagai misal saja:

Alloh berfirman: “Mereka tidak diperintah, melainkan untuk menyembah Alloh dengan ikhlas semata-mata karena menjalankan agama-Nya” (Al-Bayyinah:5)… (Semua ayat yang menggabungkan ibadah atau doa dengan ikhlas, bisa menjadi dalil untuk kaidah ini).


Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “sesungguhnya Alloh tidak melihat jasad dan rupa kalian, tapi yang Dia lihat adalah hati kalian” (HR. Muslim)

Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Dunia ini, hanya untuk empat orang:

(1) Hamba yang Alloh beri harta dan ilmu, lalu dengannya ia bertakwa pada Tuhannya, menyambung tali silaturahim, dan menunaikan hak Alloh pada hartanya (zakat), maka orang seperti ini berada di posisi paling tinggi.

(2) Hamba yang Alloh beri Ilmu tanpa harta, akan tetapi ia baik niatnya, ia berkata: ‘Seandainya aku punya harta, tentu aku beramal seperti amal baiknya si fulan (yang kaya)’, maka orang seperti ini dapat pahala sebagaimana niatnya, sehingga kedua orang ini pahalanya sama.

(3) Hamba yang Alloh beri harta tanpa ilmu, lalu ia sembrono dalam menggunakan hartanya tanpa dasar ilmu, sehingga ia tidak bertakwa pada tuhannya dalam menggunakannya, tidak menyambung tali silaturrohim, dan tidak menunaikan hak Alloh pada hartanya (zakat), maka orang seperti ini berada di posisi paling buruk (bawah).

(4) dan Hamba yang tidak diberi harta dan ilmu, (serta buruk niatnya), ia mengatakan: ‘Seandainya aku punya harta, tentu aku akan gunakan sebagaiman si fulan menggunakannya’, maka orang seperti ini menuai dosa karena niatnya, sehingga kedua orang ini dosanya sama”.

(HR. Tirmidzi, ia mengatakan: Hasan Shohih, dishohihkan pula oleh Albani).

Ini merupakan kaidah yang sangat agung, ia masuk dalam separoh syariat Islam, mengapa demikian? Karena syariat Islam terbagi menjadi dua: Syariat yang mengatur amalan lahiriyah, dan syariat yang mengatur amalan batiniyah, dan kaidah ini sebagai pengatur amalan batiniyah, yaitu niat.

Para Ulama salaf mengetahui benar hal ini, oleh karenanya mereka sangat serius dalam memperbaiki niatnya. Renungkanlah atsar-atsar berikut ini:

* Yahya ibnu Katsir:
" Pelajarilah masalah niat, karena itu lebih penting daripada amalan."

* Zabid al-Yami:
" Sungguh aku senang, untuk meniatkan segala sesuatunya (untuk ibadah), meskipun dalam hal makan dan minum."

* Dawud at-Tho’i:
"Aku melihat, segala kebaikan hanya terkumpul dalam niat yang baik."

* Sufyan at-Tsauriy:
"Tidak ada yang lebih berat bagiku melebihi beratnya mengobati niatku, karena ia selalu berubah-rubah dalam diriku."

* Yusuf bin Asbath:
"Membersihkan niat dari kotoran, lebih berat daripada istiqomah dalam amal ibadah."

* Muthorrif ibnu Abdillah:
"Hati yang baik adalah karena amal yang baik, dan amal yang baik adalah karena niat yang baik."

* Abdulloh bin Mubarok:
" Betapa banyak amalan yang sepele menjadi besar karena niatnya, sebaliknya betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil karena niatnya."

* Ibnu ’Ajlan:
" Amal tidak akan menjadi baik kecuali dengan tiga syarat: takwa, niat yang baik dan benar dalam melakukannya."

* Fudhoil bin ’Iyadh:
" Sesungguhnya yang Alloh inginkan darimu adalah niat dan tujuanmu."

* Beliau juga mengatakan:
Sesungguhnya amal yang ikhlas tapi tidak benar, ia tidak akan diterima, begitu pula ketika amal itu benar tapi tidak ikhlas… Ia tidak akan diterima hingga menjadi amal yang ikhlas dan benar. (Ikhlas jika dilakukan karena Alloh, dan benar jika dilakukan sesuai tuntunan).

Begitulah para salafus sholeh, mereka tidak berkata dan bertindak kecuali setelah menghadirkan niat yang baik, sehingga menjadi berkah ucapan, perbuatan dan umur mereka. Mereka menjadi teladan dalam amalannya, karena mereka lebih dulu menjadi teladan dalam memperbaiki niatnya. Sungguh mereka tidak asal-asalan dalam beramal, tapi amal mereka muncul dari hati yang bersih, suci, dipenuhi iman, takwa dan rasa takut pada Alloh ta’ala, dan tentunya amal mereka itu muncul dari pemahaman yang mendalam tentang kitab dan sunnah.

Itulah yang membuat mereka beda dengan kita, padahal puasa mereka sepintas sama seperti puasa kita, begitu pula sholatnya, sama seperti sholat kita, hanya saja niat dan tujuan yang jelas jauh berbeda.

Oleh karena itu, hendaklah kita benar-benar memperhatikan masalah niat ini, Pahala niat sangat agung, begitu bahanyanya sangat besar. Amal kita ibarat jasad, sedangkan niat adalah nyawanya, dan tiada guna jasad tanpa ada nyawa. Amal kita juga ibarat pohon, sedangkan niat adalah akarnya, dan pohon tidak akan tumbuh dengan baik tanpa akar yang kokoh.

Itulah sebabnya kita merasa berat dalam melakukan ibadah, mengapa? Karena kita tidak menghadirkan niat yang tulus dalam beribadah. Wallohul musta’an.

Nash-nash diatas, secara tidak langsung, juga menunjukkan pentingnya kita mempelajari kaidah pertama ini: “segala sesuatu tergantung pada tujuannya”.

Dari manakah para ulama menyimpulkan kaidah ini?

Dari banyak nash-nash syar’i, baik dari Alqur’an maupun Sunnah… Dan nash yang paling mirip dengan bunyi kaidah ini adalah hadits yang sangat masyhur, yang diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khottob ـ: (قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إنما الأعمال بالنيات)ـ semua amalan itu tergantung niatnya.

Bahkan sebagian ulama mengatakan, bahwa Lafal hadits ini lebih baik dan lebih mengena dibandingkan lafal kaidah tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Ibnus Subkiy dalam kitabnya al-Asybah wan Nadho’ir (1/54).

Pembahasan masalah niat:

1. Niat adalah amalan hati, tidak bisa digantikan dengan yang lainnya… oleh karenanya bila seorang memulai ihromnya dengan melafalkan “Labbaikallohumma hajja” tanpa terbetik niat masuk ihrom haji di hatinya, maka ihrom hajinya tidak sah… Sebaliknya jika ia telah niat dalam hatinya tanpa melafalkan talbiyah, maka niat ihromnya sudah sah… Apabila ada perselisihan antara hati dan lisan… Hatinya ingin niat haji, tapi yang terucap “Labbaikallohu umroh”, maka yang dianggap sah adalah niat yang di hati… karena niat adalah amalan hati, tidak bisa digantikan dengan yang lainnya…

2. Ada dua fungsi dalam niat:
(a) Untuk membedakan antara amalan ukhrowi (ibadah) dengan amalan duniawi (adat)… misalnya: Antara mandi junub, dengan mandi untuk menyegarkan badan… Perakteknya sama persis, tapi karena niatnya beda, yang mandi junub jadi amalan ibadah (berpahala), sedang mandi untuk menyegarkan badan tidak jadi ibadah…
(b) Untuk membedakan antara ibadah yang satu dengan ibadah yang lainnya… misalnya: Sholat Qobliyah Subuh dengan Sholat Subuh, prakteknya sama persis (bagi mereka yang tidak qunut)… yang membedakan hanyalah niatnya, hingga yang satu jadi ibadah sunat, sedang yang lain jadi ibadah wajib…. Begitu pula puasa nadzar hari senin dengan puasa sunat hari senin… prakteknya sama persis, tapi karena niatnya beda, puasa nadzar jadi ibadah wajib, dan yang lainnya jadi ibadah sunat… dst…

3. Syarat niat ada 6:
(a) Islam, oleh karenanya niat ibadah tidak akan sah dari orang non muslim…
(b)Ikhlas, oleh karenanya ibadah tidak akan berpahala jika niatnya riya’…
(c) Tamyiz, sehingga niat anak kecil yang belum tamyiz (bisa membedakan mana yang baik dan buruk) tidak sah, oleh karenanya hajinya anak kecil harus dengan niat orang yang membawanya…
(d) Tahu amalannya, karena bagaimana niat kita sempurna tanpa tahu amalan yang akan kita kerjakan…
(e)Waktu niat. Hendaknya niat sebisa mungkin dilakukan berdekatan dengan awal amalan, lebih dekat awal amalan lebih baik. Oleh karenanya tidak sah niat puasa romadhon pada bulan sya’ban, tidak sah niat sholat dhuhur sebelum masuk waktunya, dst…
(f) Tidak adanya sesuatu yang menafikanya, seperti: ragu-ragu, atau memotongnya, atau mencampurnya dengan hal lain yang bisa membatalkannya.

wassalam

Read more...

AKHIR KITA MENGIKUTI KEBIASAAN KITA

Setiap orang PASTI akan menemui KEMATIAN...
Dan setiap orang menginginkan AKHIR YANG BAIK ...dalam kematiannya .
Atau KHUSNUL KHOTIMAH...
AKHIR yang BAIK atau BURUK sangat ditentukan dengan REFLEKS yang muncul dari dirinya.
REFLEKS muncul dari KEBIASAN-KEBIASAAN yang sangat berpengaruh kuat dalam JIWANYA...
Untuk lebih jelasnya...silahkan renungkan pengalaman NYATA seorang POLISI berikut:


Tatkala masih di bangku sekolah, aku masih hidup bersama kedua orang tuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do'a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang. Aku sungguh heran. Bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri : "Alangkah sabarnya mereka…setiap hari begitu…benar-benar mengherankan!" Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin, dan itulah shalat orang-orang pilihan…Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk bermunajat kepada Allah.

Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah. Padahal berbagai nasehat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan ke kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing. Di sana aku tak mendengar lagi suara bacaan Al Qur'an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati.

Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi. Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak. Aku bingung dan sering melamun sendirian… Aku mulai jenuh…tak ada yang menuntunku di bidang agama. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas.

Sampai suatu hari kami dengan seorang kawan sedang bertugas di sebuah pos jalan,kami asyik ngobrol…tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras.Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban. Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi sangat kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah. Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan.

Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat. Ucapkanlah “LAA ILAAHA ILLALLAAH… LAA ILAAHA ILLALLAAH…" perintah temanku. Tetapi sungguh mengherankan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat…Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat. Tetapi…keduanya tetap terus saja MELANTUNKAN LAGU. Tak ada gunanya…Suara lagunya semakin melemah…lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak…keduanya telah meninggal dunia.

Kami segera membawa mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatah pun. Selama perjalanan hanya ada kebisuan, hening. Kesunyian pecah ketika temanku memulai berbicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su'ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata : "Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan BAIK atau BURUK. KESUDAHAN HIDUP itu biasanya PERTANDA dari apa yang DILAKUKAN olehnya SELAMA di DUNIA". Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku Islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara LAHIR dan BATIN. Perjalanan ke rumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat. Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi PELAJARAN BERHARGA bagiku. Hari itu, aku shalat khusyu' sekali. Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu.

Aku kembali pada kebiasaanku semula…Aku seperti tak pernah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu lalu. Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi BENCIi kepada yang namanya LAGU-LAGU. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pernah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu.

*Kejadian yang menakjubkan…
Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu…Sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku. Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota. Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri di belakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. Lelaki itu pun langsung tersungkur seketika.

Aku dengan seorang kawan, -bukan yang menemani- ku pada peristiwa yang pertama-cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapat penanganan. Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya. Ia melantunkan ayat-ayat suci AL-QURA'N…dengan suara amat lemah. "Subhanallah!" dalam kondisi kritis seperti itu, ia masih sempat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an? Darah mengguyur seluruh pakaiannya; tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati.

Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan suaranya yang merdu. Selama hidup aku tak pernah mendengar suara bacaan Al-Qur'an seindah itu. Dalam batin aku bergumam sendirian: "Aku akan menuntun membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu…apalagi aku sudah punya pengalaman". Aku meyakinkan diriku sendiri. Aku dan kawanku seperti kena HIPNOTIS mendengarkan suara bacaan Al-Qur'an yang merdu itu. Sekonyong-konyong tubuhku MERINDING menjalar dan menyelusup ke setiap rongga. Tiba-tiba suara itu berhenti. Aku menoleh ke belakang. Kusaksikan dia MENGACUNGKAN JARI TELUNJUKNYA lalu BERSYAHADAT. Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, detak jantungnya, nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meninggal dunia. Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Ku kabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah wafat. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis, air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan.

Sampai di rumah sakit…kepada orang-orang di sana, kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya. Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah, semua ingin ikut menyalatinya.

Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut mengantarkan jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan ketika kecelakaan sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia lakukan setiap hari Senin. Di sana almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin. Ketika terjadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil.

Bila ada yang mengeluhkan padanya tentang kejenuhan dalam perjalanan, ia menjawab dengan halus. “Justru saya memanfaatkan waktu perjalananku dengan menghafal dan mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an, juga dengan mendengarkan kaset-kaset pengajian, aku mengharap RIDHA Allah pada SETIAP LANGKAH kaki yang aku ayunkan.” kata almarhum.

Aku ikut menyalati jenazah dan mengantarnya sampai ke kuburan. Dalam liang lahat yang sempit, almarhum dikebumikan. Wajahnya dihadapkan ke kiblat. “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah.” Pelan-pelan, kami menimbuninya dengan tanah...Mintalah kepada Allah keteguhan hati saudaramu, sesungguhnya dia akan ditanya...Almarhum menghadapi hari petamanya dari hari-hari akhirat...

Dan aku...sungguh seakan-akan sedang menghadapi HARI PERTAMAKU di dunia. Aku benar-benar BERTAUBAT dari kebiasaan burukku. Mudah-mudahan Allah MENGAMPUNI dosa-dosaku di masa lalu dan MENEGUHKANKU untuk TETAP MENTAATINYA, memberiku KESUDAHAN HIDUP YANG BAIK (khusnul khatimah) serta menjadikan kuburanku dan kuburan kaum muslimin sebagai TAMAN-TAMAN SURGA.

Amin...

Sumber: “Saudariku, apa yang menghalangimu untuk berhijab?” Oleh : Syaikh Abdul Hamid Al Bilaly.

Semoga kita bisa mengambil PELAJARAN..

Read more...

HARTA KITA YANG SEBENARNYA

Kita sering salah menyikapi HARTA KITA YANG SEBENARNYA milik kita, banyak orang menumpuk hartanya di bank, investasi saham, membeli tanah, rumah, mobil dan lains ebagainya.
Apakah benar itu milik kita yang sebenarnya???

Untuk menjawabnya marilah kita belajar dengan kisah Ibu Ella yang sangat sederhana ini:

Ibu Ela adalah wanita yang pekerjaannya mengumpullkan sampah plastic dari kemasan. Cuma untuk memperolehnya, dia harus memungutnya di sungai. wanita paruh baya, kurus, rambutnya diikat ke belakang, banyak warna putihnya itu berumur 54 tahun, inilah petikan wawancara tim Uang Kaget RCTI dengan Bu Ela

“Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikum salam. Ada apa ya Pak?” tanya Ibu Ela..
“Saya dari tabloid An Nuur, mendapat cerita dari seseorang untuk menemui Ibu. Kami mau wawancara sebentar, boleh Bu…?” saya menjelaskan, dan mengunakan ‘Tabloid An Nuur’ sebagai ‘penyamaran’.
“Oh.. boleh, silahkan masuk.”

Ibu Ela, masuk lewat pintu belakang. Saya menunggu di depan. Tak beberapa lama, lampu listrik di ruang tengahnya nyala, dan pintu depan pun dibuka.
“Silahkan masuk…”
Saya masuk ke dalam ‘ruang tamu’ yang diisi oleh dua kursi kayu yang sudah reot. Tempat dudukannya busa yang sudah bolong di bagian pinggir. Rupanya Ibu Ela hanya menyalakan lampu listrik jika ada tamu saja. Kalau rumahnya ditinggalkan, listrik biasa dimatikan. Berhemat katanya.

“Sebentar ya Pak, saya ambil air minum dulu” kata Ibu Ela.
Yang dimaksud Ibu Ela dengan ambil air minum adalah menyalakan tungku dengan kayu bakar dan diatasnya ada sebuah panci yang diisi air. Ibu Ela harus memasak air dulu untuk menyediakan air minum bagi tamunya.

“Iya Bu.. ngga usah repot-repot.” Kata saya ngga enak.

Kami pun mulai ngobrol, atau ‘wawancara’.
Ibu Ela ini usianya 54 tahun, pekerjaan utamanya mengumpulkan plastic dan menjualnya seharga Rp 7.000 per kilo. Ketika saya Tanya aktivitasnya selain mencari plastic,
“Mengaji…” katanya

“Hari apa aja Bu…?” Tanya saya

“Hari senin, selasa, rabu, kamis, sabtu…” jawabnya. Hari Jum’at dan Minggu adalah hari untuk menemani Ibunya yang dirawat di rumahnya.

Oh.. jadi mengaji rupanya yang jadi aktivitas paling banyak. Ternyata dalam pengajian itu, biasanya ibu-ibu pengajian yang pasti mendapat minuman kemasan, secara sukarela dan otomatis akan mengumpulkan gelas kemasan air mineral dalam plastik dan menjadi oleh-oleh untuk Ibu Ela.

Hmm, sambil menyelam minum air rupanya. Sambil mengaji dapat plastik.

Saya tanya lagi,
“Paling jauh pengajiannya dimana Bu?”
“Di dekat terminal Bubulak, ada mesjid taklim tiap Sabtu. Saya selalu hadir; ustadznya bagus sih…” kata Ibu Ela.

“Kesana naik mobil dong..?” tanya saya.
“Saya jalan kaki” kata Ibu Ela
“Kok jalan kaki…?” tanya saya penasaran.

Penghasilan Ibu Ela sekitar Rp 7.000 sehari. Saya mau tahu alokasi uang itu untuk kehidupan sehari-harinya. Bingung juga bagaimana bisa hidup dengan uang Rp 7.000 sehari.

“Iya.. mas, saya jalan kaki dari sini. Ada jalan pintas, walaupun harus lewat sawah dan jalan kecil. Kalau saya jalan kaki, khan saya punya sisa uang Rp 2.000 yang harusnya buat ongkos, nah itu saya sisihkan untuk sedekah ke ustadz…” Ibu Ela menjelaskan.

“Maksudnya, uang Rp 2.000 itu Ibu kasih ke pak Ustadz?” Saya melongo. Khan Ibu ngga punya uang, gumam saya dalam hati.

“Iya, yang Rp 2.000 saya kasih ke Pak Ustadz… buat sedekah.” Kata Ibu Ela, datar.

“Kenapa Bu, kok dikasihin?” saya masih bengong.

“Soalnya, kalau saya sedekahkan, uang Rp 2.000 itu udah pasti milik saya di akherat, dicatet sama Allah…. Kalau uang sisa yang saya miliki bisa aja rezeki orang lain, mungkin rezeki tukang beras, tukang gula, tukang minyak tanah….” Ibu Ela menjelaskan, kedengarannya jadi seperti pakar pengelolaan keuangan keluarga yang hebat.

Dzig! Saya seperti ditonjok Cris John. Telak!
Ada rambut yang serempak berdiri di tengkuk dan tangan saya. Saya Merinding!

Ibu Ela tidak tahu kalau dia berhadapan dengan saya, seorang sarjana ekonomi yang seumur-umur belum pernah menemukan teori pengelolaan keuangan seperti itu.

Jadi, Ibu Ela menyisihkan uangnya, Rp 2.000 dari Rp 7.000 sehari untuk disedekahkan kepada sebuah majlis karena berpikiran bahwa itulah yang akan menjadi haknya di akherat kelak?

‘Wawancara’ yang sebenarnya jadi-jadian itu pun segera berakhir. Saya pamit dan menyampaikan bahwa kalau sudah dimuat, saya akan menemui Ibu Ela kembali, mungkin minggu depan.

Saya sebenarnya on mission, mencari orang-orang seperti Ibu Ela yang cerita hidupnya bisa membuat ‘merinding’..Saya sudah menemukan kekuatan dibalik kesederhanaan. Keteguhan yang menghasilkan kesabaran. Ibu Ela terpilih untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa dan tak terduga.

Minggu depannya, saya datang kembali ke Ibu Ela, kali ini bersama dengan tim kru televisi dan seorang presenter kondang yang mengenakan tuxedo, topi tinggi, wajahnya dihiasai janggut palsu, mengenakan kaca mata hitam dan selalu membawa tongkat. Namanya Mr. EM (Easy Money)

Kru yang bersama saya adalah kru Uang Kaget, program di RCTI yang telah memilih Ibu Ela sebagai ‘bintang’ di salah satu episode yang menurut saya salah satu yang terbaik. Saya mengetahuinya, karena dibalik kacamata hitamnya, Mr. EM seringkali tidak kuasa menahan air mata yang membuat matanya berkaca-kaca. Tidak terlihat di televisi, tapi saya merasakannya.

Ibu Ela mendapatkan ganti dari Rp 2.000 yang disedekahkannya dengan Rp 10 juta dari uang kaget. Entah berapa yang Allah akan ganti di akherat kelak.

Ibu Ela membeli beras, kulkas, makanan, dll untuk melengkapi rumahnya. Entah apa yang dibelikan Allah untuk rumah indahnya di akherat kelak...

Sahabat Hikmah...
Hidup ini fana...sementara...
Kita diberi waktu di dunia ini untuk menyiapkan KEHHIDUPAN YANG SEBENARNYA di akhirat.
Barang siapa yang mengumpulkan hartanya hanya untuk KEDUNIAAN maka itu semua PASTI akan DITINGGALKAN...
Tetapi barang siap mengumpulkan hartanya untuk NEGERI AKHIRAT, maka kita PASTI akan MENDATANGINYA....
Sudahkah kita menyiapkan HARTA KITA YANG SEBENARNYA di akherat?

"Dan carilah dari APA SAJA yang telah Allah BERIKAN KEPADAMU untuk mencapai KEBAHAGIAAN di NEGERI AKHIRAT, dan JANGANLAH kamu MELUPAKAN NASIBMU di DUNIA. Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS 28:77)

Sahabat Hikmah....bahkan apa yang kita infakkan akan dilipatgandakan oleh Allah ta'ala....
" Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. 2:261)

Bayangkan dibalas dengan 700 kali lipat !!

Rumus matematika mengatakan 100 – 10 = 90, tetapi rumus sedekah yang dibuat oleh Allah ta'ala adalah: 100-90 = 7090 dengan perhitungan:

100 kita dapat rizki dari Allah, 10 disedekahkan/diinfakkan maka
10 dilipat gandakan 700 x menjadi = 7000
Sehingga 100-10 = 90 + (10x700)= 7090

Ada yang bertanya, jadi kalau saya sedekahkan Rp10.000, maka saya akan mendapatkan kembali http://www.facebook.com/l/cf017;Rp.7000.000 ??? Semudah itu???
Ya ! Silahkan buktikan wahai sahabatku.

Yang perlu diingat adalah : IKHLAS.. IKHLAS.. dan IKHLAS..
Cuma kadang kita menhgetahui RIZKI hanya diukur dengan uang...?
Tidak wahai sahabtku....
Kadang matematika Tuhan ini tidak kasat mata. Tidak melulu uang diganti dengan uang. Tetapi Allah Yang Maha Suci dengan Kesempurnaan-Nya juga Maha Mengetahui mana yang terbaik dan apa yang sedang dibutuhkan oleh hamba-Nya saat itu. Bisa jadi Diganti dengan keselamatan dijalan, bertahun-tahun gak pernah sakit, mudah cari kerja, kemudahan berusaha, kebahagiaan keluarga, anak yang berbakti, ditemukan jodohnya dan lain sebagainya.

Semoga kita senantiasa IKHLAS.. IKHLAS.. dan IKHLAS

Terima kasih ...atas kiriman dari Rumah Yatim Indonesia (http://www.facebook.com/inbox/?folder=[fb]messages&page=2#/group.php?gid=67789272992 )

Wassalam

Read more...

SUKSES 75%PERAN IBU (ISTIMEWAKAN SEMUA ANAK KITA)

Di suatu pagi yang cerah dengan udara yang sejuk di sebuah pedesaan, seorang ibu sedang bercengkerama dengan ketujuh anakya, kegembiraan dan kebahagiaan serta kebersamaan terbangun dalam keluarga itu, selang beberapa saat kemudian sang anak pertama melontarkan kalimat-kalimat bijak kepada ibunya,

Ibu…, aku memang tidak terlalu pintar dibanding teman-temanku disekolah, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat BODOH untukku

Ibu…, aku memang tidak terlalu cantik / tampan dibanding anak dari teman-taman ibu, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat JELEK untukku

Ibu …, aku memang tidak penurut seperti anak-anak yang lain, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat NAKAL untukku

Ibu…, aku memang sering khilaf melanggar aturan Agama karena ketidakberdayaanku, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat DURHAKA untukku

Ibu…, sampai hari aku belum mampu membalas segala jasamu dan belum mampu membahagiakan sebagaimana keinginanmu, tapi tolong jangan sampai keluarkan kalimat GAK TAHU DIRI untukku

Ibu…, kalau sampai hari ini aku masih sering lupa mendoakanmu karena kesibukanku, tolong jangan hentikan air mata do’amu untukku dan jangan pula sepatah kata laknatpun keluar dari bibirmu, Ibu itupun kemudian meneteskan air matanya, apa arti air mata ibu ini ?

Alkisah Beberapa tahun kemudian…., seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. ”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. ”Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak dan adik-adik nya?” ”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : ”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka di Semarang.””
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang Ibu.
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”

Apa jawab sang ibu..???
Apakah anda ingin tahu jawabannya..???

…...Dengan tersenyum ibu itu menjawab :
”Ooo …tidak, tidak begitu nak….Justru saya SANGAT SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”… Pemuda itu terbengong….

………, sejenak kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimana kondisi adik-adik kita hari ini ? bagaimana pula kakak-kakak kita ? lalu bagaimana pula dengan ibu dan Ayah kita…………., apa yang telah kita berikan untuk mereka, adakah setetes air mata do’a untuk keselamatan dunia dan akhiratnya? Hari ini ? kemarin ? atau esok ?

………, Semua orang di dunia ini penting. Buka mata kita, pikiran kita, hati kita. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca semua peristiwa itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “HAL YANG PALING PENTING DI DUNIA INI BUKAN BERTANYA TERUS SIAPA KITA ? tetapi APA KARYA YANG SUDAH KITA CIPTA DAN APA YANG TELAH KITA LAKUKAN UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA DAN ORANG LAIN ? ”

….., Ibu adalah orang yang sangat diistimewakan 3 kali dari ayah (Al-Hadits), artinya factor sukses anak-anak kita 75% adalah peran ibu, dengan bimbingannya, kasih sayangnya, perhatiannya dan yang terpenting adalah do’a dan tangis sang ibu untuk kesuksesan anak-anaknya.

(COpas oleh Bulan Cahaya dari DéñMäs Ärìäñöm'note)

Read more...

DIANTARA LINGKARAN KEHIDUPAN

>> Wednesday, November 18, 2009

Oleh : Bulan Cahaya

Setiap orang berada didalam salah satu diantara dua lingkaran : RAHMAT dan KEADILAN.
Barangsiapa yang berada didalam lingkaran RAHMAT,
Kelak akan berada didalam lingkaran KEUTAMAAN.
Barangsiapa yang berada didalam lingkaran KEADILAN
Kelak akan berada di dalam lingkaran PEMBALASAN

Barangsiapa yang tidak tercukupi kefakirannya dengan SEDIKIT HARTA,
Maka dia tidak akan merasa cukup dengan HARTA yang BANYAK.
Barangsiapa yang tidak mendapat manfaat dari SEDIKIT ILMU
Maka mustahil ia akan mendapatkannya dari BANYAK ILMU

Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak Tuhannya daripada hak dirinya dan teman-temannya,
Maka ia adalah hamba yang DEKAT dengan Tuhannya.
Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak dirinya sendiri daripada Tuhannya dan teman-temannya,
Maka ia adalah HAMBA HAWA NAFSUNYA.
Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak teman-temannya daripada hak Tuhan dan dirinya,
Maka ia adalah HAMBA KEDUDUKAN.
Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak Tuhannya dan teman-temannya daripada hak dirinya,
Maka ia adalah PEWARIS PARA NABI

Dunia yang TERPUJI...
Adalah yang menyampaikan seseorang pada perbuatan yang baik
atau menyelamatkan dari perbuatan jelek
Dunia yang DIPERBOLEHKAN ...
Adalah yang tidak menyebabkan seseorang meninggalkan perintah dan menerjang larangannya.
Dunia yang TERHINA dalam lisan Al-Quran dan Al-Sunnah...
Adalah yang menyebabkan seseorang meninggalkan ketaatan atau melakukan maksiat

Tidak akan mengerti KEDUDUKAN suatu NIKMAT
kecuali berada pada keadaan yang BERLAWANAN dengan nikmat itu.
Dan tidak akan TERHIBUR seseorang yang tertimpa MUSIBAH
kecuali mengetahui ADA ORANG LAIN yang tertimpa musibah seperti dirinya.

Sungguh mengherankan…
Seseorang yang mengejar dunia… sedangkan ia dalam KEBIMBANGAN untuk mendapatkannya,
Dan jika mendapatkannya….ia dalam KERAGUAN untuk mendapatkan manfaat dari apa yang didapatnya.
Ia pun dalam KEYAKINAN akan meninggalkan dan keluar dari dunia

Barangsiapa yang terbiasa membatalkan suatu KEMAUAN
Maka dirinya akan terhalang dari suatu KEBERUNTUNGAN.

(Saduran bebas dari "Membuka Rahasia Ilahi" karya Allamah Sayyid Abdullah Al-Hadad)
=BC/07/11/09=

Read more...

L O V E

Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya tanggung jawab
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian
Mereka yang saling mencintai, menyebutnya takdir

Tuhan mengetahui yang terbaik
Tuhan akan memberi kita kesusahan untuk saling menguji,
Yang kadang melukai hati,
Supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam

Jika kita kehilangan cinta
Maka pasti ada alasan di baliknya
Alasan yang kadang sulit dimengerti
Namun kita tetap harus percaya
Bahwa ketika Ia mengambil sesuatu,
Ia telah siap memberi yang lebih baik

Lebih baik menunggu orang yang kita inginkan,
daripada memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah.
Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Bunga tidak mekar dalam waktu semalam
Cinta yang agung terus tumbuh
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama
Dan penantian kita tidaklah sia-sia

Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal,
iman, keberanian dan pengharapan
Tapi menjanjikan satu hal yang tidak dapat dibayangkan

Pada akhirnya Tuhan dalam segala hikmat-Nya
meminta kita menunggu karena
ALASAN YANG PENTING....

Read more...

BUAH KEBENINGAN HATI

>> Monday, November 9, 2009

[KH. Abdullah Gymnastiar]

Saudara-saudaraku, sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata hatinya menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat.

Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki hati yang tertata, terpelihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya.

Karena selain senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.

Betapa tidak, orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih. Bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi; jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan. Tidak berlebihan jika setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria, penuh sungging senyuman tulus seperti ini.

Begitu pula ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya, Subhanallah. Setiap butir kata yang keluar dari lisannya yang telah tertata dengan baik ini, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna, dan sarat akan mafaat. Tutur katanya bernas dan berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.

Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari kemampuannya menata hati. Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit. Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.

Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali tidak terlintas dibenaknya.

Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga? Sungguh suatu kebodohan yang tidak terkira. Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala kemampuannya untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya.

Tak berlebihan jika orang yang berbening hati seperti ini akan lebihmudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah, bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal pikirannya.

Walhasil, orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan. Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa akan merasa kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu akan memperoleh aneka manfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.

Dan, Subhanallah, lebih dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa manfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram. Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat. Begitu pula do'a-do'anya menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajabnya do'a tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya. Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak, Allahu Akbar.

Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih?


Silahkan bandingkan dengan orang yang berperilaku sebaliknya; berhati busuk, semrawut, dan kusut masai.
Wajahnya bermuram durja, kusam, dan senantiasa tampak resah dan gelisah. Kata-katanya bengis, kasar, dan ketus. Hatinya pun senantiasa dikotori buruk sangka, dendam kesumat, licik, tak mau kompromi, mudah tersinggung, tidak senang melihat orang lain bahagia, kikir, dan lain-lain penyakit hati yang terus menerus menumpuk, hingga sulit untuk dihilangkan.

Tak berlebihan bila perilakunya pun menjadi hina dan nista, jauh dari perilaku terhormat, lebih dari itu, badannya pun menjadi mudah terserang penyakit. Penyakit buah dari kebusukan hati, buah dari ketegangan jiwa, dan buah dari letihnya pikiran diterpa aneka rona masalah kehidupan. Selain itu, akal pikirannya pun menjadi sempit dan bahkan lebih banyak berpikir tentang kezhaliman.

Oleh karenanya, bagi orang yang busuk hati sama sekali tidak ada waktu untuk bertambah ilmu. Segenap waktunya habis hanya digunakan untuk memuntahkan ketidaksukaannya kepada orang lain. Tidak mengherankan bila hubungan dengan Allah SWT pun menjadi hancur berantakan, ibadah tidak lagi menjadi nikmat dan bahkan menjadi rusak dan kering. Lebih rugi lagi, ia menjadi jauh dari rahmat Allah. Akibatnya pun jelas, do'a menjadi tidak ijabah [terkabul], dan aneka masalah pun segera datang menghampiri, naudzubillaah [kita berlindung kepada Allah].

Ternyata hanya kerugian dan kerugian saja yang didapati orang berhati busuk. Betapa malangnya. Pantaslah Allah SWT dalam hal ini telah mengingatkan kita dalam sebuah Firman-Nya : 'Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.' [Q.S. Asy-Syam [91] : 9 - 10].

Ingatlah saudaraku, hidup hanya satu kali dan siapa tahu tidak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dengan bening hati, Insya Allah.

Read more...

DUA KOTAK

>> Friday, November 6, 2009

Ada di tanganku dua buah kotak yang telah Tuhan berikan padaku untuk dijaga.

Tuhan berkata: "Masukkan semua penderitaanmu ke dalam kotak yang berwarna hitam.

Dan masukkan semua kebahagiaanmu ke dalam kotak yang berwarna emas."

Aku melakukan apa yang Tuhan katakan.

Setiap kali mengalami kesedihan maka aku letakkan ia ke dalam kotak hitam.

Sebaliknya ketika bergembira maka aku letakkan kegembiraanku dalam kotak berwarna emas.

Tapi anehnya, semakin hari kotak berwarna emas semakin bertambah berat.

Sedangkan kotak berwarna hitam tetap saja ringan seperti semula.

Dengan penuh rasa penasaran, aku membuka kotak berwarna hitam.

Kini aku tahu jawabannya.

Aku melihat ada lubang besar di dasar kotak berwarna hitam itu,
sehingga semua penderitaan yang aku masukkan ke sana selalu jatuh keluar.

Aku tunjukkan lubang itu pada Tuhan dan bertanya,
"Kemanakah perginya semua penderitaanku?"

Tuhan tersenyum hangat padaku.
"Hamba-Ku, semua penderitaanmu berada padaKu."

Aku bertanya kembali, "Tuhan, mengapa Engkau memberikan dua buah kotak, kotak emas dan kotak hitam yang berlubang?"

"HambaKu, kotak emas Kuberikan agar kau senantiasa menghitung rahmat yang Aku berikan padamu, sedangkan kotak hitam Kuberikan agar kau melupakan penderitaanmu."

Ingat-ingatlah semua kebahagiaanmu agar kau senantiasa merasakan kebahagiaan.

Campakkan penderitaanmu agar kau melupakannya.



Sumber : Milis Motivasi

Read more...

Jangan Meletakkan Bola Dunia di Atas Kepala!

Beberapa orang merasa bahwa diri mereka terlibat dalam perang dunia, padahal mereka sedang berada di atas tempat tidur. Tatkala perang itu usai, yang mereka peroleh adalah luka di pencernaan mereka, tekanan darah tinggi dan penyakit gula.Mereka selalu merasa terlibat dengan semua peristiwa.

Mereka marah dengan naiknya harga-harga, gusar karena hujan tak segera turun, dan kalang kabut tak karuan karena turunnya nilai mata uang.

Mereka selalu berada dalam KEGELISAHAN dan KESEDIHAN yang tak berkesudahan.

{Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.} (QS. Al-Munafiqun: 4)

Nasehat saya untuk Anda: JANGAN MELETAKKAN DUNIA DI ATAS KEPALA!

Biarkan semua peristiwa itu terjadi, dan jangan disimpan di dalam usus.
Orang yang memiliki HATI seperti BUNGA KARANG akan menyerap semua isu dan kasak-kusuk, termakan oleh masalah-masalah kecil, dan mudah terguncang karena peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Hati seperti ini sangat potensial menjadi AWAL KEHANCURAN.

Mereka yang berpegang pada PRINSIP YANG BENAR akan senantiasa bertambah keimanannya dengan nasehat-nasehat dan 'Ibrah..

Sedangkan mereka yang berpegang pada PRINSIP YANG LEMAH akan semakin takut terhadap keguncangan.

Di hadapan SEGALA BENCANA dan MUSIBAH, hal yang paling berguna adalah HATI yang BERANI.

Seorang PEMBERANI memiliki sikap yang teguh dan emosi yang terkendali, keyakinan yang menancap tajam, syaraf yang dingin dan hati yang lapang.

Sedangkan seorang PENGECUT justru akan membunuh dirinya sendiri berulang kali, setiap hari, dengan pedang khayalan, ramalan, kabar yang tak jelas, dan kasak-kusuk.

Jika Anda menginginkan sebuah kehidupan yang berlandasan KUAT, maka hadapilah semua permasalahan dengan KEBERANIAN dan KETABAHAN.

JANGAN TERLALU MUDAH DIGOYANG OLEH MEREKA YANG TIDAK MEMILIKI KEYAKINAN.
JANGAN MERASA TERJEPIT OLEH TIPU DAYA MEREKA.
JADILAH ORANG YANG LEBIH KUAT DARI PERISTIWA ITU SENDIRI,
LEBIH KENCANG DARI ANGIN PUYUH,
DAN LEBIH KUAT DARI ANGIN TOPAN.

Sungguh kasihan mereka yang memiliki HATI yang LEMAH, betapa hari-hari selalu mengguncang dirinya.
{Dan, sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia).}
(QS. Al-Baqarah: 96)

Sedangkan orang-orang yang memiliki HATI yang KUAT akan senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah dan senantiasa yakin dengan janji-Nya.

{Lalu, menurunkan ketenangan atas mereka.}
(QS. Al-Fath: 18)

(Dikutip dari Buku La Tahzan karya Dr. Aid Al-Qarni)

Read more...

HADIRNYA KESEDIHAN

>> Thursday, November 5, 2009

Saat awal aku mengenalimu, aku begitu terkedu.
hadirmu begitu suram...

Kau buat hidup seakan kelam, hingga aku terdiam,
dan terbungkam!

Apa tidak, sering kau bertamu dan berlalu!
Entah berapa waktuku yang kau ganggu.
Entah berapa lama kita berkawan... tanpa sayang!

Bagiku, datang dan pulangmu saja
Hadir dan pergi tiada bedanya...

Ketika ini, telah lama aku mengenalimu!
Kutahu kau khan terus datang, sukar dihalang!
Kutahu kau senang bertamu, sukar kutentang!

Kesedihan... datanglah jika memang kau mau!
Jelma mu tak kan bisa menghancurkanku!
Aku tlah mengenalimu!

Setiap kali kudengar kau bergerak,
Ku seru Tuhanku dengan sebak dan lontaran istigfar!
Setiap kali kau mulai mendekat,
Ku hambat kau dengan air mata munajat!

Demi Tuhan, jelma mu takan bisa menghancurkanku!

Karena jelmamu yang terdahulu, telah mengajariku
bagaimana ku bisa berdiri KOKOH dalam mengarungi & memahami...
arti hidup dan kehidupan!

Anne Ahira - Asian Brain: Catatan Harian

Read more...

MENIKMATI UJIAN DAN TANTANGAN

>> Tuesday, November 3, 2009

Oleh : Bulan Cahaya

Secara umun kehidupan tidak akan pernah lepas dari tantangan dan kesulitan. Ujian dan tantangan akan datang silih berganti. Tetapi dibalik setiap ujian dan tantangan tersembunyi kesuksesan dan kebahagiaan besar.

Tantangan akan membuat anda semakin pandai, tabah dan kompeten ketika anda semakin menikmati masalah -masalah yang rumit. Jika takarannya pas dan anda terus menaklukkan tantangan tersebut , anda akan bahagia, anda akan memikirkan tantangan tersebut dan merasa bersemangat. Anda akan tertarik untuk mencoba solusi-solusi baru. Anda senang. Anda Hidup !

Betapa indahnya Allah menciptakan kehidupan ini dengan segala problematikanya. Dia tidak pernah memanjakan mereka dengan sekedar menikmati fasilitas kehidupan ini saja. Allah memberikan kebebasan kepada kita apakah kita akan menjadi orang yang berbahagia ataukah menjadi orang yang sengsara .
Untuk dua tujuan itulah , Dia menguji mereka dan memberi banyak tantangan agar mereka kuat dan tegar.

Jangan pernah menghindari tantangan, melompatlah kedalamnya dan taklukkanlah. Nikmatilah permainannya. Jika tantangan yang anda hadapi terlalu besar atau terlalu banyak jangan menyerah. Kegagalan tidak boleh membuat anda lelah. Sebaliknya , atur kembali strategi anda. Temukanlah lebih banyak lagi keteguhan, pengetahuan dan bantuan.

Jangan menciptakan kesuksesan kemudian anda tidur nyenyak didalamnya. Anda memiliki sumber daya, keahlian dan kemampuan untuk menciptakan kemajuan. Ingatlah bahwa Allah menyembunyikan nikmat-Nya yang luar biasa dibalik setiap kesulitan dan tentangan. Sementara setan mengalihkan perhatian anda dari kenikmatan itu dengan menimbulkan rasa khawatir, was-was, takut gagal, minder dan tergesa-gesa dalam diri anda.

Belajarlah dari air bagaimana ia menerima lemparan batu. Ketika batu itu menyentuh permukaannya, ia membentuk lubang kecil dipermukaan air sesuai ukuran batunya. Akan tetapi, beberapa detik kemudian permukaan air akan kembali datar seperti semula. Batu tidak meninggalkan bekas sedikitpun tehadap permukaan air. Justeru masuknya batu kepermukaan air akan menambah tinggi permukaannya.

Lihatlah layang-layang, jika dia tidak menantang angin, dia tidak akan bisa terbang diudara. Dia akan tetap melayang diudara selama masih menantang angin. Jika angin menerpanya lebih keras dia bergerak menggoyang kekiri dan kekanan kemudian naik keatas. Sesekali dia akan berputar kebawah membentuk lingkaran kemudian kembali naik keatas.

Tantangan dan kesulitan yang dihadapi seseorang adalah latihan yang akan memberinya kekuatan dan pengalaman. Seseorang yang tidak pernah menghadapi tantangan dia tidak akan pernah mengalami kemajuan.

Allah SWT menjanjikan kebahagiaan bagi hambanya yang beriman didunia dan akhirat. Akan tetapi Allah memberi syarat untuk meraihnya yaitu Mujahadah ( Usaha). Allah tidak memberikan kebahagiaan secara "Gratis" . Dia hanya memberikannya kepada orang yang "lulus ujian".

APAKAH KAMU MENGIRA BAHWA KAMU AKAN DIBIARKAN (BEGITU SAJA) , SEDANG ALLAH BELUM MENGETAHUI (DALAM KENYATAAN) ORANG-ORANG YANG BERJIHAD DIANTARA KAMU DAN TIDAK MENGAMBIL MENJADI TEMAN YANG SETIA SELAIN ALLAH, RASULNYA DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN. DAN ALLAH MAHA MENGETAHUI APA YANG KAMU KERJAKAN (AT-TAUBAH :16)

Mereka yang meraih kebahagian dan kesuksesan didunia dalam "ketaatan" kepada Allah , Allah akan menyediakan nikmat yang lebih membahagiakan diakhirat nanti.

Mereka yang hidup sengsara dalam "ketidaktaatan" kepada Allah , mereka akan memperoleh siksa yang jauh lebih menyengsarakan dari kesengsaraan yang telah mereka derita didunia.

Akhirat adalah masa depan. Setiap orang pasti menginginkan masa depan yang lebih baik dan lebih membahagiakan dari masa sekarang. Hanya orang-orang yang melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya (bermujahadah) saja yang dapat memperoleh kemajuan dimasa depan. baik dunia maupun akhirat.

Adapun orang-orang yang merasakan kebahagiaan didunia tetapi diakhirat mereka hidup sengsara dan tersiksa, merekalah orang yang mengalami kemunduran dan kerugian.
kebahagiaan yang mereka raih didunia hanya fatamorgana, karena tidak membawa kebahagiaan bagi mereka diakhirat.

Kebahagiaan dunia yang sejati adalah bila kebahagiaan itu memberikan manfaat yang lebih baik diakhirat.

Modal yang diperlukan untuk memulai suatu kemajuan adalah kemauan, keberanian dan pengetahuan. Sedangkan kekuatan untuk mempertahankannya adalah kejujuran, komitmen, inovasi dan kesabaran.

Tantangan dan kesulitan bukan untuk ditakuti atau dihindari, tapi harus dihadapi. Tantangan terkadang merupakan suatu yang bisa dinikmati, sehingga ada sebagian orang yang berpikir maju menciptakan tantangan untuk dirinya sendiri.
Tantangan itu membuat mereka menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, karena tantangan merupakan stimulus yang memancing kreativitas berfikir dan kemampuan menemukan solusi.

Read more...

Total Pageviews

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP