MAHALNYA HIDAYAH ALLOH SWT

>> Wednesday, May 12, 2010

Pernahkan terpikirkan bahwa kita tengah berada dalam ANUGERAH yang tiada ternilai ari Dzat yang memiliki kerajaan langit dan bumi, sementara begitu banyak orang yang DIHALANGI untuk memperolehnya?

Kita bisa tahu ajaran yang benar dari agama ini. Tahu ini benar, itu salah.. Tahu mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya ditinggalkan … Lalu kita dimudahkan untuk MENGIKUTI yang BENAR dan MENINGGALKAN yang SALAH.

Sementara, banyak orang TIDAK MENGERTI mana yang benar dan mana yang sesat, atau ada yang TAHU tapi TIDAK DIMUDAHKAN baginya untuk mengamalkan KEBENARAN, malah ia gampang berbuat KESALAHAN.

Kita dapat berjalan mantap di bawah CAHAYA yang TERANG BENDERANG, sementara banyak orang yang TERTATIH meraba dalam KEGELAPAN.

Kita tahu apa TUJUAN hidup kita dan kemana kita kan menuju. Sementara, ada orang-orang yang tidak tahu UNTUK APA sebenarnya mereka HIDUP. Bahkan kebanyakan mereka menganggap, mereka hidup hanya untuk dan di DUNIA saja, sekedar makan, minum, dan bersenang-senang di dalamnya lalu mati dan selesailah kehidupan.

Apa namanya semua yang kita miliki ini, wahai saudara-saudariku, kalau bukan ANUGERAH TERBESAR, NIKMAT yang TIADA TERNILAI? Inilah HIDAYAH dan TAUFIQ dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada jalan-Nya yang lurus.

Dalam Tanzil-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah: 213)

Fadhilatusy Syaikh Al-‘Allamah Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu menerangkan dalam tafsirnya bahwa HIDAYAH di sini maknanya adalah PETUNJUK dan TAUFIQ.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan hidayah ini kepada orang yang PANTAS mendapatkannya, karena segala sesuatu yang dikaitkan dengan KEHENDAK Allah Subhanahu wa Ta’ala maka mesti mengikuti HIKMAH-Nya. Siapa yang beroleh hidayah maka memang ia PANTAS mendapatkannya. (Tafsir Al-Qur’anil Karim, 3/31)

Fadhilatusy Syaikh Shalih ibnu Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah ketika menjelaskan ayat
وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
"Dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang mendapat PETUNJUK / HIDAYAH"

beliau berkata, “Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak meletakkan HIDAYAH di dalam HATI kecuali kepada orang yang PANTAS mendapatkannya. Adapun orang yang TIDAK PANTAS memperolehnya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala MENGHARAMKANNYA beroleh hidayah tersebut. Allah Yang Maha Mengetahui, Maha Memiliki Hikmah, Maha Mulia lagi Maha Tinggi, tidak memberikan HIDAYAH HATI kepada setiap orang, namun HANYA diberikannya kepada orang yang diketahui-Nya BERHAK mendapatkannya dan dia memang PANTAS. Sementara orang yang Dia ketahui TIDAK PANTAS beroleh hidayah dan TIDAK COCOK, maka DIHARAMKAN dari hidayah tersebut.”

Asy-Syaikh yang mulia melanjutkan, “Di antara sebab TERHALANGNYA seseorang dari beroleh HIDAYAH adalah FANATIK terhadap KEBATILAN dan semangat KESUKUAN, PARTAI, GOLONGAN, dan semisalnya. Semua ini menjadi SEBAB seseorang tidak mendapatkan TAUFIQ dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Siapa yang KEBENARAN telah JELAS baginya namun TIDAK MENERIMANYA, ia akan DIHUKUM dengan TERHALANG dari HIDAYAH. Ia dihukum dengan PENYIMPANGAN dan KESESATAN, dan setelah itu ia TIDAK DAPAT menerima KEBENARAN lagi.

Maka di sini ada hasungan kepada orang yang telah sampai al-haq kepadanya untuk BERSEGERA MENERIMANYA. Jangan sampai ia MENUNDANYA atau mau pikir-pikir dahulu, karena kalau ia menundanya maka ia memang PANTAS diharamkan/dihalangi dari hidayah tersebut.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ
“Maka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, Allah memalingkan hati-hati mereka.” (Ash-Shaf:5)

وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
“Dan begitu pula Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al-Qur’an) pada awal kalinya dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.” (QS.Al-An’am:110)

Perlu diketahui, HIDAYAH itu ada dua macam:

1. HIDAYAH yang bisa diberikan oleh MAKHLUQ, baik dari kalangan para nabi dan rasul, para da’i atau selain mereka. Ini dinamakan hidayah IRSYAD (bimbingan), DAKWAH dan BAYAN (keterangan). Hidayah inilah yang disebutkan dalam ayat:

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) benar-benar memberi hidayah/petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Asy-Syura: 52)

2. HIDAYAH yang hanya bisa diberikan oleh Sang KHOLIQ Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak selain-Nya. Ini dinamakan hidayah TAUFIQ. Hidayah inilah yang ditiadakan pada diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, terlebih selain beliau, dalam ayat:

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَـٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) tidak dapat memberi hidayah/petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Qashash: 56)

Yang namanya manusia, baik ia da’i atau selainnya, hanya dapat MEMBUKA JALAN di hadapan sesamanya. Ia memberikan penerangan dan bimbingan kepada mereka, mengajari mereka mana yang benar, mana yang salah. Adapun MEMASUKKAN orang lain KE DALAM HIDAYAH dan MEMASUKKAN IMAN KE DALAM HATI, maka tak ada seorang pun yang kuasa melakukannya, karena ini HAK ALLAH Subhanahu wa Ta’ala semata. (Al-Qaulul Mufid Syarhu Kitabit Tauhid, Ibnu Utsaimin, sebagaimana dinukil dalam Majmu’ Fatawa wa Rasa’il beliau 9/340-341)

Saudara-Saudariku, BERSYUKURLAH kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika engkau dapati dirimu termasuk orang yang DIPILIH-Nya untuk mendapatkan DUA HIDAYAH yang tersebut di atas.

Karena berapa banyak orang yang telah sampai kepadanya hidayah irsyad, telah sampai padanya dakwah, telah sampai padanya al-haq, namun ia tidak dapat mengikutinya karena TERHALANG dari HIDAYAH TAUFIQ.

Sementara dirimu, ketika tahu al-haq dari al-batil, segera engkau pegang erat al-haq tersebut dan engkau hempaskan kebatilan sejauh mungkin. Berarti HIDAYAH TAUFIQ dari Rabbul Izzah MENYERTAIMU.

Tinggal sekarang, hidayah itu harus engkau JAGA, karena ia sangat BERNILAI dan sangat PENTING bagi kehidupan kita. Ia harus menyertai kita bila ingin SELAMAT di dunia, terlebih di akhirat.

Seorang hamba butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala SETIAP SAAT untuk mengokohkannya di atas HIDAYAH, agar hidayah itu BERTAMBAH dan TERUS MENERUS dimilikinya.

Karena seorang HAMBA TIDAK DAPAT MEMBERIKAN KEMANFAATAN dan TIDAK DAPAT MENOLAK KEMUDHARATAN dari dirinya, KECUALIi apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala KEHENDAKIi.

Allah ‘Azza wa Jalla pun MEMBIMBING si hamba agar di SETIAP WAKTU memohon kepada-Nya PERTOLONGAN,KEKOKOHAN, dan TAUFIQ.

Orang yang BERBAHAGIA adalah orang yang diberi TAUFIQ oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk MEMOHON HIDAYAH, karena Allah ‘Azza wa Jalla telah memberikan JAMINAN untuk MENGABULKAN permintaan orang yang berdoa kepada-Nya di sepanjang malam dan di penghujung siang. Terlebih lagi bila si hamba dalam kondisi terjepit dan sangat membutuhkan bantuan-Nya. Ini sebanding dengan firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ
“Wahai orang-orang yang beriman, TETAPLAH BERIMAN kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya…” (QS. An-Nisa’: 136)

Dalam ayat ini, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan orang-orang yang telah beriman agar TETAP BERIMAN. Ini bukanlah perintah untuk melakukan sesuatu yang BELUM ADA, karena yang dimaukan dengan perintah beriman di sini adalah hasungan agar TETAP TSABAT (kokoh), TERUS MENERUS dan TIDAK BERHENTI melakukan AMALAN-AMALAN yang dapat membantu seseorang agar TERUS di atas KEIMANAN. Wallahu a’lam. (Tafsir Al-Qur’anil ‘Azhim, 1/38)

> BERBAHAGIALAH dengan HIDAYAH yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadamu dan JANGAN BIARKAN hidayah itu BELALU darimu. MINTALAH SELALU selalu KEKOKOHAN dan KEISTIQAMAHAN di atas IMAN kepada Dzat Yang Maha Mengabulkan doa.

> Teruslah MEMPELAJARI ILMU agama. HADIRILAH selalu MAJELIS ILMU. DEKATLAH dengan ULAMA, CINTAIi mereka karena Allah ‘Azza wa Jalla.

> BERGAULLAH dengan orang-orang SHOLEH dan JAUHI orang-orang yang JAHAT yang dapat merancukan PEMAHAMAN agamamu serta membuatmu terpikat dengan DUNIAa.


Satu lagi yang penting, JANGAN Engkau MENJUAL AGAMAMU karena menginginkan DUNIA, karena ingin HARTA, TAHTA, dan karena CINTA kepada lawan jenis.

Sekali-kali JANGANLAH Engkau KEMBALIi ke BELAKANG. Kembali kepada masa lalu yang SURAM karena jauh dari hidayah dan bimbingan agama. Ingatlah:

فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ
“Maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan.” (Yunus: 32)

Kata Al-Imam Al-‘Allamah Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi rahimahullahu:
“Kebenaran dan kesesatan itu tidak ada PERANTARA antara keduanya. Maka, siapa yang luput dari kebenaran mesti ia jatuh dalam kesesatan.” (Mahasinut Ta’wil, 6/24)


Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah

Read more...

ANDAI AKU DIMAKAMKAN HARI INI

Perlahan, tubuhku ditutup tanah.
Perlahan, semua pergi meninggalkanku.
Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
Aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
Sendiri, menunggu keputusan...

Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apa lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang lain,
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
Tetapi aku tetap sendiri, disini, menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap.
Dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...

Ya .ALLAH...
(entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya, tiba-tiba saja aku ingin menyebut-Nya)

Jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
Jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja...
Aku akan berkeliling, memohon ma'af pada mereka,
Yang selama ini telah merasakan zalimku, yang selama ini sengsara karena aku,
Yang tertindas dalam kuasaku, yang selama ini telah aku sakiti hatinya
Yang selama ini telah aku bohongi...

Aku akan kembalikan, semua harta kotor ini,
Yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
Yang kumakan, bahkan kutelan yang sudah jelas haram...
Aku harus tuntaskan janji-janji palsu yang sering kuumbar dulu

Dan ALLAH...
Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
Untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
Teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka,

Maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu
Beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
Untuk sungguh-sungguh beramal soleh ...

Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu, bersama mereka...
Begitu sesal diri ini karena hari-hari telah berlalu tanpa makna
Penuh kesia-siaan ...

Kesenangan yang pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali
Mengapa kusia-siakan saja waktu hidup yang hanya sekali itu

Andai aku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak terma'afkan,
Dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri,
Untuk waktu yang tak terbayangkan ...


(Muhammad Eko Avianto)

Read more...

Ya Allah, Tetapkanlah hati kami dalam taat kepadaMu..

Ya Allah, perbaharuilah iman yang ada di dalam dada kami. Tetapkanlah hati kami dalam taat kepadamu. Tidak ada daya dan upaya kami kecuali dengan pertolonganMu...

Iman di dalam hati kita bukanlah sesuatu yang statis. Iman kita begitu . Bak gelombang air laut yang kadang pasang naik dan kadang pasang surut.

Ketika kondisi iman kita lemah dan kondisi lemah itu kita masih ada dalam kebaikan, kita beruntung. Namun, bila ketika kondisi iman kita lemah dan kondisi lemah itu membuat kita ada di luar koridor ajaran Rasulullah SAW, kita celaka. Rasulullah saw. Bersabda:

“Engkau mempunyai amal yang bersemangat, dan setiap semangat mempunyai kelemahan. Barangsiapa yang KELEMAHANNYA tertuju pada SUNNAHKU, maka dia telah BERUNTUNG. Dan, siapa yang KELEMAHANNYA tertuju kepada SELAIN ITU (di luar sunnah Rasul), maka dia telah BINASA.” (HR. Ahmad)

Begitulah kondisi hati kita. Sesuai dengan namanya, HATI dalam bahasa Arab 'QALBAN' yang berarrti SELALU BERUBAH-UBAH (at-taqallub) DENGAN CEPAT. Rasulullah saw. berkata,:

“Dinamakan HATI karena PERUBAHANNYA. Sesungguhnya hati itu ialah laksana BULU yang MENEMPEL di PANGKAL POHON yang diubah oleh hembusan ANGIN secara TERBALIK.” (HR. Ahmad dalam Shahihul Jami’ no. 2365)

Karena itu Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita sebuah doa agar Allah saw. menetapkan hati kita dalam ketaatan.

“Ya Allah Yang membolak-balikkan hati-hati manusia, balikanlah hati kami untuk taat kepada-Mu.” (Muslim no. 2654)

Hati kita akan kembali pada kondisi ketaatan kepada Allah swt. jika kita senantiasa memperbaharui keimanan kita. Rasulullah saw. Bersabda :

“Sesungguhnya IMAN itu dijadikan di dalam diri salah seorang di antara kamu sekalian sebagaimana PAKAIAN yang dijadikan, maka MEMOHONLAH kepada Allah agar DIA MEMPERBAHARUI IMAN di dalam hatimu.” (Al-Hakim di Al-Mustadrak, 1/4; Al-Silsilah Ash-Shahihain no. 1585; Thabrany di Al-Kabir)

Ada 20 sarana yang bisa kita lakukan, yaitu sebagai berikut.

1. Perbanyaklah Menyimak Ayat-ayat Al-Quran
2. Rasakan keagungan Allah dengan mempelajari alam ciptaannya.
3. Carilah Ilmu Syar’i
4. Ikutilah Majlis Dzikr / Ta'lim.
5. Perbanyaklah Amal Shalih
6. Lakukan berbagai macam ibadah
7. Hadirkan perasaan takut mati dalam keadaan su’ul khatimah
8. Banyak-banyaklah ingat mati
10. Berinteraksi dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan fenomena alam
11. Berdzikirlah yang banyak
12. Perbanyaklah munajat kepada Allah dan pasrah kepada-Nya13.
Tinggalkan angan-angan yang muluk-muluk
14. Memikirkan Kehinaan Dunia
15. Mengagungkan hal-hal yang terhormat di sisi Allah
16. Menguatkan sikap al-wala’ wal-bara’ap al-wala’ wal-bara’
17. Bersikap Tawadhu (Rendah Hati)
18. Perbanyak amalan hati19. Sering menghisab diri
20. Berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman

From : kata2 hikmah

Read more...

MASA atau WAKTU hidup kita..

Dalam Al Quran, Allah subhanahu wa ta’alaa bersumpah dengan waktu

“Demi MASA ( WAKTU ‘Ashar)…. Sesungguhnya MANUSIA itu BENAR-BENAR berada dalam KERUGIAN, kecuali orang-orang yang BERIMAN dan mengerjakan AMAL SHALEH
dan saling NASEHAT-MENASEHATI supaya MENTAATI KEBENARAN dan NASEHAT-MENASEHATI supaya MENETAPI KESABARAN.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3)



Bagaimana kita memahami MASA atau WAKTU hidup kita?
Pernahkah Sahabat melihat pemuda yang mendapat HARTA WARISAN yang banyak dan sebuah PERUSAHAAN, tetapi kemudian dia membelanjakan hartanya TANPA PERHITUNGAN, sehingga dalam waktu yang tidak lama HARTANYA HABIS dan PERUSAHAAN tersebut BANGKRUT?

Bagaimana pandangan kita ?
Tentu kita sangat menyayangkannya, dan menganggap pemuda tersebut sebagai orang yang BODOH, karena bila harta tersebut digunakan dengan bijaksana, bisa jadi bukan habis tetapi akan berkembang dan bertambah banyak.

Sahabat Hikmah…
Sekarang perhatikan diri kita, bisa jadi diri kita juga bersikap seperti pemuda tadi,
kita seringkali menghabiskan MODAL yang PALING BERNILAI yang kita miliki,
hanya untuk sesuatu yang sama sekali tidak berarti.

Apakah modal yang paling bernilai tersebut?
Benar sekali, modal kita yang paling bernilai adalah WAKTU atau UMUR kita.
“ Kemuliaan UMUR dan WAKTU, LEBIH BERNILAI dibandingkan kemuliaan HARTA”

Sahabat Hikmah…
Bila kita perhatikan dengan cermat,
manusia itu pada hakikatnya adalah PENGENDARA di atas PUNGGUNG USIA.
Ia menempuh perjalanan hidupnya melewati detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, dan hari demi hari…
Dimana dia MENJAUHI DUNIA dan MENDEKATI liang KUBUR.


Seoranng ahli hikmah mengatakan:
“Aku HERAN terhadap orang yang MENYAMBUT DUNIA yang sedang PERGI MENINGGALKANNYA, tetapi malahan BERPALING dari AKHIRAT yang sedang BERJALAN MENUJU kepadanya.”

Dan kalau direnungkan, kita akan HERAN dengan diri kita sendiri,
Kita MENANGIS bila HARTA BERKURANG,
tetapi kita TIDAK MENANGIS bila USIA kita yang berkurang.
Bahkan diantara kita MERAYAKANNYA dengan pesta pora yang semarak pada saat ULANG TAHUN.
Bukankah bertambah umur, berkuranglah JATAH WAKTU hidup kita di dunia?
Dan kita merayakannya dengan pesta pora?
Bukankah ini sebuah KEBODOHAN dan KEANEHAN?
MERAYAKAN dengan PESTA PORA terhadap KEHILANGAN sesuatu yang PALING BERHARGA?


Sahabat Hikmah…
Satu lagi KEANEHAN diri manusia…
Yaitu mau BERJUANG mati-matian untuk mendapatkan sesuatu yang BELUM PASTI,
Tetapi untuk hal yang SUDAH PASTI, manusia menghadapinya dengan SEKEDARNYA.
Bahkan sebagian besar TIDAK MENYIAPKANNYA sama sekali, dan mereka hanya MENYIAPKAN sesuatu yang TIDAK PASTI.

Bukankah kehidupan DUNIA adalah sesuatu yang TIDAK PASTI ?
Dan KEMATIAN adalah sesuatu yang SUDAH PASTI ?

Allah subhanahu wa ta’alaa berfirman:
“Maka apakah kalian semua mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara SIA-SIA, dan bahwa kamu tidak akan DIKEMBALIKAN kepada Kami ?”
(QS Al Mukminun : 115)

Bila kita sadar dengan TUJUAN keberadaan kita di DUNIA,
tentu kita akan lebih MENGHARGAI nikmat WAKTU dan USIA kita
Dengan selalu MENINGKATKAN KEIMANAN dan AMAL SHALEH kita
Karena hanya IMAN dan AMAL SHALEH yang akan DIBAWA MATI.
Dan menghargai WAKTU dengan saling NASEHAT-MENASEHATI supaya MENTAATI KEBENARAN
Dan saling NASEHAT-MENASEHATI supaya MENETAPI KESABARAN
Karena manusia seringkali LUPA dan LALAI,
Karena DUNIA seringkali menipu.
Dan karena adalah itu semua KEWAJIBAN kita sebagai KHOLIFAH di bumi.


Seorang Ahli Hikmah berkata:
“Aku TIDAK MENYESALI sesuatu seperti PENYESALANKU terhadap tenggelamnya matahari, yang berarti UMURKU BERKURANG akan tetapi AMAL SHALEHKU TIDAK BERTAMBAH.”

Sebuah pepatah mengatakan:
“KUBURAN akan DATANG kepada SETIAP ORANG dengan KECEPATAN 60 menit per jam, tidak peduli SEKAYA atau SESEHAT apapun ia sekarang.”


OFA

Read more...

Menjadi Suami yang Terbaik..

Sabda Nabi Muhammad SAW: "Sebaik-baik di antara kamu adalah yang paling baik pada keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." Cobalah untuk MENJADI yang TERBAIK.

Berikut tips menjadi suami yang sukses & menjadi yang terbaik tuk keluarga, istri & anak-anaknya :

1. Tampil RAPIH, BERSIH dan WANGILAH untuk istri anda. Kapan terakhir kali kita para suami pergi berbelanja baju yang bagus? Seperti halnya para suami yang ingin istrinya tampil cantik untuknya maka para istri pun sama yaitu ingin suaminya tampil tampan untuk mereka. Ingatlah bahwa Nabi Muhammad SAW selalu menggunakan siwak jika pulang ke rumah dan beliau menyukai wangi-wangian.

2. Gunakan nama PANGGILAN KESAYANGAN khusus untuk istri anda. Nabi Muhammad SAW memberi nama kesayangan untuk istri-istrinya. Gunakan panggilan kesayangan untuk istri anda yang ia sukai dan jangan menggunakan nama panggilan yang bisa melukai perasaannya.

3. Jangan perlakukan dia seperti halnya NYAMUK. Kita tidak pernah memikirkan nyamuk sampai nyamuk tersebut menggigit kita. Dan jangan sampai para suami cuek, membiarkan istrinya seharian penuh dan hanya memberi perhatian ketika istrinya 'menggigit' atau minta diperhatikan. Jangan perlakukan para istri seperti halnya nyamuk; perlakukan mereka dengan baik dan berikan perhatian kepada mereka tanpa harus menunggu 'digigit'.

4. Jika para suami melihat ada yang salah dengan istri mereka, cobalah untuk DIAM dan tidak mengeluarkan komentar. Seperti itulah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau melihat sesuatu yang tidak cocok pada istri-istrinya. Inilah cara yang hanya dikuasai oleh sedikit laki-laki Muslim.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya wanita itu seperti tulang rusuk. Jika kamu berusaha meluruskannya, maka kamu akan mematahkannya. Tetapi kalau kamu biarkan saja, maka kamu akan menikmatinya dengan tetap dalam keadaan bengkok. (Sahih Muslim : 2669)

5. TERSENYUMLAH ketika anda para suami melihat istri anda dan PELUKLAH mereka dengan rutin. Senyum adalah sedekah bagi tiap Muslim yang melakukannya begitu pun dengan tersenyum kepada istri anda. Bayangkan hidup anda dengan dia yang selalu melihat anda tersenyum. Dan juga ingatlah sebuah hadits ketika Nabi Muhammad SAW mencium istrinya sebelum melaksanakan shalat meski saat itu beliau sedang berpuasa.

6. BERTERIMA KASILHLAH kepada dia atas semua yang dilakukannya untuk anda. Lalu ucapkan terima kasih lagi. Contohnya ketika makan malam. Istri anda sudah memasak, membersihkan rumah dan banyak lagi pekerjaan yang harus ia lakukan. Dan kadang setelah selesai makan malam ucapan yang ia dapatkan adalah bahwa kurangnya garam dalam sop yang dimasak oleh istri anda. Jangan bersikap seperti itu; berterima kasihlah.

7. Minta kepada istri anda untuk MENULISKAN 10 hal terakhir yang anda lakukan untuknya yang bisa MENYENANGKAN dia. Lalu lakukan dan kemudian minta lagi. Mungkin akan sulit jika anda menebak sendiri apa yang bisa menyenangkan istri anda. Anda tidak perlu menebak-nebak, tanyakan kepadanya, lalu lakukan dan ulangi terus sepanjang hidup anda.

8. Jangan anggap tidak penting PERMMINTAAN istri anda. Buat istri anda nyaman. Terkadang para suami mungkin terlihat tidak bersemangat ketika istri mereka meminta sesuatu. Nabi Muhammad SAW mencontohkan kepada kita dalam suatu ketika kejadian Safiyyah RA menangis karena beliau menempatkan dia di onta yang lambat jalannya. Lalu beliau sapu air matanya, menghibur dia dan membawakan onta untuknya.

9. BERCANDA dan BERMAINLAH dengan istri anda. Lihat bagaimana Nabi Muhammad SAW sering balap lari dengan istrinya Siti Aisyah RA di gurun. Kapan terakhir kali kita bercanda dan bermain dengan istri kita seperti halnya yang pernah Nabi Muhammad SAW lakukan? Bercanda dengan isteri kita adalah berpahala, seperti halnya bercanda dengan isteri orang bisa berdosa. Nikmatilah yang halal bagimu.

Jangan lupa untuk BERDOA kepada Allah SWT agar rumah tangga anda menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Sesungguhnya Allah SWT Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita semua.

"ROBBANAA HABLANAA MIN AZWAAJINAA WA DZURRIYYATINAA QURRATA A'YUN WAJ'ALNAA LILMUTTAQIINA IMAAMAA... AMIN" (“Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” )(QS. al-Furqan: 74)


Bila kita sudah SUKSES membina rumah tangga dan menjadi suami yang baik, insya Allah kita akan makin dekat kepada Allah subhanahu wa ta'alaa, karena rasa CINTA dan KASIH SAYANG kita adalah KEHENDAK dan KARUNIA-NYA.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu CENDERUNG dan merasa TENTERAM (SAKINAH) kepadanya, dan DIJADIKAN-NYA di antaramu rasa KASIH dan SAYANG. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat TANDA-TANDA bagi kaum yang BERFIKIR." (QS. 30:21)

From : Kata2 Hikmah

Read more...

NASEHAT AGUNG TENTANG ANAK-ANAK KITA

Anakmu bukanlah anak anakmu, mereka adalah anak-anak kehidupan,
meskia ia terlahir lewat engkau tetapi bukan dari engkau...
Engkau sanggup memberikan rumah-rumah bagi tubuhnya tetapi tidak bagi JIWAnya,
karena jiwanya akan tinggal dihari esok yang tak kan dapat engkau kunjungi meskipun lewat mimpi...
Engkau adalah busur bagi anak panah yang merenggangkan dawai melesatkan anak panah itu menuju Tuhanmu...

Syair tersebut ditulis oleh maestro pujangga yang mungkin sudah tidak asing bagi sahabat semuai dan ia terinspirasi dari beberapa naasehat agung Rasulullah shalallaahu 'alahi wa sallam :


"SAYANGILAH anak-anak kalian, KASIHANILAH kelemahannya, TEPAITILAH JANJI yang kalian berikan kepadanya, sebab mereka beranggapan bahwa rezeqi mereka ada ditangan kalian"


"Tatakala kalian memandang wajah anak-anakmu dan engkau merasa SENANG, maka engkau akan mendapatkan pahala sebagaimana pala orang yang mebebaskan budak"


" Barangsiapa MENCIUM anaknya, Allah akan menulis satu kebaikan dalam buku catatan amalnya, dan barangsiapa tak menyayangi ia tak akan disayangi"


" Seringlah MENCIUM anak kalian, sebab dengan satu ciuman, kalaian akan menaiki satu peringkat di surga, sepengetahuanku orang yang tak pernah mencium anak-anaknya adalah penghuni neraka"


" Kasih sayang kepada anak merupakan kasih sayang kepada ayah dan ibu dan Allah menganugerahkan rahmat-Nya kepada seorang hamba yang amat menyukai anak-anaknya."


Ketika Rasulullah SAW mendengar istri seorang sahabat melahirkan dan mendapati dalam kondisi cacat, Rasulullah bersabda " Sesungguhnya anakmu akan menjadi wewangian di surga"


Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib ra berkata : "Muliakanlah keluargamu karena mereka sayapmu untuk menerbangkanmu, tempat asal untuk kepulanganmu dan tanganmu untuk mencapai keinginanmu."


Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib berkata : "Ahsinu fi aqibi ghairukum, tuhfazhu fi aqibikum, Berbuat baiklah kamu pada anak-anak orang lain, niscaya Tuhan melindungi anak-anak kamu."


Amirul mukminin Ali Bin Abi Thalib SERING terlihat MENCIUM putra-putrinya, hingga salah seorang putri kecilnya yang usai dicium bertanya kepada beliau,
"Ayah, engkau mencintaiku ?"
lalu Ali bin Abi Thalib menjawab " "Ya",
dan sang putri bertanya kembali " Ayah, aku mengira bahwa tidak ada yang Engkau cintai selain Allah",
Imam Ali kemudian menunduk dipeluknya sang putri dan di cium kembali kening putrinya sambil berkata
"Wahai putriku, kecintaan (mahabbahj) adalah khusus bagi Allah, sementara kasih sayang (syafaqah) adalah berhubungan dengan anak-anak"

Imam Ja'far ash Shiddiq (cucu Rasulullah) berkata : Kakeku Rasulullah SAW pernah bersabda :" Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada seorang ayah yang membantu anaknya agar berprilaku baik kepadanya," Seseorang bertanya kepada beliau SAW, Bagaimana cara membantunya ?" Rasulullah menjawab, "Membantu pekerjaan yang dilaksanakanya sesuai dengan kemampuanya, tidak membebani sang anak dengan pekerjaan yang melebihi kemampuanya, tidak menindasnya, dan tidak bersikap buruk padanya "

Imama Ali Zaenal Abidin (cucu Rasulullah SAW) di larutnya malam sering bermunajat kepada Allah untuk mendo'akan putra-putranya, dan berikut adalah munajat beliau yang di dokumentasikan dalam kitab shahifah as sajaddiyah :


Ya Allah ...
karuniailah aku nikmat-Mu yang sebesar-besarnya dengan menyelamatkan anak-anakku,
menjadikan mereka orang-orang yang baik dan membuatku bahagia dengan kehadiran mereka...

Tuhanku...
Panjangkanlah usia mereka
dan tambahkanlah batas ajal mereka,
peliharalah yang masih kecil diantara mereka,
berilah kekuatan pada yang lemah
dan kesehatan pada tubuh-tubuh mereka, agama mereka serta akhlak mereka
Hindarkanlah mereka dari segala penyakit dalam
jiwa dan anggota tubuh mereka serta dalam segala urusan mereka yang memerlukan perhatianku.
Lancarkanlah rizki mereka melalui tanganku...
dan jadikanlah mereka putra-putra yang selalu berbakti, bertakwa, sehat penglihatan dan pendengaranya, taat kepada-Mu, cinta dan ikhlas kepada wali-wali-Mu...
menentang dan membenci musuh-musush-Mu

Ya Allah...
kuatkanlah dengan mereka lenganku
sempurnakanlah kekuranganku
perkuatlah kedudukanku
perindahlah sebutanku dengan mereka...
jadikanlah mereka penggantiku di saat kepergianku
dan pembantuku dalam memenuhi kebutuhanku...
dan jadikanlah mereka itu selalu mencintaiku, menyantuniku, dekat denganku,
tetap berada dijalan lurus dan selalu taat kepadaku...

Dan janganlah Kau jadikan mereka pembangkang dan pendurhaka,
penentang dan penyeleweng
dan berilah aku pertolongan-Mu dalam memperhatikan mendidik
dan berbuat baik kepada mereka
dan anugerahilah aku selain mereka putra-putra lainya
lalu jadikanlah itu sebagai tambahan kebaikan bagiku
dan pendukung segala sesuatu yang telah kumohonkan dari-Mu

Dan lindungilah aku dan keturunanku dari godaan setan terkutuk,
sebab Engkau sesungguhnya telah menciptakan kami
dan menggariskan perintah dan larangan atas kami,
mengiming-iming kami dengan pahala bagi pelaksana perintah-Mu
dan mengancamkan kepada kami hukuman atas pelanggaran larangan-Mu

Dan telah kau jadikan bagi kami musuh (setan) yang selalu memperdaya kami
Kau beri dia kekuasaan atas kami dan tidak Kau beri kami atas kekuatan atasnya,
Kau biarkan ia mendiami jiwa kami dan
Kau alirkan ia dalam saluran-saluran darah kami.
tiada pernah ia lalai bila kami lalai, tiada pernah ia lupa bila kami lupa,
selalu menghasut kami agar merasa "aman" dari hukuman-MU,
dan menjadikan kami takut kepada sesuatu selain Engkau...
Bila kami meniatkan perbuatan keji
ia perkuat keberanian kami untuk melakukanya
tapi bila kami meniatkan suatu amal kebajikan
ia berusaha memperlemah tekad kami untuk mengerjakanya
ia selalu datang menawarkan segala pembangkit hawa nafsu
dan memasukkan kami dalam perangkap syubuhat.
Setiap kali menjanjikan sesuatu
ia pasti membohongi
setiap kali mengimingi sesuatu
ia pasti tak memenuhi
dan bila TAK Kau HINDARKAN tipu dayanya bagi kami, pasti ia kan menyesatkan kami
bila tak Kau cegah godaanya terhadap kami
pasti ia kan menggelincirkan kami


Ya Allah
patahkanlah kekuasaanya atas kami dengan kekuasaan-MU
sehingga KAU penjarakan dan KAU jauhkan ia dari kami
dengan banyaknya do'a-do'a yang kami tujukan pada-Mu,
agar dengan penjagaan-MU itu kami terbebas dari tipu dayanya

Ya Allah
penuhilah semua permohonanku,
mudahkanlah pelaksanaan segala keperluanku
jangan Kau tolak memenuhinya, sedangkan Engkau telah memberiku jaminan untuk itu,
dan jangan KAU tutup pintu-MU bagi doaku, sedangkan Engkau telah memerintahkanku mengetuknya...

Dan anugerahkanlah bagiku segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan dunia dan akhiratku,
baik yang kuingat ataupun yang kulupa, yang kulahirkan ataupun yang kusembunyikan,
yang kuumumkan atau yang kurahasiakan

Dan dengan segalanya itu,
jadikanlah aku termasuk di antara orang-orang yang berbuat kebaikan karena permohonan yang kuajukan pada-Mu,
dan juga yang beroleh keberhasilan dengan memintanya dari-Mu
yang mendapatkan karunia dariMu karena bertawakal kepada-Mu
Yang terlindungi karena melindungkan diri dibawah naungan-Mu
Jadikanlah aku orang yang beroleh laba yang besar karena "berdagang" dengan-Mu,
Yang terjaga oleh keperkasaan-MU,
Yang dilimpahi rezekinya yang halal dari karunia-MU yang luas dengan kedermawanan dan kemurahan-MU.
Juga yang terpelihara kehormatan dirinya karena menghambakannya pada-MU.
Yang diselamatkan dari akibat kezaliman dengan keadilan-MU
Yang dijauhkan dari segala bala' dengan rahmat-MU
Yang dihindarkan dari kemiskinan dengan kekayaan-MU
Yang terpelihara dari dosa dan kesalahan karena bertakwa pada-MU
yang beroleh taufiq ke arah kebajikan dan kebenaran karena ketaatan kepada-Mu
Yang dengan kodrat-Mu terdinding dari perbuatan dosa
Yang meninggalkan segala pembangkangan terhadap-MU
dan yang berdiam dalam lindungan-MU

Ya Allah...
Berilah kami semuanya itu dengan taufik dan rahmat-MU
dan lindungilah kami dari siksa api neraka
Berilah kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat seperti yang kuminta dari MU
bagi diriku dan anak-anakku di dunia kini dan akherat nanti
Sesungguhnya Engkau Maha Dekat lagi Maha Memenuhi permohonan
Maha Mendengar lagi Maha Pemberi maghfirah
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang...
dan limpahkanlah pada kami kebaikan dunia dan kebaikan akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka...

Read more...

"Sekeping BATU di Dalam DADA Bangsaku.... "

Ogy Febri Adlha 19 April at 07:54 Reply
"Sekeping BATU di Dalam DADA Bangsaku.... "

Oleh: Erison J Kambari
(.....catatan kecil "sepotong doa"..., terinspirasi dari Khotbah Sang Buya saat Shalat Jumat siang tadi...15-04-2010)

Yaa Allaah…
Ampunilah bangsakuuu….
Sudah berbilang waktu kami berlarut-larut tenggelam dalam KUBANGAN JALAN KELIRU…
Sudah berbilang kali kami bengkokkan BENTANGAN JALAN LURUS itu….
Sungguh ya Allah….
Betapa KEGILAAN DUNIA telah membuat kami begitu gampang MEREMEHKAN-MU…….

Padahal….
Sudah tak terhitung lagi, entah telah berapa hitungan bencana Kau tumpahkan ke negeri ini…
Entah telah berapa nyawa dan harta yang Kau renggut tiba-tiba UNTUK PELAJARAN bagi kami….
Entah telah berapa sentakkan CERITA DUKA Kau benturkan KE DADA KAMI…..
tapi..
Maafkan kami Ya Allah….
Memang kamilah bangsa yang TAK PERNAH BISA MENGERTI….
Kamilah bangsa yang HANYA BISA SELALU MEMETIK HIKMAH tanpa tahu bagaimana semestinya harus MENGUBAH DIRI….

Sungguh Ya Allah…
Betapa besar MALU kami pada-Mu……
Segumpal DAGING QALBU yang kau gayutkan ke dada bangsaku…
SUDAH LAMA Kami BIARKAN MENJADI BATU……

Inilah KEKELIRUAN bangsaku yang PALING KELIRU Allah…..

Dengan QALBU yang MEMBATU itu…kami peluk tiang bendera itu..
Dengan QALBU yang MEMBEKU itu..kami gayutkan garuda ke leher anak cucu…
Oh….sungguh ya Allah…
Betapa kami sadar semua ini hanyalah KEBANGGAAN SEMU.....


..dengan dada yang berisi sekeping batu itu….
PEJABAT kami telah MEMUTUS URAT MALU….
Dengan dada yang berisi batu itu……
MAHASISWA kami telah mengedepankan TINJU daripada ILMU….
Dengan dada yang berisi batu….
ARTIS negeri kami (yang bermodal dada dan paha mulus itu) tak malu-malu untuk yakin bahwa dirinya LEBIH MAMPU memegang AMANAH itu….…
Dengan dada yang berisi batu…
HUKUM dan POLITIK di negri kami telah disulap menjadi LADANG menggiurkan untuk bermain UANG demi menghidupi anak cucu tujuh keturunan….

Dengan segumpal QALBU YANG MEMBEKU…
Kami begitu yakin bahwa PELURU..PENTUNGAN…KEPALAN TINJU…ADU OTOT dan KEMARAHAN adalah jalan terbijak untuk tuntaskan setiap persolan….

Setelah DARAH TERTUMPAH….
SETELAH NYAWA MELAYANG…..
Barulah kami memikirkan sesuatu.…..
Kamipun BEREBUTAN MENCARI DALIH dan ALASAN..
Untuk MEMBENARKAN KEKELIRUAN itu….

Betapa kami keliru Ya Allah…
Di dada bangsa kami memang telah lama besemayam sekeping batu…
Kami SALING BERDIAM ketika BATU itu KIAN MEMBEKU seiring BERJALANNYA WAKTU...….

Atau…..Haruskah Kau TUMPAHKAN SEJUTA BENCANA LAGI ke negeri ini ? Agar SEKEPING BATU di DADA BANGSAKU bisa MELELEH menjadi SEGUMPAL QALBU seperti yang Kau mau….?

Ampuni Kami Ya Alloh….

Read more...

BERSERAH DIRI pada RANCANGAN ALLAH SWT

Sesungguhnya kau tidak mengetahui akhir dan akibat dari setiap urusan.
Mungkin kau bisa mengatur dan merancang sebuah urusan yang baik menurutmu.
Tetapi ternyata urusan itu berakibat buruk bagimu.
Mungkin saja ada keuntungan di balik kesulitan,
dan sebaliknya banyak kesulitan di balik keuntungan.
Bisa bahaya datang dari kemudahan dan kemudahan datang dari bahaya.

Mungkin saja anugerah tersimpan dalam ujian dan cobaan tersembunyi di balik anugerah.
Dan bisa jadi kau mendapatkan manfaat lewat tangan musuh,
dan binasa lewat orang yang kau cintai.
Orang yang berakal tidak akan ikut MENGATUR bersama Allah,
karena ia tidak mengetahui mana yang berguna dan mana yang berhahaya bagi dirinya.

Syekh Abu al-Hasan rahimahullah berkata:
“Ya Allah, aku tidak berdaya menolak bahaya dari diri kami meskipun datang dari arah yang kami ketahui dan dengan cara yang kami ketahui. Lalu, bagaimana kami mampu menolak bahaya yang datang dari arah dan cara yang tidak kami ketahui?!”

Cukuplah untukmu firman Allah:
“Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik untuk kalian. Bisa jadi kalian mencintai sesuatu padahal ia buruk untuk kalian. Allah mengetahui, sementara kalian tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah:216)

Sering kali kau menginginkan sesuatu, namun Dia memalingkannya darimu.
Akibatnya, kau merasa sedih dan terus menginginkannya.
Namun, ketika akhir dan akibat dari apa yang kauhasratkan itu tersingkap,
barulah kau menyadari bahwa Allah SWT melihatmu dengan pandangan yang baik
dari arah yang tidak kau ketahui dan memilihkan untukmu dari arah yang tidak kauketahui.
Sungguh buruk... seorang hamba yang tidak paham dan tidak pasrah kepada-Nya.

Diceritakan bahwa ada seorang arif, yang ketika ditimpa musibah, berkata, “Tak apa-apa, itu baik.” Pada suatu malam, seekor srigala datang dan memakan ayamnya. Ketika diberitahu, la menjawab, “Tidak apa-apa.” Di malam berikutnya anjingnya mati. Saat diberi tahu ia menjawab, “Semuanya baik-baik saja.” Lalu esok harinya keledainya juga mati. la tetap berkata, “Tak apa.” Keluarganya tidak menyukai jawaban itu.

Namun, pada malam berikutnya, sekelompok orang menyerang desa itu dan membunuh semua penduduknya. Tidak ada yang selamat kecuali si arif dan keluarganya. Ternyata, gerombolan itu mendatangi penduduk mengikuti suara ayam, gonggongan anjing, dan bunyi keledai. Sementara, si arif itu tak lagi memilikinya. Kematian hewan-hewan itu menjadi sebab keselamatannya. Mahasuci Allah Yang Maha Mengatur dan Maha Bijaksana.



Seorang hamba menyadari baiknya pengaturan Allah setelah suatu peristiwa berlalu. Itulah sifat manusia kebanyakan. Berbeda dengan kalangan khusus yang memahami Allah dan mengetahui baiknya pengaturan Allah sebelum peristiwa itu berlalu. Kalangan khusus ini pun terbagi ke dalam beberapa tingkatan:

Ada orang yang berbaik sangka kepada Allah Swt sehingga mereka berserah diri kepada-Nya karena Dia telah banyak memberikan anugerah dan karunia.

Ada yang berbaik sangka kepada Allah Swt karena mengetahui bahwa merisaukan nasib dan ikut mengatur tidak akan mampu menolak ketentuan yang telah ditetapkan atas dirinya dan tidak akan mendatangkan apa yang bukan bagiannya.

Ada pula orang yang berbaik sangka kepada Allah Swt karena memahami hadis qudsi, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.”

la terus berbaik sangka kepada Allah Swt seraya bekerja dan berusaha dengan harapan Allah akan memperlakukannya sesuai dengan prasangkanya yang baik. Dan, Allah berbuat kepadanya sesuai dengan prasangkanya. Allah telah memudahkan karunia bagi orang beriman sesuai dengan prasangka mereka. Dia berfirman, “Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan.”

Tingkatan paling tinggi adalah orang yang menyerah dan pasrah kepada Allah Swt karena menyadari bahwa sikap itulah yang layak ia jalani, bukan karena mengharapkan kebaikan bagi dirinya.


(Dikutip dari al-Tanwir fi isqath al-tadbir, karya Ibn ‘Athaillah al-Sakandari).

Read more...

BERSERAH DIRI kepada ALLAH SWT

Seorang murid bertanya kepada seorang Syaikh, “ Ya Syaikh, setelah kita beriman kepada Allah dan menjadi seorang muslim, apa yang harus saya lakukan?”

Syaikh tersebut menjawab:
“ Wahai anakku…. Setelah kita BERIMAN bahwa Allah subhanahu wa ta’ala Yang Maha MENCIPTAKAN, Yang Maha MENGETAHUI, Yang Maha MENGATUR dan MEMELIHARA mannusia dan seluruh alam raya, dan mengaku sebagai sebagai seorang MUSLIM maka kita harus BERSERAH DIRI kepada-Nya.”

“Itulah makanya orang tersebut disebut MUSLIM = ORANG YANG TUNDUK dan BERSERAH DIRI kepada Allah subhanahu wa ta’ala.”

Murid tadi bertanya kembali:
“Bagaimana Syaikh, cara kita BERSERAH DIRI?”

Syaikh tersebut menjawab:
“Cara BERSERAH DIRI kita kepada Allah adalah:

1. RIDLO terhadap SEMUA PETUNJUK Allah subhanahu wa ta’ala, baik dalam AL-QURAN dan HADITS RASUL. Yaitu dengan BERSYUKUR, dan MEMPERHATIKAN serta MENAATI semua PETUNJUK berupa PERINTAH dan LARANGAN Allah subhanahu wa ta’ala. Baik kita SUKA atau TIDAK SUKA dengan PETUNJUK Allah subhanahu wa ta’ala tersebut. Karena pada hakikatnya PETUNJUK Allah subhanahu wa ta’ala berupa AL-QURAN dan HADITS RASUL adalah bentuk KASIH SAYANG-Nya kepada manusia.

Perlu diketahui anakku…kita HIDUP di DUNIA ini adalah sebagai UJIAN. Allah subhanahu wa ta’ala ingin MENGUJI anak-anak Nabi Adam, setelah Nabi Adam diperdaya IBLIS dan diturunkan ke muka bumi, siapakah PENGIKUT ALLAH subhanahu wa ta’ala dan siapakah PENGIKUT IBLIS.

PENGIKUT Allah subhanahu wa ta’ala akan dimasukkan kedalam SURGA dan PENGIKUT Iblis akan dimasukkan ke dalam NERAKA.

Walau kita DIUJI, tetapi Allah subhanahu wa ta’ala ingin manusia masuk ke dalam SURGA, untuk itulah Allah subhanahu wa ta’ala memberikan PETUNJUK HIDUP melalui RASUL-Nya.

Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang PETUNJUK-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya TIDAK ada KEKHAWATIRAN atas mereka, dan TIDAK (pula) mereka BERSEDIH HATI". (QS. 2. Al Baqarah : 38)

Maka barang siapa yang tidak mengikuti PETUNJUK ALLAH, merekalah orang-orang yang DURHAKA dan TERSESAT dengan KESESATAN yang NYATA.

Firman Allah subhaanahu wa ta’alaa:

“Dan TIDAKLAH PATUT bagi LAKI-LAKI yang MU’MIN dan tidak (pula) bagi PEREMPUAN yang MU’MIN, apabila Allah dan Rasul-Nya telah MENETAPKAN suatu ketetapan, akan ada bagi mereka PILIHAN yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa MENDURHAKAI Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah SESAT, sesat yang NYATA.” (QS .33. Al Ahzab: 36)

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah JALAN-Ku yang LURUS, maka IKUTILAH dia; dan JANGANLAH kamu mengikuti JALAN-JALAN yang lain, karena jalan-jalan itu MENCERAI-BERAIKAN kamu dari JALAN-Nya. Yang demikian itu DIPERINTAHKAN Allah kepadamu agar kamu BERTAKWA.” (QS. 6. Al-An’am :153)

Dan kita juga harus MENGAMBIL HUKUM apa yang telah Allah subhaanahu wa ta’alaa dan Rasulnya tetapkan. Makanya anakku….jawaban orang yang BERIMAN atas seruan Allah subhaanahu wa ta’alaa adalah SAMI’NAA WA ATHO’NAA (Kami DENGAR, dan kami TAAT)

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) TIDAK BERIMAN hingga mereka menjadikan kamu (Rasul) HAKIM dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka TIDAK MERASA KEBERATN dalam HATI mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka MENERIMA dengan SEPENUHNYA.” (QS. 4. Annisaa : 65)

“Sesungguhnya JAWABAN orang-orang MU’MIN, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul MENGHUKUM (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami MENDENGAR dan kami PATUH." Dan mereka itulah orang-orang yang BERUNTUNG.” (QS. 24. An Nuur : 51)


2. RIDLO terhadap apapun yang MENIMPA kita, YANG BAIK ataupun yang TIDAK BAIK menurut kita. Karena pada hakikatnya ITU SEMUA BAIK menurut PENGETAHUAN Allah Yang Maha MEGETAHUI.

Firman Allah subhaanahu wa ta’alaa:

“Bisa jadi Kamu MEMBENCI sesuatu padahal ia BAIK untuk Kamu. Dan bisa jadi Kamu MENCINTAI sesuatu padahal ia BURUK untuk Kamu. Allah LEBIH MENGETAHUI, sementara Kamu TIDAK MENGETAHUI.” (QS Al Baqarah:216)


3. BERSERAH DIRI dan TAWAKKAL HANYA kepada Allah atas semua urusannya, dengan tidak meminta PERTOLONGAN dan PERLINDUNGAN kecuali kepada-Nya.

Firman Allah subhaanahu wa ta’alaa:

“HANYA kepada Engkaulah kami MENYEMBAH dan HANYA kepada Engkaulah kami mohon PERTOLONGAN.” (QS. 1. Al Fatihah: 4)

“Dan HANYA kepada Allah hendaklah kamu BERTAWAKKAL, jika kamu BENAR-BENAR orang yang BERIMAN” (QS. 5. Al Maidah : 23)

Itulah yang bisa saya jawab anakku, semoga dalam kehidupan kita selalu BERSERAH DIRI dan TAQWA kepada-Nya sampai maut menjemput kita.

“Hai orang-orang yang beriman, BERTAQWALAH kepada Allah sebenar-benar TAQWA kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu MATI melainkan dalam keadaan MUSLIM (Orang yang TUNDUK dan BERSERAH DIRI).” (QS. 3. Ali ‘imran : 102)

OFA

21/04/2010

Read more...

HIDUP TERUS BERPUTAR

Semua orang tahu HIDUP itu SINGKAT,
Namun…
Berapa banyak yang bisa MENGHARGAI atau MENYAYANGI HIDUP,
MENJALANI HIDUP DIRI SENDIRI dengan BAIK ?

Banyak orang yang sewaktu akan meninggal,
Kerap merasa MENYESAL terhadap
APA yang DILAKUKANNYA SEPANJANG HIDUPNYA,
Merasa diri ini hidup SIA-SIA,
Seandainya bisa KEMBALI membuka LEMBARAN BARU,
Kita pasti ingin menjalani HIDUP yang BERBEDA Sama Sekali.

Namun kini segalanya sudah TERLAMBAT,
Malaikat Pencabut Nyawa sedang Mengetuk Pintu,
Waktu yang Tersisa Tinggal Sedikit,
Tiba-tiba kita baru MENYADARI dirinya BELUM PERNAH HIDUP.

Karena itu,
Ketika Orang-orang berkata TAKUT MATI,
Sebenarnya yang Benar-benar Ditakuti adalah
Diri sendiri BELUM PERNAH HIDUP yang SESUNGGUHNYA.

Setiap ketika ada yang Meninggal Dunia,
kita akan merasa sedih.
Namun,
Pernahkah kita RENUNGKAN ?
Apakah kita SEDIH
Karena orang yang meninggal itu atau kita SEDIH untuk DIRI sendiri ?

Sesungguhnya,
Besar kemungkinan kita sedih untuk diri kita sendiri,
sebab SETIAP KEMATIAN AKAN MEMBUAT KITA MENYADARI bahwa
Kita JUGA BISA MATI.
Bagi kita KEMATIAN ITU MERESAHKAN dan MENAKUTKAN,
sebab kita BELUM PERNAH HIDUP BAIK-BAIK SEBAGAIMANA MESTINYA,
kita SELALU MEMBUANG-BUANG WAKTU.

Setiap malam minggu,
Kita heran kenapa seminggu ini lantas berlalu begitu saja.
Setiap tahun baru, kita merasakan kenapa setahun berlalu sudah.
Pergi mendaki gunung, baru sadar tenaga dan
Stamina tidak sekuat dulu lagi ;
Melihat rambut putih, baru sadar diri ini sudah tua,
Sudah berusia 40, 50 tahun atau hampir senja dan gigi bertanggalan,

Namun…
Bagaimanapun tidak terenungkan, bagaimana hari demi hari itu berlalu !
Lebih celakanya lagi, masih BANYAK hal yang BELUM kita KERJAKAN,
MASIH BANYAK MIMPI yang BELUM DIRAIH,
kita bahkan BELUM MENJALANI HIDUP YANG SESUNGGUHNYA,
Lantas Sudah Akan Pergi Begitu saja Selama-lamanya,
Bukankah ini Sangat Mengerikan ?

"Awalnya, kita ingin sekali masuk ke perguruan tinggi ;
kemudian ingin rasanya segera menyelesaikan kuliah agar bisa mulai bekerja ;
berikutnya, kita ingin menikah, dan ingin sekali memiliki anak ;
lalu, kita sangat berharap anak-anak cepat dewasa dan sekolah,
agar kita bisa kembali bekerja ;
selanjutnya, tiap hari kita Merenung ingin sekali segera pensiun ;
kini, kita benar-benar Hampir akan Mati".

Tiba-tiba,
BARU kita SADARI, kita SELALU LUPA Untuk
MENJALANI HIDUP YANG SESUNGGUHNYA.

Hidup Semua Orang Begitu Mirip,
sejak kecil ingin sekali segera tumbuh dewasa,
setelah dewasa menginginkan Cinta, Perkawinan, Anak,
setelah memiliki anak lalu berharap mereka segera dewasa.
Kemudian, cerita generasi kemarin kembali dimainkan lagi pada generasi berikutnya.

Apakah Perjalanan Hidup ini hanya berupa
Serangkaian Penantian dan Harapan,
atau Tak Berdaya ?
Pasti masih ada sedikit yang berbeda khan ?

Tidak peduli berapa usia kita saat ini,
Kita selalu mengingat atau meninjau kembali kehidupan sendiri.
Apa saja yang telah kita perbuat Sepanjang Hidup ini ?
Hal yang ingin kita kerjakan apakah sudah kita lakukan ?
Apakah kita pernah TERSENYUM atau TERTAWA?
Pernahkah Merasakan KEBAHAGIAAN YANG SEBENARNYA ?

Hidup sampai detik ini,
Apakah ada sesuatu yang dirasakan kurang dan merasa menyesal ?

Kita Bisa BERTANYA seperti ini pada Diri Sendiri ;
saat Hidup ini Berakhir,
Apa kita Berharap Diri kita Pernah Hidup dengan Suatu Bentuk yang lain ?

Ada seorang siswa menceritakan sepotong kisah dirinya.
Itu adalah peristiwa yang terjadi pada musim dingin tahun lalu
Ayahnya terburu-buru hendak ke luar negeri
Dan dia juga tergesa-gesa untuk pergi menepati janji bertemu dengan temannya
Dan dengan terburu-buru dia mengucapkan sampai bertemu lagi kepada ayahnya.
Dia tidak tahu ternyata ini adalah perpisahan terakhir mereka,
sebab sejak itu mereka Tidak Pernah "BERJUMPA LAGI".
Kematian sang ayah, membuatnya Sangat Sedih dan Menyesal,
dengan sayu dia berkata: "Kini, Semuanya Sudah Terlambat."

Kisah seperti ini Sebenarnya Terus Berulang dan Berulang.
Banyak yang kerap Merasa "TERLAMBAT",
Baru Sadar Masih Banyak yang Belum Dikerjakan,
Banyak Kata-kata yang Belum Sempat Diutarakan,
Sungguh ini adalah PENYESALAN TERBESAR DALAM KEHIDUPAN.

Membuka Lembaran Koran atau Menyalahkan Televisi,
kita Akan Melihat Dimana-mana adalah Kecelakaan dan Bencana,
Setiap Hari Pasti Ada Berita tentang Kematian.
Ada Tsunami,
ada peledakan bom,
angin topan dsbnya,
Coba tanyakan orang-orang tsb,
sebelum meningalkan rumah di pagi hari
Pernahkah Terlintas dalam Benak kita Akan Pergi Begitu Saja ?
HIDUP INI TIDAK MENENTU.

Apakah kita Pernah MERENUNGKAN Hidup kita ?
Bagaimana kita Menjalani Hidup Selama Beberapa Tahun ini ?
Setiap hari tergesa-gesa, berangkat pagi pulang malam,
Hanya untuk memperoleh uang lebih banyak,
mendapat kedudukan yang lebih tinggi,
berusaha mengejar kesuksesan di mata duniawi,
mengejar Kenikmatan materi yang menggoda manusia, lantas setelah itu ?
Kita Tetap Saja Hampa, Tidak Bahagia, bukan ?
Jika Hidup kita hanya serangkaian kesibukan,
beban stres, yang tersisa hanya tanggung jawab, kewajiban,
tiada keceriaan dan kegembiraan,
kehidupan seperti ini bukankah sangat menjenuhkan ?

JANGAN SAMPAI SUDAH TERLAMBAT
BARU TIDAK RELA PERGI (MATI) BEGITU SAJA,
JANGAN SAMPAI TERLAMBAT BARU KEMUDIAN MENYESAL,
SEBAIKNYA TAHU SEBELUM TERLAMBAT.
HIDUP TIDAK ADA GLADIK RESIK, PERTUNJUKAN TIDAK BISA DICOBA.
Mentari terbit dan terbenam kapan kembali ?
Bunga berguguran tak berdaya. "


*KV-25/06/09*
(oleh Kamila Vyndarti)

Read more...

K e h e n d a k - N y a

Oleh : Ferina Widodo


Apapun yang telah ditentukan akan menimpa kita…
Tak mungkin bisa terlepas.
Apapun yang tidak akan menimpa manusia...
Tidak mungkin akan bisa kita mendapatkannya.


Perjalanan hidup, jodoh, kemudahan dan kesulitan...
Semua itu rahasia Allah.
Jika keyakinan pada kehendak Tuhan sudah terpatri didalam hati...
Maka semua kesulitan akan menjadi lebih ringan kita rasakan.


Rasulullah SAW bersabda:
“Siapapun yang Allah kehendaki untuk mendapat KEBAIKAN-
Allah akan mengujinya dengan KESULITAN”


Jika kesulitan datang....tetaplah bersabar dengan segala keputusan-NYA.
Janganlah kita menyesal terhadap sesuatu yang bukan lagi menjadi milik kita.
Jangan mengira kita dapat mencegah air untuk tidak menetes...
Angin untuk tidak berhembus...
Api untuk tidak membakar...
Gelas untuk tidak pernah pecah...
Mau tak mau semua yang telah ditentukan-NYA akan terjadi.


Jika kita telah melakukan semua usaha dengan maksimal...
Tetapi apa yang kita perjuangkan ternyata tidak terwujud...
Yakinlah hal itu sudah menjadi kehendak-NYA.
Dan pasti menjadi yang terbaik untuk kita!
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”
Makan mengikuti lapar...
Minum mengikuti haus...
Tidur datang karena mengantuk...
Kesehatan menggantikan sakit...
Siang pun akan selalu mengikuti malam.


Yakinlah....
Air mata akan diikuti senyuman...
Ketakutan akan diikuti kenyamanan...
Kekhawatiran dikalahkan oleh ketenangan.


Janganlah berputus asa...
Karena setiap hari Allah SWT tiada lelah...tiada bosan
Selalu memberikan sesuatu yang baru kepada kita
Dan sungguh...
“Di setiap Kesulitan Terdapat kemudahan"

Read more...

KEKUATAN PIKIRAN DAN KEDAHSYATAN KATA-KATA

Oleh : Aris Ahmad Jaya

Jika Anda percaya… pikiran Anda mencari jalan untuk melaksanakannya
Sikap menentukan tindakan. Anda bukanlah sebagaimana yang Anda kira.
Apa yang Anda pikir, itulah Anda !

Seorang merasa sedih dan kesal karena melihat bunga mawar itu dikelilingi oleh semak semak berduri

Seseorang yang lain merasa senang dan bersyukur karena diantara semak semak berduri itu terdapat sekuntum bunga mawar


Bila Anda berpikir bahwa Anda telah ditaklukan, maka sebenarnya Anda telah kalah. Bila Anda berpikir bahwa Anda tidak mampu, maka Anda memang lemah.
Bila anda ingin menang, tapi anda berpikir bahwa Anda tidak bisa menang, maka pastilah Anda tidak bakal menang.
Bila Anda berpikir bahwa Anda akan menderita rugi, maka Anda akan benar – benar rugi.
Karena dimanapun seluruh jagad ini, Sukses itu hanya berpangkal dari kemampuan seseorang yang mewujudkan jalan pikirannya.
Bila Anda berpikir bahwa kedudukan Anda akan tersisih dalam masyarakat, maka Anda akan mengalami perlakuan yang demikian.
Karena itu Anda harus yakin benar akan diri Anda sendiri.

BERHATI-HATILAH dengan apa yang Anda PIKIRKAN !
Karena ia bisa menjelma menjadi KATA-KATA.
Pilihlah kata-kata dengan bijak karena kata-kata Anda akan mlahirkan TINDAKAN.
Waspadalah dengan tindakan Anda karena ia akan menjadi KEBIASAAN.
Mawaslah dengan kebiasaan Anda karena kebiasaan bisa membentuk KEPRIBADIAN.
Dan kepribadianlah yang akan menghantarkan Anda kepada KEBERUNTUNGAN atau KEBUNTUNGAN(kerugian).

Ketika Anda BERPIKIR SUKSES, maka pikiran Anda akan bekerja untuk Anda dan membantu Anda untuk mencari CARA dan JALAN bagaimana caranya agar Anda sukses dan terdoronglah Anda untuk melaksanakannya.
Sebaliknya ketika Anda percaya bahwa sesuatu itu tidak mungkin, maka pikiran Anda akan mencari PEMBUKTIAN yang membenarkan kenapa sesuatu itu layak untuk dikatakan tidak mungkin.

PERCAYA dengan penuh KEYAKINAN akan membuahkan kekuatan kreatif dan akan senantiasa mencari dan menemukan cara bagaimana untuk BISA.

PERCAYA dan YAKIN akan berbuah pikiran MEMBANGUN (konstruktif) dan KERAGU-RAGUAN akan menjadi PENGHAMBAT kreatifitas dan Andapun akan mulai berpikir destruktif (pessimis) yang berbuah pada karakter mudah menyerah, daya juang rendah, menunda, malas dan banyak alasan.


Anda bisa mencoba kedasyatan kata-kata dalam mempengaruhi pikiran kepada teman Anda. Bekerjasamalah dengan dua teman Anda. Tanpa sepengetahuan Anda bertiga, katakanlah kepada seorang teman Anda sebagai target uji coba, anggap saja namanya Bayu. Katakan pada Bayu, “ Yu kok kamu hari ini tampak pucat, kamu sakit ya...”, biarkan dia bereaksi apa adanya, tunggu 10 menit, kemudian tugaskan teman Anda yang pertama untuk mengucapkan kalimat yang sama sebagaimana yang Anda katakan pada Bayu. Beberapa saat kemudian aturlah teman Anda yang kedua mengucapkan kalimat yang sama. Lihatlah kejadian berikutnya, bisa jadi teman Anda benar-benar merasakan sakit dan minta ijin dari aktivitasnya saat itu. Begitupun sebaliknya kalau Anda mengatakan hal positip pada teman Anda, misalnya “ Bayu serasi banget bajumu hari ini, kamu tampak keren deh...”, Coba libatkan teman Anda sebagaimana skenario diatas, maka bisa dipastikan Bayu akan lebih percaya diri dan senang dibandingkan kalau Anda bilang, “ Bayu sepertinya bajumu tidak nyambung deh, tidak serasi amat...”, Mau coba ?

Begitulah pengaruh kata-kata pada kita. Karenanya pandai-pandailah memilih kata-kata positip yang akan memompa diri Anda, teman Anda dan orang-orang yang Anda temui sehingga suatu saat nanti Anda akan dikenang sebagai pendongkrak motivasi dan bukan sebagai penghancur motivasi. Sekali lagi hapuslah kata-kata negatif dalam kamus kehidupan Anda, dan mulailah dari saat ini ucapkanlah kata-kata terbaik untuk diri Anda, dan orang lain yang Anda temui.

Bagaimana agar pikiran Anda mampu menemukan gagasan-gagasan kreatif dalam meraih keberhasilan yang Anda idamkan?


# Pertama kali yang harus Anda lakukan adalah SERAP dan tangkaplah GAGASAN dan IDE-IDE KREATIP yang berhamburan dalam pikiran Anda ataupun di sekitar Anda, jangan biarkan gagasan itu lepas begitu saja. Belajarlah untuk menyerap hal-hal positip disekitar Anda, temui orang-orang berkarakter positip yang Anda kenal atau bahkan yang hanya Anda lihat di TV atau di majalah Anda. Saya yakinkan Anda lambat laun tapi pasti cara berpikir Anda akan membuahkan gagasan-gagasan positip dan melahirkan aksi positip. Karena itu TULIS dan TUANGKANLAH gagasan tersebut pada kertas. Berikutnya TINJAULAH gagasan tersebut berdasarkan sudut pandang pikiran Anda, singkirkan yang menurut Anda tidak bernilai dan arsipkanlah yang bagi Anda bernilai.

#Kedua, PUPUKLAH gagasan bernilai yang Anda tulis dan HAPUSKAN kata “TIDAK MUNGKIN” dalam hidup Anda, baik dalam pikiran ataupun dalam kosa kata Anda. Katakan dengan tegas “ MUNGKIN” dan yakinlah dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Mustahil adalah kata mutiara bagi orang-orang yang tidak mau mencoba.

#Ketiga, TENTUKANLAH apa yang Anda INGINKAN. UBAHLAH gagasan yang merupakan buah cara berpikir Anda dalam TINDAKAN NYATA. Libatkanlah saudara, teman, kerabat atau orang-orang yang menurut Anda layak untuk menjadi bagaian dari keinginan (mimpi) Anda. Bersiaplah menanggung KONSEKWENSI nyaman ataupun tidak menyenangkan dari pilihan tindakan Anda. Resiko senantias ada.

AKAN LEBIH BAIK GAGAL KARENA MELAKUKAN dibandingkan TIDAK PERNAH SALAH APALAGI GAGAL KARENA MEMANG TIDAK PERNAH MELAKUKAN APAPUN.

#Keempat, EVALUASILAH apa yang telah Anda lakukan, ambil yang bermakna, buang yang tak berguna, susunlah puzzle KESUKSESAN Anda dari hal-hal positip yang telah Anda kumpulkan, lakukan secara sabar dan berkesinambungan.

#Kelima, HAPUS kata BERHENTI dan MENYERAH dalam kamus kehidupan Anda, maka tunggulah manusia baru yang diperhitungkan oleh kawan maupun lawan akan terlahir, dan itu adalah Anda.

Fakta membuktikan, apapun yang Anda rasakan saat ini bermula dari KATA-KATA yang pernah Anda pikirkan, kemudian Anda UCAPKAN, lalu Anda KERJAKAN dengan tindakan nyata, dan JADILAH Anda sekarang sebagaimana yang Anda RASAKAN saat ini.

Read more...

Total Pageviews

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP