JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN

>> Thursday, October 29, 2009

By : Ogy Febri Adlha

Banyak yang bisa kita pelajari dari alam di sekitar kita

Allah telah menciptakan makhluknya yang banyak di seluruh jagad raya
Itu semua adalah untuk kita manusia
Agar kita lebih mengenal Penciptanya
Dan agar menjadi pelajaran dalam kehidupan kita
Ada makhluk Allah, yang kita bisa belajar dengannya
Dia adalah seekor anak kerang ...

Seekor anak kerang didasar laut mengeluh kepada ibunya...
"Sebutir pasir tajam masuk kedalam tubuhku yang lembek".
"Anakku, Tuhan tak memberi kita tangan, sehingga ibu tidak bisa menolongmu.
Ibu tahu, itu sakit, tapi terimalah sebagai takdir.
Kuatkan hati, kerahkan semangat melawan nyeri yang menggigit.
Balut pasir itu dengan getah perutmu.
Hanya itulah yang bisa kau perbuat"
Kata ibunya dengan sendu dan lembut sambil menitikkan airmata
Anak kerang pun menurut.

Kadang rasa sakit begitu hebatnya
Sehingga ia sempat meragukan nasehat ibunya.
Dengan air mata ia bertahan
Tidak hanya hari demi hari, tapi bertahun-tahun.
Tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya.
Makin lama makin halus
Rasa sakitpun makin berkurang
makin lama mutiaranya semakin besar
Rasa sakit akhirnya menghilang sama sekali

Sekarang...............
Sebutir mutiara besar, utuh mengkilap,
Dan berharga mahal terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya membuahkan hasil yang menakjubkan.
Dirinya kini menjadi sangat berharga.

(Cerita ini dikutip dari buku Sentuhan Kalbu, karya Ir Permadi Alibasyah)

Sahabat Hikmah...
Untuk mencapai KESUKSESAN (dunia & akhirat)...
Tidak ada yang datang dengan serta merta
Tidak ada 'makan siang gratis'
KESUKSESAN harus melalui suatu PROSES...
Perjuangan adalah suatu proses
Kerja keras adalah suatu proses
Penderitaan adalah suatu proses
Ketidaknyamanan adalah suatu proses
Kegagalan bukan hasil akhir
Kegagalan adalah suatu proses

KESABARAN adalah SYARATnya
KEIKHLASAN adalah NYAWAnya
Dan RASA SYUKUR adalah OBATnya

Tidak ada KESUKSESAN tanpa KEGAGALAN
Dan tidak ada KEBAHAGIAAN tanpa PENDERITAAN

Tidak ada KESUKSESAN bila itu FANA
Dan tidak ada PENDERITAAN bila itu SEMENTARA

KESUKSESAN dan KEBAHAGIAAN yang sebenarnya ...
Adalah apabila dia ABADI

Dan KEGAGALAN serta PENDERITAAN yang sebenarnya...
Adalah apabila dia ABADI

Read more...

MENGINGAT MATI..

Oleh: Deddy Hidayat

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa masalah bukanlah fokus yang perlu dikuatirkan. Sikap kitalah yang harus diperhatikan. Kualitas kita ditentukan oleh bagaimana kita menyikapi masalah yang terjadi.

Jika kita berkendaraan di jalan raya, lalu tiba-tiba ada sopir angkutan umum menyalip dan berhenti agak mendadak demi mendapatkan penumpang, apa reaksi kita?

Kalau kondisi kita sedang bahagia, misalnya kita mendapat hadiah promo dari sebuah produk sebesar Rp 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah), maka kita tidak akan marah. Kita malah akan berkata, “Kasihan sopir itu, demi mengejar uang receh, dia harus banting tulang. Menyetir pun seperti terburu-buru dengan mata selalu awas, barangkali ada penumpang yang akan menambah rejeki. Maklumlah, ekonomi lagi sulit. Ada baiknya saya menyumbangkan sedikit rejeki yang saya dapat buat bang sopir.”

Namun, jika keadaan kita sebaliknya, apalagi sedang ada masalah, pastilah kita akan tersinggung. Kita akan marah bukan kepalang, mengomel tiada henti, kurang golèk–entèk ngapèk (istilah Jawa, artinya kalau kekurangan kata, dicari sampai ke dasar otak. Jika kehabisan kata, ambil dari sana-sini supaya tetap bisa marah).

Begitu pun dengan mengingat mati. Jika kita kurang tepat menyikapinya, maka hidup akan terasa tiada guna. Kita akan menjadi malas, tidak bersemangat, ogah-ogahan, makan terasa duri, minum berasa garam, tidur tak nyenyak dan mengerjakan apa pun seolah tak ada arti.

Sebaliknya, jika pikiran kita positif menerimanya, justru efeknya sangat besar dan kita akan bersemangat.

Mengingat mati membuat kita bertekad melakukan apa pun yang sedang kita kerjakan dengan sebaik-baiknya, karena kita ingin meninggalkan sesuatu yang berharga setelah kematian kita.

Mengingat mati menuntut kita untuk selalu dalam kebaikan, karena kita sadar bahwa kita bisa meninggal sewaktu-waktu

Mengingat mati menjadikan kita bersemangat dalam pelayanan kepada orang lain. Dengan berbuat baik kepada sesama, kita akan tetap hidup dalam kematian kita. Bukankah amal jariyah adalah salah satu hal yang tidak akan terputus, walaupun kita sudah berpulang ke rahmatullah?

Mengingat mati berakibat positif terhadap pola pikir dan perilaku kita. Kita akan senantiasa berpikir positif (husnuzh zhan) karena kita tahu tiada guna berpikir negatif. Kita juga akan selalu santun, anggun serta ramah terhadap sesama.

Mengingat mati akan mendorong kita semakin khusyu‘ dalam beribadah, karena kita tahu bahwa hidup kita tidak lama lagi.

Allah Subhânahû wa Ta‘âlâ berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤئِقَـةُ ٱلْمَوْتِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.

(QS al-‘Ankabût [29] : 57)

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.
(QS an-Nisâ’ [4] : 78)

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS al-Munâfiqûn [63] : 11)

Rasulullah Muhammad saw. bersabda :


أَكْثِرُوْا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ – يَعْنِي الْمَـوْتَ

Perbanyaklah mengingat penghancur aneka kelezatan—maksudnya mati.

(HR Tirmidzi)

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ. فَقَالَتْ عَاِئشَةُ أَوْ بَعْضُ أَزْوَاجِهِ : إِناَّ لَنَكْرَهُ الْمَوْتَ. قاَلَ : لَيْسَ ذَاكِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا حَضَرَ الْمَوْتُ بُشِّرَ بِرِضْوَانِ اللهِ وَكَرَمَاتِهِ فَلَيْسَ شَيْئٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ فَأَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ، وَ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا حُضِرَ بُشِّرَ بِعَـذَابِ اللهِ وَعُـقُوْبَتِهِ فَلَيْسَ شَيْئٌ أَكْرَهَ إِلَيْهِ مِمَّا أَمَامَهُ فَكَرِهَ لِقَاءَ اللهِ، وَكَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ

Siapa cinta berjumpa dengan Allah, maka Allah pun cinta berjumpa dengannya. Dan siapa benci berjumpa dengan Allah, maka Allah juga benci berjumpa dengannya. Aisyah (atau sebagian istri Nabi) berkata, “Sesungguhnya kami tidak suka akan kematian.” Rasul menjawab, “Bukan seperti itu. Akan tetapi, seorang mukmin, ketika ajal menjemput, dia digembirakan dengan keridhaan dan kemuliaan Allah. Maka, tidak ada sesuatu pun yang lebih dicintainya selain yang ada di depannya. Dia cinta bertemu Allah dan Allah cinta bertemu dengannya. Sesungguhnya orang kafir (ketika ajal menjemput), “digembirakan” dengan azab Allah. Maka tidak ada sesuatu pun yang lebih dibencinya selain yang ada di depannya. Dia benci bertemu Allah dan Allah benci bertemu dengannya.”

(HR Bukhari)

Orang yang kematian menjadi kepastiannya, tanah menjadi tempat pembaringannya, ulat tanah menjadi temannya, Munkar dan Nakir menjadi tamunya, kuburan menjadi tempat tinggalnya, perut bumi menjadi tempat menetapnya, Kiamat menjadi penantiannya, surga atau neraka menjadi tempat kembalinya, sepatutnya tidak memikirkan kecuali tentang kematian.


Orang ini sepantasnya tidak mengingat kecuali kepada kematian, tidak merencanakan kecuali untuknya, tidak berambisi kecuali kepadanya, tidak melakukan pendakian kecuali di atasnya, tidak punya perhatian kecuali kepadanya, tidak mengumpulkan daya kecuali untuk menghadapinya dan tidak menantikan kecuali kedatangannya.


Semestinya ia menganggap dirinya termasuk orang-orang yang sudah mati dan menjadi penghuni kubur, karena segala sesuatu yang akan datang adalah dekat, sedangkan yang jauh adalah sesuatu yang sudah lewat tidak datang sama sekali.


Secara filosofis, “tadi”, “kemarin” atau waktu yang telah berlalu adalah sesuatu yang sangat jauh, karena kita tidak mampu untuk mencapainya (kembali padanya). Sedangkan “esok”, “lusa”, “bulan depan”, “tahun depan”, “sewindu lagi” atau hal-hal yang akan datang merupakan sesuatu yang sangat dekat, karena keniscayaan bagi kita untuk menujunya.

Rasulullah saw. mengingatkan kita,

اَلْكَيْسُ مَنْ دَانَ نَفْسَـهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ

“Orang cerdas adalah orang yang (senantiasa) mengintrospeksi dirinya (bermuhâsabah) dan beramal untuk (kehidupan) setelah kematian.”

(HR Tirmidzi)

Daftar Pustaka :
* Adi W. Gunawan, “Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian”, PT Gramedia Pustaka Utama, 2006
* Muhammad Ali asy-Syafi‘i asy-Syinwani, asy-Syaikh, “Syarah Abî Jamrah”
* Sa‘id Hawwa, asy-Syaikh, “Kajian Lengkap Penyucian Jiwa “Tazkiyatun Nafs” (Al-Mustakhlash fi Tazkiyatil Anfus) – Intisari Ihya ‘Ulumuddin”, Pena Pundi Aksara, Cetakan IV : November 2006
* Sumardi, “Metafisika Akhirat – Tafsir Tematik Ayat-Ayat Akhirat Dalam Al-Qur’an dengan Pendekatan Kefilsafatan”, Makalah, Badan Penerbitan Pesantren Ulumul Qur’an Surabaya, 2007

Read more...

Rumah nan Damai

>> Monday, October 26, 2009


By : Mario Teguh

Kunci bagi keberhasilan yang seimbang
adalah
sebuah keluarga yang penuh dengan cinta kasih.

Ambillah rumah kecil yang sesederhana apa pun.

Ia akan lebih indah daripada istana semegah apa pun
yang berisi pertengkaran.


Ingatlah, bahwa Tujuan dari semua keberhasilan
adalah pulang ke rumah dengan perasaan damai.

Apakah yang sebetulnya kita harap untuk dicapai

dengan upaya berkelanjutan dan tanpa letih untuk
menemukan kesalahan satu sama lain,
dan menggunakan
semua muslihat untuk membuktikan
bahwa pasangan kita salah?

Apakah kita membutuhkan kemarahan dan kebencian
sebagai jalan untuk
mencapai kehidupan yang baik dan berbahagia?
Mengapakah kita tidak memilih suasana yang damai,
pengertian yang menerima dan memaafkan,
ketulusan yang memesrakan,
dan kepolosan yang menggembirakan satu sama lain?


Mengapakah demikian penting bagi kita untuk merasa benar

di atas kesalahan kekasih hati kita?
Jika kita saling mengasihi,
mengapakah kita mengupayakan
kepuasan dari penyiksaan hatinya?
Mengapakah kita tidak saling mengupayakan kegembiraan bagi satu sama lain?

Mengapakah kita tidak melihat bahwa kesedihan hati kekasih kita
adalah pencacatan kehidupan kita sendiri?


Mengapakah penting bagi kita untuk merasa menang
dalam
keluarga yang pasangannya terkalahkan dan terkecilkan?
Marilah kita lebih berkasih sayang.
Bahagiakanlah kekasih Anda,
karena itu adalah cara terdekat
untuk membahagiakan diri Anda sendiri.


Indahkanlah kecintaan Anda kepada keluarga,

karena cara terdekat untuk memperbaiki rezeki

adalah meningkatkan kualitas kasih sayang di keluarga.

Berlakulah lebih damai,
lalu perhatikan apa yang terjadi.

Rumah ini melambai ramah kepada saya,
yang tak bisa menahan diri dari memotretnya dari dalam mobil kami,
yang baru saja meninggalkan wilayah sekolah dasar
yang baru kami kunjungi di Padang.
...........
Rumah ini lebih indah
daripada istana semegah apa pun
yang berisi pertengkaran.


Ingatlah, bahwa Tujuan dari semua keberhasilan,
adalah pulang ke rumah dengan perasaan damai.

Life is beautiful, only if we work to beautify our hearts.

Read more...

Saat Kenyataan Tak Sesuai Impian

Ditulis oleh: Anne Ahira

Saudaraku,

Banyak orang yang merasa frustasi
karena kenyataan mereka tidak sesuai
dengan impian.

Sebagai contoh, ada seorang anak yang
ingin kuliah di Universitas A, tapi
nyatanya biaya tidak mencukupi.

Atau, mereka yg merantau ke kota besar,
bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan
berkelas nasional bahkan internasional,
tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah
pekerjaan biasa-biasa saja & apa adanya.

Ada juga seorang pengusaha, yg mungkin
mengharapkan kenaikan profit 10 kali,
malah mengalami kebangkrutan.

Apa yang kita harapkan, kadang memang
tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu apa
yang harus kita lakukan?

Berikut adalah 3 langkah atau tips yang
bisa Anda lakukan saat mimpi tidak
sesuai dengan kenyataan:
1. Bertindaklah selalu secara fleksibel
dan dinamis

Jika Anda betul-betul ingin menggapai
kesuksesan, maka diperlukan *kesiapan*
untuk bisa bertindak secara fleksible
dan dinamis terhadap setiap perubahan
yang terjadi.

Sekarang, saya akan buat sebuah analogi
sederhana...

Saat ada badai atau angin topan yang
besar, tidak jarang kita melihat pohon
yang memiliki batang yang sangat besar
tumbang! Apa sebab?

Sebab mereka tidak kuat menahan beban
yang diterima.

Namun coba tengoklah bambu! Karena
batangnya yang lentur, maka bambu bisa
fleksibel bergerak ke segala arah, dan
jarang tumbang!

Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita
bertindak dan berpikir dinamis dan juga
fleksibel, maka kita akan lebih tahan
dalam menghadapi tantangan dan
perubahan serta masalah yang datang.
2. Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik
untuk kita!

Saat kenyataan tidak sesuai dengan
impian, percayalah bahwa inilah yang
terbaik untuk kita. Kita tidak pernah
tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya.

Karena, segala sesuatu yang menurut
logika kita baik, bisa jadi justru
sebaliknya di mata Tuhan!

Berpikirlah selalu positif atas apapun
yang terjadi pada diri Anda. Jangan
biarkan satu kegagalan membuat Anda
kecewa, apalagi sampai frustasi dan
berlarut-larut.

Anda tahu apa yang saya lakukan jika
ada satu mimpi atau keinginan saya
tidak kesampaian? Saya biasa mengatakan:
"Sudahlah Ahira, kamu tdk perlu kecewa,
don't ask me why, it is GOOD for you!
Sekarang kamu dengarkan baik-baik, Tuhan
akan menggantinya dengan YANG LEBIH BAIK!
Tuhan tau kamu orang yg baik & bijaksana.
Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu
memang dilahirkan utk slalu jadi pemenang!"

Saya biasa mengatakannya di depan cermin
dengan penuh keyakinan, tentunya saat
saya sendirian! hehe... It works for me! :-)

Anda juga boleh coba nanti ;-)

Apa yang saya lakukan di atas itu
adalah 'afirmasi'.

Afirmasi adalah kata-kata positif yang
diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk
membentuk citra postif untuk mengurangi
sikap-sikap negatif dalam diri kita.

Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat/
rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan
secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli
Hynotherapy, afirmasi itu akan 'terekam'
oleh alam bawah sadar kita.
Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan
penuh keyakinan, maka kita SEDANG atau
AKAN menjadi seperti itu adanya, yang
kita ucapkan! Dengan kata lain, afirmasi
itu sama seperti DO'A.

Okay, sekarang selanjutnya! :-)

Meski saat ini apa yang kita harapkan
belum sesuai dengan impian, namun kita
harus....
3. Tetap Siapkan MENTAL PEMENANG!

Saat kita mengalami kegagalan, lebih
baik instropeksi diri daripada
menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita
memang belum siap jadi pemenang! :-)

Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat
kita menjadi sombong, dan karena saking
sayangnya Tuhan kepada kita, Ia tidak
mau hamba-Nya berbuat dosa. :-)

Saudaraku, setiap kemenangan itu lebih baik
dirintis dari setiap peluh kita! Akan
lebih baik jika kemenangan itu kita
dapatkan setahap demi setahap.

Banyak orang sukses, tapi kemudian
mereka terjatuh. Ada yang bangkit lagi,
ada yang tidak. Liku hidup setiap
manusia memang tidak sama.

Tapi ingat, kesempatan untuk menang
itu selalu terbuka bagi siapa saja,
tanpa terkecuali!

Rejeki dan kemenangan itu sungguh tidak
terkira banyaknya dari Tuhan, masih
banyak yang menggantung di langit! :-)
Sekarang tinggal bagaimana cara Anda!
Apakah mau meraihnya? atau mengharapkan
turun dengan sendirinya?

Saya sarankan, jangan pernah memilih
yang kedua :-)

Kita semua tahu bahwa yang namanya
kemenangan itu seringkali dimiliki oleh
mereka yang... tdk pernah berhenti berusaha!

The last but not least...
Terkadang Tuhan menutup pintu yang satu,
untuk membuka pintu yang lain...

Read more...

"ADAKALANYA"

>> Friday, October 23, 2009

Oleh : Ferina Widodo 20 Oktober jam 11:48

Adakalanya orang yang bisa melihat keliru tujuannya,
Sedangkan yang buta tepat petunjuknya.
Semoga Allah SWT selalu menuntunmu dalam hari-harimu.

Adakalanya obat itu menjadi penyakit,dan penyakit menjadi obat.
Atasilah kerisauan hatimu dengan kerja keras, kesabaran dan keyakinan.
Hanya pada kasih sayang Allah sebagai bekal kehidupan dunia dan akherat.

Adakalanya keluarga yang dekat itu lebih jauh dari yang jauh,
Dan orang lain yang jauh lebih dekat dari keluarga yang dekat.
Sebaiknya, sebelum kau membangun rumah carilah lebih dulu tetangga yang baik,
Yang dapat membawa keberkahan bagi keluargamu.
Bergaullah dengan orang orang baik,
Maka kau akan menjadi salah satu dari mereka.

Adakalanya yang sedikit lebih berkah dan lebih bermanfaat dari yang banyak,
Jika dengan yang sedikit kita bersyukur,maka Allah akan menambah dengan nikmat-NYA lebih banyak.

Adakalanya patah harapan itu berarti berhasil,
Jika yang diinginkan itu berbahaya.
Tidak semua kesempatan dapat dicapai, pergunakanlah kesempatan baik
sebelum itu menjadi rintangan.
Sebaik-baik pengalaman adalah yang senantiasa menjadi peringatan bagimu.

Adakalanya kau mendapat nasehat dari orang yang tidak pantas menasehatimu
Karena yang kau temui justru penjerumus,
Maka dari itu jangan sampai usahanya untuk berbuat buruk...
Lebih kuat daripada usahamu untuk berbuat baik!

Read more...

MELIHAT KESEMPATAN

>> Tuesday, October 20, 2009

(Oleh: Kamila Vyndarti)

Ada 3 tipe manusia melihat sebuah kesempatan.
Dalam pepatah mandarin dikatakan:

Orang yang LEMAH, MENUNGGU Kesempatan.
Orang yang KUAT, MENCIPTAKAN Kesempatan.
Orang yang BIJAK/CERDAS, MEMANFAATKAN Kesempatan.

Bagi orang LEMAH,
bila kesempatan Belum Datang,
Dia akan Menunggu dan Menunggu sampai kesempatan itu Datang,
Bila Ditunggu Kesempatan Belum Juga Datang,
Dia Berpikir, "yaah….Ini memang nasibku."

Tipe kedua:
Bagi orang KUAT,
bila kesempatan Belum Datang,
dia akan MENGGUNAKAN Berbagai Macam Cara, Kreatifitas, Koneksitas dan
Segenap Kemampuannya untuk MENCIPTAKAN kesempatan itu Datang Padanya.

Tipe ketiga:
Bagi orang CERDAS/BIJAK,
dia akan MEMANFAATKAN kesempatan karena dia MENYADARI kesempatan adalah
Sesuatu yang Berharga, Belum Tentu Kesempatan itu Datang untuk Kedua Kali.

Memang pada kondisi tertentu,
kadang munculnya kesempatan itu Butuh Pematangan Waktu.
Kita perlu Menunggu Sesaat,
tetapi bukan dengan sikap yang pasif,
sebaliknya,
kita Menunggu kesempatan itu dengan SIKAP WASPADA, Proaktif dan Penuh Kesiapan.

Seperti sikap seekor kucing yang akan menangkap tikus,
kucing bisa dengan sabar, waspada, penuh kesiapan....
menunggu kesempatan tikus keluar dari lubang persembunyiannya.
Begitu tikus keluar, kucing akan segera menyergap mangsanya.

Keberhasilan kucing melumpuhkan tikus adalah serangkaian proses
melakukan 3 hal yang disebutkan diatas,
yaitu Kemampuan Menunggu Kesempatan Bukan Secara Pasif tetapi PROAKTIF,
Penuh KESIAPAN.
Begitu kesempatan tercipta langsung dimanfaatkan.

Kesempatan merupakan salah satu faktor yang harus dimiliki
bagi Siapa Saja yang Mau Mengembangkan Diri.
Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak mungkin kita bisa Berhasil.

Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang,
kita harus berusaha menciptakannya, bahkan di dalam kesulitan pun,
jika kita punya keuletan untuk berusaha terus menerus, suatu hari,
kesempatan pasti akan datang.

Persis seperti yang dikatakan oleh ilmuwan besar Albert Enstein:
IN THE MIDDLE OF DIFFICULTLY LIES OPPORTUNITIES.
"Di Dalam Setiap Kesulitan Terdapat Kesempatan."

Pastikan dengan segenap kreatifitas, kerja keras, keuletan dan niat baik kita ciptakan kesempatan, manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin dan memperoleh kehidupan yang lebih baik, lebih sukses, dan lebih berarti !!

Saudaraku...
Salah satu yang membuat orang SULIT MAJU DAN BERKEMBANG...
Adalah karena banyak orang MERAGUKAN apa yg dia PERCAYAINYA...
Dan MEMPERCAYAI apa yg menjadi KERAGUANNYA...

Read more...

DO'A YANG SIA-SIA...

>> Sunday, October 18, 2009

Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do`a yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan do`a (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.

"Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari". (QS. Ar-Ra’du :14-15)


Aku terhenyak membaca ayat ini… lalu merenung, mempertanyakan do’a-do’a yang kupanjatkan, baik dalam shalat maupun berdo’a pada saat tertentu…

Awalnya ku yakin Allah pasti mengabulkan semua do’a hamba-Nya. Tiada yang akan sia-sia dalam berdo’a dan ibadah. Hanya dalam pengabulannya menurut imam Nawawi dalam riyadlus shalihin bisa dengan tiga jalan,


Pertama, Allah mengabulkan do’anya secara langsung begitu selesai dia sampaikan sesuai dengan permohonannya.

Kedua, ditunda sampai Allah menghendaki untuk mengabulkannya pada saat dia sangat membutuhkan, misalnya ketika tertimpa bahaya yang tidak disangka-sangka.

Ketiga, ditangguhkan sampai datang Hari Kiamat sebagai catatan amalnya yang dapat menyelamatkannya dari api neraka serta meringankan mizan kejelekannya.” (hlm.375)

Do’a yang sia-sia itu ibarat mengambil air dengan tangan terbuka untuk menghilangkan dahaga. Sebelum sampai ke mulutnya tiada air yang tersisa, maka dahaga-pun mustahil sirna…

Ya… memang suatu yang sia-sia, bahkan orang yang melihatnya mungkin akan berkomentar “bahlul” alias dungu… Na’udzubillah….

Menurut Al-Qurthuby; “perumpamaan Allah pada ayat ini, karena biasanya orang arab mengumpamakan orang yang melakukan sesuatu dengan cara yang mustahil mendapatkan hasilnya ialah seperti orang yang memegang air dengan tangannya.”

Syaqiq Al-Balkha meriwayatkan, pada suatu hari Ibrahim Bin Adham -seorang ulama sufi sedang menelusuri pasar Bashrah. Orang-orangpun berkerumun mengitarinya ingin menanyakan masalah agama kepadanya. Mereka bertanya tentang firman Allah SWT; UD’UNI ASTAJIB LAKUM. (Berdo’alah kalian kepada-Ku, pasti Aku kabulkan).

Mereka berkata; “Kami sudah cukup lama berdo’a, tapi do’a itu tidak terkabul juga.”

Mendengar penuturan mereka, Ibrahim Bin Adham berkata;

“Hati kalian telah mati dari sepuluh hal,

(1) Kalian meyakini Allah SWT, tapi kalian tidak menunaikan hak-hak-Nya,

(2) Kalian membaca Kitab Allah, namun kalian tidak meng-amalkannya,

(3) Kalian mengaku memusuhi iblis, namun kalian meng-ikuti jejaknya,

(4) Kalian mengaku mencintai Rasul, namun kalian me-ninggalkan atsar dan Sunnahnya,

(5) Kalian mengaku mencintai surga, namun kalian tidak beramal untuk surga,

(6) Kalian mengaku takut neraka, namun kalian tidak berhenti dari dosa,

(7) Kalian mengaku bahwa maut pasti tiba, namun kalian tidak mempersiapkan diri,

(8) Kalian sibuk membicarakan cela orang lain, namun kalian melupakan cela diri sendiri,

(9) Kalian menikmati rizqi Allah, namun kalian tidak mensyukurinya,

(10) Kalian mengubur orang mati, namun kalian tidak mengambil pelajaran darinya.”

(Nasha-ihul ‘Ibad No. 211)

Al-Hasan menyatakan: “Karena sesungguhnya Allah itu Maha Benar (Al-Haq), maka berdo’a kepada-Nya pun sejatinya do’a yang benar.”

From : Subhan Nurdin(Sholat Khusyu' Group FB )

Read more...

"Kehendak-NYA"

>> Friday, October 16, 2009

Oleh : Ferina Widodo

Agar kita MENIKMATI perjalanan hidup ini dengan KEBAHAGIAAN...
Walaupun kesusahan dan rintangan hidup selau menghadang...
Dan Kita bisa TABAH atas segala ujian...
Serta selalu OPTIMIS dan BERSYUKUR atas karunia-NYA
Ada hal prinsip yang harus kita pahami atas "Kehendak-NYA"

Apapun yang telah ditentukan akan menimpa kita…
Tak mungkin bisa terlepas.
Apapun yang tidak akan menimpa manusia...
Tidak mungkin akan bisa kita mendapatkannya.

Perjalanan hidup, jodoh, kemudahan dan kesulitan...
Semua itu rahasia Allah.
Jika keyakinan pada kehendak Tuhan sudah terpatri didalam hati...
Maka semua kesulitan akan menjadi lebih ringan kita rasakan.

Rasulullah SAW bersabda:
“Siapapun yang Allah kehendaki untuk mendapat KEBAIKAN-
Allah akan mengujinya dengan KESULITAN”

Jika kesulitan datang....
Tetaplah bersabar dengan segala keputusan-NYA.
Janganlah kita menyesal terhadap sesuatu yang bukan lagi menjadi milik kita.
Jangan mengira kita dapat mencegah air untuk tidak menetes...
Angin untuk tidak berhembus...
Api untuk tidak membakar...
Gelas untuk tidak pernah pecah...
Mau tak mau semua yang telah ditentukan-NYA akan terjadi.

Jika kita telah melakukan semua usaha dengan maksimal...
Tetapi apa yang kita perjuangkan ternyata tidak terwujud...
Yakinlah hal itu sudah menjadi kehendak-NYA.
Dan pasti menjadi yang TERBAIK untuk kita!
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan”
Makan mengikuti lapar...
Minum mengikuti haus...
Tidur datang karena mengantuk...
Kesehatan menggantikan sakit...
Siang pun akan selalu mengikuti malam.

Yakinlah....
Air mata akan diikuti senyuman...
Ketakutan akan diikuti kenyamanan...
Kekhawatiran dikalahkan oleh ketenangan.

Janganlah berputus asa...
Karena setiap hari Allah SWT tiada lelah...tiada bosan
Selalu memberikan sesuatu yang baru kepada kita
Dan sungguh...“Di setiap Kesulitan Terdapat kemudahan”

Allah SWT telah berfirman :
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu...
Yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan,
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(QS 94:1-8)

Read more...

MENATA BAIT KEHIDUPAN

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi.

Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.
Menangkap makna hidup sebagai sebuah pertarungan, memberikan sebuah kesimpulan bahwa merasa tanpa musuh pun kita sebenarnya sedang bertarung. Karena musuh dalam hidup bisa berbentuk apa pun: godaan nafsu, bisikan setan, dan berbagai stigma negatif. Inilah pertarungan yang merongrong keaslian jatidiri: sebagai muslim, aktivis, dan dai.

Pertarungan tanpa kekerasan ini bisa berakibat fatal dibanding terbunuh sekali pun. Karena orang-orang yang kalah dalam pertarungan jatidiri bisa lebih dulu mati sebelum benar-benar mati. Ia menjadi mayat-mayat yang berjalan.

Bagian terhebat dari pertarungan jatidiri ini adalah orang tidak merasa kalah ketika sebenarnya ia sudah mati: mati keberanian, mati kepekaan, mati spiritual, mati kebijaksanaan, dan mati identitas.

Read more...

Perjalanan Hidup..

>> Wednesday, October 14, 2009

Oleh : Ferina Widodo

Kehidupan ini kadang bosan untuk dibicarakan,
Tapi kadang rindu untuk dibahas.
Kehidupan ini kadang sulit dibiarkan tanpa perhatian dan pikiran,
Tapi kadang sangat kuat mempengaruhi alam pikiran manusia.
Kehidupan memang harus diperhatikan,dipelihara,ditata,dibersihkan dari segala kotoran.
Dan dikemas sedemikian rupa sehingga teratur dan tidak menyusahkan.

Kenyataannya kehidupan memang penuh kesusahan
Tapi kehidupan juga penuh kenikmatan.
Kehidupan tidak dapat berhenti sejenak,
Kehidupan akan terus berjalan sampai Tuhan menghentikannya!

Perumpamaan orang-orang yang memahami hakekat kehidupan ini
Adalah bagaikan orang2 yang sedang melakukan perjalanan.
Tapi perjalanan yang manakah yang akan kau pilih?

Yang pertama adalah perjalanan dari tempat asal yang kering tandus dan gersang
Menuju tempat yang subur menghijau, penuh karunia dan nikmat.
Mereka menjalaninya dengan penuh semangat, gairah dan harapan
Karena akan sampai ditempat yang lebih baik yang penuh karunia dan kedamaian.
Mereka rela menjalani segala rintangan, penderitaan, kesukaran dan resiko perjalanan.
Tabah menghadapi perpisahan dengan sanak saudara dan kawan.
Tabah akan kurangnya makanan serta kenyamanan selama perjalanan
Demi tercapainya tujuan perjalanan.
Mereka tidak menolak untuk menanggung segala ketidak nyamanan
Dan tidak segan menanggung setiap pengeluaran dalam perjalanan ( yaitu berderma, bersedekah dan menolong fakir miskin dan yang kekurangan).
Setiap langkah yang diambil dalam menjalani tujuannya,
Betapapun melelahkan, merupakan saat-saat yang membahagiakan dalam kehidupannya.
Tiada sesuatu yang lebih dicintainya daripada mendekatkan diri dan sampai ke tujuan.

Yang kedua, adalah sebaliknya perumpamaan orang yang memuja kehidupan ini
Seperti orang yang akan hidup selamanya.
Bagaikan seorang yang menempuh perjalanan dari tempat asal mereka yang begitu subur dan sangat menyenangkan
Dan harus berjalan menuju tempat yang kering dan tandus.
Betapa akan sengsara dan bencinya mereka untuk meninggalkan tempat mereka berada
Dan berpindah ke tempat yang mereka sangat tidak sukai, tempat yang menakutkan.

Perjalanan yang manakah yang akan kau pilih???
Kehidupan ini memang merupakan perjalanan.
Di depanmu ada perjalanan yang panjang dan jauh, melelahkan, berat...
Bahkan rute nya sebagian melalui jalan yang curam.
Kau akan sangat membutuhkan istirahat, penyegaran dan pertolongan.

Perbaikilah perbekalan...
Agar kau dapat melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan...
Yaitu hari pengadilan.
Tapi ingat, jangan bebani diri terlalu berlebihan,
Jangan memikul terlalu banyak beban, tugas dan kewajiban
Sehingga kamu tak sanggup memenuhinya secara terhormat.
Dan jangan bebani dirimu denga hidup mewah yang membawa cela dan aib.
Karena bebanmu lebih dari yang dapat kau pikul dengan nyaman,
Maka perjalananmu akan sangat menyakitkan dan melelahkan.
Di depanmu ada rintangan bukit yang sukar didaki.
Orang yang lebih ringan bawaannya akan lebih baik
Daripada orang yang berat bawaannya.
Sedangkan mau tak mau kau harus menuruni bukit itu
Dan sampai ditempat turunmu...
Yaitu surga atau neraka ???

Oleh karena itu....
Adalah bijaksana jika mengirimkan barang-barangmu sebelumnya,
Supaya barang-barangmu yang berupa amal-amal kebajikan tiba disana sebelum engkau.
Dengan amalmu.... jalan menjadi mudah.

Itulah perjalanan kehidupan manusia.
Sesudah mati tak ada lagi taubat
Dan tak ada lagi kesempatan kembali ke dunia...
Untuk memperbaiki perbuatan-perbuatan salah yang kita lakukan.

Read more...

PENYERAHAN DIRI SECARA TOTAL

>> Tuesday, October 13, 2009

(Sebuah Renungan Oleh Bulan Cahaya)

Bencana demi bencana yang terjadi
Kesulitan demi kesulitan yang kita alami
Menyuruh kita berfikir dan merenung
Atas semua TINGKAH dan PERILAKU
Yang telah kita perbuat

Ketika bumi berguncang...
Ketika bukit-bukit diruntuhkan dan dibalikkan
Dalam hitungan detik ,Mayat-mayatpun bergelimpangan
Menghancurkan , meluluh lantakkan
Meratakan semuanya dengan tanah
Semua itu menyuruh kita merenung dan Introspeksi

Musibahkah itu? Rahmatkah?
Apakah pertanda kasih sayang Allah?
Apakah sebagai bukti Cinta Kasih-Nya?
Apakah sebagai teguran? Cobaan?
Ataukah hukuman dan Murka-Nya?
Hanya kita masing-masing yang bisa menjawabnya
Sesuai dengan AMAL dan PERBUATAN yang KITA lakukan
Saatnya kita introspeksi
Saatnya kita berkaca diri
Karena kita tidak tau apa yang akan terjadi esok hari

Apakah kita masih bisa tertawa seperti hari ini?
Apakah kita masih akan senang selamanya?
Apakah harta-harta halal yang kita kumpulkan-
Akan bermanfaat bagi kita?
Apakah harta-harta haram akan menyelamatkan kita?
Apakah perniagaan yang kita takut rugi dan rumah gedung kebanggaan
Akan melindungi dan menyelamatkan kita?
Apakah orang-orang yang kita Cintai
Akan bisa melindungi dan menjaga kita?
BILA ALLAH SUDAH BERKEHENDAK?

Tiada satupun yang dapat melindungi kita
Kecuali Rahmat-Nya, Karunia-Nya
TIDAK ADA YANG BISA MELINDUNGI KITA
KECUALI PERLINDUNGAN-NYA

Bila kita berpikir dengan jernih
Bencana, musibah, kesulitan dan keburukan
Kesenangan, kekayaan, kemewahan dan kenikmatan
Susah dan senang akan datang silih berganti
Sebagai wujud COBAAN dan UJIAN dari Allah
Agar manusia dapat membuktikan seberapa jauh
Ketaatannya pada peraturan-peraturan yang telah dibuat-NYA
Siapa yang terbaik ketaatannya dalam
Melaksanakan Perintah-perintah Allah dan Rasul-NYA

Pernahkah kita memberikan nasehat untuk bersabar dan tabah
Dikala seseorang sedang terbenam dalam UJIAN KESENANGAN
dan KEMEWAHAN HIDUP?
Mungkin kalau itu kita lakukan kita akan dikatakan kurang waras
Walau dalam Al-Quran dikatakan :

DAN KAMI BAGI-BAGI MEREKA DIDUNIA INI MENJADI BEBERAPA GOLONGAN, DIANTARANYA ADA ORANG-ORANG YANG SHALEH DAN DIANTARANYA ADA YANG TIDAK DEMIKIAN. DAN KAMI COBA MEREKA DENGAN NIKMAT YANG BAIK-BAIK DAN BENCANA YANG BURUK-BURUK, AGAR MEREKA KEMBALI KEPADA KEBENARAN (QS Al-Araf :168)

Sesungguhnya bila kita mau jujur
Orang lebih BANYAK GAGAL menghadapi UJIAN Allah
Dikala SENANG ketimbang dikala susah

Rasulullah bersabda : "DEMI ALLAH , BUKANLAH KEFAKIRAN YANG AKU KHAWATIRKAN ATAS KALIAN. AKAN TETAPI AKU JUSTRU KHAWATIR (kalau-kalau )
KEMEGAHAN DIDUNIA YANG KALIAN DAPATKAN YAITU SEBAGAIMANA YANG DIBERIKAN KEPADA ORANG-ORANG SEBELUM KALIAN AKAN MEMBUAT KALIAN BERGELIMANG DALAM KEMEWAHAN ITU SEHINGGA KALIAN BINASA, SEBAGAIMANA DIALAMI OLEH ORANG-ORANG SEBELUM KALIAN (HR Bukhari)

Tidak ada satupun yang kita bawa
Selain kebaikan yang kita kerjakan
Hubungan silaturahmi yang kita jalin
Dua rakaat ditengah malam yang kita lakukan
Tetesan airmata keimanan
Juga sedekah yang kita berikan

Semoga kita sebagai Khalifah Allah dimuka bumi
Dapat mejadi hamba Allah yang tabah dalam menghadapi musibah
Dan rendah hati tatkala tangan kita
Dititipi Allah dengan kemegahan duniawi
Bisa menjaga Amanahnya
Dan diberi kekuatan untuk dapat menjadi saluran berkah bagi orang lain

Semoga kita menjadi hamba
Yang berlomba-lomba berbuat amal shaleh
Berjihad menundukkan nafsu yang selalu mengajak pada kemungkaran
Menjadi hamba yang beramar makruf nahi munkar

Kita tanamkan dalam jiwa, nasehat yang mulia :
"SABAR DARI MENAHAN NAFSU ITU BERAT, TETAPI MENAHAN SIKSAAN NERAKA ITU JAUH LEBIH BERAT KETIMBANG MENAHAN NAFSU"

Apabila seorang hamba mendapatkan kenikmatan
maka jagalah ia (jangan sampai sirna)
Karena kenikmatan akan hilang karena perbuatan dosa
Dan jagalah kenikmatan itu dengan selalu taat
Kepada Tuhan para hamba
Karena pembalasan Tuhan para hamba itu
Sangatlah cepat

Read more...

PUNCAK SUKSES

Anda berada dipuncak sukses ketika :

1. Anda telah bersahabat dengan masa lalu anda , dan anda memusatkan perhatian pada masa kini serta optimistis tentang masa depan

2. Anda memiliki cinta teman-teman dan rasa hormat musuh anda

3. Anda penuh dengan iman, harapan, dan cinta kasih , dan anda hidup tanpa kemarahan , ketamakan , rasa bersalah , iri hati atau pikiran ingin membalas dendam


4. Anda tahu bahwa kegagalan untuk berdiri mempertahankan apa yang secara moral benar merupakan awal untuk menjadi korban apa yang secara kriminal salah

5. Anda cukup dewasa untuk menunda pemenuhan dan menggeser fokus anda dari hak ke tanggung jawab

6. Anda mencintai orang yang tidak bisa dicintai, memberikan harapan kepada orang yang putus asa, persahabatan kepada orang yang tidak punya teman, dan dorongan kepada orang yang patah semangat

7. Anda tahu bahwa sukses (kemenangan) tidak membentuk anda , dan kegagalan (kerugian) tidak menghancurkan anda

8. Anda bisa melihat ke belakang dalam pemberian maaf, kedepan dalam harapan , kebawah dalam belas kasihan , dan keatas dengan rasa syukur.

9. Anda merasa aman memikirkan siapa ( dan milik siapa) diri anda sehingga anda berdamai dengan Tuhan dan bersahabat dengan sesama manusia

10. Anda dengan jelas memahami bahwa kemaren berakhir semalam, bahwa hari ini adalah hari baru- dan itu milik anda

11. Anda tahu bahwa "dia yang terbesar diantara anda sekalian harus menjadi pelayan bagi semua orang "

12. Anda menyenangkan bagi orang yang menggerutu, sopan kepada orang yang kasar , dan dermawan kepada orang yang kekurangan karena anda tahu bahwa keuntungan jangka panjang dari memberi dan memaafkan jauh melampaui keuntungan jangka pendek dari menerima

13. Anda mengenali, mengakui , mengembangkan dan menggunakan anugerah Tuhan berupa kemampuan fisik , mental dan spiritual demi keagungan Tuhan dan untuk keuntungan umat manusia

(Sumber :Zig Ziglar "Diatas Segala Puncak Sukses")

Read more...

Ayat-ayat Gempa di Tasik, Padang & Jambi

>> Friday, October 9, 2009

Gempa di Tasik pukul 15;04 WIB, gempa di Padang pukul 17;16 WIB, gempa susulan pukul 17;58 WIB, kemudian gempa di Jambi pukul 8;52 WIB

Berikut jam-jam tersebut sesuai ayat-ayat kehancuran negeri yang tidak taat kepada Alloh  yang ada di Alqur'an :

Subhanalloh.. Allahuakbar ... Astaghfirullohal 'adziim..


Ampuni ya Alloh dosa-dosa para pemimpin kami yang dzalim dan gantikanlah dengan pemimpin yang taat dan amanah kepada-Mu serta jagalah kami untuk menjadi hamba yang bisa mensyukuri nikmat-nikmat-Mu...



Menampilkan: Al-Hijr (15) No. Ayat : : 4


وَمَا أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلاَّ وَلَهَا كِتَابٌ مَّعْلُومٌ

15.4. Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan. 


Menampilkan: Al-Isra' (17) No. Ayat : : 16

وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِير

 

17.16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta'ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Menampilkan: Al-Isra' (17) No. Ayat : : 58

وَإِن مَّن قَرْيَةٍ إِلاَّ نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَاباً شَدِيداً كَانَ ذَلِك فِي الْكِتَابِ مَسْطُوراً



17.58. Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh). 


Menampilkan: Al-Anfal (8) No. Ayat : : 52

كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ كَفَرُواْ بِآيَاتِ اللّهِ فَأَخَذَهُمُ اللّهُ بِذُنُوبِهِمْ إِنَّ اللّهَ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ


8.52. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.

Read more...

MUSIBAH SEBAGAI KASIH SAYANG ALLAH

Oleh Dr. Aidh Al-Qarni

Musibah itu akan mendekatkan anda kepada Allah,
Mengajarkan anda untuk berdoa,
Menghilangkan kesombongan anda, sikap ujub dan kebanggaan

Bertakwalah kepada Allah,
Dan serahkanlah segala urusan kepada-Nya,
Ridhalah terhadap hukumnya, mengadulah kepada-Nya,
Mengadulah kepada-Nya dan berpeganglah kepada-Nya,
Karena dialah yang mencukupimu

Bersikap Optimislah, dan jangan putus asa.
Serta berbaik sangkalah kepada Rabb-mu
Serta harapkanlah segala kebaikan
Dan keindahan dari-Nya

Semua kesulitan yang menimpamu,
Akan mendapatkan pahalanya dari Allah SWT
Baik berupa kesulitan, kegelisahan, kesedihan,
Kelaparan, kemiskinan, penyakit, utang dan musibah

Seorang yang beriman tidak bersedih dengan Kehilangan dunia
Dan tidak memberikan perhatian terhadapnya,
Dan tidak merasa gentar menghadapi bencana dunia,
Karena dunia itu akan hilang, pergi,hina dan lenyap

Apa yang menimpa anda tidak akan meleset dari anda
Dan apa yang tidak menimpa anda tidak akan mengenai anda
Takdir Allah SWT, telah ditetapkan bagi yang akan anda hadapi dalam kehidupan
Dan tidak ada kuasa bagi anda untuk mengubah takdir Allah

Janganlah merasa gncang ketika menghadapi kesulitan
Karena hal itu akan menguatakan hati anda
Membuat anda merasakan rasa kesembuhan
Mengencangkan daya tahan anda
Mengangkat kedudukan anda
Dan memperlihatkan kesabaran anda

Ridha dengan takdir menyelamatkan hati dari tipu daya
Kerusakan, perasaan benci dan marah, sikap tidak bersyukur
Juga rasa bosan , gelisah dan jemu

Jika anda mendapat musibah, maka gambarkanlah musibah itu lebih besar dari itu
Niscaya hal itu akan menjadi ringan bagi anda
Dan pikirkanlah betapa cepatnya musibah itu hilang
Dan seandainya tidak ada beratnya kesulitan,
Niscaya kebahagiaan ketenangan itu
Tidak ada yang mengharapkannya

Dalam musibah itu terdapat empat seni
Yaitu mencari pahala dari Allah
Berteman dengan kesabaran,
Berzikir dengan baik dan
Menunggu kelembutan dari Allah SWT

Jangan lupakan Firman Allah SWT
"CUKUPLAH ALLAH MENJADI PENOLONG KAMI
DAN ALLAH ADALAH SEBAIK-BAIK PELINDUNG (Qs Ali Imran : 173)
Sungguh keyakinan seperti inilah yang bisa memadamkan kobaran api ketika kebakaran,
Menyelamatkan orang yang hampir tenggelam dan
Menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat.
Ayat tersebut juga mengandung perjanjian yang teguh
Antara manusia dan Allah SWT

Kenikmatan dunia hanyalah fatamorgana
Penderitaan atau musibah adalah penghapus dosa
Kemarahan adalah api yang menghanguskan
Waktu kosong adalah kerugian
Ibadah adalah perniagaan

Apa yang menurutmu menyusahkan pada awalnya
Boleh jadi justru menghasilkan kebahagiaan pada akhirnya
Seperti mendung dilangit yang awalnya berkecamuk kilat dan petir yang menakutkan
Tetapi akhirnya adalah butiran-butiran hujan yang membawa penghidupan.

Siapakah yang dapat megabulkan permintaan orang yan sedang diintai bahaya?
Siapakah yang menyelamatkan seorang yang hampir tenggelam -
ketika dia berteriak minta tolong?
Siapakah yang akan menghilangkan kesempitan dan penderitaan?
Dialah Allah SWT

"JANGANLAH KAMU BERDUKA CITA, SESUNGGUHNYA ALLAH BESERTA KITA (At-taubah :40).
Sesungguhnya dia maha melihat kita,
Mendengar ucapan-ucapan kita
Menolong kita dari para musuh
Memudahkan kesulitan kita dan
Mengungkapkan hal-hal yang belum kita ketahui

"... DAN JANGANLAH KAMU BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH (Yusuf :87)
Sesungguhnya pertolongan Allah SWT itu sangat dekat
Kasih sayangnya cepat, Kemuliaannya Maha Luas.
Anugerahnya meliputi segalanya dan
Kemudahan darinya pasti akan tiba

Read more...

SAATNYA BERAMAL DAN BERBAGI KASIH SAYANG..

>> Monday, October 5, 2009

Oleh Bulan Cahaya

ALLAHU AKBAR....ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR
Gema takbir terdengar ditengah jeritan tangis kepiluan,
dan Kesakitan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah
Penuh kepasrahan... penuh penyerahan... penuh pengharapan...
Merindingkan bulu roma pendengarnya
Meneteskan air mata yang melihatnya...menyayat hati... menyentak jiwa
Hati kitapun tergetar...Ikut merasakan "KESAKITAN", KEPILUAN dan "RINTIHAN MEREKA
Dari bibir kita terucap Istighfar, Tasbih, Doa...

Subhanallah....
Sesungguhnya Allah menolong hamba-hamba-NYA
MELALUI HAMBA-nya JUGA

ALLAH telah MEMILIH KITA menjadi 'HAMBA PILIHAN-NYA"
Allah lah yang telah mengetuk hati kita
Allah lah yang menggetarkan jiwa kita
Allah lah yang meneteskan air mata kita
Allah bangunkan jiwa kita dari keterlenaan
Untuk membantu saudara kita

Subhanallah... Allahu Akbar
Allah memilih kita menjadi hamba pilihan-NYA
Menebarkan kasih sayang sesama..
Allah memilih kita menjadi KEPANJANGAN TANGAN-NYA
Allah memberikan kekuatan pada kita
Untuk menguatkan saudara kita...

Allahu Akbar...
Allah memberikan “Kesempatan tangan kita"
Menjadi saksi di Yaumil Akhir Nanti...
"Tangan yang berbuat Kebaikan"
Tangan yang menolong saudaranya
Tangan yang TERULUR berbagi rezeki dari-NYA
YANG DISIMPAN JADI TABUNGAN KITA...

Allah memberikan kesempatan kita
Berbuat Mulia dengan Menolong orang lain
Allah Sedang MEMULIAKAN KITA

Tergetar jiwa ini...Tercekat hati ini... Bersyukur hati ini
melihat berbagai Etnis dan golongan
Bahu membahu, tolong menolong dari berbagai penjuru dunia
Bahkan mereka tidak mengenal mereka yang ditolongnya
Ketulusan hati dan Empati membuktikan
Masih ada Kasih sayang dalam Sanubari
Keindahan sejati
Bentuk amalan dan Kasih Sayang yang hanya
berlandaskan Ridha Allah semata, tanpa mengharapkan pujian
Cinta kasih dari Hati yang paling dalam
Semata mengharap Ridha Allah
Allah SEDANG MEMULIAKAN MEREKA
HAMBA-NYA YANG PENUH KASIH SAYANG

Dan ALLAHPUN SEDANG MEMULIAKAN KITA
Allah memilih kita menjadi HAMBA PILIHANNYA
YANG BERBUAT KEBAIKAN DAN MENEBARKAN KASIH SAYANG

Mari kita bantu mereka
Kita tebarkan kasih sayang kepada semua orang
Kita jadikan tangan kita saksi di yaumil akhir
Kita jadikan harta kita jawaban menggembirakan ketika "dihisab kelak"
Kita jadikan kaki kita "yang melangkah" menuju Surga-NYA
Kita jadikan diri kita orang-orang yang mendapatkan perlindungan-
Dihari kiamat disaat tidak ada perlindungan lain
kecuali perlindungan Dari-NYA...

Allah telah memberikan kesempatan
Saat inilah kesempatan kita gunakan sebaik-baiknya
ALLAH TELAH MEMILIH KITA

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda ...
"SUNGGUH ALLAH SWT BERFIRMAN PADA HARI KIAMAT, DIMANA ORANG-ORANG YANG BERCINTA KASIH KARENA AKU?, DEMI KEPERKASAANKU DAN KETINGGIANKU, HARI INI AKU BERIKAN AWAN UNTUK MEREKA BERTEDUH PADA WAKTU ORANG TIDAK ADA LAGI TEMPAT BERTEDUH KECUALI DARIKU"

Duka mereka adalah duka kita
Sakit mereka adalah sakit kita
Tangis mereka adalah tangis kita
Jeritan yang menyayat pilu menyayat hati kita

Mari sama-sama kita hapuskan airmata itu
Kita ringankan beban itu
Kita bantu apa yang bisa kita lakukan
Allah akan memberi kita 'KEKUATAN-NYA"
Untuk kita berbuat

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, Bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“SESUNGGUHNYA ALLAH ITU MEMPUNYAI PARA HAMBA YANG BESOK DI HARI KIAMAT DISEDIAKAN BAGI MEREKA ITU BEBERAPA MIMBAR SERTA MEREKA ITU DUDUK DIATAS MIMBAR –MIMBAR ITU. MEREKA ADALAH KAUM ATAU KELOMPOK YANG PAKAIANNYA CAHAYA DAN WAJAH-WAJAHNYA JUGA CAHAYA. MEREKA ITU BUKAN PARA NABI DAN BUKAN PARA SYUHADA, BAHKAN PARA NABI DAN PARA SYUHADA IRI KEPADA MEREKA”

Para Sahabat lantas bertanya, “WAHAI RASULULLAH ,SIAPAKAH MEREKA ITU?”

Beliau menjawab . “MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG BERCINTA KASIH KARENA ALLAH, ORANG-ORANG YANG SALING KUNJUNG-MENGUNJUNGI KARENA ALLAH DAN ORANG-ORANG YANG BERGAUL DENGAN BAIK KARENA ALLAH”.

Berbuatlah kebaikan dan tebarkanlah kasih sayang kepada semua orang, niscaya suatu saat buah kebaikan tersebut akan kita peroleh di kemudian hari.

Read more...

JANGAN EGOIS...!

From : Kata2 Hikmah

Berkaitan dengan datangnya musibah gempa yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera, saya ingin menceritakan dialog antara Salma pengusaha yang sholehah dengan anak keduanya yang bernama Nida yang berumur 9 tahun.

Pada waktu Salma menyaksikan TV yang memberitakan gempa di Sumatera…
Nida anaknya bertanya :

”Bu...mengapa Allah jahat ya...?

”Mengapa Allah jahat nak ....? jawab Salma.

”Iya...Allah jahat...kan musibah-musibah di Indonesia Allah yang buat ...?
Allah memberi musibah terus-terusan kepada kita orang Indonesia yang mayoritas Muslim. Kenapa begitu sih Bu?” Demikian pikir Nida.

Salma menghampiri anaknya dan menjawab :
”Nak...Allah tidak jahat, justru Allah sayang sama kita...”

Nida memotong ...”Kok sayang malah memberi musibah?”

” Iya nak... kita hidup di DUNIA ini hanya SEMENTARA dan menjadi UJIAN saja buat kita.”

”AKHIRATlah SEBENAR-BENARNYA KEHIDUPAN...disana kita akan hidup KEKAL selama-lamanya”

”Allah telah menciptakan bumi yang terhampar luas dan langit yang tak terbatas...
beserta semua isinya....SEMUANYA UNTUK MANUSIA Sayang...”

”Jadi SEMUANYA MILIK ALLAH...dan dipersembahkan untuk Kita sayang...”

”Dan Allah berbuat kepada kita sesuai kehendak-Nya....ada yang dimatikan dengan sakit, kecelakaan atau dengan musibah banjir, tsunami, atau gempa...”

”Mereka semua akan dihitung sesuai dengan amal ibadahnya....jadi kalau pas meninggal di dalam KHUSNUL KHOTIMAH maka BERBAHAGIALAH dia."


”Buat yang selamat dari musibah akan menjadi ujian kesabaran mereka”

”Buat yang tidak terkena musibah akan menjadi ujian.... apakah kita peduli kepada mereka.... dan menjadi ladang amal kita”

”Dan agar kita ingat bahwa Allah berhak mengambil dan berbuat sesuai kehendak-Nya terhadap apa yang dimiliki-Nya”

”Karena SEMUANYA adalah MILIK ALLAH”

”Agar kita MENGAKUI ITU.... dan BERSYUKUR atas nikmat-nikmat Allah yang lain...”

”Agar kita bisa KEMBALI ke jalan yang benar...ke jalan Allah”

”Agar kita selamat di KEHIDUPAN yang SEBENARNYA...”

”Agar kita sadar bahwa DUNIA ini memang SEMENTARA...”

”Dan agar kita sadar bahwa KIAMAT bisa datang kapan saja...dan itu PASTI datangnya..”

”Dan Allah telah membuat aturan SEBAB AKIBAT kepada alam semesta ini...itulah yang disebut SUNNATULLAH ”

”Jadi sebenarnya KERUSAKAN ini merupakan AKIBAT ...”

”Dan PERBUATAN TANGAN MANUSIA merupakan SEBAB...”

Allah berfirman dalam Al Quran yang artinya:

” Telah nampak KERUSAKAN di darat dan di laut DISEBABKAN karena PERBUATAN TANGAN MANUSIA, supaya Allah MERASAKAN kepada mereka sebahagian dari AKIBAT perbuatan mereka, agar mereka KEMBALI (ke jalan yang benar).” (QS 30:41).

”Dan sungguh akan Kami berikan COBAAN kepadamu, dengan SEDIKIT KETAKUTAN, KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA, JIWA dan BUAH-BUAHAN.
Dan berikanlah KABAR GEMBIRA kepada orang-orang yang SABAR,
Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya KAMI MILIK ALLAH dan sesungguhnya kepada-Nya DIKEMBALIKAN).
Mereka itulah yang mendapat KEBERKATAN yang SEMPURNA dan RAHMAT dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. (QS 2:155-157)

===================================================================

Saya ingin melanjutkan dialog antara Salma pengusaha yang sholehah dengan anak keduanya yang bernama Nida yang berumur 10 tahun berkaitan dengan datangnya musibah gempa yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera..


”Bu...mengapa Allah tetap memberikan gempa, tsunami, banjir atau musibah lain...padahal di wilayah itu tidak semuanya orang-orang yang senang berbuat dosa?

Salma berpikir sejenak...dan menjawab:
”Iya nak ....Allah tetap memberi musibah kepada suatu wilayah, walaupun di wilayah itu ada orang-orang yang sholeh, tetapi kesolehannya hanya untuk dirinya sendiri.”

”Mereka tidak saling nasehat-menasehati satu sama lain ...APABILA MEREKA MELIHAT KEMUNKARAN MEREKA MEMBIARKANNYA.”

”Makanya Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Anfal ayat 25

yang artinya:
”Dan PELIHARALAH DIRIMU daripada FITNAH (bencana, musibah, adzab) yang TIDAK HANYA KHUSUS MENIMPA ORANG-ORANG ZHALIM SAJA diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah AMAT KERAS SIKSAANNYA.”

Nida mengangguk-angguk dan bertanya lagi :
” Jadi kita tidak cukup hanya beriman, beribadah dan beramal sholeh saja ya Bu...?

Salma menjawab :
”Iya nak...dalam beribadah dan beramalpun kita tidak boleh EGOIS, hanya mikirin diri sendiri saja yang masuk Surga...tetapi kita punya kewajiban MENGAJAK orang lain untuk MASUK SURGA BERSAMA-SAMA dengan MENGAJAK KE JALAN ALLAH.....dan MENCEGAH orang lain MASUK NERAKA dengan MENGINGATKAN dan MENCEGAH mereka BERBUAT DOSA.”

”Kamu ayatnya sudah hapal nak....karena biasa kamu baca...yaitu dalam surat Al ’Ashr

yang artinya:
”Demi MASA.... Sesungguhnya manusia itu BENAR-BENAR berada dalam KERUGIAN, kecuali orang-orang yang BERIMAN dan MENGERJAKAN AMAL SHALEH dan NASEHAT MENASEHATI supaya mentaati KEBENARAN dan NASEHAT MENASEHATI supaya menetapi KESABARAN.”

Demikian dialog sederhana antara ibu dan anak yang mengandung hikmah yang besar untuk kita semua.

Jadi....Allah menuntut kita....
TIDAK EGOIS DAN PEDULI DENGAN SAUDARA-SAUDARA KITA ...
BANTU SAUDARA KITA YANG SEDANG TERTIMPA MUSIBAH...
CINTAI SAUDARA KITA YANG BELUM MENGERTI HIKMAH...
AJAK MEREKA KE JALAN ALLAH.

Dan MARI...
SELAMAT DARI BENCANA BERSAMA-SAMA...
SELAMAT DARI SIKSA NERAKA BERSAMA-SAMA...
SELAMAT MASUK SURGA BERSAMA-SAMA...
AMIEN.....
ITULAH..... INDAHNYA KEBERSAMAAN...

Read more...

Mario Teguh Golden Ways - Saya + Tuhan = Cukup



Janganlah hanya menginginkan yang lebih, karena kelebihan yang tidak dikelola dengan baik, akan menjadi pengurang.

Perhatikanlah, bukankah ada banyak keluarga yang berkurang kebahagiaannya dan rusak keutuhannya, karena tidak menjadi lebih berkasih sayang dengan peningkatan status ekonominya?

Bukankah kita telah sering kehilangan sahabat, yang berubah menjadi jauh dan congkak karena naik pangkat atau menjadi sedikit lebih kaya?

Ini yang ingin saya tanyakan kepada Anda;

Ada seseorang yang sangat disayangi Tuhan,
yang berlaku baik, yang meminta hanya kepada Tuhan,
tetapi
memiliki kecenderungan untuk berlaku boros dan semena-mena kepada orang lain jika dia lebih ‘punya uang’,
apakah Tuhan akan memberinya rezeki yang besar,
yang akan menjadikannya pribadi yang tidak membahagiakan orang lain?

Apakah jawaban Anda?

Mudah-mudahan Tuhan menghilangkan potensi kesombongan dan ke-semena-mena-an yang ada padanya, agar dia menjadi pantas untuk menerima rezeki besar.

Lalu, apakah saya juga boleh bertanya sedikit kepada Anda,
sebuah pertanyaan kecil saja ya?

Apakah ada sedikit potensi dalam diri Anda,
yang jika lebih luas dalam rezeki,
Anda akan menjadi pribadi yang tidak sebaik sekarang?

Tuhan Maha Mengetahui,
maka Tuhan akan memudahkan rezeki bagi Anda dan keluarga tercinta, karena Beliau mengetahui bahwa Anda akan tetap menjadi pribadi yang anggun dan penuh kasih, saat Tuhan memuliakan Anda dengan pendapatan yang besar, pangkat yang tinggi, dan pengaruh yang luas.

Maka, marilah kita menyiapkan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saat Tuhan menurunkan jawaban bagi semua harapan, permintaan, dan doa-doa kita.

………..

Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya,

Setelah kita berbicara dengan logika di atas, apakah masih mungkin bagi kita untuk menyediakan sedikit tempat bagi harapan kepada apa pun yang selain Tuhan Yang Maha Pengasih?

Yang ini, ingin sekali rasa hati ini bahwa Anda meyakininya dengan mutlak,
bahwa harapan dan permintaan apa pun yang disampaikan kepada yang bukan Tuhan,
tidak bisa disebut doa.

Doa adalah permintaan dengan nilai jawab yang tertinggi.

Karena,
doa disampaikan kepada Tuhan,
dan Tuhan adalah Yang Maha Kaya, Yang Maha Pengasih, dan Yang Maha Mendengarkan permintaan.

Dalam gagu pikiran dan bahasa, ketaatan kepada Tuhan mungkin bersuara dengan urutan seperti ini:

Kita diperintahkan berdoa.
Saat kita berdoa, Tuhan mendengar.
Tuhan tidak akan mengabaikan apa yang didengar-Nya.
Tuhan akan selalu memberi yang kita minta.
Tuhan Maha Adil.
Tuhan harus mendahulukan yang lebih pantas untuk didahulukan jawaban bagi permintaannya.
Yang lebih pantas karena keadaannya dan karena perbuatan baiknya, akan didahulukan.
Yang belum didahulukan, akan diberitahu melalui hatinya, melalui orang lain, dan melalui keadaan dan kejadian – agar dia memperbaiki kepantasan untuk didahulukan.
Yang sudah diberitahu tetapi lambat memperbaiki diri – akan dibantu mempercepat perbaikan diri dengan cara-cara yang kehebatan dari kekhususan-nya hanya berada dalam kewenangan kecerdasan Tuhan.

Maka, apakah masih mampu bagi kita untuk meragukan bahwa setiap jiwa dari kita SELALU berada dalam perhatian penuh kasih dari Tuhan yang sangat mengasihi kita.

Jika kita tidak memerlukan pengingatan yang lebih keras dari yang lembut, maka kita hanya akan diingatkan dengan kelembutan.

Jika ada orang yang hanya mau mengerti hanya setelah dikasari, maka dia tidak boleh heran jika hidup ini seolah berlaku kasar hanya kepadanya.

Yang menyedihkan bagi kita yang hatinya baik,
adalah
mereka yang biasa berbicara dan berlaku kasar kepada orang lain,
biasanya tidak menyadari bahwa cara mereka itulah yang menjadikan semua orang dan keadaan, seolah hanya bisa diperbaiki dengan kemarahan dan kekasaran.

Semua orang yang berhati baik seperti Anda,
telah lama mengetahui bahwa tidak ada meja dan kursi yang berkualitas - yang bisa dihasilkan dengan alat yang tumpul dan cara kerja yang juga kasar.

Semua orang yang berhati baik seperti Anda,
telah lama mengetahui bahwa kehidupan yang baik hanya bisa dibangun dengan hati yang penuh kasih dan cara-cara yang penuh hormat.


Kita disebut patuh kepada Tuhan,
jika setelah penerimaan kita atas keberadaan Tuhan dan kekuasaan-Nya dalam kehidupan ini,
kita menyegerakan diri untuk berlaku baik kepada diri sendiri, keluarga, dan kepada sesama.

Cukuplah Tuhan menjadi penolong kita.

Apa pun yang kita inginkan untuk menjadikan diri kita hadiah bagi kebaikan kehidupan sesama,
cukupkanlah Tuhan sebagai tempat meminta bagi modal yang kita butuhkan,
meminta ilmu bagi keahlian yang kita perlukan,
dan meminta pemeliharaan bagi kelancaran yang kita harapkan.

Marilah kita mendaya-gunakan formula yang mengundang campur tangan Tuhan bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan hidup kita.

Saya + Tuhan = Cukup

...........

Tidak ada rasa yang lebih damai daripada itu,

tidak ada kegembiraan yang lebih indah,

tidak ada keberanian yang lebih utuh,

tidak ada upaya yang lebih menjanjikan,

tidak ada perjalanan yang lebih aman,

tidak ada kebersamaan yang lebih harmonis,

dan

tidak ada kehidupan yang lebih mulia
daripada yang bisa dibangun dengan formula itu.

Saya + Tuhan = Cukup

Apa lagi kah yang lebih mencukupkan kita selain Tuhan?

………..

Sahabat-sahabat saya yang sangat dikasihi Tuhan,

Marilah kita menjadi pribadi yang lebih menurut kepada Tuhan.

Bukankah akan indah sekali kehidupan ini, jika Tuhan menuruti semua permintaan kita?

Mohon disampaikan salam sayang untuk keluarga Anda tercinta, dari Ibu Linna dan saya.

Sampai kita bertemu dan berjabat-tangan nanti.



Terima kasih dan salam super,

Mario Teguh

Read more...

HUDZNUZON DAN ISTIQOMAH DALAM TAUBAT

Oleh : Yusuf Mansyur

Karena Kemurahan Allah lah kita-kita yang berlumuran dosa ini masih panjang umur, dan "cuma" mendapatakn bala yang skrng dirasa. Kalau tidak, kita dihabisi-Nya. Namun lihat, di balik smua kesusahan yang terasa, Allah masih mngucurkan Karunia-Nya. Allah saja bersabar dalam melihat hamba-hambaNya yang bermaksiat dan menanti hamba-Nya bertaubat. Maka seyogyanya kita juga demikian. Perbesar husnudzdzan sama Allah, dan tetap istiqamah dalam taubatan nasuha.

Sebagai gambaran ya:


- Bila kita kena dosa syirik, harusnya tidak terampuni. Kita langsung di-cut oleh Allah dari dunia, dan dilempar keluar untuk kita dipersilahkan Allah mencari perlindungan dari tuhan yang kita jadikan tuhan selain Allah.

- Jika kita meninggalkan 1 sholat shubuh saja, maka kita ditaroh di neraka selama 68 tahun yang perhitungan 1 hari nya minim-minim 1000 tahun di dunia. Wuih. Dan itu masih ditambah sederet mampir-mapir di neraka saqor, neraka yang penuh dengan ular. Di alam kuburnya, masih ditambah ketemu dengan ular syuja-ul aqro, ular dengan 16 kepala. Rasul bersabda, kepala-kepala itu ular di dunia, berwujud hutang yang tidak terbayar, penyakit yang tidak kunjung sembuh, keberkahan yang dicabut, dan masih banyak lagi rupanya itu ular.

- Jika kita durhaka sama orang tua, maka Allah tidak ridho. Sedang kita bisa mengerjakan sesuatu, berhasil di urusan sesuatu, sakses di urusan sesuatu, sebab ridho-Nya. Termasuk ketika berusaha menyelesaikan urusan-urusan, kalo ga ada ridho-Nya, ga akan beres. Maka ketika kita durhaka, keridhaan itu dicabut, mati langkah lah kita.

- Jika kita pezina yang masih bujang, 40 tahun susahnya. dan tidak disebut berzina, kecuali kemaluan lelaki masuk di kemaluan perempuan (maaf). Dan sayangnya pezina-pezina itu selalu melakukan koitus berkali-kali. Artinya, berkali-kali masuk-cabut-masuk (sekali lagi maaf). Sehingga tidak disebut zina, sekali jalan puas. Melainkan ia berkali-kali, hingga kemudian terpuaskan. Sekali zina, bisa berkali-kali ukuran fiqih senggamanya. Artinya apa? Jika 2-3x saja perlu keluar masuk, maka sdh 80-120 tahun susahnya. dan itu sama saja dengan seumur hidup susah. Sedangkan bila pezina itu sudah berkeluarga, maka hukuman semestinya adalah hukuman mati. Lalu kita dibiarkan lepas, bebas. Maka sesungguhnya kita sudah dianggap mati. Gedebong pisang. dan ini sama saja engga dianggep kita ini hidup oleh Allah.

- Doa rizki haram? Mutusin silaturahim? Ninggal shalat sunnah? Wuih, banyak banget. Kiranya, karena Allah itu Maha Pengampun lah kita benar-benar masih beroleh hidup dan masih diberi-Nya karunia. Salah satu karunia terbesar adalah diberi-Nya kita pengampunan dan kesempatan untuk memohon ampun dan mengejar keburukan dengan kebaikan-kebaikan.

Dan sebagai salam akhir, rasanya yang penting buat kita bukan lagi apakah hutang kita bisa selesai... apakah penyakit bisa sembuh, hajat kita bisa kecapai, masalah kita bisa selesai... Namun, yang lebih penting adalah apakah kita bisa diampuni Allah? Apakah kita bisa meninggal dalam keadaan husnul khaatimah? Apakah kita bisa menyelamatkan anak keturunan dan keluarga kita agar tidak seperti kita? Apakah kita bisa menasihati diri kita dengan pengalaman bertuhannya kita? Apakah kita bisa memberi nasihat orang-orang yang belum terjebak dosa seperti kita? Apakah kita bisa mengajak serta pendosa-pendosa serupa dengan kita untuk sama-sama bertaubat? Apakah kita mau mendekatkan diri dengan Allah? Apakah kita mau menghiasi hidup dengan amal saleh, mencoba sabar dan tidak mengeluh sedikitpun? Setelah itu, kita terima segala kesusahan sebagai bentuk Kasih Sayang-Nya Allah yang bisa menghabisi semua dosa kita dan keluarga kita di sisa umur kita. Sesungguhnya, tidak ada satupun mukmin dan mukminah yang tertimpa bala dan musibah, melainkan akan keluar jasadnya dalam keadaan bersih, Allah naikkan derajatnya, Allah ampunkan dosanya, dan Allah berikan kebaikan sebagai balasan keridhaannya menerima takdir-Nya.

Doa saya untuk semuanya. Segitu ngerinya hukuman di balik dosa-dosa kita, besarkan hati dengan Ampunan-Nya. Kalau manusia datang ke Allah dengan dosa sebesar gunung, maka Allah akan memberikan ampunan sebesar gunung juga. Jika datang dengan dosa seluas daratan, sedalam lautan, sebanyak butiran pasir di padang pasir, maka Allah pun akan memberikan ampunan sebesar itu pula. Bahkan masih bertambah-tambah lebih banyak lagi dengan Kasih Sayang-Nya. Mari semangat tuk benar-benar berubah dan memperbaiki diri dan ibadah kita.

Salam Yusuf Mansur

Read more...

SEMUANYA MILIK ALLAH

>> Thursday, October 1, 2009

Berkaitan dengan datangnya musibah gempa yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera, saya ingin menceritakan dialog antara Salma pengusaha yang sholehah dengan anak keduanya yang bernama Nida yang berumur 9 tahun.

Pada waktu Salma menyaksikan TV yang memberitakan gempa di Sumatera…
Nida anaknya bertanya :

”Bu...mengapa Allah jahat ya...?

”Mengapa Allah jahat nak ....? jawab Salma.

”Iya...Allah jahat...kan musibah-musibah di Indonesia Allah yang buat ...?
Allah memberi musibah terus-terusan kepada kita orang Indonesia yang mayoritas Muslim. Kenapa begitu sih Bu?” Demikian pikir Nida.

Salma menghampiri anaknya dan menjawab :
”Nak...Allah tidak jahat, justru Allah sayang sama kita...”

Nida memotong ...”Kok sayang malah memberi musibah?”

” Iya nak... kita hidup di DUNIA ini hanya SEMENTARA dan menjadi UJIAN saja buat kita.”

”AKHIRATlah SEBENAR-BENARNYA KEHIDUPAN...disana kita akan hidup KEKAL selama-lamanya”

”Allah telah menciptakan bumi yang terhampar luas dan langit yang tak terbatas...
beserta semua isinya....SEMUANYA UNTUK MANUSIA Sayang...”

”Jadi SEMUANYA MILIK ALLAH...dan dipersembahkan untuk Kita sayang...”

”Dan Allah berbuat kepada kita sesuai kehendak-Nya....ada yang dimatikan dengan sakit, kecelakaan atau dengan musibah banjir, tsunami, atau gempa...”

”Mereka semua akan dihitung sesuai dengan amal ibadahnya....jadi kalau pas meninggal di dalam KHUSNUL KHOTIMAH maka BERBAHAGIALAH dia."


”Buat yang selamat dari musibah akan menjadi ujian kesabaran mereka”

”Buat yang tidak terkena musibah akan menjadi ujian.... apakah kita peduli kepada mereka.... dan menjadi ladang amal kita”

”Dan agar kita ingat bahwa Allah berhak mengambil dan berbuat sesuai kehendak-Nya terhadap apa yang dimiliki-Nya”

”Karena SEMUANYA adalah MILIK ALLAH”

”Agar kita MENGAKUI ITU.... dan BERSYUKUR atas nikmat-nikmat Allah yang lain...”

”Agar kita bisa KEMBALI ke jalan yang benar...ke jalan Allah”

”Agar kita selamat di KEHIDUPAN yang SEBENARNYA...”

”Agar kita sadar bahwa DUNIA ini memang SEMENTARA...”

”Dan agar kita sadar bahwa KIAMAT bisa datang kapan saja...dan itu PASTI datangnya..”

”Dan Allah telah membuat aturan SEBAB AKIBAT kepada alam semesta ini...itulah yang disebut SUNNATULLAH ”

”Jadi sebenarnya KERUSAKAN ini merupakan AKIBAT ...”

”Dan PERBUATAN TANGAN MANUSIA merupakan SEBAB...”

Allah berfirman dalam Al Quran yang artinya:

” Telah nampak KERUSAKAN di darat dan di laut DISEBABKAN karena PERBUATAN TANGAN MANUSIA, supaya Allah MERASAKAN kepada mereka sebahagian dari AKIBAT perbuatan mereka, agar mereka KEMBALI (ke jalan yang benar).” (QS 30:41).

”Dan sungguh akan Kami berikan COBAAN kepadamu, dengan SEDIKIT KETAKUTAN, KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA, JIWA dan BUAH-BUAHAN.
Dan berikanlah KABAR GEMBIRA kepada orang-orang yang SABAR,
Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Sesungguhnya KAMI MILIK ALLAH dan sesungguhnya kepada-Nya DIKEMBALIKAN).
Mereka itulah yang mendapat KEBERKATAN yang SEMPURNA dan RAHMAT dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang MENDAPAT PETUNJUK. (QS 2:155-157)

Read more...

Total Pageviews

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP