105 Wise Quotes Kahlil Gibran (1883-1931)

>> Saturday, March 19, 2022

  • Cinta itu burung yang indah, yang mengemis untuk ditangkap tapi menolak tuk dilukai. [Kahlil Gibran]
  • Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya. [Kahlil Gibran]
  • Jika hatimu adalah sebuah gunung berapi, bagaimana bisa kamu mengharapkan bunga untuk mekar? [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena ia begitu tinggi mengangkat jiwa, dimana hukum-hukum kemanusiaan dan kenyataan alam tidak mampu menemukan jejaknya. [Kahlil Gibran]
  • Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta. [Kahlil Gibran]
  • Hidup tanpa cinta adalah seperti pohon tanpa bunga atau buah. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah satu-satunya bunga yang dapat tumbuh dan berbunga tanpa bantuan musim. [Kahlil Gibran]
  • Lihatlah diriku, sebuah kata yang maknanya samar-samar dan membingungkan, kadangkala tak bermakna, kadangkala bermakna banyak hal. [Kahlil Gibran]
  • Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa roh. [Kahlil Gibran]
  • Cinta pertama adalah pengalaman paling indah bagi semua manusia. Cinta pertama penuh keindahan, dunia baru yang memenuhi seluruh sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi warna-warni, sehingga ia akan melupakan segala derita rahasia kehidupan ini. [Kahlil Gibran]
  • Cinta membuat jalan keras menjadi lunak dan membalikkan kegelapan menjadi cahaya, serta kehormatan yang berada di hadapan jiwa menggalakkannya dari gairah dan keinginannya. Cinta diberikan Tuhan dalam hati. Kehormatan dicurahkan oleh hukum-hukum manusia menuju pikiran. [Kahlil Gibran]
  • Anak kalian bukanlah anak kalian. Mereka putra-putri kehidupan yang merindu pada dirinya sendiri. Berikan kepada mereka cinta kalian, tapi jangan gagasan kalian, karena mereka memiliki gagasan sendiri. Kalian boleh membuatkan rumah untuk raga mereka, sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tidak bisa kalian kunjungi, sekalipun dalam mimpi. [Kahlil Gibran]
  • Cinta ibarat mata air abadi, yang selalu mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Bagaikan anggur nikmat, yang manis di bibir menghangatkan badan, tetapi tidak jarang juga memabukkan. [Kahlil Gibran]
  • Jika Anda membeberkan rahasia Anda kepada angin, Anda tidak boleh menyalahkannya jika angin membuka rahasia itu kepada pohon-pohon. [Kahlil Gibran]
  • Cinta tumbuh bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan kemampuan menerima kelemahan-kelemahan orang itu secara sempurna. [Kahlil Gibran]
  • Kau dapat melupakan orang yang tertawa bersamamu, tapi jangan pernah melupakan orang yang telah menangis bersamamu. [Kahlil Gibran]
  • Orang yang kamu pikir bodoh dan tidak penting adalah seseorang yang datang dari Tuhan, yang mungkin mempelajari kebahagiaan dari kesedihan dan pengetahuan dari kegelapan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah suatu cahaya magis yang bersinar dari kedalaman perasaan manusia dan menyinari sekelilingnya. Engkau lihat dunia sebagai perjalanan menuju taman hijau, hidup seperti mimpi yang menyenangkan, ditegakkan di antara kesadaran. [Kahlil Gibran]
  • Untuk memahami hati dan pikiran seseorang, jangan lihat apa yang sudah dia capai, tapi lihat pada apa yang dia cita-citakan. [Kahlil Gibran]
  • Kehidupan sehari-hari anda adalah tempat ibadah dan agamamu. Ketika kamu memasukinya, masuklah dengan seluruh hati dan jiwamu. [Kahlil Gibran]
  • Jiwaku menderita karena perpisahan, tetapi kembali terhibur oleh cinta. [Kahlil Gibran]
  • Tindakan adalah cinta yang ditunjukkan. [Kahlil Gibran]
  • Temanmu adalah kebutuhan menjawabmu. [Kahlil Gibran]
  • Telah dikatakan bahwa cinta tidak mengetahui betapa dalam cinta itu sendiri sampai pada saat perpisahan. [Kahlil Gibran]
  • Semua yang diinginkan jiwa, dicapai oleh jiwa. [Kahlil Gibran]
  • Sedikit pengetahuan yang dirubah dalam tindakan jauh lebih bernilai daripada banyak pengetahuan tapi hanya diam. [Kahlil Gibran]
  • Dari penderitaan akan muncul jiwa-jiwa yang kuat. [Kahlil Gibran]
  • Di dalam cinta dan kedunguan, setiap akal lelaki menjadi raja, dan hati setiap wanita menjadi dukun. [Kahlil Gibran]
  • Di dalam manisnya persahabatan, ada canda tawa, dan kebahagiaan. Karena dari satu titik hal kecil, hati menemukan permulaannya dan disegarkan. [Kahlil Gibran]
  • Iman adalah sebuah mata air di dalam hati yang tidak akan pernah dicapai oleh kumpulan pemikiran apapun. [Kahlil Gibran]
  • Keabadian tak menyimpan apa-apa kecuali Cinta, karena cinta adalah keabadian itu sendiri. [Kahlil Gibran]
  • Kejujuran adalah sebuah kebaikan terdalam yang mengajarkan kita untuk bersyukur pada hidup kita sendiri dan membagi kebahagiaan tersebut dengan orang-orang. [Kahlil Gibran]
  • Kelembutan dan kebaikan bukanlah tanda-tanda kelemahan dan putus asa, tetapi adalah penjelmaan sebuah kekuatan. [Kahlil Gibran]
  • Kemurahan hati tidaklah memberikanku sesuatu yang lebih aku butuhkan daripada kamu, tetapi memberikanku sesuatu yang lebih kamu butuhkan daripada aku. [Kahlil Gibran]
  • Kerja ialah cinta yang dibuat tampak. [Kahlil Gibran]
  • Orang-orang adil dekat di hati rakyat, tapi orang orang penyayang dekat dengan hati Tuhan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah getaran kebahagiaan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah kebahagian yang terus berdegup. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah wujud keabadian yang paling sejati. [Kahlil Gibran]
  • Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari darinya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan, atau yang lain mengejar, untuk berbuat jahat atas namanya. [Kahlil Gibran]
  • Cinta bukanlah kelemahlembutan atau kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan yang diberikan atau tidak diberikan dengan panjang lebar. Cinta adalah membagi, memahami, memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan Cinta adalah kehidupan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta hanya mengajarkan untuk melindungimu bahkan dari dirimu sendiri. Adalah cinta, yang bebas dari api, yang menahanku dari mengikutimu pergi ke tempat yang jauh. Cinta membunuh hasratku sehingga engkau bisa hidup bebas dan benar. Cinta yang terbatas mencari kepemilikan dari orang yang dicintai, namun cinta yang tak terbatas hanya mencari dirinya. [Kahlil Gibran]
  • Cinta membuka mataku dengan keindahannya, dan membeli jiwaku dengan kehangatan jemarinya. [Kahlil Gibran]
  • Cinta turun ke dalam roh kita melalui kehendak Tuhan, dan bukan melalui kemauan manusia sendiri. [Kahlil Gibran]
  • Cinta yang terbatas ingin memiliki yang di cintai, tapi cinta yang tak terbatas hanya terbatas menginginkan cinta itu sendiri, cinta yang tumbuh dalam perpaduan kenaifan dan gairah masa muda, memuaskan diri dengan memiliki dan tumbuh dengan pelukan. Tapi cinta yang dilahirkan bersama segala rahasia malam tidak pernah puas dengan apa pun selain keabadian dan kelestarian dan ia hanya membungkuk dan patuh kepada Tuhan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta, seperti kematian, mengubah segalanya. [Kahlil Gibran]
  • Terpujilah cinta yang mampu mengisi kesepian manusia, dan mengakrabkan hatinya dengan manusia lain. [Kahlil Gibran]
  • Tak ada satu kekuasaan pun di alam ini yang mampu merampas kebahagiaanku. Karena kebahagiaan ini memancar dari rengkuhan dua jiwa yang dipadukan oleh saling pengertian, dan dipayungi oleh cinta kasih. [Kahlil Gibran]
  • Setelah kami dewasa, cinta tumbuh di antara kami sampai menjadi pemilik mutlak, yang kami layani dengan kasih sayang dari kedua hati kami. Cinta menghela kami kepadanya, dan kami memuliakan jiwa kami yang paling dalam, dan cinta merangkul kami. [Kahlil Gibran]
  • Pengetahuan tentang diri adalah ibu dari semua pengetahuan. [Kahlil Gibran]
  • Orang yang paling pantas dikasihani adalah dia yang mengubah mimpi-mimpinya menjadi emas dan perak. [Kahlil Gibran]
  • Keyakinan merupakan suatu pengetahuan di dalam hati, jauh tak terjangkau oleh bukti. [Kahlil Gibran]
  • Kesakitanmu merupakan penghancuran cangkang yang menutupi pemahamanmu. [Kahlil Gibran]
  • Keraguan adalah rasa sakit yang terlalu sepi untuk mengetahui bahwa keyakinan adalah saudara kembarnya. [Kahlil Gibran]
  • Kau sebaiknya mendengarkan bisikan kasih, karena jika cinta berseru lantang kau akan menutup telingamu. [Kahlil Gibran]
  • Kasih, api cinta itu turun dari langit dalam berbagai bentuk dan rupa, namun pengaruh mereka di dunia adalah satu. [Kahlil Gibran]
  • Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… Pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang. [Kahlil Gibran]
  • Janganlah menangis, Kekasihku. Cinta tercipta untuk membuat mata-mata kita dan menjadikan kita pelayannya, agar kita mendapat anugerah kekuatan dan ketabahan. Hentikan airmatamu, karena kita telah mengangkat sumpah. [Kahlil Gibran]
  • Jangan mengira cinta datang dari keakraban yang lama dan karena pendekatan yang tekun. Cinta adalah kecocokan hati dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah ada. [Kahlil Gibran]
  • Cinta tak memberikan apapun, kecuali keseluruhan dirinya, utuh penuh, dia pun tak mengambil apa-apa, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tak memiliki ataupun dimiliki karena cinta telah cukup untuk cinta. [Kahlil Gibran]
  • Cinta dan kehampaan diri kita adalah bagaikan pasang dan surut laut. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah sarana untuk memahami dua jiwa. Ia bukan kata yang datang dari bibir dan lidah yang membawa hati bersama-sama. Tidak ada yang lebih besar dan suci daripada apa yang diucapkan mulut. Dia memancarkan jiwa kita, bisikan hati kita dan membawa keduanya bersama-sama. [Kahlil Gibran]
  • Banyak hal yang kucintai, tetapi ternyata dibenci orang – orang. Sedangkan hal-hal yang kubenci, ternyata mereka cintai. Hal-hal yang kucintai saat masih kanak-kanak tetap kucintai sampai saat ini. Dan yang kucintai saat ini akan kucintai sampai akhir kehidupan nanti. Sebab menurutku cinta adalah segala yang dapat menghilangkannya dariku. [Kahlil Gibran]
  • Andaikata tidak tampak dan tidak terdengar, cahaya dan suara tidak punya arti apa-apa selain berupa kekaburan dan getaran di angkasa. Demikian pula, apabila cinta tidak terasa dalam hati, yang ada hanya debu yang tertip dan terberai oleh angin. [Kahlil Gibran]
  • Tak ada yang lebih indah daripada hari-hari yang dinaungi cinta. Dan tak ada yang lebih menyakitkan, daripada malam-malam penuh ketakutan, karena ditinggalkan kekasih. [Kahlil Gibran]
  • Semua perkataan kita, hanyalah remah-remah yang jatuh dari pesta pikiran. [Kahlil Gibran]
  • Cintaku padamu, wahai kekasih, akan tetap ada hingga akhir hidupku, dan setelah mati Tangan Tuhan akan mempersatukan kita kembali. [Kahlil Gibran]
  • Dengan cinta, laksana butir-butir gandum engkau diraihnya, ditumbuknya engkau sampai polos telanjang, diketamnya engkau, agar bebas dari kulitmu, digosoknya hingga menjadi putih bersih, diremas-remasnya hingga menjadi bahan yang lemas dibentuk. Akhirnya diantarkan kepada api suci, laksana roti suci yang dipersembahkan pada pesta kudus Tuhan. Demikianlah pekerti Cinta atas diri manusia, agar engkau pahami rahasia hati dan kesadaran itu menjadikanmu segumpal hati Kehidupan. [Kahlil Gibran]
  • Jangan anggap cinta datang dari persahabatan yang lama dan hubungan akrab. Cinta adalah anak keturunan kecocokan jiwa. Dan jika kecocokan itu tidak ada, cinta tak akan pernah tumbuh, dalam hitungan tahun bahkan generasi. [Kahlil Gibran]
  • Kalian berdiam disaat kesulitan dan membutuhkan, alangkah baiknya kalianpun berdoa dipuncak kegirangan. [Kahlil Gibran]
  • Karena cintalah dunia dipelihara, karena cinta setiap makhluk terus mempertahankan diri sendiri-sendiri, dan karena cinta mata yang utuh menjadi bagian-bagiannya. Dia yang menyebut cinta demi masyarakat manusia tidak salah, karena efek aneh dan kesan ajaib yang ia hasilkan di kalangan manusia. [Kahlil Gibran]
  • Keindahan sejati terletak pada keserasian spiritual yang diberi nama cinta. Yang dapat bersarang di antara seorang lelaki dan seorang wanita. [Kahlil Gibran]
  • Laki-laki yang tidak memaafkan wanita untuk kesalahan kecilnya, tak akan dapat menikmati kebaikan – kebaikannya yang besar. [Kahlil Gibran]
  • Mata manusia seperti mikroskop, yang membuat dunia terlihat lebih besar dari yang sebenarnya. [Kahlil Gibran]
  • Perempuan yang dianugerahi keindahan jiwa dan raga adalah sebuah kebenaran nyata yang bisa kita pahami hanya dengan cinta, dan bisa kita sentuh hanya dengan kesucian. [Kahlil Gibran]
  • Persahabatan bukanlah sebuah kesempatan, tapi merupakan tanggung jawab yang manis. [Kahlil Gibran]
  • Hidup tanpa cinta layaknya sebuah pohon yang tidak berbuah. [Kahlil Gibran]
  • Jika orang lain menghina Anda, Anda mungkin melupakan penghinaan itu; tapi jika Anda menghina orang lain, Anda akan selalu mengingatnya. [Kahlil Gibran]
  • Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam hati. [Kahlil Gibran]
  • Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. [Kahlil Gibran]
  • Para guru yang bijaksana tidak menawari Anda untuk masuk ke dalam rumah kebijaksanaan, melainkan membawakannya ke ambang pikiran Anda. [Kahlil Gibran]
  • Bangunlah pada pagi hari dengan sayap hati mengepak, dan bersyukurlah atas datangnya satu lembar hari yang penuh kasih. [Kahlil Gibran]
  • Bunga-bunga padang adalah anak-anak kasih semesta alam, dan anak-anak manusia adalah bunga-bunga cinta dan kasih sayang. [Kahlil Gibran]
  • Cinta akan diri sendiri, menghasilkan kecongkakan buta, dan kecongkakan menciptakan kesukuan, dan kesukuan membangun kekuasaan, dan kekuasan penyebab penaklukan dan penindasan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta yang tidak memperbarui dirinya setiap hari akan menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi perbudakan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta, cinta mengelilingi setiap ciptaan dan terus bertambah dengan perlahan untuk meliputi semua yang membutuhkannya. [Kahlil Gibran]
  • Ketika kita pergi ke orang lain untuk berkonsultasi, kita mengurangi jumlah musuh kita. [Kahlil Gibran]
  • Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa. [Kahlil Gibran]
  • Cinta yang hadir di antara kenaifan dan kebangkitan anak-anak muda memuaskan cintanya dengan rasa saling memiliki, dan cintanya mekar dalam pelukan-pelukan mesra. [Kahlil Gibran]
  • Cinta kasih di dalam hati itu terbagi-bagi bagaikan dahan-dahan pohon cedar. Jika pohon itu kehilangan satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati. Pohon itu akan menumpahkan seluruh daya hidupnya ke dalam dahan berikutnya, sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong. [Kahlil Gibran]
  • Hakikat cinta adalah rintihan panjang yang dikeluhkan oleh lautan perasaan kasih sayang. Ia adalah cucran air mata kesedihan langit pikiran. Ia adalah senyuman ceria kebun-kebun bunga cinta. [Kahlil Gibran]
  • Cinta memiliki jemari yang sehalus sutera, tapi kuku-kukunya yang runcing meremas jantung dan membuat manusia menderita karena duka. Dan cinta adalah sekumpulan duka yang terangkum dalam pujian doa, yang membumbung ke angkasa bersama aroma dupa. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah anggur yang dihidangkan oleh pengantin perempuan waktu fajar, yang menguatkan jiwa-jiwa teguh dan memungkinkan mereka menuruni bintang gemintang. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah karunia Tuhan kepada jiwa-jiwa yang peka dan agung. Haruskah kita campakkan kekayaan ini dan kita biarkan babi-babi itu memporak-porandakan dan menginjak-injaknya. Dunia begitu penuh keajaiban dan keindahan. Lalu mengapa kita hidup dalam terowongan sempit yang digali oleh pendeta itu untuk kita. Hidup penuh dengan kebahagiaan dan kebebasan, mengapa kita tetap membiarkan belenggu di pundak dan kita patahkan rantai yang menjerat kaki kita, lalu berjalan bebas menuju kedamaian. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalanannya. [Kahlil Gibran]
  • Orang yang kuat bukan mereka yang selalu menang. Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah cahaya gaib yang dipancarkan dari inti yang membakar jiwa dan menyinari sekeliling bumi. Sehingga memungkinkan kami merasa hidup laksana mimpi indah di antara keterjagaan yang satu dengan yang lain. [Kahlil Gibran]
  • Cinta adalah sebuah racun yang mematikan yang dipatukan ular hitam berbisa, dengan gerak pelan sekali dari gua-gua neraka. Racun tampak segar laksana embun. Jiwa-jiwa kehausan melahapnya dengan tidak sabar, namun setelah itu jiwa-jiwa itu akan keracunan, sakit dan mati. Kematian yang perlahan-lahan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta tiada lain kecuali maknanya. Namun jika engkau mencintai dengan banyak keinginan, wujudkan menjadi keinginanmu. Luluhkan hati, mengalir bagai kali, nyanyikan lagu persembahan malam, kenali kepedihan kemstraan yang terlalu dalam, merasakan luka akibat pengertianmu sendiri tentang cinta, serta meneteskan darah duka dan cita, terjaga di fajar dengan hati seringan awan. Menyusuri hati penuh sinar cinta. [Kahlil Gibran]
  • Kau punya banyak kekasih, tapi hanya aku yang mencintaimu. Lelaki lain mencintai diri sendiri. Ketika berdekatan denganmu, aku mencintaimu dalam dirimu sendiri. Lelaki lain melihat kecantikan dalam dirimu yang akan memudar lebih cepat daripada usia mereka sendiri. Tapi aku melihat dalam dirimu kecantikan yang tak akan memudar, dan pada musim gugur usiamu, kecantikan itu tidak takut menatap dirinya sendiri dalam cermin, dan tak akan dicela. Hanya aku yang mencintai yang tak tampak dalam dirimu. [Kahlil Gibran]
  • Kebingungan adalah awal pengetahuan. [Kahlil Gibran]
  • Cinta dan keraguan tidak pernah saling berbicara. [Kahlil Gibran]
  • Kecantikan adalah menatap keabadian diri sendiri dalam cermin. [Kahlil Gibran]
  • Di sinilah cinta mulai menerjemahkan prosa kehidupan ke dalam himne yang digubah oleh malam, dan dinyanyikan oleh pagi. Di sinilah cinta menyingkapkan cadar, dan menerangi lekuk-lekuk hati, menciptakan puncak kebahagiaan kala suma menyembah Tuhan. [Kahlil Gibran]

Read more...

>> Friday, March 4, 2022


 

Read more...


 

Read more...


 

Read more...

Ana Al-Abdu

 Ana Al-'Abdu


أَنَا الْعَبْدُ الَّذِي كَسَبَ الذُّنُوبَا ***** وَصَدَّتْهُ الْأَمَانِي أَنْ يَتُوبَا


Aku adalah hamba yang telah bergelimang dosa

Angan-angan telah menghalanginya untuk bertaubat


أَنَا الْعَبْدُ الَّذِي أَضْحَى حَزِينًا ***** عَلَى زَلَّاتِهِ قَلِقًا كَئِيبَا


Aku adalah hamba yang sangat bersedih

Atas kesalahan dan ketergelinciran, gelisah dan cemas

أَنَا الْعَبْدُ الَّذِي سُطِرَتْ عَلَيْهِ ***** صَحَائِفُ لَمْ يَخَفْ فِيهَا الرَّقِيبَا


Aku adalah hamba yang lembaran-lembaran catatan amal…

telah mencatat dosa-dosanya akan tetapi ia tetap tidak takut 

kepada Allah yang Maha Mengawasi


أَنَا الْعَبْدُ الْمُسِيءُ عَصَيْتُ سِرًّا ***** فَمَا لِي الْآنَ لَا أُبْدِي النَّحِيبَا


Aku adalah hamba yang bersalah…aku telah bermaksiat tatkala bersendirian

Lantas kenapa hingga saat ini aku belum menampakkan

 ratapanku..??

 

أَنَا الْعَبْدُ الْمُفَرِّطُ ضَاعَ عُمُرِي ***** فَلَمْ أَرْعَ الشَّبِيبَةَ وَالْمَشِيبَا


Aku adalah hamba yang lalai, telah sia-sia usiaku…

Aku tidak memperhatikan masa muda dan masa tuaku


أَنَا الْعَبْدُ الْغَرِيقُ بِلُجِّ بَحْرٍ ***** أَصِيحُ لَرُبَّمَا أَلْقَى مُجِيبَا


Aku adalah hamba yang tenggelam dalam ombak lautan

Aku berteriak…semoga aku menemukan penjawab seruanku


أَنَا الْعَبْدُ السَّقِيمُ مِنْ الْخَطَايَا ***** وَقَدْ أَقْبَلْتُ أَلْتَمِسُ الطَّبِيبَا


Aku adalah hamba yang sakit menderita karena dosa-dosa…

aku telah datang mencari tabib…ٍSungguh


أَنَا الْعَبْدُ الشَّرِيدُ ظَلَمْتُ نَفْسِي ***** وَقَدْ وَافَيْتُ بَابَكُمْ مُنِيبَا


Aku adalah hamba yang tersesat, aku telah menzolimi diriku…

Sungguh aku telah kembali berada di pintuMu bertaubat


أَنَا الْمُضْطَرُّ أَرْجُو مِنْكَ عَفْوًا ***** وَمَنْ يَرْجُو رِضَاكَ فَلَنْ يَخِيبَا


Aku adalah orang yang terpuruk mengharapkan ampunanMu

Siapa yang mengharapkan ridhoMu maka ia tidak akan kecewa


فَيَا أَسَفَى عَلَى عُمُرٍ تَقَضَّى ***** وَلَمْ أَكْسِبْ بِهِ إلَّا الذُّنُوبَا


Sungguh aku menyesal dengan usiaku yang telah lewat

Aku tidak mengisinya kecuali dengan dosa-dosa


وَأَحْذَرُ أَنْ يُعَاجِلَنِي مَمَاتٌ ***** يُحَيِّرُ هَوْلُ مَصْرَعِهِ اللَّبِيبَا


Aku takut kematian mendahuluiku (sebelum bertaubat)

Orang yang berakal akan terperanjat kebingungan menghadapi dahsyat serangannya


وَيَا حُزْنَاهُ مِنْ نَشْرِي وَحَشْرِي ***** بِيَوْمٍ يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيبَا


Sungguh sangat menyedihkan jika aku dibangkitkan dan dikumpulkan

Pada hari (kiamat)…hari yang menjadikan anak-anak beruban


تَفَطَّرَتِ السَّمَاءُ بِهِ وَمَارَتْ ***** وَأَصْبَحَتِ الْجِبَالُ بِهِ كَثِيبَا


Langit terbelah dan tergoncang…

Jadilah gunung-gunung berterbangan…


إذَا مَا قُمْتُ حَيْرَانًا ظَمِيئَا ***** حَسِيرَ الطَّرْفِ عُرْيَانًا سَلِيبَا


Tatkala aku dibangkitkan dalam keadaan bingung penuh dahaga…

Menundukkan pandangan…telanjang…tidak membawa apapun

وَيَا خَجَلَاهُ مِنْ قُبْحِ اكْتِسَابِي ***** إذَا مَا أَبْدَتْ الصُّحُفُ الْعُيُوبَا


Sungguh memalukan akibat buruknya perbuatanku…

Tatkala lembaran-lembaran catatan amal mengumbar aib-aibku


وَذِلَّةِ مَوْقِفٍ وَحِسَابِ عَدْلٍ ***** أَكُونُ بِهِ عَلَى نَفْسِي حَسِيبَا


Kondisi yang sangat menghinakan…serta perhitungan yang adil

Akupun mengetahui hisab diriku tatkala itu


وَيَا حَذَرَاهُ مِنْ نَارٍ تَلَظَّى ***** إذَا زَفَرَتْ وَأَقْلَقَتِ الْقُلُوبَا


Sungguh berhati-hatilah dengan neraka yang menyala-nyala

Tatkala terdengar suara teriakan siksaan dan hati-hati pun bergejolak


تَكَادُ إذَا بَدَتْ تَنْشَقُّ غَيْظًا ***** عَلَى مَنْ كَانَ ظَلَّامًا مُرِيبَا


Hampir-hampir saja neraka menampakkan kemurkaannya

Kepada orang yang zolim dan ragu (*akan hari akhirat)


فَيَا مَنْ مَدَّ فِي كَسْبِ الْخَطَايَا ***** خُطَاهُ أَمَا أَنَى لَكَ أَنْ تَتُوبَا


Wahai yang terus melangkahkan kakinya untuk melakukan dosa…

Kapankah engkau akan bertaubat ??


أَلَا فَاقْلِعْ وَتُبْ وَاجْهَدْ فَإِنَّا ***** رَأَيْنَا كُلَّ مُجْتَهِدٍ مُصِيبَا


Hendaknya engkau berhenti dari dosa-dosamu dan bertaubatlah…


Bersungguh-sungguhlah, kita melihat setiap yang bersungguh-sungguh mendapat kebenaran


وَكُنْ لِلصَّالِحِينَ أَخًا وَخِلًّا ***** وَكُنْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا غَرِيبَا


Bersaudaralah dan bersahabatlah dengan orang-orang sholeh

Jadilah engkau di dunia ini seperti orang yang asing


وَكُنْ عَنْ كُلِّ فَاحِشَةٍ جَبَانًا ***** وَكُنْ فِي الْخَيْرِ مِقْدَامًا نَجِيبَا


Jadilah engkau pengecut lari dari segala perbuatan keji

Dan jadilah engkau orang yang bersegera maju dan hebat dalam kebajikan


وَلَاحِظْ زِينَةَ الدُّنْيَا بِبُغْضٍ ***** تَكُنْ عَبْدًا إلَى الْمَوْلَى حَبِيبَا


Pandangilah perhiasan dunia dengan kebencian

Niscaya engkau akan menjadi hamba Allah yang dicintai


فَمَنْ يَخْبُرْ زَخَارِفَهَا يَجِدْهَا ***** مُخَالِبَةً لِطَالِبِهَا خَلُوبَا


Barang siapa yang mencoba perhiasan dunia…

Maka ia akan mendapatinya sangat memikat akan tetapi sangat menipu


وَغُضَّ عَنْ الْمَحَارِمِ مِنْك طَرْفًا ***** طَمُوحًا يَفْتِنُ الرَّجُلَ الْأَرِيبَا


Hendaknya engkau menundukkan lirikanmu dari perkara yang haram

Godaan yang memfitnah lelaki yang cerdas


فَخَائِنَةُ الْعُيُونِ كَأُسْدِ غَابٍ ***** إذَا مَا أُهْمِلَتْ وَثَبَتْ وُثُوبَا


Sungguh lirikan mata yang berkhianat ibarat singa hutan

Kapan saja engkau lalai maka ia akan benar-benar menerkam


وَمَنْ يَغْضُضْ فُضُولَ الطَّرْفِ عَنْهَا ***** يَجِدْ فِي قَلْبِهِ رَوْحًا وَطِيبَا


Siapa yang menundukkan pandangannya darinya

Maka ia akan mendapatkan keharuman dalam hatinya


وَلَا تُطْلِقْ لِسَانَكَ فِي كَلَامٍ ***** يَجُرُّ عَلَيْكَ أَحْقَادًا وَحُوبَا


Janganlah engkau melepas lisanmu untuk mengucapkan…

perkataan yang menjerumuskan engkau pada kedengkian dan dosa


وَلَا يَبْرَحْ لِسَانُكَ كُلَّ وَقْتٍ ***** بِذِكْرِ اللَّهِ رَيَّانًا رَطِيبَا


Hendaknya lisanmu senantiasa basah untuk berzikir kepada Allah


وَصَلِّ إذَا الدُّجَى أَرْخَى سُدُولًا ***** وَلَا تَضْجَرْ بِهِ وَتَكُنْ هَيُوبَا


Sholatlah tatkala di larut malam

Dan janganlah engkau bosan akan tetapi semangatlah


تَجِدْ أُنْسًا إذَا أُوعِيتَ قَبْرًا ***** وَفَارَقْتَ الْمُعَاشِرَ وَالنَّسِيبَا


Engkau akan mendapati sholat malammu sebagai penghiburmu

Tatkala engkau dimasukkan kuburan dan berpisah dengan kerabat dan

  keluarga


وَصُمْ مَا اسْتَطَعْت تَجِدْهُ رِيًّا ***** إذَا مَا قُمْتَ ظَمْآنًا سَغِيبَا


Berpuasalah semampumu, engkau akan mendapatinya sebagai penghilang dahagamu tatkala engkau dibangkitkan dalam keadaan kehausan dan

  kelaparan


وَكُنْ مُتَصَدِّقًا سِرًّا وَجَهْرًا ***** وَلَا تَبْخَلْ وَكُنْ سَمْحًا وَهُوبَا


Bersedekahlah engkau baik nampak maupun diam-diam

Janganlah pelit, akan tetapi dermawanlah dan seringlah memberi


تَجِدْ مَا قَدَّمَتْهُ يَدَاكَ ظِلًّا ***** إذَا مَا اشْتَدَّ بِالنَّاسِ الْكُرُوبَا


Niscaya engkau akan mendapat kebajikan yang kau lakukan…

Sebagai naungan bagimu di hari seluruh manusia dalam keadaan genting penuh kesulitan


وَكُنْ حَسَنَ السَّجَايَا ذَا حَيَاءٍ ***** طَلِيقَ الْوَجْهِ لَا شَكِسًا غَضُوبَا


Jadilah engkau orang yang berperangai baik lagi pemalu…

Penebar senyum dan bukan pemarah lagi berperangai buruk


Untaian syair : Jamaluddin Yahyaa bin Yuusuf Ash-Shorshori Al-Hambalirahimahullah


Syair ini telah dinukil oleh Ibnu Muflih Al-Maqdisi Al-Hanbali rahimahullah (wafat tahun 763 H) di penghujung kitabnya yang sangat masyhuur Al-Aadaab 

As-Syar'iyah 3/562-563.

Read more...

"Orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan bersama para malaikat dan naik hingga puncak tertinggi surga di akhirat nanti

 Dari Aisyah radhiyallahu'anha, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan itu terasa sulit baginya, maka ia mendapatkan dua pahala." (Hr. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)



Al-Khaththabi berkata, "Disebutkan di dalam atsar bahwa jumlah ayat-ayat al-Qur'an itu sejumlah tangga surga. Lalu dikatakan kepada qari' (pembaca), 'Naiklah ke tangga setinggi ayat-ayat yang engkau baca' dari al-Qur'an, maka siapa saja yang memenuhi (melengkapi) bacaan al-Qur'an, maka ia akan naik hingga puncak tertinggi surga di akhirat nanti. Dan siapa saja yang membaca sebagian darinya, maka ketinggiannya di tangga yang sama dengan jumlah bacaannya itu, sehingga batas pahala adalah sebatas banyaknya bacaan'." (Ma'alim as-Sunan jil. 1 hal. 289-290)




Read more...

32 Quotes Ali bin Abi Thalib mengenai Dunia dan Akhirat

 Berikut 32 Quote Ali bin Ali Thalib tentang Dunia dan Akhirat :


1. “Aku sungguh heran terhadap orang yang memakmurkan negeri yang fana dan mengabaikan negeri yang abadi.” –Ali bin Abi Thalib


2. “Ambillah dari dunia ini apa yang mendatangimu dan berpalinglah dari apa yang berpaling darimu.” –Ali bin Abi Thalib


3. “Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai pusat perhatiannya, maka dia telah menjadi kaya tanpa harta, terhibur tanpa keluarga, dan mulia tanpa pemilik keluarga besar.” –Ali bin Abi Thalib


4. “Dunia adalah kendaraan seorang mukmin, yang dengannya dia berangkat menuju Tuhannya. Maka, perbaikilah kendaraan kalian, niscaya ia akan menyampaikan kepada Tuhan kalian.” –Ali bin Abi Thalib


5. “Dunia adalah kumpulan musibah dan minuman yang pahit, satu sama lain tidak saling menyenangkan.” –Ali bin Abi Thalib


6. “Dunia akan membinasakan orang yang merasa aman darinya, dan orang yang waspada terhadapnya akan mendapatkannya.” –Ali bin Abi Thalib  


7. “Dunia diciptakan untuk selain dirinya (yakni untuk akhirat) dan tidak diciptakan untuk dirinya.” –Ali bin Abi Thalib


8. “Dunia ini adalah negeri yang sekadar dilewati menuju negeri yang abadi. Sedangkan manusia di dunia ada dua golongan. Pertama, orang yang menjual dirinya, lalu dia menghinakan dirinya sendiri. Kedua, orang yang membeli dirinya, lalu dia memerdekakannya.” –Ali bin Abi Thalib


9. “Dunia memerlukan harta, sedangkan akhirat memerlukan amal. Dunia adalah ketololan, ia hanya condong pada yang serupa dengannya.” –Ali bin Abi Thalib


12. “Janganlah kalian berlomba-lomba dalam kemuliaan dunia dan kebanggaannya. Jangan terpesona dengan perhiasannya dan kesenangannya. Dan jangan pula bersedih dengan musibah dan kesengsaraannya. Sebab, kemuliaan dunia dan kebanggaannya terputus. Perhiasannya akan sirna. Musibah dan kesengsaraannya akan hilang.” –Ali bin Abi Thalib


13. “Jika dunia datang, maka ia datang seperti keledai yang berjalan pelan. Dan jika ia pergi, maka ia pergi seperti buraq.” –Ali bin Abi Thalib 


14. “Jika dunia ini datang kepada seseorang, maka ia meminjamkan untuknya kebaikan-kebaikan orang lain. Dan jika dunia pergi dari seseorang, maka ia merampas darinya kebaikan-kebaikan dirinya.” –Ali bin Abi Thalib


15. “Kebaikan dunia dan akhirat terdapat dalam dua perkara: kekayaan dan ketakwaan. Dan keburukan dunia dan akhirat terdapat dalam dua perkara: kefakiran dan kedurhakaan.” –Ali bin Abi Thalib


16. “Keluarkanlah hati kalian dari dunia ini sebelum badan kalian keluar darinya. Di dalam dunia ini kalian akan diuji dan untuk selainnya kalian diciptakan. Sesungguhnya ketika seseorang meninggal, orang-orang berkata,


 "Apa yang ditinggalkannya?’ Sebaliknya, malaikat berkata, ‘Apa yang dibawanya?’ Maka, nafkahkanlah sebagian harta kalian sebagai pinjaman yang baik bagi Allah. Janganlah kalian meninggalkan seluruh harta kalian (sebagai warisan) karena hal itu akan menjadi beban (yang dimintai pertanggungjawabannya) atas kalian.” –Ali bin Abi Thalib


17. “Kepahitan dunia ini adalah kemanisan akhirat, dan kemanisan dunia ini adalah kepahitan akhirat.” –Ali bin Abi Thalib


18. “Ketahuilah bahwasanya kalian akan mati dan akan dibangkitkan setelah kematian. Kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan-perbuatan kalian dan diberi balasan karenanya. Oleh karena itu, janganlah kehidupan dunia ini memperdayai kalian karena ia adalah negeri yang penuh dengan bencana, dikenal dengan kefanaan, dan disifati dengan pengkhianatan.” –Ali bin Abi Thalib


19. “Ketahuilah, sesungguhnya dunia yang kalian harapkan dan kalian sukai, yang karenanya kalian menjadi marah dan karenanya pula kalian menjadi puas, bukanlah negeri kalian, bukan tempat tinggal kalian yang kalian ciptakan untuknya, dan bukan pula yang kalian diseru kepadanya.” –Ali bin Abi Thalib


20. “Ketahuilah, Wahai Hamba-hamba Allah! Bahwa kalian dan keadaan kalian di dunia ini seperti orang-orang sebelum kalian. Mereka ini usianya lebih panjang daripada kalian, negerinya lebih makmur daripada kalian, dan lebih jauh jejaknya (peninggalannya). Suara-suara mereka tidak terdengar lagi. Jasad-jasad mereka telah hancur. Rumah-rumah mereka kosong. Dan jejak-jejak mereka telah terhapus.” –Ali bin Abi Thalib


21. “Penghuni dunia ini seperti kafilah. Mereka dibawa pergi, sedangkan mereka tidur.” –Ali bin Abi Thalib


22. “Permulaan dunia adalah kesusahpayahan dan akhirnya adalah kehancuran. Halalnya dihisab, sedangkan haramnya adalah siksaan. Siapa yang sakit di dalamnya, dia menyesal. Yang mengais kekayaan di dalamnya, mendapat ujian. Yang fakir di dalamnya, dia bersedih. Yang berusaha mendapatkannya, akan luput darinya. Dan yang menahan diri darinya, dunia akan mendatanginya. Siapa yang memandang kepadanya, dunia akan membutakan (hati)nya. Dan siapa yang merenungkannya, dunia akan membukakan pandangannya.” –Ali bin Abi Thalib


23. “Rezeki itu ada dua: rezeki yang harus dicari dan rezeki yang datang dengan sendirinya. Maka, barang siapa yang mencari dunia, kematian akan mencarinya sehingga ia mengeluarkannya dari dunia. Dan barang siapa yang mencari akhirat, dunia akan mencarinya sehingga dia akan mendapatkan rezekinya dari dunia ini secara sempurna.” –Ali bin Abi Thalib


24. “Seakan-akan engkau di dunia ini tidak pernah ada, dan seakan-akan engkau senantiasa berada di akhirat.” –Ali bin Abi Thalib 


25. “Seorang hamba tidak akan pernah memperoleh suatu kenikmatan kecuali berpisah dengan kenikmatan yang lain. Dan dia tidak akan pernah menjumpai suatu hari dari umurnya kecuali berpisah dengan salah satu hari dari umurnya itu.” –Ali bin Abi Thalib


26. “Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan dunia karena ia manis dan hijau. Ia dikelilingi oleh hawa nafsu, disenangi kenikmatannya dengan segera, memandang kagum sesuatu yang sedikit, berhiaskan dengan angan-angan, dan bersolek dengan tipu daya.” –Ali bin Abi Thalib


27. “Sesungguhnya dunia adalah batas akhir pandangan yang buta.” –Ali bin Abi Thalib


28. “Sesungguhnya perumpamaan dunia adalah seperti ular: lembek bila disentuh, tetapi racunnya sangat membunuh. Anak kecil yang tidak mengerti suka sekali menyentuhnya, sedangkan orang yang cerdik lagi pandai berhati-hati terhadapnya. Oleh karena itu, berpalinglah dari apa yang menakjubkanmu di dunia ini karena hanya sedikit darinya yang bersahabat denganmu.” –Ali bin Abi Thalib 


29. “Tinggalkanlah tipu daya dunia karena bahayanya, dan tinggalkanlah pula ketamakannya karena ancamannya. Berlomba-lombalah kalian di dalamnya (dalam amal kebaikan) untuk menuju negeri yang kalian diseru kepadanya dan palingkanlah hati kalian darinya.” –Ali bin Abi Thalib 


30. “Wahai Manusia! sesungguhnya dunia adalah negeri yang sekadar dilalui, sedangkan akhirat adalah tempat kediaman yang abadi. Oleh karena itu, ambillah dari tempat yang kalian lewati ini (sebagai bekal) untuk tempat kediaman kalian (yang abadi).” –Ali bin Abi Thalib


31. “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai penjara bagiku dan jangan pula Engkau jadikan perpisahannya sebagai kesedihan bagiku. Aku berlindung kepada-Mu dari dunia yang menjauhkanku dari akhirat. Dan dari angan-angan yang menjauhkanku dari amal (kebajikan). Dan kehidupan yang menjauhkanku dari sebaik-baik kematian.” –Ali bin Abi Thalib


32. “Yang berhak menyandang nama kebahagiaan yang sebenarnya adalah kebahagiaan akhirat, dan ia ada empat macam: keabadian tanpa ada kemusnahan, ilmu tanpa kebodohan, kemampuan tanpa kelemahan, dan kekayaan tanpa kefakiran.” –Ali bin Abi Thalib

Read more...

Total Pageviews

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP