KESEIMBANGAN

>> Monday, August 31, 2009

Untuk menjadi ORANG BEBAS ,
Kita harus MENERIMA TANGGUNG JAWAB PENUH untuk diri kita sendiri.
Tetapi dalam MELAKUKANNYA, kita harus memiliki KEMAMPUAN
Untuk MENOLAK TANGGUNG JAWAB yang sebenarnya bukan milik kita.

Untuk menjadi ORANG YANG TERATUR dan EFESIEN ,
Untuk HIDUP SECARA BIJAK ,
Setiap hari kita harus MENUNDA KEGEMBIRAAN
Dan terus menerus MEMPERHATIKAN MASA DEPAN.

Tetapi untuk HIDUP DENGAN BAHAGIA ,
Kita juga harus memiliki KEMAMPUAN -kalau tidak bersifat destruktif-
Untuk hidup di MASA SEKARANG dan BERTINDAK secara SPONTAN.
Dengan kata lain DISIPLIN itu harus DIDISIPLINKAN.
Jenis disiplin yang dibutuhkan untuk menegakkan disiplin...
Itulah KESEIMBANGAN.

KESEIMBANGAN adalah DISIPLIN yang memberi kita FLEKSIBELITAS.
FLEKSIBELITAS yang luar biasa dibutuhkan
Agar bisa BERHASIL dalam SELURUH bidang kehidupan

Satu-satunya KEAMANAN yang sesungguhnya dalam hidup terletak
Dalam upaya MENIKMATI KETIDAKAMANAN HIDUP

MASALAH harus DISELESAIKAN...
Atau kalau TIDAK...
MASALAH akan TETAP ADA ada SELAMANYA menjadi HAMBATAN Untuk pertumbuhan dan perkembangan JIWA

KEHIDUPAN yang DIABDIKAN SECARA PENUH pada KEBENARAN...
Berarti KEHIDUPAN dalam KEJUJURAN PENUH
Setiap hal yang terjadi dalam hidup...
Ada untuk membantu kita TETAP TUMBUH

MASALAH adalah KEUNTUNGAN yang MENYAKITKAN
Untuk membedakan antara KEBERHASILAN dan KEGAGALAN

PENUNDAAN KEPUASAN adalah...
Proses PEMBUATAN JADWAL rasa SAKIT dengan rasa SENANG
dalam kehidupan dengan cara tertentu yaitu:
Untuk MENINGKATKAN KESENANGAN dengan cara
Menghadapi RASA SAKIT TERLEBIH DAHULU

Kita tidak lahir dari PETA...
Kita harus MEMBUATNYA SENDIRI
Dan melakukan USAHA yang diperlukan untuk MEWUJUDKANNYA

Semakin JUJUR seseorang...
Semakin MUDAH baginya untuk TERUS bersikap JUJUR.
Semakin BANYAK KEBOHONGAN yang dikatakan oleh seseorang
Semakin MUNGKIN baginya untuk BERBOHONG LAGI

Para PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERBAIK ...
Adalah Mereka yang BERSEDIA menanggung DERITA
Akibat keputusan-keputusannya,
dengan tetap memperhatikan
Kemampuan mereka untuk bersikap TEGAS.

Jika DICINTAI adalah TUJUAN Anda,
Anda akan GAGAL untuk mencapainya.
Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa anda DICINTAI adalah
Menjadi SESEORANG YANG LAYAK MENDAPATKAN CINTA

(M.Scott Peck " The Road Less Travelled")
= Oleh Bulan Cahaya BC/28/08/09=

Read more...

Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" –QS Al Anbiyaa' 26-28–Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani
dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya `Ya Allah,ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin `Azib malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan `Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., maghdhuubi `alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian `aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat)
berkata, `Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106,Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan `ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat `ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat `ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, `Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, `Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata `aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, `Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan
lainnya berkata, `Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani,meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari `Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Read more...

KATUP KEIMANAN

>> Saturday, August 29, 2009

Oleh Bulan Cahaya

Ingatlah...!!!
Jangan melakukan MAKSIAT secara TERANG-TERANGAN
Jangan merasa BANGGA dengan perbuatan DOSA
Jangan MENOLAK NASEHAT
Jangan melakukan DOSA dengan TERTAWA
Sehingga....
Anda akan MENANGIS di dalam NERAKA nantinya

Ingatlah...!!!
Tinggalkan segala kemaksiatan,
Orang-orang yang gemar berbuat maksiat,
Tempat maksiat,
Dan segala yang mengingatkanmu kepada kemaksiatan

Ingat dan ketahuilah...
Ketika seseorang melakukan perbuatan dosa
Sedetik saja,
Dia akan nampak RENDAH DALAM PANDANGAN ALLAH SWT
Dan jatuh dihadapan Allah SWT
Kemudian dia akan DIJATUHKAN KE DALAM

Akan tetapi,
Karena sifat dan kemuliaan Allah SWT
Jika dia BERTOBAT,
Allah akan tetap MENJAGA,
MENYELAMATKAN,
MEMBEBASKAN,
Dan MENUNJUKKAN JALAN kebenaran kepadanya.

Maka sadarlah...
Sebelum IBLIS mengibarkan BENDERA KEMENANGAN
Diatas kepala kita.
HINAKANLAH.... sebelum DIA MENGUASAI kita
RENDAHKANLAH... sebelum DIA MEMBANGGAKAN DIRI
TENDANGLAH DIA dari tempat yang tinggi
Sampai kejurang yang curam
Semua dapat dilakukan....
Jika mereka bersedia untuk BERTOBAT

Anda mempunyai batas waktu ENAM JAM....
Rasulullah SAW bersabda :
"SHAHIBUL SYIMAAL (MALAIKAT ATID) AKAN MENGANGKAT PENANYA (MENUNGGU) SELAMA 6 JAM , KETIKA SEORANG HAMBA MUSLIM MELAKUKAN KESALAHAN, JIKA DIA MENYESAL DAN MEMBACA ISTIGHFAR ATAS DOA NYA , MAKA MALAIKAT MENGGUGURKAN . JIKA TIDAK DEMIKIAN MAKA AKAN DITULIS SEBAGAI SATU KESALAHAN (Ibid , hadits Hasan , no 2097)

*RC/27/08/09*

Read more...

TERSENTAKNYA HATI, DAHSYATNYA PERINGATAN

>> Friday, August 28, 2009

Oleh Bulan Cahaya

Banyak yang tidak menyadari betapa PENTINGNYA TOBAT
Banyak juga yang tidak mengerti HAKEKAT TOBAT
Bila itu saja mereka tidak tahu,
Mungkinkah mereka bisa bertobat dengan ilmu dan amal?
Atau menjadikannya Solusi hidup?
Padahal setiap kali Allah mencurahkan kasih sayang-Nya
Pada orang yang bertobat
Pastilah MEREKA ITU ORANG YANG ISTIMEWA DISISINYA

Siapa saja yang menanam kemuliaan semangat dalam jiwanya
Lalu tumbuh semangat itu
Maka jiwanya akan dijauhkan dari segala kotoran,
Siapa saja yang konsisten dengan tekadnya, lalu ia maju terus
Maka jiwanya akan melompat dari ketidakbahagiaan.

BERSEGERALAH MENUJU ALLAH
BERLARILAH MENINGGALKAN KEMAKSIATAN
Tinggalkan semua dosa, syetan, serta nafsu rendah
Tinggalkan dunia, syahwat, harta benda dan kekuasaan
Yang dapat menyebabkan keburukan
Bebaskan diri dari azab , Kesepian dan keterasingan
"SESUNGGUHNYA JIKA ALLAH MENCINTAI HAMBA-NYA
DIA TUNJUKKAN JALAN MENUJU KEBENARAN "
"SESUNGGUHNYA ALLAH MENJAGA HAMBANYA
YANG MUKMIN DI DUNIA KARENA DIA MENCINTAI-NYA "

Lalu BILA DIRI INI BELUM JUGA TERGERAK UNTUK BERTOBAT
Apakah Allah telah melupakan kita?
Apakah Allah tidak lagi peduli keberadaan kita?
Apakah Allah tidak lagi mencintai kita?
Apakah Allah telah membiarkan kita?
Apakah sudah tertutup tabir antara hamba-Nya dengan Allah?
Dosa-dosa besar dalam hati membentuk tabir itu...
Padahal JALAN MENUJU ALLAH hanya dapat ditempuh dengan hati
Dosa-dosa hati yang tersembunyi memutus jalan menuju Allah
Ampuni hamba-Mu... Ya Rabb...

Ya Rahman... Ya Rahim...
Jangan biarkan diri ini terlelap dalam tidur panjangnya
SINGKAPKAN TABIR INI YA RABB
Ketika diri menganggap remeh dosa yang rutin dilakukan...
ketika diri Menganggap kecil dosa...
Ketika diri merasa senang dengan dosa...
Ketika diri menyepelekan perlindunganmu...
Menginspirasi dosa dan pamer dosa...

Ya Allah apakah hati ini sudah mati?
Ketika diri ini tidak lagi takut berbuat dosa...
Ketika hati tidak lagi tergetar ketika disebut nama-Mu...
Ketika hati dan Diri ini bangga dengan dosa-dosa...
Ketika airmata Tobat tidak lagi menetes di pipi ini...

YA Rabb Ampuni diri ini...
Singkapkan tabir antara hamba dengan-MU Ya Allah
Saat diri ini terjatuh...
Saat diri mengalami kemerosotan Iman...
Saat hati terbolak-balik...
Saat diri masih bisa tertawa ditengah dosa-dosa...

YA Rabb apalagi yang tersisa dari diri ini?...
Apalagi yang bisa dibanggakan ?...
Ketika kaki melangkah dibumi-MU...
Bila Pemilik Bumi ini tidak lagi Ridha...
Jalan yang mana akan kutuju?...

Jangan jadikan diri ini BANGKAI HIDUP 
YANG BERJALAN DIBUMI ...
Jangan biarkan hamba-Mu
Jadi PENDUDUK NERAKA YANG BERJALAN DI BUMI
Tanpa tahu arah dan tujuan
UNTUK APA HIDUP DAN ARTI HIDUP ...

YA RABB.... DI BULAN SUCI INI...
Dibulan penuh ampunan ini
Dibulan yang penuh Maghfirah dan barokah....
HAMBA KEMBALI i...
Bersujud dihadapan-MU
Memohon Ampunan-Mu
Memohon kasih sayang-Mu
Memohon perlindungan-Mu dan Ridha-Mu...

Andaikan mungkin Ya Allah
Hamba ingin TERLAHIR KEMBALI ...i
Hamba ingin Engkau Bangga
Menatap hamba-Mu dengan tatapan kasih
Menatap hamba-Mu dengan tatapan sayang dan cinta
Menjadi hamba Yang Engkau banggakan
pada malaikat-malaikat-MU
Agar TIDAK SIA-SIA ENGKAU MENCIPTAKANKU ....

YA ALLAH ...
Dibulan suci ini... RAIHLAH AKU DALAM CINTA-MU
Agar diri ini bertobat...
Kembali ke jalan-MU...
Melangkah di jalan-MU
Bersama orang-orang yang bertaubat...
Bersama orang-orang yang engkau cintai...

'SESUNGGUHNYA ALLAH CEMBURU (membenci)
DAN KECEMBURUAN ALLAH YAITU DENGAN
DATANGNYA SESEORANG MUKMIN
TERHADAP APA YANG DIHARAMKAN OLEH ALLAH KEPADA-NYA.
SESUNGGUHNYA SESEORANG TIDAK AKAN MEMASUKI SURGA
KECUALI DENGAN JIWA YANG SELAMAT (BAIK) . (HR Bukhari- Muslim)

"DIBERI DINDING (PAGAR) NERAKA ITU
DENGAN SYAHWAT (yaitu yang merangsang ke jalan keburukan)
DAN DIBERI DINDING SURGA ITU DENGAN SESUATU YANG DIBENCI
(mis: Malas Melakukan kebaikan)
(HR Bukhari-Muslim)

"BARANGSIAPA YANG DIKEHENDAKI OLEH ALLAH
UNTUK DIBERI KEBAIKAN,
NISCAYA ORANG ITU DIJADIKAN PAHAM AGAMA ISLAM
(HR Bukhari-Muslim)

*BC/27/08/09*

From : Kata2 Hikmah

Read more...

BAHAGIA KITA DALAM RIDHA-NYA

>> Thursday, August 27, 2009

Oleh Bulan Cahaya

DIA MERELAKAN DIRINYA DAN MERAIH RIDHA TUHAN-NYA
Jangan berputus asa , karena putus asa adalah keingkaran
Barangkali saja dalam waktu yang dekat
Allah akan memberikan kelapangan.

DIA MEMELIHARA ALLAH MAKA ALLAH BALAS MEMELIHARANYA
Tiada keaiban atas seseorang bila lenyap kesenangan darinya
Tetapi keaiban yang sebenarnya adalah
Bila lenyap kesabarannya yang baik

Kendalikan PIKIRAN anda ,
niscaya anda akan meraih KEBAHAGIAAN
SERAHKANLAH SEGALANYA kepada Tuhan-Mu
Kemudian tidurlah
Mudah-mudahan Allah menyembuhkan Segala rasa yang menyakitkan
Sesungguhnya DIA MAHA PEMURAH kepada Makhluk-Nya
Dan pasti akan memberikan karunia-Nya

Buta yang sesungguhnya hanyalah BUTA HATI
Masa itu tiada lain hanya kesulitan
Lalu kemudahan datang mengiringinya atau kesempitan
Lalu kegelapan datang sesudahnya

Sesungguhnya KECEMASAN JIWA lebih parah
pengaruhnya ketimbang penyakit fisik

Jangan anda memutuskan untuk MEMBALAS DENDAM
Karena KORBAN PERTAMANYA adalah anda sendiri
Sesungguhnya Tuhan telah MELINDUNGIMU
Terhadap bahaya yang telah terjadi pada hari kemaren
Dia pulalah yang akan MELINDUNGIMU terhadap
Bahaya yang akan terjadi esok hari

Sekarang sudah saatnya bagi anda
untuk mengahadapi hari esok TANPA KECEMASAN
Guna menghadapi apa yang akan terjadi esok hari

Dunia kekafiran menderita kesengsaraan
Sekiranya KEKEKALAN itu boleh
Tentulah aku dapat kekal sendiri
Tetapi TIADA KEKEKALAN dalam dunia ini

Kita tidak mampu MENGUBAH masa lalu
Dan tidak pula MERANCANG masa depan
Dengan gambaran yag sesuai kehendak kita
Untuk itu tidak ada gunanya...
Membinasakan diri dalam KEKECEWAAN
Karena sesuatu yang tidak mampu kita ubah

PUASLAH dengan pilihan Allah untuk anda.
Jangan sekali-kali anda BERBURUK SANGKA terhadap Tuhanmu,
karena sesungguhnya Allah lebih utama untuk DISYUKURI karunia-Nya

Jangan anada MENYESALI dunia
Sungguh mengherankan...
Mengapa Tuhan didurhakai atau...
mengapa ada orang yang masih mengingkari-Nya?

NIKMATNYA KEINDAHAN terletak pada
pembawaan Ciptaan Tuhan yang memiliki keagungan
BIARKANLAH hari-hari berbuat sekehendaknya
Dan RIDHALAH bila takdir Allah memutuskan ketetapannya

Jangan tujukan PANDANGAN anda ke sisi -sisi BURUK kehidupan ini
tetapi tujukanlah kepada sisinya yang INDAH

*BC/26/08/09*

Read more...

HARI YANG PENUH BAROKAH

>> Wednesday, August 26, 2009

Oleh Elvi Zuhailina

Ramadhan adalah bulan yang penuh barokah
Hari-hari yang penuh pengampunan
Hari-hari yang penuh cahaya kebaikan
Bila usai mengerjakan shalat subuh
Duduklah dengan khusyu' perbanyaklah zikir dan doa

Mintalah pada Allah hari yang indah
Hari yang baik lagi barokah dan hari yang bahagia
Mohonlah pada-Nya hari yang penuh kesuksesan
Kebaikan dan keberuntungan.
Mohonlah pada-Nya hari tanpa bencana
Tanpa krisis dan tanpa problem

Mintalah pada-Nya hari yang rezekinya subur
Kebaikannya yang berlimpah dan pemanfaatannya menyeluruh
Hari yang tiada kekeruhan
Tiada kesedihan dan tiada kecemasan di dalamnya

Hanya disisi Allahlah diminta kegembiraan
Dan di sisi-Nyalah diminta rezeki
Mintalah pada-Nya kebaikan hidupmu didunia dan akhirat
Lalu berdoalah ;

"YA ALLAH... YA TUHAN KAMI !
JANGAN GELINCIRKAN HATI KAMI
SETELAH ENGKAU BERI PETUNJUK,
DAN BERIKANLAH RAHMAT DAN
KASIH SAYANG KEPADA KAMI DARI SISI-MU,
SESUNGGUHNYA ENGKAU MAHA PEMBERI RAHMAT
DAN KASIH SAYANG (Ali imran :3)

"YA ALLAH... YA TUHAN YANG MAHA PEMELIHARA ,
MASUKKAN AKU MELALUI PINTU MASUK YANG BENAR
DAN KELUARKAN AKU DARI JALAN KELUAR YANG BENAR.
DAN BERIKANLAH AKU DARI SISI-MU KEKUATAN
YANG DAPAT MENOLONG (Al-isra :80)

TIADA BAHAYA YANG PALING BESAR DAN
MALAPETAKA YANG PALING DAHSYAT
SELAIN : TERGELINCIRNYA HATI
SETELAH MENDAPAT PETUNJUK DARI ALLAH SWT

TIADA BAHAYA YANG PALING BESAR
DAN MALAPETAKA YANG PALING DAHSYAT
SELAIN : KAFIR SETELAH BERIMAN...
Jika berbagai upaya telah ditempuh maka berserah dirilah pada ALLAH...

Jangan anda hiraukan segala sesuatu
Yang tidak mampu anda selesaikan ,
sebagai penggantinya,Curahkanlah waktu anda
untuk berupaya memperbaiki
Segala sesuatu yang mampu anda perbaiki

Jika anda melakukan kekeliruan pada masa lalu
Jadikanlah hal itu sebagai pelajaran
kemudian jangan anda ulangi lagi
Sesudah mengambil pelajaran darinya.

Hadapilah kenyataan yang tidak ada jalan keluar darinya
Anda kelak akan menjumpai di dunia ini
Hal- hal yang anda tidak mampu mengubahnya
Tetapi hanya mampu berinteraksi dengannya
Dengan berbekal kesabaran dan Iman

AIRMATA PENYESALAN TOBAT ADALAH
AIR YANG PALING SUCI
Gembiralah dengan kehidupan ini
Karena hidup ini indah dan jadikanlah ia
Sebagai hamparan untuk setiap kebaikan

BERPIKIR POSITIF DAN OPTIMISLAH ANDA
Bila suatu hari nanti semua urusan terlihat amat buruk
Karena itu merupakan pertanda akan datangnya hari lain
Yang dekat waktunya , Yang semuanya dipenuhi
Oleh kegembiraan dan keceriaan

*EZ/24/08/09*

Read more...

RAMADHAN BULAN TRAINING

>> Tuesday, August 25, 2009

Allah telah menyediakan kepada kita Bulan Ramadhan sebagai bulan pembinaan agar kita menjadi hamba-hamba Allah yang bertaqwa. Agar kita menjadi hamba yang selamat di dunia dan akhirat.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagiamana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa”. (Al-Baqoroh:183)

Mengapa kita ditraining oleh Allah agar menjadi hamba-Nya yang bertaqwa?

Yang PERTAMA, karena Allah ingin MENGHAPUS kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita.
Luar biasa, hambanya sudah banyak berbuat dosa, Allah sediakan sarana penghapusan dosa.

" Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (pembeda yang haq dan bathil) dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (Al-Anfal : 29)

Yang KEDUA, Allah ingin memberikan BEKAL yang paling baik kepada hamba-hamba-Nya.
"Maka berbekallah kalian, dan sebaik-baik bekal adalah TAQWA...." (Al-Baqarah:200)

TAQWA merupakan BEKAL yang paling baik di DUNIA dan AKHIRAT, karena:

1. Dengan Taqwa, Allah akan memberikan PETUNJUK yang akan menuntun hidup kita agar selamat di Dunia dan akhirat. Bentuknya berupa FURQON (pembeda) dan NUUR (cahaya)..
" Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan (pembeda yang haq dan bathil)..." (Al-Anfal:29)

"Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah akan memberikan Rahamt-Nya dua jalan (di dunia dan akhirat) dan akan mengadakan kepadamu CAHAYA, yang dengan cahaya itu kalian berjalan dengannya dan akan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun dan Penyayang." (Al-Hadiid:28)

2 . Dengan taqwa Allah akan menjadikan URUSANNYA MUDAH, akan memberikan JALAN KELUAR dan akan memberikan RIZKI dari arah yang tidak disangka-sangka.
"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan urusannya mudah.." (At-Tholaq: 4)
"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menmebrikan jalan keluar (dari masalah) dan akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.." (At-Tholaq: 2-3)

Wallahu a'alm bishowab

From : Kata2 Hikmah

Read more...

RAMADHAN ADALAH KASIH SAYANG ALLAH

Sahabat Hikmah
Karena kasih dan sayang-Nya, Allah mengadakan bulan Ramadhan untuk kita.
Kita sebagai manusia tidak pernah lepas dari dosa dan salah...
Sering kita tidak bersyukur atas nikmat yang sangat banyak yang Allah berikan...
Sering kita mengikuti hawa nafsu kita dan melanggar aturan-aturan-Nya...
Sering kita mengikuti Syaitan yang dilaknat Allah...
Sering kita beribadah kepada Nya dengan tidak khusuk...
Sering kita lebih mementingkan yang lain daripada Allah SWT...
Begitu banyak dosa dan salah kita kepada-Nya...

Dan....Allah mengabugerahkan kita bulan Ramadhan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagiamana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa”. (Al-Baqoroh:183)

Dari Abu Hurairah berkata; nabi saw bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa yang puasa karena iman dan berharap pahala dan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.

Rasulullah SAW bersabda: "Antara sholat fardlu dengan sholat fardlu, antara jumat dengan jumat dan antara Ramadhan dengan Ramadhan itu menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar ditinggalkan."

Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung,
Bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. 
Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. 
Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. 
Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. 
Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. 
Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. 
Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun. 



Ramadhan telah tiba sebagai bulan panen bagi setiap hamba

Untuk membersihkan hati dari berbagai kerusakan dan dosa

Maka dari itu tunaikanlah hak-haknya; baik ucapan dan perbuatan

Dan carilah bekalmu untuk hari depan; ambil dan perbanyaklah

Bagi siapa yang menanam benih namun tidak menyiraminya

Niscaya akan menyesal disaat hari panen


Selamat menunaikan IBADAH RAMADHAN...
Semoga tujuan berpuasa menjadi insan bertaqwa akan tercapai. Amin

Read more...

Kepompong Romadhon

>> Sunday, August 23, 2009

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar  

Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah, karena tidak mustahil Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidup kita. Maka, jangan sampai disia-siakan.
 
Ahlan Wasahlan Yaa Ramadhan! Selamat datang wahai penghulu segala bulan. Bulan penuh barakah yang disucikan Allah. Di bulan ini, Allah SWT menjanjikan akan menjamu semua hamba yang beriman. Sedemikian dahsyatnya jamuan Allah, sampai-sampai siapa pun yang melewati Ramadhan ini dengan sebaik-sebaiknya, maka Allah akan menjamin keselamatannya dunia akhirat. 

Seperti halnya anak kecil yang sangat gembira jika mendapat hadiah, maka demikian juga dengan kita. Pada bulan Ramadhan ini sungguh banyak "hadiah" yang telah Allah siapkan untuk kita, jika kita mampu meningkatkan mutu ibadah di bulan ini. Maka, alangkah bijaknya jika kita memanfaatkan bulan suci ini sebagai sarana peningkatan amal ibadah kita kepada Allah. Kita jadikan bulan ini sebagai sarana meraih derajat ketakwaan. 

Pada bulan mulia ini, kita dianggap sebagai tamu Allah. Dan sebagai tuan rumah, Allah sangat mengetahui bagaimana cara memperlakukan tamu-Nya dengan baik. Walaupun demikian, Allah hanya akan memperlakukan kita dengan baik jika kita tahu adab dan berakhlak sebagai tamu-Nya. Salah satunya dengan menjaga shaum kita sesempurna mungkin. Tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga belaka tetapi juga menjaga seluruh anggota tubuh serta . 

Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah, karena tidak mustahil Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidup kita. Jangan sampai disia-siakan. Bulan Ramadhan adalah bulan pelatihan, bulan training center yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk membuat akhlak dan pribadi kita menjadi lebih indah. Ibarat sebuah kepompong, bulan Ramadhan ini harus menjadi sarana bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri. Kita lihat kepompong, bermula dari ulat yang menjijikan, kemudian berproses dan akhirnya keluarlah kupu-kupu indah yang beterbangan kian kemari menambah indahnya sebuah taman. 

Ramadhan merupakan sebuah kesempatan yang telah Allah berikan bagi kita untuk memperbaiki sikap dan perilaku kita. Jadi, gunakanlah Ramadhan kali ini secara efektif guna meningkatkan kualitas ibadah. Sebab kita tidak tahu kapan jatah kita akan berakhir. Waktu terus berlalu dan jatah dari hari ke hari semakin berkurang. Jangan sampai kita menjadi orang yang bodoh dengan menyia-nyiakan saat berharga di bulan mulia ini dengan melalaikan ibadah. Pantang bagi kita menyia-nyiakan perpindahan detik demi detik di bulan mulia ini tanpa amalan apapun. Ramadhan ini sungguh sangat berharga bagi kita sehingga kita harus memperhitungkan agar setiap ucapan, pikiran, dan perilaku kita menjadi amal saleh. 

Mari kita isi Ramadhan ini dengan amal ibadah. Segala aktivitas kita bisa benilai ibadah jika didasari niat yang benar dan caranya juga benar. Gunakan bulan Ramadhan ini sebagai sarana peningkatan kualitas keilmuan kita. Salah satu caranya, kita dapat membuat skala prioritas. Pertama, manajemen, waktu kita harus terkendali dengan baik sehingga semua kativitas kita dapat tererncana dan tidak mubadzir. Kedua, kita harus meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Misalnya saja shalat. Sebetulnya shalat khusyuk itu tidak susah, sebab yang susah adalah membulatkan tekad untuk khusyuk. 

Pada sepuluh hari terakhir, kita upayakan untuk merenung dan menjerit kepada Allah memohon ampunan dengan melakukan itikaf. Demikian juga dengan sedekah, Allah menjamin akan melipatgandakan pahala dan rezeki bagi kita jika kita ikhlas dalam bersedekah. Tidak akan ada seorang pun yang menjadi miskin karena menikmati hidup ini dengan bersedekah. 

Tentu saja kemampuan ekonomi di antara kita berbeda-beda. Namun harus dipahami, bahwa sedekah itu tidak diukur dari besar kecilnya, tapi optimalisasi yang kita lakukan. Yang paling penting kita harus meningkatkan kemampuan kita bersedekah dengan apapun yang ada pada diri kita. Mulailah dari yang paling murah dan meriah, yaitu senyum. Saya kira ini gratis. Mengapa kita tidak membahagiakan orang lain dengan senyuman yang tulus? 

Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan hidayah-Nya sehingga setelah 'kepompong' Ramadhan ini kita masuki, kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yang teramat indah dan mempesona. Amin. Wallahu a'lam

Read more...

Tarbiyah Ramadhan

Ibarat sebuah Sekolah, bulan Ramadhan merupakan sebuah sarana dan tempat untuk menempa diri. Tidak tanggung-tanggung didikan di bulan Ramadhan langsung dari sang Maha Pencipta. Kita, yang menjalankan puasa, sebagai “murid” tentunya ingin berhasil dan lulus dengan baik.

Berikut ini beberapa kiat yang dapat dilakukan agar kita menjadi “alumni” Ramadhan yang teladan. Teladan bagi kita semua terutama bagi diri sendiri.

1. Tanamkan dalam diri kita bahwa Ramadhan kali ini merupakan yang terakhir bagi kita, karena kita tidak tahu apakah kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan tahun depan. Dengan demikian kita akan berusaha mempersembahkan Ramadhan kali ini adalah Ramadhan yang terbaik yang pernah dilalui. Lebih baik dari tahun-tahun yang telah lewat.

2. Buatlah daftar kegiatan atau agenda yang akan dilakukan selama Ramadhan. Termasuk didalamnya adalah target-an ibadah yang ingin di capai. Misalnya selama Ramadhan mau khatam Al-Quran berapa kali. Selain itu buat juga aktivitas harian yang terperinci dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dengan demikian ibadah yang kita lakukan akan lebih efektif dan efisien.

3. Tidak menunda-nunda dan tidak mudah lelah melaksanakan aktivitas yang telah disusun terutama yang menyangkut masalah ibadah. Sekali kita menunda maka akan berdampak pada agenda yang lain, akibatnya banyak agenda kegiatan yang terbengkalai.

4. Lakukan evaluasi harian terhadap kegiatan yang telah dilakukan pada hari itu. Mengevaluasi bisa dilakukan ketika menjelang tidur malam. Dengan mengevaluasi kita bisa tahu sejauh mana target yang telah kita susun tercapai, atau jika ada kegiatan yang tidak terlaksana bisa diganti pada hari yang lain. Dengan demikian kita masih berada pada jalur yang telah direncanakan dan berusaha lebih baik pada hari-hari berikutnya.

5. Mengefisienkan kerja pada siang hari dengan tidak terlalu menguras tenaga karena pada malam harinya kita masih akan melakukan ibadah yang padat seperti shalat Tarawih atau Tahajjud. Kondisi badan yang terlalu lelah gampang sekali dimasuki dan dipengaruhi setan sehingga kita menjadi malas beribadah.

6. Mengurangi atau meniadakan aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan Ramadhan, aktivitas yang dapat mengganggu nilai ibadah dan puasa itu sendiri.

7. Menjaga kualitas makanan yang masuk ketika berbuka dan bersahur. Pada saat berbuka, hindari makan terlalu kenyang atau langsung makan “berat”. Lebih baik saat berbuka makan-makanan yang manis karena mudah sekali dicerna tubuh dan cepat menggantikan kalori yang hilang. Dengan langsung makan berat (baca:nasi) saat berbuka, organ pencernaan akan merasa “kaget” dan tidak siap melakukan tugas yang berat setelah seharian istirahat, akibatnya makanan yang kita makan tidak tercerna dan terabsorbsi dengan maksimal. Pada waktu sahur, usahakan makan makanan yang banyak mengandung protein seperti daging. Tidak makan makanan yang mengandung asam karena dapat mempengruhi kondisi asam lambung yang berakibat perut perih, sakit dan mual, terutama bagi penderita maag.

8. Perbanyak silaturahim dengan orang-orang yang dapat menambah keimanan dan meningkatkan kualitas puasa kita.

9. Pada sepuluh hari terakhir, usahakan i’tikaf di masjid, kalau tidak bisa usahakan pada waktu malam hari kita berada di masjid. Dengan i’tikaf lebih mendekatkan diri dengan Allah.

Semoga kita menjadi Alumni Ramadhan yang Teladan, yang memberikan dampak positif mengarungi hidup di 11 bulan lainnya. Amin.

(from naqsbandi web)

Read more...

Andai ini Ramadhan Terakhir...

wahai dikau…renunglah engkau akan nasib diri
wahai qalbu…sedarkah engkau akan gerak hati
wahai aqal…terfikirkah engkau akan apa yang bakal terjadi 

andai ini merupakan Ramadhan yang terakhir kali
sekujur jasad yang bakal berlalu pergi
tatkala usia bernoktah di penghujung kehidupan duniawi
pabila tiba saat tepat seperti yang dijanji Ilahi
kematian…adalah sesuatu yang pasti 

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu siangnya engkau sibuk berzikir
biarpun anak tekak kering kehausan air
tentu engkau tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu..merayu…kepada-NYA Tuhan yang satu 

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu solatmu kau kerjakan di awal waktu
solat yang dikerjai…
sungguh khusyuk lagi tawadhu’
tubuh, minda, dan qalbu…
bersatu memperhamba diri
mengadap Rabbul Jalil…
menangisi kecurangan janji 

“innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil ‘alamin” 

[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku… kuserahkan
hanya kepada Allah Tuhan seru sekelian alam] 

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tidak akan kau persiakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dipersia begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan Al-Quran bakal kau dendang…bakal kau syairkan 

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu malammu engkau sibukkan dengan pesta-pestaan
berterawih…berqiamullail…bertahajjud…
mengadu…merintih…meminta belas kasih 

“sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurga-MU tapi…aku juga
tidak sanggup untuk ke neraka-MU” 

oleh itu duhai Ilahi…
kasihanilah daku hamba-MU ini 

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu dirimu tak akan melupai mereka yang tersayang
ayuh ke mari kita meriahkan Ramadhan
kita buru…kita cari…suatu malam idaman
yang lebih berkat dari seribu bulan 

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu engkau bakal bersedia batin dan zahir
mempersiap diri…rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan …lorong-lorong redha Ar-Rahman 

duhai Ilahi….
andai ini Ramadhan terakhir buat kami
jadikanlah ia Ramadhan paling bererti…paling berseri…
menerangi kegelapan hati-hati kami
menyuluhi diri ke jalan menuju redha serta kasih sayang mu Ya Ilahi…
semoga bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti

Anonymous
http://tausyiah275.blogsome.com/2006/10/02/andai-ini-ramadhan-terakhir/

Read more...

Sudah Berapa Kali Anda Ber-Ramadhan?

[Hamim/Sahid/www.hidayatullah.com]

Berapa kali Anda mengikuti perjalanan Ramadhan? Dan berapa kali benar-benar sukses melakukannya? Jangan-jangan Anda kelompok yang gagal!


Jika ada yang bertanya, sudah berapa kali anda berpuasa Ramadhan? Tentu kita bisa menjawabnya dengan mudah. Tapi jika pertanyaan itu diteruskan, apa hasil puasa anda selama itu? Terhadap pertanyaan tersebut, biasanya kita sulit menjawab. Mengapa? Dibandingkan dengan hikmah dan fadhilah yang ditawarkan Ramadhan, rasanya terlalu sedikit yang telah kita capai. Revolusi kejiwaan yang semestinya terjadi setelah kita berpuasa sebulan penuh hingga puluhan kali Ramadhan masih juga belum kunjung tercapai. Yang terjadi justru hanyalah rutinitas tahunan: siang hari menahan diri dari lapar dan dahaga, selebihnya tidak terjadi apa-apa.

Imam Al-Ghazali mengelompokkan kaum muslimin yang berpuasa dalam tiga kategori :

Kelompok Pertama, mereka yang dikelompokkan sebagai orang awam. Kelompok ini berpuasa tidak lebih dari sekadar menahan lapar, haus, dan hubungan seksual di siang hari Ramadhan. Sesuai dengan namanya, sebagian besar kaum muslimin berada dalam kelompok ini.


Kelompok Kedua adalah mereka yang selain menahan lapar, haus dan hubungan suami isteri di siang hari, mereka juga menjaga lisan, mata, telinga, hidung, dan anggota tubuh lainnya dari segala perbuatan maksiat dan sia-sia. Mereka menjaga lisannya dari berkata bohong, kotor, kasar, dan segala perkataan yang bisa menyakiti hati orang. Mereka juga menjaga lisannya dari perbuatan tercela lainnya, seperti ghibah, mengadu domba, dan memfitnah. Mereka hanya berkata yang baik dan benar atau diam saja.

Dikisahkan dalam kitab Ihya-ulumuddin, bahwa pada masa Rasulullah saw ada dua orang wanita. Pada suatu hari di bulan Ramadhan, saat mereka sedang berpuasa, rasa lapar dan haus tak tertahankan lagi hingga hamper-hampir saja menyebabkan keduanya pingsan. Maka diutuslah seorang pria untuk menghadap Rasulullah saw untuk menanyakan, apakah mereka boleh membatalkan puasanya. Rasulullah saw tidak langsung memberi jawaban, akan tetapi beliau justru mengirimkan sebuah mangkok, kemudian berpesan kepada utusan tersebut: “ Muntahkan ke dalam mangkok ini apa yang telah dimakan”.

Peristiwa ini nampaknya mengundang perhatian banyak orang. Mereka yang menyaksikan peristiwa itu sangat terkesima melihat salah seorang wanita itu memuntahkan darah segar dan daging lunak sebanyak setengah mangkok, wanita satunya lagi pun memuntahkan hal yang sama hingga mangkok tersebut menjadi penuh. Setelah itu Rasulullah bersabda: “Dua perempuan tadi telah merasakan apa yang oleh Allah dihalalkan bagi mereka dan telah membatalkan puasa mereka dengan melakukan hal-hal yang dilarang Tuhan. Mereka telah duduk bersama dan bergunjing. Darah dan daging segar yang mereka muntahkan adalah darah segar orang yang telah mereka gunjingkan”.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: “Ada lima perkara yang membatalkan puasa, yaitu: berbohong, bergunjing, memfitnah, mengucapkan sumpah palsu, dan memandang dengan nafsu”.

Kelompok kedua ini juga bisa menjaga mata dari melihat segala sesuatu yang dilarang syari’at. Matanya tidak dibiarkan liar memandang aurat perempuan atau lelaki yang tidak halal, baik secara langsung, maupun melalui tontonan televisi, gambar dan foto. Mereka sadar bahwa mata adalah panahnya setan, jika dibiarkan liar maka mata itu bisa membidik apa saja dan nafsu manusia cenderung membenarkan dan mengikutinya. Tentang bahaya pandangan ini, Rasulullah mengingatkan: “Pengaruh ketajaman mata adalah hak. Bila ada sesuatu yang mendahului taqdir maka itu adalah karena pengaruh ketajaman mata”. (HR. Muslim)

Tak kalah pentingnya adalah menjaga telinga dari mendengar segala sesuatu yang menjurus kepada maksiyat. Mereka yang termasuk kelompok ini tidak akan asyik duduk bersama orang-orang yang terlibat dalam perbincangan yang sia-sia. Termasuk perbuatan sia-sia adalah mendengar lagu-lagu yang syairnya tidak mengantarkannya pada mengenal kebesaran Allah. Mereka juga meninggalkan percakapan penyiar dan penyair yang menghambur-hamburkan kata tanpa makna.

Mereka segera meninggalkan orang yang sedang ghibah, apalagi memfitnah, karena mereka sadar bahwa orang yang mengghibah dengan orang yang mendengar ghibah itu sama nilai dosanya. Maka alternatifnya hanya dua, yaitu mengingatkan atau meninggalkan majelis tersebut.

Dalam hal ini Allah berfirman: “Maka janganlah kamu duduk bersama mereka sampai mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan mereka”. (QS. An-Nisaa: 140)

Di bulan Ramadhan, kelompok ini juga menutup telinganya rapat-rapat dari segala suara yang dapat mengganggu konsentrasinya dalam mengingat Allah. Sebaliknya, mereka membuka telinganya lebar-lebar untuk mendengar ayat-ayat suci al-Qur’an, mendengar majelis ta’lim, mendengar kalimat-kalimat thayibah, dan mendengar nasehat-nasehat agama. Ketekunan dan kesibukan menyimak kebaikan dengan sendirinya akan mengurangi kecendrungan mendengar sesuatu yang sia-sia, apalagi yang merusak nilai ibadahnya.

Selebihnya, mereka juga menjaga tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuhnya dari segala yang dilarang syari’ah. Mereka menjaga tangannya dari memegang sesuatu yang tak halal. Mereka juga mengendalikan kakinya dari melangkah ke tempat yang haram. Demikian juga terhadap perutnya, mereka menjaga agar perutnya hanya diisi makanan yang halal saja. Baik ketika sahur maupun pada saat berbuka puasa.

Dalam pandangan Islam, makanan haram itu sama dengan racun, sedangkan makanan halal itu adalah obat, jika diminum sesuai dengan porsi dan dosis yang tepat. Tapi jika jika dikonsumsi secara berlebihan, maka makanan itu bisa berubah menjdai racun yang sangat membahayakan kesehatan tubuh. Itulah sebabnya, orang-orang yang berpuasa secara benar terlatih untuk hanya memakan makanan dan minuman yang halal saja. Itupun dalam takaran dan dosis yang normal, tidak berlebih-lebihan. Mereka tidak akan berbuka puasa dengan cara makan dan minum berlebih-lebihan.

Jika kaum muslimin berpuasa seperti puasanya kelompok yang kedua ini, sungguh akan terjadi perubahan social yang luar biasa. Antara sebelum dan sesudah Ramadhan pasti ada perubahan sikap, perilaku, dan tindakan yang khas. Jika perubahan itu dilakukan oleh sebuah masyarakat yang hidup dalam sebuah Negara yang bernama Indonesia, maka revolusi moral pasti terjadi secara nyata.

Tak perlu dibentuk Komisi Anti Korupsi (KPK), karena sudah tidak ada lagi pelakunya.

Sayang, untuk target minimal tersebut kita masih belum bisa melakukannya. Akibatnya, antara sebelum dan sesudah puasa tidak terjadi apa-apa. Yang sebelum Ramadhan merokok, sesudah puasa kembali merokok. Bila sebelum puasa korupsi, sesudah puasa, praktek itu diulangi kembali. Padahal jika target menjadi kelompok kedua ini tercapai, separoh permasalahan Negara dan bangsa bisa diatasi. Apalagi jika kita bisa mencapai target yang lebih tinggi, menjadi kelompok ketiga.

Adapun kelompok ketiga, menurut Al-Ghazali adalah mereka yang berada dalam kategori khususul khusus atau al-Khawwas. Mereka tidak saja menjaga telinga, mata, lisan, tangan, dan kaki dari segala yang menjurus pada maksiyat kepada Allah, akan tetapi mereka juga menjaga hatinya dari selain mengingat Allah. Mereka mengisi rongga hatinya hanya untuk mengingat Allah semata-mata. Mereka tidak menyisakan ruang sedikitpun dalam hatinya untuk urusan duniawi. Mereka benar-benar mengontrol hatinya dari segala detakan niat yang menjurus pada urusan duniawi.


Read more...

PEMIKIRAN YANG INDAH

Waktumu adalah usia
Dan pundi-pundimu yang paling berharga
Karena itu jangan biarkan sesuatupun
Merampasnya darimu

Ketika engkau sakit atau mengalami krisis
Maka percayalah bahwa hal itu tidak akan lama
Ia adalah kesempatan dari Allah
Perbanyaklah memohon ampunan kepada-Nya

Dan gunakanlah waktumu
Untuk merancang kehidupanmu,
Kehidupan anak-anakmu,
Dan kehidupan masyarakatmu

Jangan jadikan ilusi dan khayalanmu
Sebagai suatu masalah
Sebab itu tidak ada Solusinya

Dengan membaca dan menganalisis
Engkau dapat mengembangkan kemampuanmu
Kearah yang kau inginkan

Tolak setiap pemikiran
Yang akan membawamu pada kegagalan ,
Kehancuran, kelemahan, kemalasan
Dan melakukan maksiat
Kembangkanlah pemikiran yang indah dalam dirimu

Bersihkanlah selalu akalmu dari pemikiran yang berbahaya
Agar pemikiran yang bermanfaat menjadi semakin banyak
Dan terpupuk dengan baik

Engkau selalu mempunyai kesempatan
Untuk mewujudkan mimpimu
Engkau hanya perlu merencanakan
Apa yang kau impikan itu
Niscaya engkau akan menemui
Kesempatan untuk mewujudkannya

Kehidupan, kemandirian
Dan menghadapi tantangan itu
Memerlukan keinginan ( tekad) yang kuat

Keimananmu kepada Allah
mempunyai prestasi terbesar dalam hidupmu
Keimananmu akan memberimu kekuatan
Dan kepercayaan kepada sang Pencipta Alam Yang maha Agung
Sehingga engkau akan selalu berada dalam Lindungan dan pemeliharaan-Nya

Orang yang berakal itu bukanlah orang yang pandai mencari-cari alasan
Untuk membenarkan kejelekannya setelah terjatuh kedalamnya
Tetapi orang yang berakal itu ialah orang yang pandai
Menyiasati kejelekan Agar tidak terjatuh kedalamnya

( Ir Permadi Alibasyah " Bahan Renungan Kalbu)
*Oleh Elvi Zuhailina/18/08/09*

Read more...

Romadhon Kareem..

Alhamdulillah Ramadhan telah hadir
Bulan suci...
Bulan seribu bulan...
Bulan penuh berkah, rachmat dan ampunan Allah telah tiba kembali.
Ramadhan.... satu bulan dari dua belas bulan yang disediakan Allah,
Untuk menyusun kembali rangkaian hidup sebelas bulan yang telah lalu
Yang mungkin ada kehilafan yang kita perbuat.

Inilah suatu anugerah yang telah Allah berikan kepada hamba-hambanya, untuk menyadari diri, bahwa Allah Maha Tahu, Allah Maha Bijaksana, dan Pintu Allah terbuka lebar untuk memberi ampunan.

Sebelum ruangan ibadah menyibukkan kita
Sebelum jembatan karunia membentang menanti
Sebelum rumah berkah membuka pintu dan jendela
Sebelum malam-malam ampunan menyelimuti jiwa
Sebelum hari hari penuh Rahman dan Rahim mengisi kita lewati
Sambil menyapa Marhaban yaa Ramadhan
Saya mohon maaf dari kedalaman jiwa dan kerendahan hati
Mohon maaf yang bersih,
Dari kalimat-kalimat yang mungkin tak disuka,
Dari komentar yang mungkin tak berkenani,
Dari seloroh canda yang tak disengaja...
Mohon maaf semuanya dari ketulusan jiwa

Semoga dalam menyambut Bulan yang penuh Spesial ini
Kita memasuki dan menjalaninya dengan kesucian hati dan jiwa
Dan berhasil menjadi insan yang bertaqwa
Sehingga menjadi bekal sebelas bulan yang akan datang


Marhaban yaa Ramadhan Kareem...

Read more...

Lailatul Qadr

>> Thursday, August 20, 2009

Secara terminologi Lailatul Qodar diartikan sebagai "Malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan (83,3 Tahun)". Sebagai mana Allah swt firmankan dalam surat al-Qodar. Secara etimologi: Lailatul Qodar terdiri dari dua suku kata "Lailah" dan "al-Qodar".Lailah" berarti malam. Sedangkan kata "al-Qodar" mempunyai beberapa arti : 

1. Al-Qodaru yang berarti Atta'dzim(التعظيم) : kemuliaan, atau keagungan makna ini seseuai dengan firman Allah :

وما قدروا الله حق قدره (الأنعام 91)

"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya."

Dikatakan sebagai malam yang dimuliakan karena beberapa hal : 
Turunnya Al-Qur'an pada malam itu yang diiringi dengan turunnya para Malaikat.
Turunnya berkah, rahmah, dan magfirah
Atau karena orang yang menghidupkan malam itu dengan ibadah akan menjadi orang yang mulia.

2. Al-Qodaru yang berarti Attadhyiiq (التضييق) : penyempitan, pembatasan. Makna ini sesuai dengan firman Allah :
 
قدر عليه رزقه (الفجر 16)

" ….Membatasi rizkinya"

Dengan makna ini Lailatul Qodar berarti "Malam yang dibatasi, disembunyikan dari pengetahuan manusia tentang waktu kejadiaanya".

Atau berarti "Bumi menjadi sempit dengan turunnya para malaikat".

3. Al-Qodar berarti penentuan taqdir, ketetapan. Sesuai dengan firman Allah swt : 

إنا أنزلناه في ليلة مباركة إنا كنا منذرين. فيها يفرق كل أمر حكيم (الدخان 3-4)

"Sesungguhnya kami telah menurunkan al-Qur'an pada malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu ditentukan segala urusan yang penuh hikmah".

Lailatul Qodar dalam perspektif ini berarti "Malam dimana pada waktu itu ditetapkan taqdir manusia dari hidup, mati, rizki, nasib baik, nasib buruk dll untuk satu tahun kedepan".

B. Kemungkinan terjadinya lailatul Qodar  

Ada beberapa pendapat ulama tentang kemungkinan terjadinya Lailatul Qodar :

1. Lailatul Qodar sudah diangkat dan tidak akan terjadi lagi, pendapat ini dinisbahkan kepada Syi'ah. Pendapat ini dibantah dengan riwayat : 

عن عبد الله بن يحنس قلت لأبي هريرة : زعموا أن ليلة القدر رفعت. قال : كذب من قال ذلك.

Dari Abdillah bin yahnas, aku telah berkata kepada Abu Hurairah " Orang-orang telah menyangka bahwa lailatul Qodar telah diangkat" beliau berkata : Telah berdusta orang yang berkata seperti itu".

2. Lailatul Qodar terjadi hanya sekali zaman Rasulullah saw. Pendapat inipun terbantahkan dengan riwayat diatas.

3. Lailatul Qodar terjadi pada setiap bulan Ramadhan. ini pendapat sebagian besar para ulama.

C. Waktu terjadinya Lailatul Qodar

Banyak sekali pendapat para ulama mengenai waktu terjadinya lailatul Qodar. Saya akan menyebutkan beberapa pendapa terjadinya lailatul Qodar pada bulan Ramadhan:

1. Terjadi pada malam hari pertama bulan Ramadhan. seperti disebutkan dari Abi Razin al-'Uqaily as-Shahaby, dan diriwayatkan dari Ibnu Al 'ashim dari hadist Annas ra beliau berkata : Lailatul Qodar tejadi pada malam pertama bulan Ramdhan.

2. Terjadi pada malam 17 Ramadhan. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani dari hadist Zaid bin Arqam ra, beliau berkata : "Saya tidak ragu dan tidak mengingkari Bahwa Lailatur Qodar terjadi pada malam ketujuh belas bulan Ramdhan. Malam diturunkannya al-Qur'an". Atsar ini juga diriwayatkan Abu Dawud dari Ibnu Mas'ud juga.

3. Terjadi pada malam ke 21, Pengikut mazhab syafi'I banyak yang cenderung dengan waktu ini. 

4. Terjadi pada malam ke 23, Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dari Mu'awiyah ra, ia berkata : "Lailatul Qodar terjadi pada malam ke 23 Ramadhan". Dari Abi Juraiz dari Ubaidillah ibnu Abi Yazid dari Ibnu Abbas ra, ia berkata " Sesungguhnya ia (Rasulullah) membangunkan keluarganya pada malam ke 23"

5. Terjadi pada malam ke 25, seperti yang disebutkan Ibnu Arabi dalam "al-'Aridzah" dan Ibnu Jauzi dalam "al-Musykil".

6. Terjadi pada malam ke 27, Diriwayatkan Imam Muslim, dari Abi Hurairah ra, ia berkata "kita saling mengingatkan Lailatul Qodar", Rasulullah saw bersabda : "Siapakah diantara kalian yang mengingat ketika bulan terbit seperti sepotong mangkuk besar?". Berkata Abu hasan Al farisi "yaitu malam ke 27 dimana bulan terbit dengan sifat tersebut".

7. Terjadi pada tanggal ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dan inilah pendapat jumhur ulama. Sebagaimana beberapa hadist yang di riwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, saya ambil salahsatunya :

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا أَبُو سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَز

Untuk lebih jelasnya mengenai berbagai pendapat ulama tentang waktu terjadinya lailatul Qodar, bisa dilihat dalam kitab "Fathul Bari" karangan Ibnu Hajar pada bab. "taharra lailatul Qodar fil witri min al 'asyri al-awaakhir"

Adapun hikamah disamarkannya waktu lailatul Qodar adalah guna menjadikan manusia lebih bersungguh-sungguh dalam menggapainya.  

D. Keutamaan Lailatul Qodar

Ada beberpa riwayat tentang keutamaan Lailatul Qodar :

1. Anas bin Malik ra menyebutkan ketika mengomentari ayat pertama surat al-Qodar, bahwa yang dimaksud dengan keutamaan (al-Qodar) disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah al-Qur’an, dan dzikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailatul Qodar sendiri). 

2. Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah saw bahwa sesungguhnya Allah swt mengkaruniakan ” Lailatul Qodar” untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya.

3. Rasulullah saw bersabda sebagimana diriwayatkan Imam bukhari : " Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan keikhlasan karena Allah saw maka ia akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang shalat (Tarawih, Tahajjud) pada malam Lailatul Qodar maka ia akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lalu".

4. Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya lailatul Qodar, para malaikat turun kebumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang qiyam al lail, atau melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari para hambaNya yang bertaubat.

5. Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al Hasan al Bashri, katanya : ” Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali ‘ Lailatul Qodar’, karena lailat al Qodar lebih utama dari (amalan) seribu bulan”. 

Dari riwayat-riwayat diatas dapat diambil beberpa poin tentang keutamaan Lailatul Qodar :

1. Malam Lailatul Qodar merupakan malam keutamaan yang khusus diberikan kepada Umat Nabi Muhaamd saw saja.

2. Malam diturunkannya al-Qur'an.

3. Malam turunnya para Malaikat yang jumlahnya lebih banyak dari kerikil di bumi, mereka memberi ucapan selamat kepada orang-orang yang menghidupkan malam dengan Ibadah.

4. Diturunkannya berkah, rahmat dan magfirah, dan Allah swt menerima taubat setiap pendosa yang bertaubat.

5. Dibukanya pintu-pintu langit, sehingga komunikasi hamba yang berdo'a dan berdzikir tidak lagi terhalang.
6. Setiap Amal kebajikan yang delakukan pada malam itu bernilai pahala yang lebih banyak dibandingkan dengan waktu lain. 

E. Menghidupkan Lailatul Qodar dengan Ibadah.

1. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua bentuk ibadah pada hari-hari bulan Ramdhan, dengan menjauhkan diri dari semua bentuk dosa dan maksiat. Bagi yang sudah berkeluarga hendaknya mengikut sertakan keluarga dalam ibadah ini.

2. Melakukan I'tkap semampuh dan sekuatnya. Seperti yang dilakukan Rasulullah saw.

3. Menghidupkan malam degan Qiyamullail, dzikir dan tilawah al-Qur'an.

4. Bershadaqah dan berbagi rizki.

5. Memperbanyak do'a memohon ampunan dan keselamatan dari Allah swt. Dengan bacaan:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah kepada Siti 'Aisyah ra. (seperti hadist yang diriwayatkan : Imam Ahmad, Tirmidzi, Ibnu majah)
 

F. Tanda-tanda Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar hanya diketahui setelah terjadi. Tanda-tandanya diketahui setelah malam lewat, seperti yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud dalam Sahih Muslim bahwa Rasulullah s.a.w. menyebutkan di antara tanda-tandanya adalah:

وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

"Tanda-tandanya adalah matahari terbit pada paginya putih tak bersinar menyengat"

Penutup : 

Malam lailatul Qodar merupakan salah satu bonus akhirat yang diberikan Allah swt kepada umat Nabi Muhammad saw di bulan Ramadhan. Adalah pada 10 hari pertama Allah swt menurunkan Rahmat-Nya, pada 10 hari kedua diturunkannya maghfirah. Lalu di 10 hari terakhir diturunkannya pembebasan dari api neraka. Ditambah turunnya Lailatul Qodar pada hari-hari ganjil di 10 hari terakhir, malam dimana pahala amal kebajikan yang dilakukan hamba yang beriman dilipatgandakan. Maka lengkap sudah bonus yang Allah swt berikan kepada Umat nabi Muhammad saw ini. Tinggal kita berusaha untuk mendapatkan sebanyak yang kita bisa.

Satu hal yang perlu dicatat bahwa bonus-bonus akhirat ini tidak diundi, dan tidak diperuntukkan bagi golongan, suku, dan ras tertentu, sehingga setiap orang berhak mendapatkannya, sesuai dengan usahanya masing-masing.

Read more...

Mukjizat Ilmiah dalam Puasa

Oleh: Dr. Shalih bin Abdul Qawi as-Sanabani
(Ketua Jurusan Mukjizat Ilmiah, Universitas al-Iman)

From : www.eramuslim.com

Allah berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.’ (al-Baqarah: 183)

Mukjiat Pertama: Keharusan Puasa bagi Setiap Orang

Para ilmuwan hari ini menganggap puasa sebagai fenomena yang vital dan fitri, dimana kehidupan yang sempurna dan kesehatan yang baik tidak bisa diperoleh tanpanya. Apabial seseorang atau bahkan seekor binatang tidak berpuasa, maka ia akan terjangkit berbagai macam penyakit. McFadon, seorang ahli kesehatan Amerika, mengatakan, ‘Setiap orang perlu puasa, karena kalau tidak maka ia akan sakit. Karena racun makanan berkumpul dalam tubuh dan membuatnya seperti orang sakit, memberatkan tubuhnya, dan mengurangi vitalitasnya. Apabila ia berpuasa, maka berat badannya menurun, dan racun-racun ini terurai daritubuhnya dan keluar, sehingga tubuhnya menjadi bersih secara sempurna, lalu bobot tubuhnya akan kembali naik, dan sel-selnya kembali baru dalam waktu tidak lebih dari 20 hari setelah berhenti puasa. Pada saat itu ia merasakan vitalitas dan kekuatan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.’

Di antara manfaat kesehatan dari puasa adalah:

1. Merilekskan tubuh dan memperbaiki syarafnya.
2. Menyerap zat-zat yang mengendap di usus. Pengendapan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan perubahan endapan itu menjadi kotoran yang beracun.
3. Memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan.
4. Mengembalikan vitalitas organ pembuangan, dan memperbaiki fungsinya untuk membersihkan tubuh, yang mengakibatkan terkontrolnya stabilitas dalam darah dan berbagai cairan dalam tubuh.
5. Mengurai zat-zat yang berlebihan dan endapan-endapan di dalam jaringan yang sakit.
6. Mengembalikan keremajaan dan vitalitas sel-sel dan berbagai jaringan dalam tubuh.
7. Menguatkan indera dan meningkatkan IQ.
8. Memperbagus dan membersihkan Kulit.

Alexis Carrel, pemenang hadiah Nobel di bidang kedokteran, dalam bukunya Man the Unknown mengatakan, ‘Banyaknya porsi makanan dapat melemahkan fungsi organ, dan itu merupakan faktor yang besar bagi berdiamnya jenis-jenis kuman dalam tubuh. Fungsi tersebut adalah fungsi adaptasi terhadap porsi makanan yang sedikit…Gula pada jantung bergerak, dan bergerak pula lemak yang tersimpan dalam kulit. Semua organ tubuh mengeluarkan zat khususnya untuk mempertahankan keseimbangan internal dan kesehatan jantung. Puasa benar-benar membersingkan dan pengganti jaringan tubuh kita.’

Mukjizat Kedua: Minimal Puasa Satu Bulan dalam Setahun

Allah berfirman, ‘Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.’ (al-Baqarah: 185)
Prof. Nicko Lev dalam bukunya Hungry for Healthy mengatakan, ‘Setiap orang harus berpuasa dengan berpantang makan selama empat minggu setiap tahun, agar ia memperoleh kesehatan yang sempurna sepanjang hidupnya.’

Mukjizat Ketiga: Mengenai Penetapan Waktu Puasa dari Matahari Terbit hingga Matahari Terbenam

Waktu puasa syar‘i adalah dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari, dengan tidak berlebihan saat berbuka puasa. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa jarak waktu yang tepat untuk puasa adalah antara 12 hingga 18 jam. Sesudah itu, simpanan gula dalam tubuh mulai terurai. Dreanik dkk. pada tahun 1964 mencatat sejumlah penyakit komplikasi kritis akibat berpuasa lebih dari 31 hari (wishal). Di sini tampak jelas mukjizat Nabawi dalam larangan puasa wishal atau bersambung.
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, ‘Janganlah kalian puasa wishal.’ Para sahabat bertanya, ‘Tetapi engkau berpuasa wishal, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Kalian tidak sepertiku. Sesungguhnya Tuhanku memberiku makan dan minum saat aku tidur malam.’

Mukjizat Keempat:

Penelitian ilmiah membuktikan urgensi makan sahur dan berbuka untuk mensuplai tubuh dengan asam lemak dan amino. Tanpa kedua zat ini, lemak dalam tubuh akan terurai dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan sirosis pada hati, dan menimbulkan berbagai bahaya besar bagi tubuh. Nabi saw bersabda, ‘Umatku akan tetap dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.

Mukjizat Kelima: Pantang terhadap Makan, Minum dan Persetubuhan Menjaga dari Berbagai Bahaya Kesehatan


Berbagai penelitian ilmiah membuktikan bahwa berpantang terhadap makanan saja terkadang menimbulkan sejumlah resiko. Resiko terpenting adalah turunnya kadar garam dan cairan dalam tubuh, sehingga mengakibatkan berbagai macam penyakit, dan terkadang sampai kepada kematian. Persetubuhan mengakibatkan seseorang kehilangan 76 kkal, dan itu membahayakan seseorang jika dilakukan dalam keadaan berpuasa.

Mukjizat Keenam: Keringanan untuk Orang Sakit dan Musafir

Alain Saury menjelaskan bahwa nilai puasa dalam menentukan vitalitas dan semangat tubuh, meskipun dalam kondisi sakit. Ia mengajukan beberapa kasus beberapa orang yang usianya lebih dari tujuh puluh tahun. Dengan puasa mereka bisa mengembalikan vitalitas tubuh dan psikologis mereka sehingga sejumlah orang di antara mereka mampu kembali bekerja di pabrik atau di ladang.

Jadi, keringanan dalam puasa bagi orang yang sakit dan musafir itu terkait dengan beban berat. Allah berfirman, ‘Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.’ (al-Baqarah: 185)

Mukjizat Ketujuh: Urgensi Puasa Enam Hari pada Bulan Syawwal dan Tiga Hari pada Setiap Bulan

Puasa adalah sarana satu-satunya yang efektif untuk detoksinasi racun yang menumpuk di dalam tubuh. Puasa membersihkan saluran pencernaan secara sempurna dari bakteri-bakteri selaam satu minggu puasa. Proses detoksinasi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan racun yang menumpuk pada jaringan tubuh melalui air liur, getah lambung, getah kuning, dan getah pankreas, usus, mucus, air seni, dan keringat. Kadar getah dan tingkat keasamannya jauh berkurang dengan berpuasa.

Dr. Muhammad Said al-Buthi mengatakan, ‘Puasa dapat mencegah penumpukan zat-zat beracun yang berbahaya seperti asam pada air seni, serta fosfat amoniak dan magnesia pada darah, serta dampak-dampanya, yaitu penumpukan racun pada sedi dan kandung kemih, dan mencegah penyakit rematik.

Berbagai penelitian medis membuktikan bahwa puasa sehari itu dapat menghilangkan ampas dan racun yang mengendap selama sepuluh hari. Maksudnya, seseorang itu perlu berpuasa 36 hari selama setahun. Dari sini kita memahami hikmah perintah Nabi saw untuk berpuasa selama enam hari bulan Syawwal, agar proses detoksinasi itu sempurna.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari, bahwa Nabi saw bersabda, ‘Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari bulan puasa, maka itu seperti puasa setahun.’

Mengenai perintah Nabi saw untuk puasa tiga hari setiap bulan (Ayyumul Bidh), pengetahuan modern pada tahun-tahun terakhir menemukan bahwa bulan pada hari ke-13, 14, dan 15 itu mengakibatkan peningkatan sensitifitas syaraf dan ketegangan psikologis hingga tingkat yang dapat membuat seseorang gila.

Mukjizat Kedelapan: Berbuka dengan Kurma

Rasulullah saw sering berbuka dengan kurma basah. Kalau tidak ada, maka beliau berbuka dengan kurma kering. Kalau tidak ada, maka beliau berbuka dengan air putih. Ini adalah petunjuk terbaik bagi orang yang berpantang makan selama berjam-jam. Karena gula dalam kurma itu membuat orang merasa kenyang, karena ia dicerna dengan cepat dan sampai ke darah dalam beberapa menit, serta memberi tubuh kekuatan yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas rutinnya. Tetapi seandainya seseorang berbuka dengan makan daging, dan roti, maka dibutuhkan waktu yang lama untuk mencernanya dan mengubahnya menjadi gula, seseorang tidak merasa kenyang.

Hikmah yang terkandung di dalam penetapan syariat ini mustahil diketahui oleh manusia pada waktu al-Qur’an ini diturunkan, dan hal itu menunjukkan bahwa al-Qur’an itu bersumber dari Allah, sebagaimana Allah berfirman, ‘Katakanlah, ‘Al-Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (al-Furqan: 6)

Read more...

Etika Sholat Tarawih

Ditulis oleh Dewan Asatidz
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/seputar-ramadhan/14-fikih-siyam/1174-pengajian-etika-sholat-tarawih

Dari Aisyah bahwa Rasulullah s.a.w. pada suatu malam (di bulan Ramadhan) mendirikan sholat, lalu datang orang-orang pada berikutnya (ingin sholat bersama beliau). Kemudian datanglah malah ketiga atau keempat dan orang-orang pun sudah berdatangan, namun beliau tidak keluar. Saat pagi datang beliau bersabda:"Aku telah melihat yang kalian lakukan, dan aku tidak keluar karena aku takut sholat itu nantinya diwajibkan kepada kalian". (H.R. Muslim).


Dari Abdurrahman bin al-Qari berkata" suatu malam di bulan Ramadhan aku berjalan bersama Umar bin Khattab melihat-lihat masjid, lalu beliau melihat orang-orang berbeda-beda dalam mendirikan sholat (sunnah), sebagian sholat sendiri, sebagian sholat bersama kelompok kecil. Lalu Umar berkata: "Aku melihat seandainya mereka dikumpulkan di belakang satu qari (pembaca Qur'an) tentu lebih baik. Lalu beliau menganjurkan agar semua sholat di belakang Ubay bin Ka'ab. Kemudian aku keluar bersama Umar pada malam lain dan orang-orang sudah sholat berjamaah di belakang imam satu, lalu Umar berkata:"Inilah sebaik-baik bid'ah, dan sholat yang mereka tinggalkan untuk tidur tetap lebih baik dibandingkan dengan sholat yang mereka dirikan" (maksudnya sholat malam di akhir malam lebih utama dibandingkan dengan sholat di awal waktunya). R. Bukhari dan Muslim.

Hadist di atas merupakan salah satu dalil sholat tarawih. Tarawih merupakan kata plural dari raahah yang artinya istirahat. Konon disebut sholat tarawih karena pada saat umat Islam melaksanakan sholat tersebut secara berjamaah, mereka malakukan istirahat setiap dua kali salam. Sholat tarawih hukumnya sunnah muakkadah pada malam bulan suci Ramadhan.

Ibnu hajar menjelaskan, hadist-hadist sahih di atas tidak menjelaskan jumlah rakaat sholat tarawih, yakni berapa rakaat sholat tarawih berjamaah yang diimami Ubay bin Ka'ab? Riwayat berbeda-beda tentang itu. Imam Malik dalam Muwatta' meriwayatkan 11 rakaat. Riwayat lain mengatakan setiap rakaat membaca 200 ayat sehingga para sahabat ada yang berpegangan tongkat karena panjangnya sholat. Riwayat Muhamad Yusuf mengatakan 13 rakaat. Riwayat Saib bib Yazid mengatakan 20 rakaat. Riwayat lain dari Abu Yusuf mengarakan 21 rakaat. Yazin bin Ruman mengatakan:"Orang-orang mendirikan sholat pada zaman Umar sebanyak 23 rakaat. Riwayat Dawud bin Qais mengatakan: Aku melihat orang-orang pada masa Aban dan Utsman dan Umar bin Adbul Aziz melaksanakan sholat tarawih sebanyak 36 rakaat dan melakukan witir 3 rakaat. Inilah yang menjadi salah satu pendapat imam Malik. Riwayat dari Syafi'I mengatakan:"Aku melihat orang-orang sholat Tarawih di Madina sebanyak 39 rakaat dan di Makkah 23 rakaat. Tirmidzi mengatakan bahwa riayat paling banyak tentang rakaat tarawih adalah 41 rakaat termasuk witir.

Pendapat Empat Madzhab:

Madzhab Maliki, Syafi'I dan Hanbali melaksanakan shoalt Tarawih dengan 20 rakaat. Imam Nawawi dalam al-Majmu' menjelaskan bahwa landasan yang digunakan adalah riwayat sahih dari Saib bin Yazid yang mengatakan bahwa sholat Tarawih pada zaman Umar r.a. dilaksanakan 20 rakaat. Madzhab Maliki melaksanakan sebanyak 39 rakaat sesuai riwayat ahli Madinah. Sebagaimana diketahui madzhab Maliki menganggap tindakan ahli Madinah merupakan dalil yang bisa dijadikan landasan.

Pelaksanaan sholat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saat ini tetap mengacu kepada pendapat madzhab resmi pemerintah Saudi Arabia, yaitu Hanbali dengan pelaksanaan sebanyak 20 rakaat. Namun pada malam ke-20 Ramadhan hingga akhir bulan, di kedua masjid agung tersebut juga dilaksanakan sholat qiyamullail sebanyak 10 rakaat dimulai sekitar pukul 12 malam hingga menjelang sahur. Pelaksanaan sholat qiyamullail ini tidak jauh berbeda dengan tarawih, hanya ayat yang dibaca lebih panjang sehingga masa sholat juga lebih lama.

Mengacu pada Sholat Malam Rasulullah

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa pelaksanaan sholat tarawih adalah mengacu pada sholat malam Rasulullah. Pendapat ini diikuti beberapa ulama mutaakhiriin. Jumlah rakaat shalat malam yang dilakukan Rasulullah adalah sebagai berikut :

1. 11 rakaat terdiri dari 4 rokaat x 2 + 3 rakaat witir. Ini sesuai dengan hadist A'isyah yang diriwayatkan Bukhari.

2. 11 rakaat terdiri dari 4 rokaat x 2 + 2 rakaat witir + 1 witir. Ini sesuai dengan hadist Ai'syah riwayat Muslim.

3. 11 rakaat terdiri dari 2 rokaat x 4 & 2 rakaat witir + 1 witir. Ini juga diriwayatkan oleh Muslim.

4. Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang mengatakan 8 rakaat + witir.

5. Ada juga riwayat yang mengatakan 13 rakaat termasuk witir.

Itulah riwayat dan pendapat seputar rakaat sholat Tarawih. Ini masalah furu'iyah yang sudah lama dikaji oleh para ulama terdahulu. Mau melakukan yang mana, silahkan memilih sesuai keyakinan masing-masing. Tidak masanya lagi kita mempermasalahkan berapa rakaat sholat tarawih yang sebaiknya kita laksanakan. Semuanya pendapat ada dalilnya. Yang terpenting adalah kualitas ibadah kita dan niat baik memeriahkan bulan Ramadhan. Allah Maha Bijaksana dalam menilai ibadah kita masing-masing

Etika Sholat Tarawih

1. Berjamaah di masjid, disunnahkan untuk semua kalangan laki-laki dan perempuan. Bagi kaum lelaki disunnahkan menggunakan pakaian yang rapi dan bersih ketika ke masjid, sambil memakai wangi-wangian. Kaum perempuan sebaiknya juga menggunakan pakaian yang rapi, menutupi aurat (aurat wanita di luar rumah adalah hanya muka dan telapak tangan yang boleh kelihatan), berjilbab, tidak menggunakan wangi-wangian dan make up. Kaum perempuan juga menjaga suara dan tindakan agar sesuai dengan etika Islami selama berangkat ke masjid dan di dalam masjid.

2. Membawa mushaf atau al-Qur'an, atau HP yang dilengkapi program al-Qur'an sehingga selama mengisi waktu kosong di Masjid bisa dimanfaatkan untuk membaca al-Qur'an.

3. Sebaiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir, makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat 20 rakaat maka sebaiknya mengikutinya. Bila ia ingin hanya melaksanakan 8 rakaat, maka hendaknya ia undur diri dari jamaah dengan tenang agar tidak mengganggu jamaah yang masih melanjutkan sholat tarawih. Ia bisa langsung pulang atau menunggu di masjid sambil membaca al-Qur'an dengan lirih dan tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat.

4. Bagi yang berniat untuk sholat malam (tahajud) dan yakin akan bangun malam, sebaiknya undur diri dengan tenang (agar tidak mengganggu yang masih sholat witir) pada saat imam mulai melaksanakan sholat witir. Malam harinya ia bisa melaksanakan sholat witir setelah tahajud. Bagi yang tidak yakin bisa bangun malam untuk sholat malam (tahajud), maka ia sebaiknya mengikuti imam melaksanakan sholat witir dan malam harinya dia masih disunnahkan melaksanakan sholat malam (tahajud) dengan tanpa melaksanakan witir.

5. Usai melaksanakan sholat tarawih sebaiknya langsung pulang ke rumah dan istirahat atau mengerjakan tugas-tugas belajar bagi yang masih sekolah atau kuliah.

Read more...

NASEHAT UNTUK KAUM MUSLIMIN MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1502

Sesungguhnya aku menasehatkan kepada saudaraku-saudaraku kaum muslimin di mana pun berada terkait dengan masuknya bulan Ramadhan yang penuh barakah ini
[1] dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berlomba-lomba dalam seluruh bentuk kebaikan, saling menasehati dengan al haq, dan bersabar atasnya, at-ta’awun (saling membantu) di atas kebaikan dan taqwa, serta waspada dari semua perkara yang diharamkan Allah dan dari segala bentuk kemaksiatan di manapun berada. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini, karena ia adalah bulan yang agung. Amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan (pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya), berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al Bukhari 2014 dan Muslim 760)

Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ.

Jika telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu Al Jannah akan dibuka, pintu-pintu Jahannam akan ditutup, dan para syaitan akan dibelenggu. (HR. Al Bukhari 1899 dan Muslim 1079)

Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :

الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ صَائِمٌ.

Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh, jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa. (HR. Al Bukhari 1904)

Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam

يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Semua amalan anak Adam untuknya, setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, Aku yang akan membalasnya. Karena seorang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi seorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan: gembira ketika berbuka, dan gembira ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada minyak wangi misk. (HR. Al Bukhari 1904 dan Muslim 1151)

Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada para shahabatnya dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka:

أتاكم شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله

Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah. (Dalam Majma’ Az-Zawa`id Al-Haitsami menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Kabir)

Dan beliau ‘Alaihish Shalatu Wassalam bersabda

من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه

Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun bertindak bodoh, maka Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam meninggalkan makan dan minumnya. (HR Al Bukhari dalam Shahihnya).

Hadits-hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan dan dorongan untuk memperbanyak amalan di dalamnya sangatlah banyak.

Maka aku juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin untuk istiqmah pada siang dan malam-malam bulan Ramadhan dan berlomba-lomba dalam segala bentuk amalan kebaikan, di antaranya adalah memperbanyak qira’ah (membaca) Al Qur’anul Karim disertai dengan tadabbur (upaya mengkajinya) dan ta’aqqul (upaya memahaminya), memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar, serta memohon kepada Allah Al Jannah, berlindung kepada-Nya dari An Nar, dan do’a-do’a kebaikan yang lainnya.

Sebagaimana aku wasiatkan juga kepada saudara-saudaraku untuk memperbanyak shadaqah, membantu para fakir miskin, peduli untuk mengeluarkan zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, disertai juga dengan kepedulian untuk berdakwah ke jalan Allah subhanahu, memberikan pengajaran kepada orang jahil, dan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang lembut, hikmah, dan metode yang baik, disertai juga dengan sikap hati-hati dari segala bentuk kejelekan, dan senantiasa bertaubat dan istiqmah di atas al-haq dalam rangka mengamalkan firman-Nya subhanahu:

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nur: 31)

Dan firman-Nya ‘Azza wa Jalla :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istioqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni Al Jannah, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (Al Ahqaf: 13-14)

Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq bagi semuanya kepada perkara-perkara yang diridhai-Nya, dan mudah-mudahan Allah melindungi semuanya dari kesesatan (yang disebabkan) fitnah dan gangguan-gangguan setan. Sesungguhnya Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia.

[1] Nasehat ini disampaikan pada 1413 H. namun karena isi nasehat ini tidak pernah kadaluwarsa dan senantiasa relevan maka kami tampilkan kembali meskipun sudah berlalu 7 tahun yang lalu

(Sumber http://www.assalafy.org/mahad/?p=335)

Read more...

BERCERMIN DIRI

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihat
Namun aneh , sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat

Tatkala kutatap wajah , hatiku bertanya . Apakah wajah ini yang kelak akan
bercahaya bersinar indah di surga sana ?
Ataukah wajah ini yang kelak akan hangus legam di neraka Jahannam

Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan….
Menatap Allah , menatap Rasulullah , menatap kekasih-kekasih Allah kelak ?
Ataukah mata ini yang terbeliak , melotot , menganga , terburai menatap
Neraka Jahannam………..

Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan ?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini ?

Tatkala kutatap mulut , apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh
kerinduan .. Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datang
menjemput ?

Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur , dengan lengking
jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahannam ..yang getir
penghangus , penghancur setiap usus.
Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang ?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan ?

Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang
mengiris tajam
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsu
yang engkau ucapkan untuk menipu ?

Betapa jarang engkau jujur.
Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap tubuhku.
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya …
Bersinar , bersukacita , bercengkrama di surga ?
Atau tubuh ini yang akan tercabik-cabik hancur , mendidih , di dalam lahar
membara jahannam , terpasung tanpa ampun , derita yang tak pernah berakhir
Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang engkau lakukan ?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu ?
Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau
tindas dengan kekuatanmu ?

Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa peduli
padahal engkau mampu ?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas ?

Ketika kutatap hai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu

Atau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmu
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun-daun yang mudah rontok
Ataukah hatimu seindah penampilanmu
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda ..betapa beda …apa yang tampak di cermin
dengan apa yang tersembunyi
Betapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyi
Aku telah tertipu , aku tertipu oleh topeng
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng
Betapa yang indah ternyata hanyalah topeng..
Sedangkan aku … hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus
Aku tertipu , aku malu ya Allah

Allah ..selamatkan aku..Amin ya Rabbal ‘alamin

Abdullah Gymnastiar

Read more...

TAKE AND GIVE

>> Wednesday, August 19, 2009

Semua proyek besar dimulai dari sebuah IDE
Lalu ide terus berkembang secara berangsur-angsur
Hingga menjadi sebuah proyek yang maha besar
Yang akan membawa para pemilik ide itu
Kearah kebebasan, kemerdekaan dan kemajuan

Engkau mampu mewujudkan perkara-perkara
Yang belum pernah kau wujudkan sebelumnya
Tentukanlah titik awal tujuanmu
Dan melangkahlah mewujudkannya

Gunakanlah prinsip TAKE and GIVE
Persis seperti yang ada pada hukum alam
Bahwa setiap aksi akan melahirkan reaksi yang seimbang.
Setiap kali engkau memberikan waktu, usaha , harta,
Dan pengetahuan pada orang lain, maka
Setiap itu pula orang lain akan membalasnya
Sesuai yang engkau berikan, bahkan lebih....

Ambillah manfaat dari setiap permasalahan]
Dan jadikanlah permasalahan-permasalahan itu
Sebuah awal menuju kesuksesan
Jadikanlah kegagalan sebagai kesempatan
Untuk meraih keberhasilan
Janganlah engkau merencanakan kegagalan
atau balas dendam !

Ambillah manfaat dari setiap kesulitan
Dan jadikanlah ia sebagai kesempatan untuk mencinta,
membina hubungan dan belajar

Shalat malam adalah jalanmu untuk meraih
Kekuatan, keberanian, konsistensi dan ketenangan hati.
Berbahagialah dengan segala yang Allah Ciptakan untuk
dirimu dalam kehidupan ini,
Dan ikutilah manhaj (aturan-aturan)-Nya

Kesuksesan yang sesungguhnya terletak pada
Usahamu yang terus menerus
untuk meraih prestasi atau keunggulan
Jangan membelenggu dirimu
dengan ikatan-ikatan yang tidak nyata !

Masa depan itu engkau bangun dengan kedua tanganmu,
Engkau rancang dengan akalmu,
Dan engkau wujudkan dengan pengetahuan,
perbuatan dan keikhlasanmu

Pelajarilah berbagai bidang pengetahuan
Yang hanya dapat dilakukan oleh sedikit orang.
Ketika itulah kemungkinan
untuk meraih kesuksesan semakin besar

Perluaslah wawasan pikiranmu dengan beragam bacaan,
Agar pengalamanmu menjadi semakin luas
Dan kesempatanmu untuk
meraih kesuksesan menjadi kian besar

Engkau adalah sosok yang unggul
Sebab engkau memiliki bakat dan kemampuan
Yang hanya engkau saja yang memiliki
Arahkanlah bakat dan kemampuanmu itu,
Dan belajarlah bagaimana cara
Mengembangkan kearah yang kau tuju

Bekerja secara kontinyu adalah jalanmu
Untuk meraih kesuksesan
Peliharalah Waktumu, waktumu dan Waktumu…
Rancanglah masa depan
Dan lakukanlah hal- hal yang akan membentuknya


(Saduran bebas Oleh Elvi Zuhailina dari, Maha Abul 'Izz, "Meraih Sukses Hidup")
*EZ/ 14/08/09*

Read more...

MARHABAN YAA RAMADHAN..

Marhaban barasal dari kata rahb yang berarti luas atau lapang. Marhaban
menggambarkan suasana penerimaan tetamu yang disambut dan diterima dengan lapang dada, dan penuh kegembiraan. Marhaban ya Ramadhan (selamat datang Ramadhan), mengandung arti bahwa kita menyambut Ramadhan dengan lapang dada, penuh kegembiraan, tidak dengan keluhan.

Rasulullah sendiri senantiasa menyambut gembira setiap datangnya Ramadhan. Dan berita gembira itu disampaikan pula kepada para sahabatnya seraya bersabda:
"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkatan. Allah telah memfardlukan atas kamu puasanya. Di dalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari
kebajikan" (Hr. Ahmad)

Marhaban Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah swt. Perjalanan menuju Allah swt itu dilukiskan oleh para ulama salaf sebagai perjalanan yang banyak ujian dan tentangan. Ada gunung yang harus didaki, itulah nafsu. Digunung itu ada lereng yang curam, belukar yang hebat, bahkan banyak perompak yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak dilanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan.

Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat yang indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya. Untuk sampai pada tujuan tentu diperlukankan bekal yang cukup. Bekal itu adalah benih-benih kebajikan yang harus kita tabur idalam
jiwa kita. Tekad yang keras dan membaja untuk memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat dan tadarrus, serta siangnya dengan ibadah kepada Allah melalui pengabdian untuk agama.

From : Group FB (We Love Romadhon)

Read more...

BAHAGIAKANLAH DIRIMU

>> Monday, August 17, 2009

Sekarang adalah kesempatan EMAS
Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilanmu

Engkau dapat mengetahui betapa pentingnya PENGARUHMU
Terhadap orang-orang yang ada disekitarmu.
Juga pentingnya berbagai KEMAMPUAN
yang dapat membantumu dalam mengembangkan,
membangun diri, keluarga dan masyarakatmu

KETENANGAN HATI itu tersembunyi dibalik sikap
menerima hal-hal yang baik pada dirimu
dan keteguhan hatimu untuk melakukan kebenaran (David Viscot)

Ada korelasi yang erat antara rasa HORMAT dan CINTA
Dari orang-orang kepada dirimu
dengan daya pengaruhmu terhadap mereka
Juga Ada korelasi yang erat antara
BANTUAN dan JASA yang engkau berikan kepada orang lain,
dengan kemampuanmu untuk mempengaruhi mereka

PERCAYAlah kepada DIRI sendiri maka
Orang lainpun akan percaya kepada dirimu
Ketika engkau menerima keadaan dirimu
Dan percaya pada kemampuanmu, maka
Sesungguhnya engkau sedang mulai mewujudkan KESUKSESANMU

Kebahagiaan itu bukanlah karena
harta yang banyak dan pakaian yang mewah.
Sesungguhnya kebahagiaanmu akan terwujud
Ketika engkau telah memutuskan
untuk MEMBAHAGIAKAN DIRIMU

Ketika engkau MENERIMA keadaan dirimu
Dan PERCAYA pada kemampuanmu ,
Maka sesungguhnya engkau sedang
Mulai mewujudkan KESUKSESANMU

Ketika engkau tidak mengharapkan balasan
dan ucapan terimakasih dari orang lain (IKHLAS).
Maka ketika itulah engkau akan merasakan
KEBAHAGIAAN dan KETENANGAN

Jangan biarkan LUKA LAMA menguasai hatimu.
Biarkanlah kenangan masa lalumu menyentuh perasaanmu,
Tapi jangan biarkan dirimu terus hanyut di dalamnya

MOTTO-MOTTO yang BAIK yang selalu
kau tanamkan dalam dirimu dari waktu ke waktu ,
Dapat membantumu meraih keharmonisan dengan sesama
dan menghilangkan berbagai kendala

Semakin banyak engkau MEMIKIRKAN MASALAH dan KESUSAHAN,
maka semakin banyak , semakin berkembang, semakin subur pula masalah
dan kesusahan itu dalam sendi-sendi kehidupanmu.
Engkau dapat membuat rencana untuk mengatasi semua permasalahan itu
Pilihlah waktu yang tepat untuk berpikir dan merumuskan solusi yang jitu

RENCANAKANLAH KEBAIKAN untuk DIRIMU
Dan juga kebaikan untuk ORANG LAIN.
Dan mulailah harimu dengan DOA

Ketika OBSESI terbesarmu adalah KERIDHAAN Allah
Dan kemuliaan agamanya,
Maka sesungguhnya engkau adalah
sosok PEMANGKU RISALAH yang universal

Tiga hal penting untuk meraik kesuksesan didunia dan akhirat
IMAN kepada Allah
Memohon PERTOLONGAN-NYA pada setiap gerak langkah
dan PERCAYA pada Kekuasaan-Nya


(Saduran bebas oleh Elvi Zuhailina dari : Maha Abul ‘Izz , “Meraih sukses Hidup”)
*EZ/15/08/09*

Read more...

Keutamaan bulan Suci Ramadhan

Rasulullah saw bersabda: “Di bulan Ramadhan ada lima hal yang diberikan kepada ummatku dan tidak diberikan kepada ummat para nabi sebelumku: pertama, setiap memasuki malam di bulan Ramadhan Allah swt memandang mereka dan setiap orang yang dipandang oleh Allah ia tidak akan diazab oleh- Nya; kedua, ketika memasuki sore hari bahu mulut mereka lebih harum dari kasturi di sisi Allah; ketiga, para malaikat memohonkan ampunan untuk mereka setiap hari dan malam; keempat, Allah Azza wa Jalla berfirman kepada surga-Nya: berhiaslah dan persiapkan kamu untuk peristirahatan hamba-hamba-Ku dari kelelahan dan penderitaan dunia, agar mereka berada di rumah kemulian-Ku; kelima, pada akhir malam bulan Ramadhan Allah Azza wa Jalla mengampuni semua dosa-dosa mereka.” Kemudian seorang sahabat bertanya: Apakah malam itu malam Al-Qadar? Beliau menjawab: “Bukan, tidakkah kamu melihat betapa besar pahala orang-orang yang beramal baik.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 91)

Dalam suatu riwayat dikatakan: ketika datang bulan Ramadhan, Rasulullah saw membebaskan tawanan dan memberi setiap yang meminta.

Dalam suatu hadis dikatakan: Allah swt membebaskan beribu-ribu pembebasan dari neraka di akhir hari-hari Ramadhan ketika berbuka; pada malam Jum’at dan hari Jum’at setiap saat Allah membebaskan beribu-ribu manusia dari neraka di antara orang-orang yang seharusnya disiksa; dan pada malam dan hari yang terakhir bulan Ramadhan Allah membebaskan sejumlah manusia dari siksa neraka selama bulan Ramadhan.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: Barangsiapa yang tidak diampuni dosanya di bulan Ramadhan, ia tidak akan diampuni di bulan-bulan berikutnya kecuali ia melakukan kesaksian di Arafah.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Sesungguhnya puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan dan minum. Jika kamu berpuasa, hendaknya kamu menjaga lisanmu dari dusta, memejamkan pandanganmu dari yang diharamkan oleh Allah; jangan saling berbantahan, jangan saling menghasud, jangan saling menggunjing, jangan melakukan perpecahan, jangan saling berselisih pendapat (dalam kebohongan bahkan dalam kebenaran), jangan saling memaki, jangan saling mencaci, jangan berlaku zalim, jangan saling mengatakan bodoh, jangan bosan dan lalai untuk berzikir kepada Allah dan shalat.

Bersikaplah diam, sabar, jujur, menghindari orang-orang yang buruk.Jauhi perkataan dusta, permusuhan, buruk sangka, menggunjing, adu-domba. Jadilah kamu orang yang mulia hingga saat-saat hadirnya Shahibuz zaman (sa) sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah sebagai bekal untuk men-jumpai Allah. Kamu harus bersikap damai dan tenang, tunduk dan patuh. Jadilah seorang hamba yang merendahkan diri di hadapan Allah dengan rasa takut dan harap. Wahai orang yang berpuasa, hendaknya kamu mensucikan hatimu dari segala aib, sucikan jiwamu dari segala noda, dan bersihkan
tubuhmu dari segala kotoran. Berlepaslah diri kepada Allah dari musuh-musuh-Nya, tuluskan hatimu dalam mencintai-Nya, berpuasalah dari segala larangan-Nya dalam kesunyian dan terang-terangan, takutlah kepada Allah dengan yang sebenarnya dalam kesunyian dan terang-terangan, serahkan dirimu kepada Allah pada hari-hari puasamu, kosongkan hatimu untuk-Nya, dan bagilah dirimu untuk-Nya dalam menjalankan perintah-Nya dan berdoalah pada-Nya. Jika kamu telah menjalankan semua itu, maka kamu adalah orang yang berpuasa karena-Nya dengan puasa yang sebenarnya, dan kamu benar-
benar menjalankan apa yang diperintahkan padamu.Tetapi jika sedikit saja kamu menguranginya, maka kamu telah mengurangi puasamu sesuai dengan kadar penguranganmu.”

Imam Ja’far (sa) berkata, ayahku berkata: “Rasulullah saw pernah mendengar seorang perempuan yang memaki pembantunya, lalu Rasulullah saw memanggilnya dengan membawa makanan dan berkata: “Makanlah kamu.” Perempuan itu berkata: Aku puasa ya Rasulallah. Rasulullah saw bersabda: “Bagaimana kamu berpuasa, sementara kamu memaki pembantumu, sesungguhnya puasa itu tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi Allah menjadikan puasa itu juga menahan diri dari
selain itu, yaitu dari perbuatan dan ucapan yang keji, alangkah lebih sedikitnya nilai puasamu dan lebih banyak kadar laparmu.”

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak ada dalam puasanya kecuali dahaga; dan betapa banyak orang melakukan shalat malam, tetapi tidak ada dalam shalat malamnya kecuali kelelahan. Alangkah baiknya tidur dan berbukanya budak-budak yang baik.

Rasulullah saw bersabda kepada Jabir bin Abdillah: “Wahai Jabir, bulan ini adalah bulan Ramadhan, barangsiapa yang berpuasa pada siang harinya dan berwirid di malam harinya, menjaga perut dan kemaluannya, serta menjaga lisannya, niscaya ia keluar dari dosa-dosanya seperti ia keluar dari bulan ini.”(kitab Mafatihul jinan, bab 2 pasal 3)

Keutamaan beramal dan bersedekah
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, ia memperoleh pahala tanpa mengurangi pahalanya dan dan memperoleh pahala kebaikan yang ia lakukan.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Sesungguhnya seorang mukmin yang memberi sesuap makanan kepada mukmin yang lain di bulan Ramadhan, Allah akan mencatat baginya seperti pahala orang yang memerdekakan tiga puluh budak yang beriman, dan doanya akan diterima di sisi Allah swt.”
(Mafatihul Jinan: bab 2, pasal 3)

Rasulullah saw bersabda: “Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung, di dalamnya Allah melipatgandakan kebaikan, menghapuskan keburukan, meninggikan derajat. Barangsiapa yang bersedekah di bulan ini Allah mengampuni dosa-dosanya, barangsiapa yang berbuat baik sampai memerdekakan budaknya Allah mengampuni dosa-dosanya.”

Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Sesungguhnya bulanmu ini tidak seperti bulan-bulan yang lain. Jika bulan ini datang kepadamu ia datang dengan membawa keberkahan dan rahmat, jika meninggalkanmu ia meninggalkan dengan membawa dosa-dosamu. Di bulan ini kebaikan dilipatgandakan, dan amal yang baik diterima. Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah dua rakaat di dalamnya, Allah mengampuni dosa-dosanya.”

Kemudian beliau berkata: “Orang yang benar-benar celaka adalah orang yang keluar dari bulan ini, tetapi dosa-dosanya tidak diampuni. Ketika itulah ia menjadi orang yang rugi saat orang-orang yang baik memperoleh keuntungan dari Tuhan Yang Maha Mulia.” (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 74)

Keutamaan Doa dan Istighfar
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Hendaknya kamu memperbanyak doa dan istighfar di bulan Ramadhan, karena sesungguhnya doa dapat menahan bala’, dan istighfar dapat menghapuskan dosa.” (Al-Faqih 2: 108)

Keutamaan Doa sesudah shalat Fardhu
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca doa ini (doa ahli kubur) setiap sesudah shalat fardhu di bulan Ramadhan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya sampai hari kiamat.” (Mafatihul Jinan)

Tentang Doa hajat juga disebut doa haji, Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:Doa ini (doa hajat) sangat dianjurkan untuk dibaca setiap hari di bulan Ramadhan, siang dan malam, khususnya pada malam pertama sesudah Maghrib.” (Mafatihul Jinan: bab 2, pasal 3)

Keutamaan Sahur dan doanya
Dalam suatu hadis dikatakan: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang beristighfar dan yang makan sahur di waktu sahur.” (Mafatihul Jinan).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai setiap doa dari hamba-hamba-Nya yang beriman, maka hendaknya kalian berdoa di waktu sahur sampai terbit matahari, karena saat-saat itu adalah saat dibukanya pintu-pintu langit, dibagikannya rizki, dan ditunaikannya hajat-hajat yang besar.” (Al-Kafi 2: 478)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla jika Ia hendak menimpakan suatu azab kepada penduduk bumi, Ia menyatakan: sekiranya tidak ada orang-orang yang mencintai keagungan-Ku, meramaikan masjid-Ku, dan beristighfar di waktu sahur, niscaya Aku turunkan azab-Ku.” (Al-Wasail 16: 92)

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla jika Ia melihat penduduk suatu bangsa yang sudah berlebihan dalam kemaksiatan dan di dalamnya ada tiga golongan orang-orang yang beriman, maka Allah Jalla jalaluh menyatakan kepada mereka: wahai ahli maksiat, sekiranya tidak ada orang-orang mukmin yang mencintai keagungan-Ku, memakmurkan bumi-Ku dan masjid-Ku dengan shalat mereka, dan beristighfar di waktu sahur karena takut kepada-Ku, niscaya Aku turunkan azab-Ku..” (Al-Wasail 16: 92)

SUMBER:
http://www.facebook.com/topic.php?uid=37020211895&topic=11495

Read more...

Total Pageviews

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP