Munajat & Muhasabah Diri...

>> Wednesday, December 1, 2010


* (Oleh: Ustadz Yusuf Mansur) Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allaahumma shalli wasallim wabaarik ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammadi. Astaghfirullahal a’dzhiim wa atuubu ilaih.


Ya Allah, selamatkanlah kami semua dari semua dosa dan perbuatan kami sendiri. Selamatkanlah dari kehinaan dan permaluan. Selamatkanlah dari fitnah dunia dan segala apa yang membahayakannya.

Ya Allah, Engkau yang menahan sesuatu dan menjaganya. Engkau jugalah pemilik segala pertolongan yang kami-kami butuhkan. Semua beban kami, kesulitan kami, kesusahan kami, hanya Engkau yang mampu mengatasinya. Hanya Engkau ya Allah. Tidak ada selain Engkau yang mampu menolong kami. Tidak ada satupun pertolongan manusia bisa menolong kami jika Engkau tiada menghendakinya. Dan tidak ada satupun bahaya menimpa kami jika Engkau juga tiada mengizinkannya.



Ya Allah, terlalu kecil semua urusan kami buat-Mu. Bahkan semua urusan manusia jika dikumpulkan dan dihadapkan pada-Mu, juga teramat kecil. Tiadalah salah kami yang lemah ini bener-benar bergantung kepada-Mu. Jika ada dosa kami, maka ampunilah ya Allah. Jangan sampai dosa kami menyengsarakan kami dunia akhirat. Dan jika ada kebaikan dari diri kami, mudah-mudahan ia mencukupi buat diri kami mendapatkan rahmat-Mu. Wahai yang maha pengasih dan yang maha peyayang, sungguh kami sangat berhajat akan pertolongan-Mu.

Ya Allah, betapa kami-kami ini sudah menjadi hamba-Mu yang lalai dan lalai terus. Diberi sedikit nikmat saja, sudah lari kami menjauh dari diri-Mu. Adalah pantas jika kemudian kesusahan dan kesulitan kembali Engkau hidangkan di kehidupan kami.



Ya Allah, kami pahami semua kesulitan kami adalah sebuah bentuk Kasih Sayang-Mu terhadap kami. Engkau tidak menghendaki kami susah di negeri yang kami tidak bisa lagi kembali. Engkau menghendaki kami bertaubat dan meniti jalan lagi kembali menuju diri-Mu.

Ya Allah, bimbinglah kami agar kami bisa menemukan mutiara di balik semua kesusahan kami. Penuhi hati kami dengan kesabaran, keikhlasan menjalani hidup, dan niatan yang kuat untuk memenuhi hidup kami dengan ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, kepada siapa lagi kami mengadu jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami bersandar jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami berlindung dari segala ketakutan dan kegelisahan kami, jika bukan kepada-Mu.

Tunjukkan segala jalan buat kami untuk mendapatkan ridha-Mu dan Pertolongan-Mu.

Ya Allah, sesiapa yang membaca doaku ini, lalu ia menambahinya dengan apa-apa yang menyesakkan dadanya, kabulkanlah. Sesiapa yang membaca doa ini, dan kemudian ia menambahi dengan apa yang memusingkannya, dan dengan apa yang menjadi hajatnya, kabulkanlah ya Allah.

Engkau betul-betul Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang tidak mungkin bagi diri-Mu. Kekuasaan-Mu tiada berbatas dan tiada bertepi.



Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adzhiem, washallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii ajma’iin, walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.



================================================



Rabb.... Karena ketidaktahuan kami, setiap kesulitan kami anggap sebagai ujian dari-Mu. Padahal itu kami tahu sebagai akibat perbuatan salah kami...



Rabb... Engkau Maha Pengampun. Apapun kesalahan kami, apapun dosa kami, Engkau memiliki ampunan yang lebih besar dari marah-Mu dan Engkau juga memiliki kebijaksanaan yang tidak ada batasnya dalam melihat kesalahan dan dosa kami...

Dengan kebijaksanaan-Mu, Engkau tidak akan menguji dengan sesuatu yang kami tiada sanggup menghadapinya. Dengan kasih dan sayang-Mu, Engkau tidak akan menghukum kami tanpa pernah memberi kesempatan kami meminta maaf...

Berilah kami kekuatan untuk menghargai sisa kehidupan yang akan kami jalani agar kehidupan di masa mendatang terhiasai oleh pelangi pascakeburaman...



Duhai yang Maha Tahu, hamba sering menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, dan menyalahkan setan ketika keterpurukan atau ketersudutan sedang hamba alami. Padahal, kemungkinan terbesar adalah karena kebodohan hamba yang menjadikan nafsu sebagai penguasa hati dan pengendali pikiran...



Duhai yang Maha Pemberi Maaf, hamba tidak memohon dikembalikan kesenangan dulu meskipun hati kecil hamba penuh harap. Hamba hanya berharap adanya ampunan untuk hamba. Hamba percaya, setelah adanya pengampunan dari Engkau, Tuhan yang Maha Luas Pengampunannya, pintu kesenangan akan terbuka lagi dengan sendirinya...



Begitu mudahnya ya Rabb, permasalahan demi permasalahan menyentuh kehidupan hamba... Permasalahan yang berujung pada sakit secara fisik dan mental...

Adakah Engkau hilangkan perlindungan-Mu?

Adakah Engkau hilangkan penjagaan-Mu?

Rasanya tidak...

Melainkan hamba sendiri yang membuat dinding bagi kehadiran rahmat-Mu, kehadiran kasih sayangMu..

Demi dzat Mu yang Maha Membuka pintu maaf dan ampunan, tiada perbuatan salah hamba yang tak Engkau Maafkan. Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pemaaf...



Wahai Pemilik Semangat, hibur kami dengan jutaan harapanMu yang tak pernah bohong...

Hiasi mata kami dengan pandangan cinta dan kasih sayangMu...

Jauhkan kamu dari keinginan singkat dan hawa nafsu yang negatif...

Wahai Pemilik segala kekuatan, kuatkan hati kami siang dan malam kehidupan yang kami lalui...

Kehendak ada padaMu, juga keridhoan dan ampunan. Segalanya ada padaMu...



Rabb...

Manusia menjadi terhormat karena ia bisa menjaga kehormatannya...

Manusia menjadi tinggi derajatnya karena ia menjaga ketinggian derajatnya...

Inilah sebuah keharusan bagi manusia, namun kemudian akal dan hati hamba -sebagai manusia - hamba tawan karena diri hamba dikuasai nafsu dan keinginan singkat...

Penjagaan akan kehormatan dan ketinggian menjadi hilang...

Lalu, kehidupan hamba lalui sebagai manusia hina dan penuh persoalan...



Rabb...

Bilakah hamba punya umur yang cukup untuk memetik pelajaran darinya?

Hanya Engkau yang tahu dan kuasa mewujudkannya...



Ya Alloh, dalam perjalanan pasca pertobatan, kutemukan kembali orang-orang yang menangis lantaran perbuatanku...

Kutemukan kembali orang-orang yang kecewa dengan perbuatanku...

Ya Alloh, mengapa masih kuperturutkan nafsu dan kujadikan ia imam bagi kehidupanku?

Kesulitan kembali di depan mata dan keburukan kembali mengintai kehidupanku...

Ya Alloh, bilakah aku menjadi manusia yang hidup tanpa hati yang hidup?

Ya Alloh, bilakah semua tulisanku hanya menjadi cahaya bagi yang lain? sedangkan aku terlelap dalam kehinaan...

Ya Alloh, jangan biarkan aku merugi karena perbuatanku. Jangan biarkan kekhawatiranku terwujud. Berikanlah lagi dan lagi, ampunan dan maaf-Mu untukku...

Ya Alloh, jagalah kehidupanku dengan keistiqomahan yang sempurna...

Sebentar baik sebentar berubah jahat kembali adalah bukan keinginanku. Peliharalah aku dari kefasikan dan kemunafikan...

Ya Alloh, penyerahan nasib kembali mulai kudendangkan, kepada Engkau Dzat yang Maha Segala...



Rabb... Engkau ajarkan melalui kalam-Mu dan kalam rasul-Mu bahwa butuh kesabaran dalam setiap perjalanan kehidupan...

Namun engkau lihat, hamba tiada pernah bisa bersabar...

Ketika mengejar dunia, kami mengejarnya tanpa kesabaran...

Ketika melepas kesukaran, hamba pun berproses tanpa senjata kesabaran...

Akhirnya, terhempas lagi dan terhempas lagi...

Semuanya menjadi buntu dan berakhir dengan kesia-siaan...

Kiranya kilauan dunia masih membutakan hati hamba dan kiranya pikiran singkat masih mendominasi otak hamba...

Ya Alloh Pemilik segala hidayah, ajarkan hamba kesabaran itu berujung pada keindahan, ketenangan, dan kebahagiaan. Oleh karena itu kami harus bersabar...



Rabb..., jauhkan kami dari kefasikan. Sebab, kefasikan itulah yang kiranya membuat hamba tidak pernah bisa keluar dari kesusahan. Setiap kali kami merasa sudah menemukan jalan keluar dari setiap permasalahan kami, Engkau menjauhkannya kembali...

Dan kiranya kefasikan inilah yang harus menjadi kehati-hatian bagi kami yang menghendaki pertolonganMu...

Jangan sampai pertolongan Engkau kami harapkan, sedangkan kami masih tetap bermaksiat padaMu...

Kami menginginkan pertolonganMu, tetapi amal kami malah membuatMu bertambah jauh dan bertambah jauh. Kami menginginkan kemurahanMu, tetapi amalan kami malah membuatMu kecewa...



Yaa Rabb, jadikan kami orang-orang yang mengimami Engkau, mempercayai Engkau, dan bisa membumikan dalam sikap keseharian, bukan cuma pada kalimat artifisial belaka. Supaya kehidupan kami diliputi ampunan dan rahmatMu... Amin



Ya Alloh, jika baik sangka kepada Engkau akan membuat kesulitan terasa mudah, jadikanlah diri ini hanya mampu berbaik sangka kepadaMu...

Ya Alloh, jika iman kepadaMu akan menjadikan hidup yang berat ini menjadi ringan jadikanlah iman sebagai benteng hambaMu ini..



Rabb, kesenangan dan kesusahan adalah dua hal yang sepenuhnya dikendalikan oleh tanganMu...

Biarlah apapun keputusanMu tentang bentuk kehidupan yang harus hamba lalui, susah ataukan senangkah hamba, biarlah Engkau yang Mengatur...

Sebab hamba percaya, Engkau akan selalu berbuat baik dan yang terbaik bagi hamba-hambaMu...

Satu hal yang hamba minta, jadikanlah hambaMu ini benar-benar menjadi hambaMu yang Engkau sukai...

Rabb, kehidupan ini adalah milikMu, Engkau yang punya.... bukan milik hamba...



Ya Alloh, setelah hamba merenungi sebentar kehidupan yang telah hamba lalui...

Ternyata bukan ditengah hadirnya kesulitan dan kesusahan hamba jauh dariMu, tetapi juga ditengah kebahagiaan dan kesenangan. Jelas sudah bahwa memang tiada iman di dada ini...

Ya Alloh, Engkau Maha menumbuhkan iman, tumbuhkanlah ya Alloh iman di dada hambaMu ini...

Ya Alloh, Engkau yang Maha memberikan taufik dan hidayah, berikanlah taufik dan hidayahMu bagi hati yang mungkin sudah berkarat ini. Karat dengan dosa dan maksiat...

Ya Alloh, bukakanlah pintu hikmahMu atas setiap duka dan derita yang hamba rasakan, dan atas bukaan nikmat yang Engkau berikan...

Jadikanlah ya Alloh, hamba dan orang-orang yang hamba kasihi sebagai hambaMu yang bersyukur kepadaMu, disetiap apapun bentuk kehidupan yang kami lalui...



Amin ya Rabbal 'alamien...



Kurenungi kehidupanku yang lalu tuk kehidupan ke depan...

Bolehlah masalah lebih dalam dari lautan...

Lebih tinggi dari langit...

Lebih luas dari samudra...

Lebih banyak dari butiran pasir...

dan lebih besar dari gunung...

tetapi kebesaran dan kuasa ALLOH selalu lebih dari segalanya....



From the Book Insight of Kun Fayakun > Susah itu Mudah, Bebaskan Hidupmu dengan Cahaya by Ustadz Yusuf Mansur


0 comments:

Total Pageviews

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP